Berita Borneotribun.com: Pemkot Pontianak Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Pemkot Pontianak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pemkot Pontianak. Tampilkan semua postingan

Minggu, 11 Agustus 2024

Pemkot Pontianak Larang Permainan Layang-layang, Langkah Preventif dan Tantangan Sosial

Pemkot Pontianak Larang Permainan Layang-layang, Langkah Preventif dan Tantangan Sosial
Pemkot Pontianak Larang Permainan Layang-layang, Langkah Preventif dan Tantangan Sosial. (Gambar ilustrasi)
PONTIANAK – Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mengambil langkah tegas dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya dengan mengerahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan para camat untuk melarang permainan layang-layang.

Langkah ini dilakukan untuk mencegah berbagai dampak negatif yang telah meresahkan masyarakat, termasuk korban jiwa.

Dalam pernyataannya pada hari Minggu di Pontianak, Ani Sofian, seorang pejabat pemerintah setempat, menekankan pentingnya tindakan pencegahan yang rutin dilakukan oleh aparat terkait di tengah masyarakat.

"Akibat dari permainan layangan, telah banyak warga yang menjadi korban dari tali layangan. Untuk itu, rutinlah melakukan pencegahan di tengah masyarakat," ujarnya.

Larangan ini tidak hanya didasarkan pada aturan yang telah ditetapkan sebelumnya, tetapi juga pada dampak besar yang ditimbulkan, seperti korban jiwa, kecelakaan, luka-luka, dan bahkan pemadaman listrik. 

"Saatnya semua bergerak agar terhindar dari korban dan dampak buruk lainnya," tambah Ani.

Sudut Pandang: Tantangan Ketertiban Umum dan Ancaman Sosial di Pontianak

Keputusan pemerintah untuk melarang permainan layang-layang ini muncul di tengah tantangan ketertiban umum yang semakin kompleks seiring dengan pertumbuhan penduduk. 

Menurut Ani, peningkatan jumlah penduduk membawa tantangan sosial ekonomi yang juga mempengaruhi keamanan dan ketertiban di Pontianak.

"Kita sering dihadapkan dengan kenakalan remaja yang ingin mengekspresikan dirinya lewat hal-hal negatif seperti tawuran, penyalahgunaan media sosial, judi online, narkoba dan sebagainya," kata Ani.

Fenomena ini menjadi perhatian serius pemerintah, yang kini semakin gencar mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan.

Lebih jauh, Ani mengimbau kepada seluruh pengurus RT dan RW untuk memainkan peran aktif dalam mencegah berbagai bentuk kenakalan remaja dan ancaman sosial lainnya. 

Hal ini menjadi semakin penting menjelang Pilkada mendatang, di mana keamanan dan ketertiban menjadi prioritas utama.

"Keberhasilan dalam mensukseskan Pemilu beberapa waktu lalu harus bisa dipertahankan. Jangan sampai Pilkada mendatang menjadi tidak aman yang pada akhirnya akan memerlukan biaya yang tidak sedikit," tegasnya.

Fokus pada Vaksinasi Polio sebagai Prioritas Kesehatan

Di samping masalah ketertiban umum, Ani Sofian juga menyoroti pentingnya meningkatkan capaian vaksinasi Polio di Kota Pontianak.

Saat ini, cakupan vaksin Polio masih rendah, dan pemerintah melihat ini sebagai ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.

Dari data yang ada, jumlah penduduk yang harus divaksin di Kota Pontianak sebanyak 88.366 orang, namun angka tersebut belum tercapai.

Ani menekankan pentingnya peran RT dan RW dalam mengedukasi masyarakat terkait Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Vaksin Polio.

"Peran RT dan RW untuk menyampaikan pemahaman tentang PIN Vaksin Polio kepada warganya sangat dibutuhkan," tutupnya.

Langkah pemerintah dalam melarang permainan layang-layang dan fokus pada isu kesehatan serta ketertiban umum menunjukkan upaya serius dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat Pontianak. 

Namun, tantangan sosial yang ada juga membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.

Jumat, 09 Agustus 2024

Pemerintah dan Baznas Kota Pontianak: Menanamkan Nilai Berbagi Sejak Dini Melalui Program Like Sedekah Jumat

Pemerintah dan Baznas Kota Pontianak: Menanamkan Nilai Berbagi Sejak Dini Melalui Program Like Sedekah Jumat
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian saat menyerahkan secara simbolis bantuan dari Program Like Sedekah Jumat Baznas Kota Pontianak berupa perlengkapan sekolah kepada siswa kurang mampu di Pontianak, Kamis (8/8/2024). ANTARA/Ho- Diskominfo Pontianak.
PONTIANAK - Pemerintah dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pontianak Kalimantan Barat sedang melaksanakan inisiatif berharga untuk menanamkan nilai berbagi sejak dini kepada siswa di sekolah-sekolah melalui Program Like Sedekah Jumat. 

Program ini bertujuan untuk mengajarkan kebiasaan berbagi dan membantu anak-anak yang kurang mampu di Kota Pontianak.

“Program ini secara tidak langsung menanamkan kebiasaan berbagi sejak dini kepada anak-anak, terutama untuk mereka yang kurang mampu. Ke depan, kami berharap para pelajar di Kota Pontianak akan lebih peka terhadap kesulitan sesama,” ujar Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, dalam sebuah kesempatan di Pontianak pada hari Kamis.

Melalui Program Like Sedekah Jumat di sekolah, Baznas Kota Pontianak telah menyalurkan 1.000 paket perlengkapan sekolah untuk pelajar kurang mampu.

 Ini adalah bentuk perhatian dan dukungan terhadap pendidikan yang tidak hanya datang dari pemerintah daerah, tetapi juga dari lembaga sosial.

