Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Akselerasi Pembangunan di Kalimantan Barat
Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Akselerasi Pembangunan di Kalimantan Barat. |
PONTIANAK - Seminar Aliansi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia (APVOKASI) yang membahas arah kebijakan pendidikan vokasi di masa pemerintahan mendatang. Acara ini dihadiri oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Dra. Hj. Linda Purnama, M.Si, yang mewakili Penjabat Gubernur Kalimantan Barat pada Kamis, 26 September 2024, di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalimantan Barat.
Dalam seminar tersebut, Linda Purnama menyoroti pentingnya Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang revitalisasi pendidikan vokasi. Menurutnya, peraturan ini memiliki peran penting dalam meningkatkan akses, mutu, dan relevansi pendidikan vokasi dengan kebutuhan pasar kerja. Hal ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan di Kalimantan Barat dengan menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan siap kerja.
Tantangan dan Solusi Pendidikan Vokasi di Kalimantan Barat
Linda mengungkapkan, meski pendidikan vokasi sangat penting, masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi, terutama di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kalimantan Barat. Tantangan tersebut meliputi:
- Kurangnya tenaga pengajar kejuruan untuk bidang-bidang spesifik.
- Terbatasnya sarana dan prasarana praktik siswa di SMK.
- Belum optimalnya dukungan dari dunia usaha dan industri dalam mendukung pendidikan vokasi.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah berkomitmen untuk menambah tenaga pengajar kejuruan secara bertahap, meningkatkan sarana praktik, serta memperkuat kerjasama dengan dunia usaha, industri, dan perguruan tinggi. Dengan demikian, lulusan SMK di Kalimantan Barat diharapkan lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja.
Tren Positif Lulusan SMK
Data menunjukkan tren positif terkait penyerapan lulusan SMK di Kalimantan Barat. Pada tahun 2022, dari 23.669 lulusan SMK, sekitar 42,6% sudah bekerja, 24,7% berwirausaha, dan 21,76% melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tren ini berlanjut pada tahun 2023, dengan peningkatan jumlah lulusan yang bekerja menjadi 44,9%, dan yang berwirausaha meningkat menjadi 27,9%.
Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan vokasi di Kalimantan Barat mulai menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu terserap di dunia kerja. Namun, pemerintah tetap berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan vokasi agar semakin banyak lulusan yang siap bersaing.
Peran Dunia Usaha dan Industri
Dalam seminar tersebut, Linda juga menegaskan pentingnya peran dunia usaha dan industri dalam mendukung pendidikan vokasi. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus mendorong kerjasama dengan dunia industri melalui 870 Memorandum of Understanding (MoU) yang sudah terjalin. Ini diharapkan dapat membantu siswa SMK mendapatkan pengalaman langsung di dunia industri serta mempercepat proses penyerapan tenaga kerja lokal.
Linda menekankan bahwa pendidikan vokasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga dunia usaha dan masyarakat. "Semua pihak harus berperan aktif dalam meningkatkan kualitas lulusan pendidikan vokasi," tegasnya.
Pentingnya Pendidikan Vokasi untuk Pembangunan Daerah
Dalam menghadapi perkembangan industri, terutama setelah peresmian Smelter PT. BAI oleh Presiden Jokowi, Linda mengingatkan pentingnya mempersiapkan tenaga kerja yang terampil. Pendidikan vokasi di Kalimantan Barat harus siap mengisi kebutuhan tenaga kerja yang semakin meningkat, terutama dalam industri-industri baru yang berkembang di provinsi ini.
Selain itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah APVOKASI Kalimantan Barat, Dr. H. Uray B. Asnol, M.M., M.Kes, juga menyampaikan bahwa seminar ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat pendidikan vokasi di wilayah Kalimantan Barat. Menurutnya, pendidikan vokasi mampu mengasah keterampilan siswa sehingga siap bekerja di dunia usaha dan industri.
Dengan berbagai kebijakan dan upaya yang dilakukan, pendidikan vokasi di Kalimantan Barat diharapkan semakin optimal dalam mempercepat pembangunan daerah serta menciptakan lulusan yang siap kerja dan berdaya saing tinggi.
Optimalisasi pendidikan vokasi di Kalimantan Barat sangat penting untuk mempercepat pembangunan di daerah ini. Melalui kebijakan yang tepat, kerjasama antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, serta peningkatan kualitas pendidikan vokasi, diharapkan lulusan SMK dan lembaga vokasi lainnya dapat lebih siap menghadapi dunia kerja dan turut serta dalam pembangunan Kalimantan Barat.
Dengan demikian, pendidikan vokasi di Kalimantan Barat bukan hanya menjadi sarana untuk meningkatkan keterampilan, tetapi juga menjadi kunci penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemajuan daerah.