“Saya berterima kasih dan bersyukur bahwa tidak hanya pemerintah daerah yang memperhatikan pendidikan, tetapi juga lembaga sosial. Tujuannya sangat baik untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” kata Ani Sofian.

Ketua Baznas Kota Pontianak, Sulaiman, menjelaskan bahwa program Like Sedekah Jumat telah berjalan selama satu tahun. 

Program ini melibatkan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di setiap sekolah dan memprioritaskan anak-anak dari kalangan kurang mampu. 

“Tidak ada target minimal sedekah yang diberikan kepada anak-anak. Yang penting adalah niat mereka untuk bersedekah. Alhamdulillah, pada kesempatan ini sudah terkumpul dan disalurkan,” ujar Sulaiman.

Dalam program ini, 20 persen dari hasil pengumpulan menjadi hak amil, sementara 80 persen diserahkan sepenuhnya kepada sekolah.

Pembagian dilakukan dalam dua tahap: tahap pertama 15 persen diserahkan ke sekolah sesuai kebutuhannya, dan tahap kedua dikelola oleh Baznas.

Setiap Jumat, anggota UPZ mengumpulkan sedekah di sekolah-sekolah dan jumlahnya diserahkan kepada Baznas pada akhir bulan. Hasil pengumpulan setiap Jumat dilaporkan di grup WA para anggota program. 

“Saat ini, 154 sekolah sudah bergabung dengan Like Sedekah Jumat. Kami akan memberikan empat paket per sekolah, dengan target akhir 1.000 paket untuk sekolah negeri dan mungkin juga swasta,” jelas Sulaiman.

Program Like Sedekah Jumat adalah langkah positif untuk membentuk karakter siswa di Kota Pontianak agar lebih peduli dan berbagi dengan sesama. 

Dengan dukungan dari pemerintah dan Baznas, diharapkan generasi mendatang akan tumbuh dengan nilai-nilai sosial yang kuat.

Oleh: ANTARA/Dedi
Editor: Yakop

Selasa, 06 Agustus 2024

Kolaborasi Kota Pontianak dan Pemkab Kubu Raya untuk Pengendalian Inflasi Daerah

Kolaborasi Kota Pontianak dan Pemkab Kubu Raya untuk Pengendalian Inflasi Daerah
Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian meneken MoU kerja sama pengendalian inflasi berbasis di kawasan di Aula Kantor Bupati Kubu Raya.
PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak dan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya kini menjalin kerja sama strategis untuk mengendalikan inflasi berbasis kawasan. 

Kerja sama ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat di wilayah ini.

Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menjelaskan pentingnya menjaga stabilitas inflasi demi kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani. 

"Penurunan inflasi yang berlebihan bisa berdampak buruk bagi petani karena harga pangan terus merosot sementara biaya produksi melonjak naik," ungkap Ani Sofian dalam sebuah pernyataan di Pontianak, Senin. 

"Penting untuk menjaga keseimbangan inflasi agar petani tetap terdorong untuk mengembangkan produksi mereka dan memastikan ketersediaan pangan."

Langkah-langkah Pengendalian Inflasi

Dalam upaya mengendalikan inflasi, Pemerintah Kota Pontianak telah mengadopsi beberapa langkah strategis, termasuk rutin melaksanakan operasi pasar atau gerakan pasar murah. 

Pasar murah ini dinilai efektif dalam menstabilkan harga kebutuhan pokok dan menjaga ketersediaan barang di pasaran. 

Selain itu, koordinasi dengan para distributor juga dilakukan untuk memastikan pasokan kebutuhan pokok saat terjadi kelangkaan.

Komunikasi dengan masyarakat juga menjadi prioritas untuk mencegah kepanikan ketika terjadi kekurangan stok bahan pokok. 

"Sosialisasi untuk mengajak masyarakat berbelanja secara bijak sangat penting," tambah Ani Sofian. 

Selain itu, ia menekankan bahwa Kota Pontianak bergantung pada kabupaten sekitar, khususnya Kabupaten Kubu Raya, dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok.

"Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan tercipta stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok yang memadai bagi masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya," jelasnya.

Sinergi Regional untuk Pengendalian Inflasi

Sementara itu, Pj Bupati Kubu Raya, Kamaruzzaman, mengungkapkan bahwa selain bekerja sama dengan Pemkot Pontianak, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Pemkab Mempawah dalam upaya pengendalian inflasi daerah berbasis kawasan. 

Menurutnya, sinergi ini diharapkan dapat memperkuat pengendalian inflasi di ketiga daerah tersebut, mengingat hubungan erat antara Kabupaten Kubu Raya sebagai pemasok utama bahan pokok dan Kota Pontianak sebagai pusat konsumsi.

"Kami melakukan kerja sama ini untuk saling memberikan penguatan," jelas Kamaruzzaman. 

Kamaruzzaman juga menambahkan bahwa lebih dari separuh komoditas bahan pokok di Kota Pontianak berasal dari Kabupaten Kubu Raya, sehingga sinergi dalam pengelolaan komoditi sangat penting.

"Dalam bahasa sederhana, inflasi itu berkaitan dengan ketersediaan, keterjangkauan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif," terangnya. 

"Hari ini, kami duduk bersama untuk menentukan pemetaan melalui kerja sama dan kesepakatan terkait pengendalian inflasi," tambahnya.

Lebih lanjut, Kamaruzzaman menekankan pentingnya memastikan ketersediaan barang yang dibutuhkan masyarakat dengan harga yang terjangkau, yang dibarengi dengan daya beli masyarakat.

Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi langkah efektif dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. 

Dengan sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, tantangan inflasi dapat diatasi bersama.

Selasa, 28 Mei 2024

Pontianak Bersiap Hadapi Pilkada 2024: Penjabat Wali Kota Ani Sofian Tegaskan Sinergi dan Koordinasi

Pontianak Bersiap Hadapi Pilkada 2024: Penjabat Wali Kota Ani Sofian Tegaskan Sinergi dan Koordinasi
Pelantikan PPS di Pontianak (ANTARA/Dedi)
PONTIANAK - Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menyatakan kesiapan pihaknya untuk bersinergi dalam mewujudkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang damai, baik untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur maupun wali kota dan wakil wali kota.

"Kami siap bersinergi dan meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak, sehingga pelaksanaan Pilkada di Kota Pontianak berjalan dengan aman, tertib, dan damai," ujar Ani Sofian di Pontianak, Senin (27/05/2024).

Ani Sofian menekankan pentingnya menjalankan tahapan Pilkada sesuai aturan yang berlaku. Dengan dilantiknya Panitia Pemungutan Suara (PPS) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pontianak, ia berharap semua proses berjalan lancar dan berkualitas.

"Tentu semua pihak berharap PPS melaksanakan tugas sesuai aturan yang berlaku, menjaga netralitas, independensi, dan menjunjung tinggi integritas guna mewujudkan Pilkada di Kota Pontianak yang berkualitas," tambahnya.

Ketua KPU Kota Pontianak, David Teguh M, sebelumnya telah melantik anggota PPS se-Kota Pontianak untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak.

Seperti diketahui, tahun 2024 menjadi puncak pesta demokrasi lima tahunan bagi rakyat Indonesia. Termasuk agenda Pilkada yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang, menjadi ajang bagi masyarakat Pontianak untuk ikut menentukan nasib bangsa dan negara lima tahun ke depan.

"Peran anggota PPS sangat penting dalam proses pesta demokrasi tersebut," kata David Teguh M.

Di Kota Pontianak, terdapat 187 anggota PPS yang tersebar di 29 kelurahan. Setiap kelurahan memiliki tiga anggota PPS yang bertugas menyelenggarakan Pilkada dengan profesionalisme dan dedikasi tinggi.

Oleh: ANTARA/Dedi
Editor: Yakop

Selasa, 07 Mei 2024

Zulkarnain Resmi Jadi Pj Sekda Kota Pontianak Menggantikan Mulyadi

Zulkarnain Resmi Jadi Pj Sekda Kota Pontianak Menggantikan Mulyadi.
Zulkarnain Resmi Jadi Pj Sekda Kota Pontianak Menggantikan Mulyadi.

PONTIANAK - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Zulkarnain, telah resmi diangkat sebagai penjabat Pelaksana Harian (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) menggantikan Mulyadi yang telah memasuki masa pensiun.

"Posisi penjabat Sekda Pontianak bersifat sementara, sembari menunggu pelantikan sekda definitif yang akan direncanakan pada akhir Mei 2024," ujar Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, usai pelantikan dan pengambilan sumpah penjabat Sekda di Aula Sultan Syarif Abdurrahman Kantor Wali Kota, Senin.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Komisi Aparatur Sipil Negara untuk meminta pertimbangan teknis pelantikan sekda definitif nanti.

"Lelang jabatan dan menilai kecocokan karakteristik kandidat untuk posisi Sekda juga telah dilaksanakan dalam kurun waktu dua bulan belakangan," kata dia.

Dalam lelang jabatan tersebut, tiga nama teratas di antaranya Amirullah, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Pontianak, Y Trisna Ibrahim, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pontianak, dan Yaya Maulidia, Inspektur Kota Pontianak.

“Jabatan Pj Sekda ini sampai ketika Sekda definitif dilantik, itu yang masih kita tunggu. Secara tupoksi kerjanya sebagai kepala kantor, sebagai saringan terakhir pertimbangan surat naik,” tutur Ani Sofian.

Ia menjelaskan bahwa proses pelantikan sekda definitif akan menunggu Persetujuan Teknis (Pertek) dari BKN dan persetujuan pelantikan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Ani menambahkan bahwa sekda memegang posisi sentral dalam pemerintahan dengan banyak peran yang harus dilakukan untuk membantu kepala daerah, mulai dari koordinator, administrator, inspirator, fasilitator hingga regulator.

“Peran koordinator dan inspirator wajib dipunyai agar hubungan kelembagaan dan internalisasi di tingkat pegawai berhasil diwujudkan. Sementara peran regulator, fasilitator dan evaluator erat kaitannya dalam rangka perumusan kebijakan, penyelesaian masalah dan pengawasan,” sebutnya.

Ia berpesan bahwa setiap surat yang naik kepadanya sudah dipertimbangkan terlebih dahulu dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Jadi ketika sudah dihadapkan kepada dirinya, ia akan memilih keputusan akhir.

“Seperti contoh ketika ada surat kegiatan, sebelum naik ke saya sudah dipertimbangkan kepala OPD dan terakhir melalui pertimbangan Pj Sekda,” pesannya.

Pj Sekda Kota Pontianak, Zulkarnain, menjelaskan bahwa ia akan menjalankan program yang telah ditetapkan sebelumnya dengan Rencana Strategis (Renstra) yang ada di Sekretariat Daerah. Untuk kebijakan yang bersifat mutlak, ia akan berkonsultasi dengan Pj Wali Kota.

“Jadi pada intinya kita tidak mengambil suatu kebijakan yang sifatnya definitif, kita perlu konsultasikan dengan Pj Wali Kota karena keputusan akhir berada di tangan Pj Wali Kota,” ujarnya.

Menindaklanjuti arahan Pj Wali Kota, Zulkarnain ingin sebelum keputusan diambil, ia terlebih dahulu berdiskusi dengan kepala OPD terkait. Ada tiga program prioritas Pj Wali Kota sejak dilantik, yaitu pengendalian inflasi, penghapusan kemiskinan ekstrim serta menekan angka stunting. Zulkarnain berkomitmen untuk membantu seluruh program prioritas Pj Wali Kota.

“Setelah ini kami akan diskusi mencari solusi terbaik seluruh OPD agar penurunan stunting segera dilakukan dan target yang dibebankan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bisa tercapai,” tutupnya.

Jumat, 03 Mei 2024

Pelantikan 850 Pegawai P3K Pontianak oleh Ani Sofian

Pelantikan 850 Pegawai P3K Pontianak oleh Ani Sofian
Seluruh P3K mengucapkan sumpah dan janjinya pada pelantikan pejabat fungsional di Pontianak Convention Center, Jumat (3/5/2024) (ANTARA/Dedi)
PONTIANAK - Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, telah melantik 850 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K formasi tahun 2023 sebagai pejabat fungsional dalam upaya meningkatkan layanan publik yang lebih baik. 

"P3K ini diharapkan serius dalam memberikan layanan publik yang terbaik kepada masyarakat. P3K memang diperlakukan hukuman disiplin. Jadi kalau tidak masuk gajinya boleh tidak bayar, kalau tidak masuk 28 hari bisa dipecat. PPPK dikontrak selama lima tahun tapi dievaluasi setiap satu tahun, dan wajib mengisi Sasaran Kinerja Pegawai," ujarnya usai pelantikan di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa dari total 850 pegawai yang dilantik, sebanyak 572 merupakan tenaga guru, 213 tenaga kesehatan, dan 65 tenaga teknis. 

"Kembali kepada pegawai yang baru menerima SK, saya berpesan agar menjaga kedisiplinan serta bertugas sesuai peraturan berlaku," tambahnya.

Dalam rangka mengisi kekurangan tenaga di beberapa instansi yang masih kosong, Pemkot Pontianak telah mengusulkan 1.215 formasi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN), baik PNS maupun P3K untuk formasi tahun 2024. Namun, hingga saat ini, pihaknya masih menunggu jadwal seleksi CASN dari pemerintah pusat.

“Sekarang kita masih menunggu jadwalnya, tapi yang kita lakukan saat ini masih mengusulkan formasi yang sesuai dengan pendidikan dan pengalaman kerja tenaga kerja di lingkungan Pemkot Pontianak, mudah-mudahan bisa terserap semuanya,” kata Ani Sofian.

Ia juga menjelaskan beberapa perbedaan antara status PNS dan P3K. Meskipun ada perbedaan seperti penerimaan pensiunan, tugas belajar, kenaikan pangkat, cuti alasan penting, serta mutasi yang hanya menjadi hak PNS, Ani Sofian optimis bahwa ke depan pemerintah akan memberikan perlakuan yang sama kepada Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dengan langkah lain.

“Pada dasarnya haknya hampir sama, seperti tunjangan baik PNS dan P3K sama-sama mendapatkan hak tunjangan dari pemerintah daerah,” tandasnya.

Minggu, 17 Maret 2024

Pemerintah Kota Pontianak dan BBPOM Gelar Kampanye Keamanan Berbuka Puasa

Pemerintah Kota Pontianak dan BBPOM Gelar Kampanye Keamanan Berbuka Puasa
Pemerintah Kota Pontianak dan BBPOM Gelar Kampanye Keamanan Berbuka Puasa.
PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pontianak telah menggelar kampanye edukasi tentang keamanan dan kualitas menu berbuka puasa, yang menyasar sejumlah pedagang dan pembeli di Pasar Juadah.

"Kami bersama BBPOM memberikan edukasi kepada pedagang dan pembeli tentang pentingnya memilih bahan makanan yang aman dan berkualitas. Masyarakat diimbau untuk memperhatikan label dan kemasan produk serta memastikan pembelian dilakukan di tempat yang terpercaya," ujar Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian di Pontianak, Sabtu.

Ani menjelaskan komitmennya untuk menjaga kesehatan masyarakat selama Ramadan dengan memastikan ketersediaan bahan makanan yang aman dan berkualitas. "Kolaborasi antara BBPOM dan Pemerintah Kota Pontianak merupakan upaya bersama untuk menciptakan lingkungan makan yang sehat bagi seluruh warga," imbuhnya.

Kepala BBPOM Pontianak, Fauzi Ferdiansyah, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap bahan makanan yang dijual di pasar Ramadhan. "Semua produk yang beredar ini harus memenuhi standar keamanan pangan yang ditetapkan. Langkah pemeriksaan yang ketat ini diambil untuk memastikan makanan yang dijual pada pasar juadah ini tidak mengandung bahan-bahan berbahaya sehingga aman untuk dikonsumsi," jelasnya.

"Pemeriksaan dan pengambilan sampel dilakukan di tiga tempat yakni di Jalan Surya, Jalan Purnama, dan Pasar Juadah Masjid Mujahidin," tambahnya.

Dari tiga lokasi tersebut dan dari 14 sampel makanan yang diuji, tim gabungan tidak menemukan aneka jajanan berbuka puasa yang mengandung bahan berbahaya. "Yang sudah kita uji formalin, boraks, Rhodamin B dan Metanil Yellow, hasilnya semuanya negatif," ungkap Fauzi.

Dengan hasil uji yang ada, masyarakat tidak perlu ragu untuk berburu menu berbuka puasa di pasar juadah. Kerja sama antara pemerintah dan lembaga pengawas seperti BBPOM membuktikan komitmen mereka dalam memastikan kesehatan masyarakat selama bulan suci Ramadan.

Minggu, 10 Maret 2024

Penyakit Frambusia Tak Lagi Menghantui Kota Pontianak

Penyakit Frambusia Tak Lagi Menghantui Kota Pontianak
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian (ANTARA/Dedi)

PONTIANAK - Kota Pontianak, Kalimantan Barat, telah dinyatakan bebas dari penyakit frambusia oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pernyataan ini disambut dengan pemberian sertifikat Kota Bebas Frambusia, yang menjadi tanda keberhasilan dalam upaya pemberantasan penyakit tersebut.

"Pencapaian ini menegaskan bahwa Kota Pontianak berhasil mengimplementasikan program pemberantasan frambusia dengan efektif. Frambusia merupakan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue," ungkap Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, dalam sebuah konferensi di Pontianak, Sabtu.

Ani Sofian menyoroti komitmen kuat pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan masyarakat dari penyakit yang telah menjadi perhatian serius. "Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras semua pihak, termasuk masyarakat, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan berbagai pihak terkait," tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan partisipasi bersama dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit seperti frambusia. "Penghargaan ini bukan hanya sebagai bentuk apresiasi, tetapi juga sebagai dorongan untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kota Pontianak," ujar Ani Sofian.

Dia berharap bahwa prestasi ini akan menjadi inspirasi dan motivasi bagi semua pihak dalam memerangi berbagai penyakit menular, bukan hanya frambusia, namun juga penyakit lainnya.

Selain itu, kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga sangat penting untuk mencegah penyakit menular seperti frambusia. Ani Sofian mengajak seluruh masyarakat Kota Pontianak untuk terus mendukung program-program kesehatan yang ada guna menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit menular.

"Sertifikat ini menjadi pendorong bagi Kota Pontianak untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan upaya pencegahan penyakit di masa depan," pungkasnya.

Rabu, 28 Februari 2024

Sorotan Kasus Perundungan Anak-anak di Kota Pontianak

Sorotan Kasus Perundungan Anak-anak di Kota Pontianak
Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian (kiri) saat Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (Ranham), di Ruang Rapat Kantor Wali Kota Ponrianak, Selasa (27/2/2024). (ANTARA/Prokopim PTk)
PONTIANAK - Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Ani Sofian, menegaskan komitmennya dalam upaya mencegah dan memberantas perilaku perundungan di lingkungan sekolah dengan melibatkan peran aktif para guru.

"Para dewan guru terus kita himbau dan ingatkan dalam hal pencegahan perilaku perundungan di sekolah. Ada aturan tentang kasus perundungan ini. Kalau dilaporkan bisa dihukum," ujarnya usai acara Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (Ranham), di Ruang Rapat Kantor Wali Kota Pontianak, Selasa.

Ani menyatakan bahwa kasus perundungan anak-anak menjadi sorotan di Kota Pontianak. Dampak negatif yang ditimbulkannya sangat beragam, salah satunya adalah trauma psikologis yang dapat berdampak pada masa depan anak-anak. Ia menegaskan bahwa segala bentuk perundungan seperti intimidasi, ancaman, dan pengucilan harus dihapuskan.

"Beberapa jenis perundungan yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial anak maupun orang dewasa, seperti perundungan secara fisik, lisan, sosial, hingga di platform digital," ungkapnya.

Pencegahan perundungan, menurutnya, harus dilakukan oleh semua pihak. Tanggung jawab sosial melekat pada setiap individu saat menyaksikan kasus perundungan, termasuk di lingkungan sekolah, di mana para guru dan orang tua harus aktif dalam membaca tanda-tanda perundungan.

"Ajari anak arti perundungan, tingkatkan rasa percaya diri anak, dan menjadi contoh yang baik bagi anak," pesannya.

Melalui Sosialisasi Ranham tersebut, Ani berharap seluruh lapisan masyarakat yang diundang dapat memperoleh wawasan atau pencerahan mengenai pencegahan tindak perundungan dari narasumber Kementerian Hukum, Keamanan, dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Kalimantan Barat.

"Kami berharap setelah mengikuti kegiatan ini, dapat diperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai pencegahan tindak perundungan," tandasnya.

Oleh: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Pj Wali Kota Pontianak Bersama Universitas Tanjungpura Tingkatkan Riset

Pj Wali Kota Pontianak Bersama Universitas Tanjungpura Tingkatkan Riset
Penandatanganan kerja sama Pemerintah Kota Pontianak dengan Universitas Tanjungpura, Selas (27/2/2024) (ANTARA/Dedi)
PONTIANAK - Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat Ani Sofian, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan ekosistem riset dengan melibatkan Universitas Tanjungpura (Untan) dalam mendukung pembangunan berbasis ilmu pengetahuan di daerah tersebut. 

Dalam sebuah acara penandatanganan kerja sama di Aula Rohana Muthalib Bappeda pada hari Selasa, Ani Sofian menyatakan pentingnya kerja sama dengan berbagai fakultas dan lembaga di Untan. 

 "Perjanjian kerja sama dengan Untan penting demi menciptakan pembangunan yang berbasis riset. Telah dilaksanakan penandatanganan kerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Untan." jelasnya.

Ani Sofian juga menegaskan bahwa setiap kebijakan pemerintah harus didasarkan pada ilmu pengetahuan, dan bahwa perlu terobosan dan penyesuaian dengan tuntutan zaman untuk meningkatkan pembangunan di berbagai sektor. 

Penandatanganan kerja sama tersebut juga diikuti dengan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘Pontianak Setelah Pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing, Tol dan Bandara Singkawang’, yang menyoroti dampak pembangunan infrastruktur tersebut terhadap perkembangan Kota Pontianak sebagai ibukota provinsi.

Dalam konteks ini, Ani Sofian menekankan pentingnya keterlibatan para pakar di berbagai bidang untuk merumuskan langkah pembangunan yang efektif. 

Dia menyatakan, "Kita perlu sumbangan pemikiran dari para pakar untuk melihat peluang dan tantangan pembangunan Kota Pontianak ke depan."

Pembangunan infrastruktur yang pesat di Kalimantan Barat, seperti pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing, jalan tol yang menghubungkan Kota Pontianak dan Kota Singkawang, serta pembangunan bandara di Kota Singkawang, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam sektor infrastruktur di wilayah tersebut. 

Ani Sofian menyoroti bahwa perubahan ini akan berdampak pada pergerakan orang dan barang di masa depan, dengan Pontianak sebagai pintu masuk utama pergerakan tersebut.

Di akhir pernyataannya, Ani Sofian mengungkapkan harapannya bahwa transformasi Bapedda Pontianak menjadi Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) pada tahun 2025 mendatang akan semakin menguatkan upaya pembangunan yang berbasis riset dan inovasi di Kota Pontianak.

Sebanyak 23.367 Siswi SMP Pontianak Mengonsumsi Tablet Tambah Darah untuk Pencegahan Anemia

Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyerahkan tablet tambah darah secara simbolis kepada siswi SMPN 8 Pontianak Tenggara, Selasa (27/2/2024) (ANTARA/Prokopim PTk)
PONTIANAK - Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, mengungkapkan bahwa sebanyak 23.367 siswi di Pontianak telah aktif mengonsumsi tablet tambah darah sebagai bagian dari upaya pencegahan anemia pada remaja putri. Tablet tersebut telah didistribusikan secara massif untuk mengatasi masalah anemia yang sering dialami oleh remaja putri di daerah tersebut.

"Dalam rangka pencegahan anemia pada remaja putri sebanyak 23.376 atau sekitar 65 persen dari jumlah remaja putri siswi SMP telah mengkonsumsi tablet tambah darah secara rutin dan pantau langsung oleh puskesmas terdekat," ujarnya saat memberikan tablet tambah darah di SMPN 8 Pontianak, Selasa.

Menurut Ani Sofian, pemberian tablet tambah darah ini bertujuan untuk mengatasi anemia yang sering disebabkan oleh siklus menstruasi bulanan pada remaja putri. Dampak dari kondisi anemia ini dapat mengakibatkan menurunnya imunitas, konsentrasi belajar, serta kebugaran remaja putri tersebut.

“Pemberian tablet tambah darah menjadi penting untuk diberikan bagi remaja putri dalam proses pertumbuhannya,” jelas dia.

Selain untuk mengurangi risiko anemia, pemberian tablet tambah darah juga bertujuan untuk mempersiapkan kesehatan remaja putri untuk masa depannya sebagai seorang ibu.

“Dengan minum tablet tambah darah secara rutin, diharapkan mampu mengurangi potensi anemia dan bayi yang dilahirkan kelak dalam keadaan sehat serta tidak stunting sehingga terciptanya generasi muda dan generasi penerus yang sehat serta mampu berdaya saing,” kata dia.

Kepala SMPN 8, Sunarto, menambahkan bahwa sebanyak 242 siswi SMPN 8 Pontianak telah menerima tablet tambah darah dalam rangka pencegahan anemia di kalangan remaja putri. Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap hari Rabu, bersamaan dengan waktu sarapan pagi. Upaya ini dilakukan bekerja sama dengan UPT Puskesmas Parit H Husin 2 setiap pekan sekali.

“Dalam upaya mencapai target konsumsi tablet tambah darah, kegiatan ini dikoordinir langsung oleh Pengelola UKS SMPN 8, Ibu Yaya Andriana,” katanya.

Inisiatif ini diharapkan dapat membawa manfaat besar dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup remaja putri di Pontianak serta mengurangi angka kejadian anemia yang dapat mengganggu proses pembelajaran dan pertumbuhan mereka.

Oleh: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Selasa, 27 Februari 2024

Upaya Pemerintah Pontianak Atasi Kenaikan Harga Bahan Pokok

Upaya Pemerintah Pontianak Atasi Kenaikan Harga Bahan Pokok
PJ Wako Pontianak ikut rapat koordinasi inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) lewat zoom meeting di Ruang Pontive Center, Senin (26/2/2024) (ANTARA/Dedi)
PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, terus menggencarkan operasi pasar beras meskipun harga bahan pokok tersebut, terutama jenis medium, masih stabil pada saat ini.

"Saat ini harga beras medium masih relatif stabil yakni rata-rata di kisaran Rp14.746 - Rp15.333 per kilogram. Kemudian untuk beras Bulog Rp11.500 per kilogram. Meski demikian, kami saat ini tengah menyiapkan operasi pasar lagi," ujarnya usai mengikuti rapat koordinasi inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui zoom meeting di Ruang Pontive Center, Senin.

Menurutnya, kenaikan harga beras terutama terjadi pada jenis premium, yang dialami oleh sebagian besar kabupaten dan kota di Indonesia.

"Harga beras premium di Kota Pontianak turut mengalami kenaikan. Kenaikan beras premium terjadi secara merata di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Saat ini harga beras jenis premium rata-rata Rp17.776 per kilogram," kata dia.

Untuk mengatasi perhatian terhadap kenaikan harga beras dan untuk meringankan beban masyarakat, Pemerintah Kota Pontianak telah menyiapkan operasi pasar murah yang akan berlangsung dari 1 hingga 6 Maret 2026. Ani menjelaskan bahwa beberapa komoditas yang ditawarkan termasuk 5 kilogram beras medium, 1 kilogram gula pasir, dan 1 liter minyak goreng, yang dikemas dalam satu paket dengan harga Rp60 ribu per paket. Kualitas beras medium yang dijual dijamin setara dengan beras premium.

"Ada subsidi Rp31 ribu per paket. Dana yang digunakan berasal dari CSR BUMD Kota Pontianak," katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa saat ini terdapat 56 ribu ton cadangan beras di Kota Pontianak yang akan digunakan setelah penggunaan dana CSR Pemerintah Kota Pontianak. Kegiatan operasi pasar juga bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang bulan puasa. Selain itu, pemerintah berencana untuk melaksanakan gerakan pasar murah dengan melibatkan agen-agen di pasar.

"Ada enam ribu paket yang kita siapkan, harga sebenarnya per paketnya Rp91 ribu, tapi kita subsidi menjadi Rp60 ribu per paketnya," tambahnya.

Kenaikan harga beras premium tidak berdampak pada harga komoditas lainnya. Bahkan, menurut Ani, beberapa komoditas pokok seperti cabai merah, bawang putih, ayam ras, telur ayam, dan lainnya, mengalami surplus. Artinya, tidak akan ada lonjakan harga yang signifikan.

“Masyarakat tidak perlu panik. Saya mengimbau masyarakat untuk berbelanja secara bijak, menyesuaikan kebutuhan, dan kami secara berkala selalu mengawasi distributor,” tutupnya.

Oleh: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Rabu, 14 Februari 2024

Kota Pontianak: Stok Beras Cukup untuk Dua Bulan ke Depan

Kota Pontianak: Stok Beras Cukup untuk Dua Bulan ke Depan
Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Bintoro mengecek stok dan harga pangan di pasar. ANTARA/Dedi
PONTIANAK - Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Bintoro, telah menjamin bahwa stok beras akan tetap mencukupi hingga Lebaran 2024, memberikan kepastian kepada masyarakat.

"Dalam Januari 2024, stok beras di Kota Pontianak mencapai 3.026,92 ton, sedangkan kebutuhan hanya 1.332,04 ton, sehingga terdapat surplus sebanyak 2.840,13 ton, cukup untuk dua bulan hingga Lebaran 2024," ungkap Bintoro di Pontianak, Kalimantan Barat, pada hari Selasa.

Dia juga menekankan bahwa pihaknya akan terus memantau stok dan harga 12 jenis komoditas pangan strategis untuk menjaga stabilitas harga dan inflasi di daerah.

"Kami terus mengawal ketersediaan dan harga dari 12 komoditas pangan strategis ini agar tetap stabil. Kami aktif turun ke lapangan untuk memastikan harga tetap terjaga, sehingga daya beli masyarakat terjaga dan inflasi terkendali," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menegaskan bahwa pemerintah kota terus berupaya mengatasi kenaikan harga beberapa komoditas yang menjadi penyebab inflasi di daerah tersebut dengan memperkuat koordinasi dan pemantauan langsung di lapangan.

"Sa'at ini, beras premium dan bawang putih menjadi penyumbang inflasi. Kami terus memantau situasi di lapangan dan segera mencari solusinya," ujarnya.

Ani juga mengungkapkan bahwa potensi ancaman inflasi dari faktor-faktor lainnya juga harus diantisipasi, seperti kenaikan harga angkutan udara atau tiket pesawat.

Pemerintah kota terus menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah lainnya untuk menekan angka inflasi.

"Komoditas lain yang berpotensi menyumbang inflasi termasuk cabai merah, gula pasir, minyak goreng, daging ayam, telur ayam, dan daging sapi. Kami juga memperhatikan ikan segar, bawang bombay, sawi hijau, dan kangkung," tambahnya.

Ani melaporkan bahwa inflasi di Kota Pontianak pada Januari 2024 mencapai 0,03 persen, meningkat menjadi 2,12 persen year-on-year dari 2,09 persen sebelumnya.

Pemerintah Kota Pontianak, melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak, secara rutin mengikuti rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri setiap Senin untuk memonitor dan mempersiapkan langkah antisipasi terhadap lonjakan harga.

Ani menambahkan bahwa selain upaya di tingkat nasional, pihaknya juga secara rutin melakukan pemantauan langsung di lapangan untuk memantau harga pasar dan proses penyaluran stok barang oleh distributor.

Sa'at ini, harga beras jenis medium di Kota Pontianak memiliki rata-rata sebesar Rp14.593 per kilogram. Sedangkan harga tertinggi mencapai Rp15.333 per kilogram di Pasar Puring, Pasar Dahlia, Pasar Teratai, dan Pasar Kemuning.

Sementara untuk harga bawang putih, rata-rata di Kota Pontianak mencapai Rp35.143 per kilogram, dengan harga tertinggi Rp39.333 per kilogram di Pasar Puring, Pasar Dahlia, Pasar Teratai, dan Pasar Kemuning.

Oleh: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Selasa, 13 Februari 2024

Kota Pontianak Usulkan 1.215 Formasi CASN

Kota Pontianak Usulkan 1.215 Formasi CASN
PJ Wako Pontianak, Ani Sofian. ANTARA/HO-Prokopim PTk
PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, telah mengajukan usulan penambahan sebanyak 1.215 formasi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) mengingat belum tercapainya jumlah ideal Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah tersebut yang berdampak pada pelayanan publik yang belum optimal.

"ASN kita di kantor lurah masih terbatas. Ada yang jumlahnya enam, tujuh. Karena itu pada tahun 2024 ini kita mengusulkan untuk tambahan ASN lebih kurang 1.215 formasi," ujar Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, Senin.

Ani menjelaskan bahwa dari total 1.215 formasi CASN yang diusulkan, sebanyak 528 di antaranya untuk CPNS dan 687 untuk PPPK. Rinciannya, 327 formasi CPNS untuk tenaga teknis, 140 untuk guru, dan 61 untuk tenaga kesehatan. Sementara untuk PPPK, Pemkot Pontianak juga mengusulkan 496 formasi untuk tenaga teknis, 131 guru, dan 60 tenaga kesehatan.

"Cukup banyak penerimaan, khususnya untuk mereka yang belum terserap," ujar Ani.

Penerimaan CASN didominasi oleh tenaga kesehatan dan guru. Ani menjelaskan bahwa baik CPNS maupun PPPK dapat mendaftar dengan batas usia satu tahun sebelum mencapai usia pensiun.

"Jika PPPK guru itu usia pensiun 60 tahun, jadi di usia 59 masih boleh mendaftar. Kalau di OPD pensiunnya usia 58 tahun," paparnya.

Ani berharap bahwa usulan yang diajukan dapat diterima oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

"Mudah-mudahan usulan dipenuhi sehingga jumlah ASN di Kota Pontianak ideal sehingga pelayanan semakin maksimal," tambahnya.

Oleh: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Minggu, 11 Februari 2024

Pontianak Memeriahkan Malam Tahun Baru Imlek 2575, Berikut Pesan Walikota Ani Sofian?

Perayaan Tahun Baru Imlek di Pontianak, Kalimantan Barat. ANTARA/Prokopim PTk.
PONTIANAK - Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, mengungkapkan harapannya bahwa Tahun Baru Imlek 2575 akan menjadi momen penting untuk membawa kedamaian dan keberuntungan bagi warga daerah tersebut. 

Dalam pernyataannya di Pontianak pada Sabtu, Ani Sofian menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru Imlek kepada semua yang merayakannya, dengan harapan bahwa tahun baru ini akan membawa kebahagiaan dan kesejahteraan bagi semua.

"Saya atas nama Pemerintah Kota Pontianak mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2575 bagi saudara-saudara yang merayakannya, semoga di tahun baru ini membawa kedamaian, kebahagiaan, kesejahteraan, dan keberuntungan bagi semuanya," katanya.

Ani Sofian juga menekankan pentingnya Tahun Baru Imlek sebagai kesempatan untuk melakukan introspeksi dan refleksi dalam kehidupan sehari-hari. 

"Tentu ke depan semua lebih baik. Semoga tahun ini memberikan hal terbaik bagi semua," imbuhnya.

Pada malam menyambut Tahun Baru Imlek 2575, Kota Pontianak menjadi sorotan dengan perayaan yang meriah, terutama dengan kembang api yang dipusatkan di Yayasan Makmur Jalan Gajah Mada pada Jumat (9/2/2024) malam. 

Ani Sofian, sebagai Penjabat Wali Kota, juga turut serta dalam menyulut kembang api tersebut secara serentak.

Ani menyatakan bahwa perayaan malam Tahun Baru Imlek di Kota Pontianak berjalan dengan tertib dan aman. 

Bersama jajaran Forkopimda Kota Pontianak, ia juga melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan ibadah di beberapa kelenteng. 

"Dari pantauan di lapangan semalam, perayaan menyambut Tahun Baru Imlek di Kota Pontianak berjalan aman dan lancar," ungkapnya.

Dalam konteks politik yang semakin memanas menjelang Pemilu, Ani Sofian mengimbau seluruh masyarakat di daerahnya untuk menyukseskan pelaksanaan pesta demokrasi tersebut. 

"Jaga keamanan dan kedamaian, hindari permusuhan dan perselisihan walau berbeda pilihan, tetap jaga persatuan dan kesatuan," tandasnya.

Oleh: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Minggu, 04 Februari 2024

Pontianak Arahkan Perhatian pada Kesehatan Anemia Remaja

PJ Wako Pontianak saat hadir memberikan tablet darah (ANTARA/Prokopim PTk/Borneotribun)
PJ Wako Pontianak saat hadir memberikan tablet darah (ANTARA/Prokopim PTk/Borneotribun)
PONTIANAK - Prevalensi anemia pada remaja putri usia sekolah di Kota Pontianak, Kalimantan Barat mencapai 29 persen, menurut Kepala Dinas Kesehatan setempat, Saptiko. 

Ia menyatakan kekhawatiran atas temuan ini karena anemia dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan remaja, terutama pertumbuhan organ reproduksi.

Sebagai respons, diluncurkan program pembagian tablet tambah darah kepada seluruh siswi di sekolah-sekolah. 

Saptiko berharap program ini dapat mengatasi masalah anemia dan mencegah stunting yang berdampak negatif pada pertumbuhan organ reproduksi remaja putri.

"Penting untuk memastikan bahwa mereka siap untuk melahirkan bayi-bayi yang sehat dan terhindar dari stunting," ujarnya.

Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menjelaskan bahwa pembagian tablet tambah darah penting untuk mencegah anemia dan meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh siswi. 

Hal ini diharapkan dapat mencegah stunting dan mendukung kesehatan anak-anak yang dilahirkan di masa depan.

Stunting, seperti yang dijelaskan Ani, adalah kondisi ketika pertumbuhan seorang anak tidak sesuai dengan umurnya, menunjukkan angka di bawah minus 2 Standar Deviasi. 

Kehadiran Pj Wali Kota di SMPN 15 Pontianak Utara memberikan motivasi bagi siswa-siswi dalam mengejar cita-cita dan menjalankan program pencegahan stunting.

Kepala SMPN 15 Pontianak Utara, Augus Pardosi, menyatakan bahwa kunjungan Pj Wali Kota memberikan semangat bagi siswa untuk menjalankan program pencegahan stunting. 

Sekolah ini telah menjalankan kegiatan sarapan bersama dan memberikan tambahan tablet tambah darah sebagai upaya untuk menjaga kesehatan siswa dan mencegah stunting.

"Melalui sarapan dan suplemen tambah darah, SMPN 15 berusaha memberikan dukungan nutrisi yang tepat kepada siswi untuk menjaga tumbuh kembang mereka dengan optimal," kata Augus Pardosi.

Sumber: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno