Berita Borneotribun.com: PWI Hari ini
Tampilkan postingan dengan label PWI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PWI. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 22 Maret 2025

Penunjukan Wawan Suwandi Coreng Marwah PWI, Armand: Ini Lelucon!

Penunjukan Wawan Suwandi Coreng Marwah PWI, Armand: Ini Lelucon!
Armand, Wakil Ketua Bidang Organisasi (kiri), Kundori, Ketua PWI Kalbar (Kanan).

PONTIANAK - Penunjukan Wawan Suwandi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Barat menuai kontroversi. Pasalnya, langkah yang diambil oleh PWI Pusat versi Zulmansyah Sekedang ini dianggap ceroboh dan mencoreng marwah organisasi.

Armand, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Kalbar, dengan tegas mengatakan bahwa dalam berorganisasi ada aturan main yang harus dipatuhi, termasuk dalam memilih Ketua PWI Provinsi. Menurutnya, pemilihan pemimpin tidak bisa dilakukan secara asal tunjuk.

“PWI itu organisasi besar yang punya aturan jelas sebagai pedoman. Bukan organisasi yang bisa diacak-acak seenaknya,” kata Armand, Sabtu (22/03/2025).

Penunjukan yang Dipaksakan dan Ilegal

Armand menegaskan bahwa kepengurusan PWI Kalbar yang sah masih dipimpin oleh Kundori. Ia menilai keberadaan kepengurusan tandingan ini sebagai sesuatu yang konyol dan tidak memiliki legitimasi.

“Penunjukan Plt Ketua PWI Kalbar itu ilegal dan dipaksakan. Malah jadi bahan lucu-lucuan saja,” sindirnya.

Armand menuding ada pihak yang ingin mengambil alih PWI Kalbar dengan cara yang tidak etis. Demi kekuasaan, mereka sampai mengabaikan Peraturan Dasar (PD) organisasi.

“Mau jadi apa PWI kalau aturan organisasi sendiri malah dilanggar? Jangan sampai organisasi ini dijalankan dengan cara premanisme,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa PWI memiliki aturan yang ketat dalam memilih pemimpin. Tidak hanya berpedoman pada PD dan Peraturan Rumah Tangga (PRT), PWI juga memiliki Kode Etik Jurnalistik (KEJ) serta Kode Perilaku Wartawan (KPW) yang harus dihormati.

Wawan Suwandi Tidak Terdaftar sebagai Anggota PWI

Salah satu alasan utama mengapa penunjukan Wawan Suwandi dinilai sebagai kecerobohan adalah status keanggotaannya yang tidak jelas. Armand menegaskan bahwa Wawan bukanlah anggota PWI, baik sebagai Anggota Muda maupun Anggota Biasa.

“Silakan cek di website PWI (https://pwi.or.id/anggota), tidak ada nama Wawan Suwandi di sana. Tapi anehnya, tiba-tiba dia ditunjuk sebagai Plt Ketua PWI Kalbar. Ini kecerobohan besar,” ujarnya.

Dalam PD PWI Bab III Pasal 7 Ayat (1), dijelaskan bahwa syarat menjadi Anggota Muda adalah harus mengikuti Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI. Sedangkan Ayat (2) menyebutkan bahwa syarat menjadi Anggota Biasa adalah telah menjadi Anggota Muda selama minimal dua tahun dan lulus Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

“Untuk jadi Anggota Muda saja tidak memenuhi syarat, apalagi Anggota Biasa. Bahkan, Wawan juga tidak memiliki sertifikat UKW,” beber Armand. Ia juga mengajak untuk mengecek langsung ke website Dewan Pers (https://dewanpers.or.id/data/sertifikasi_wartawan) guna membuktikan klaimnya.

Bertentangan dengan Aturan PWI

Penunjukan Wawan juga dianggap bertentangan dengan PD PWI Bab V Pasal 26 Ayat (2), yang menyebutkan bahwa salah satu syarat menjadi Ketua PWI Provinsi adalah memiliki sertifikat Wartawan Utama.

“Jangankan Wartawan Utama, status Kompetensi Muda dan Madya saja dia tidak punya. Apakah semua syarat ini terpenuhi? Jelas tidak! Artinya, penunjukan ini cacat sejak awal,” tegasnya.

Armand menilai bahwa saat ini pihak Wawan sedang melakukan berbagai cara untuk mendapat pengakuan, termasuk melakukan manuver politik dan menyebarkan opini melalui pemberitaan yang sumbernya tidak jelas.

“Mereka sedang keliling mengemis pengakuan ke para pejabat. Tapi, tetap saja, kepengurusan PWI Kalbar yang sah adalah yang dipimpin oleh Kundori,” pungkasnya.

Penunjukan Wawan Suwandi sebagai Plt Ketua PWI Kalbar dianggap sebagai langkah yang sembrono dan bertentangan dengan aturan organisasi. Selain tidak memiliki status keanggotaan di PWI, Wawan juga tidak memenuhi syarat sebagai Ketua PWI Provinsi. 

Serunya Berbagi Takjil di Sekadau! PWI & IWAS Gandeng Polres Sekadau untuk Tebar Kebaikan di Ramadhan 1446 H

Serunya Berbagi Takjil di Sekadau! PWI & IWAS Gandeng Polres Sekadau untuk Tebar Kebaikan di Ramadhan 1446 H
Serunya Berbagi Takjil di Sekadau! PWI & IWAS Gandeng Polres Sekadau untuk Tebar Kebaikan di Ramadhan 1446 H.

SEKADAU – Bulan suci Ramadhan selalu menjadi momen yang penuh berkah dan kebersamaan. Salah satunya terlihat dalam aksi sosial berbagi takjil yang dilakukan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Wartawan Sekadau (IWAS) dengan dukungan penuh dari Polres Sekadau. 

Kegiatan ini berlangsung di depan Gedung UMKM Center Sekadau pada Jumat (21/3/2025), dan sukses membawa kebahagiaan bagi masyarakat yang tengah bersiap untuk berbuka puasa.

Ketua PWI Provinsi Kalimantan Barat, Kundori
Ketua PWI Provinsi Kalimantan Barat, Kundori.

Ketua PWI Provinsi Kalimantan Barat, Kundori, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa aksi berbagi takjil ini bukan sekadar bagi-bagi makanan gratis, tetapi juga sebagai ajang mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat.

“Profesi wartawan nggak cuma soal nulis berita aja, tapi juga bisa berkontribusi dalam kegiatan sosial. Berbagi takjil ini salah satu bentuk kepedulian kita terhadap masyarakat, khususnya bagi para pengguna jalan yang lagi dalam perjalanan menuju rumah atau masjid untuk berbuka puasa,” ujar Kundori dengan penuh semangat.

Kundori juga mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah, DPRD, kepolisian, kejaksaan, TNI, serta semua pemangku kepentingan yang selalu mendukung kegiatan sosial yang kami lakukan. Semangat kebersamaan seperti ini yang harus terus kita jaga dan tingkatkan,” tambahnya.

Kegiatan berbagi takjil ini nggak cuma soal kasih makanan gratis, tapi juga menjadi momen untuk membangun sinergi antara wartawan, masyarakat, dan berbagai institusi lainnya. 

Melalui aksi sosial ini, diharapkan hubungan baik antara media dan instansi terkait semakin erat, menciptakan komunikasi yang harmonis demi kemajuan bersama.

Serunya Berbagi Takjil di Sekadau! PWI & IWAS Gandeng Polres Sekadau untuk Tebar Kebaikan di Ramadhan 1446 H
Serunya Berbagi Takjil di Sekadau! PWI & IWAS Gandeng Polres Sekadau untuk Tebar Kebaikan di Ramadhan 1446 H.

Sementara itu, Ketua Pokja PWI Kabupaten Sekadau, Dina Mariana, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi positif antara awak media dan kepolisian.

“Ini bukan sekadar berbagi takjil, tapi juga simbol kepedulian dari rekan-rekan wartawan dan Polri kepada masyarakat. Semoga kegiatan ini bisa terus berjalan dan semakin mempererat silaturahmi serta kerja sama yang telah terjalin dengan baik,” ungkap Dina.

Kegiatan berbagi takjil ini mendapat respons positif dari masyarakat yang melintas. Banyak pengendara motor dan mobil yang antusias menerima paket takjil yang dibagikan. 

Bagi mereka, takjil gratis ini sangat membantu, terutama bagi yang belum sempat membeli makanan untuk berbuka puasa.

Ramadhan memang selalu menjadi waktu terbaik untuk berbagi dan mempererat kebersamaan. Aksi sosial seperti ini membuktikan bahwa gotong royong dan kepedulian masih menjadi nilai yang dijunjung tinggi di masyarakat.

Senin, 17 Maret 2025

Ketua PWI Kalbar Kundori Sebut Pers Mendukung Pembangunan Ekonomi Hijau

Ketua PWI Kalbar Kundori Sebut Pers Mendukung Pembangunan Ekonomi Hijau 
Ketua PWI Kalbar Kundori Sebut Pers Mendukung Pembangunan Ekonomi Hijau.
SINTANG - Peran media dalam konteks pembangunan ekonomi hijau dan ketahanan pangan sangat penting, terutama dalam edukasi, advokasi, serta penyebaran informasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan. 

Hal itu diungkapkan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat, Kundori saat menjadi pembicara di acara Silaturahmi Para Pihak Menuju Ekonomi Hijau di Kabupaten Sintang di Rumah Adat Melayu Sintang, Minggu (16/3/2025) sore.

Acara secara Live RRI Sintang ini digelar kolaborasi Pemkab, RRI, FKMS dan PWI dengan dipandu Host Taufik.

"Media berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekonomi hijau dan ketahanan pangan," ungkap Kundori. 

Melalui pemberitaan yang informatif, media dapat memperkenalkan konsep pertanian berkelanjutan, pemanfaatan energi terbarukan, serta praktik ramah lingkungan yang mendukung ketahanan pangan.

"Media membantu mempublikasikan berbagai program dan kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah daerah, komunitas, maupun sektor swasta dalam mendukung ekonomi hijau dan ketahanan pangan. Ini mendorong partisipasi masyarakat serta memperkuat kolaborasi antarpihak,"urai Kundori alumni Magister Ilmu Politik Untan Pontianak ini.

Selanjutnya, media berperan sebagai kontrol sosial dengan mengawasi pelaksanaan kebijakan, program, serta penggunaan dana dalam proyek pembangunan berkelanjutan. 

"Melalui pemberitaan investigatif dan laporan mendalam, media membantu memastikan transparansi dan akuntabilitas,"katanya.

Lebih lanjut, Kundori menegaskan,
media menyediakan ruang dialog antara masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya terkait isu-isu ekonomi hijau dan ketahanan pangan.

"Ini mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan pengembangan kebijakan yang inklusif,"ujarnya.

Kundori menambahkan, dengan menjalankan fungsi ini, media berperan sebagai jembatan informasi yang memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

"Dengan tujuan dalam mewujudkan Kabupaten Sintang yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing di bidang ekonomi hijau dan ketahanan pangan,"pungkas Kundori.***

Minggu, 16 Maret 2025

PWI Sekadau Gelar Buka Puasa Bersama dan Bangun Kebersamaan Antar Wartawan dan Pemerintah Daerah

PWI Sekadau Gelar Buka Puasa Bersama dan Bangun Kebersamaan Antar Wartawan dan Pemerintah Daerah
Ketua PWI Kalimantan Barat, Kundori, menghadiri Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Pokja PWI Kabupaten Sekadau bersama unsur pemerintah dan stakeholder, Sabtu (15/3/2025). [HO-PWI Sekadau]

SEKADAU - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat, Kundori mengapresiasi kegiatan Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Pokja PWI Kabupaten Sekadau di salah satu hotel di Sekadau dengan dihadiri unsur pemerintah dan stakeholder pada Sabtu (15/3/2025).

Dalam sambutannya, Kundori mengungkapkan, kegiatan ini merupakan langkah yang luar biasa. Ia berharap silaturahmi yang baik ini bisa dipertahankan. 

"Mudah-mudahan silaturahmi yang baik ini bisa dipertahankan, jadi wartawan bukan hanya menulis berita atau menyampaikan berita tetapi juga bermanfaat untuk masyarakat," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Kundori juga berharap agar PWI di kabupaten, kota lainnya di Kalimantan Barat dapat selalu menjalin silaturahmi yang baik dengan internal organisasi, dengan masyarakat dan pemerintah.

"Selamat menunaikan ibadah puasa bagi teman-teman yang melaksanakan dan selamat menyambut hari raya Idulfitri 1446 Hijriah, " ujarnya.

Ketua Pokja PWI Kabupaten Sekadau, Dina Mariana, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan menjadi momentum untuk memperat silaturahmi.

"Melalui kegiatan ini juga, kami ingin mengajak kita semua mari kita terus menjaga toleransi dan kerukunan antar-umat beragama, khususnya di Kabupaten Sekadau," ucapnya.

Dikatakan dia, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yakni "Memperkuat Penyelarasan Kehidupan yang Harmonis dengan Lingkungan, alam, dan budaya serta peningkatan toleransi antar-umat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. "

"Mari kita jaga daerah kit agar selalu damai dan harmonis sehinga menjadi 'rumah' yang aman, damai, dan tentram," tuturnya.

Pemkab Sekadau Beri Apresiasi PWI

Wakil Bupati Sekadau Subandrio, menyampaikan melalui kegiatan itu kerukunan dan kebersamaan tetap terjalin di Kabupaten Sekadau. Ia juga mengapresiasi kegiatan yang digelar PWI dalam momentum bulan Ramadhan 2025.

"Sampai saat ini kita bersyukur bahwa di hari ke 15 Ramadhan ini berjalan dengan baik, hal ini tentu tidak bisa kita lakukan bila tidak ada peran media, masyarakat, pemuda untuk menciptakan Sekadau yang aman, nyaman, dan kondusif, " kata Subandrio.

Kegiatan ini dinilai sangat positif dalam membangun kebersamaan dan keberagaman. Kerukunan antar tokoh agama, tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.

Kegiatan dengan tema "Ramadhan Momentum Merajut Kebersamaan dan Merawat Kerukunan di Kabupaten Sekadau" itu dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Sekadau, Tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan mahasiswa. Pada kegiatan itu juga disalurkan bantuan sembako kepada warga yang membutuhkan.***

Kapolres, DPRD, dan PWI Ketapang Bagikan Ribuan Takjil di Simpang Tiga Taman Kedondong

Kapolres, DPRD, dan PWI Ketapang Bagikan Ribuan Takjil di Simpang Tiga Taman Kedondong
Kapolres, DPRD, dan PWI Ketapang Bagikan Ribuan Takjil di Simpang Tiga Taman Kedondong.

KETAPANG – Suasana sore di Simpang Tiga Taman Kedondong, Kota Ketapang, jadi lebih hangat dan penuh berkah pada Sabtu (14/3/2025). Ribuan takjil dibagikan kepada pengendara oleh Kapolres Ketapang, AKBP Setiadi, anggota DPRD Ketapang, Marzuki, serta anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Barat di Ketapang. Aksi berbagi ini juga melibatkan insan pers dari berbagai media lokal.

Beberapa media yang ikut serta dalam kegiatan ini di antaranya ANTARA Kalimantan Barat (Kalbar), Suara Ketapang, Medik TV, Kalbar Online, TVRI Kalbar, Inside Pontianak, Suara Kalbar, Raden Media, Borneo Tribun, Sorot 10, Intensnews, Jejaring Kalbar, Poskalbar, Khatulistiwa Times, Sanggar Photography, dan Colourful Photography.

Kapolres Ketapang, AKBP Setiadi, mengungkapkan rasa apresiasi dan terima kasihnya kepada para wartawan yang telah menginisiasi kegiatan ini. Menurutnya, sinergi antara kepolisian dan awak media di Ketapang semakin erat berkat aksi sosial seperti ini.

“Ini luar biasa! Saya senang bisa berbagi berkah bersama teman-teman wartawan. Kegiatan ini bukan sekadar membagikan takjil, tapi juga memperkuat hubungan baik antara Polres Ketapang dan media,” ujarnya.

Selain berbagi takjil, Kapolres juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mengingatkan masyarakat agar selalu berhati-hati dalam berkendara. Ia mengimbau agar pengendara selalu mematuhi aturan lalu lintas, seperti memakai helm saat berkendara dan menaati rambu-rambu lalu lintas.

“Keselamatan di jalan itu penting, guys. Jangan sampai kita lalai dan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Pakai helm, patuhi aturan, dan selalu utamakan keselamatan,” pesan Kapolres.

Kegiatan berbagi takjil ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk ikut serta dalam aksi-aksi sosial lainnya, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. “Semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut dan semakin banyak orang yang terbantu,” tutup Kapolres.

Aksi ini pun disambut baik oleh para pengendara yang melintas. Banyak dari mereka yang merasa senang dan terbantu dengan adanya pembagian takjil gratis ini. Selain bisa berbuka puasa tepat waktu, mereka juga merasakan kehangatan kepedulian dari para pihak yang terlibat.

Reporter: Muzahidin | Editor: Yakop

Puluhan Anggota PWI Kalbar Geram, Wawan Suwandi Ngaku-ngaku Ketua PWI Kalbar

Puluhan Anggota PWI Kalbar Geram, Wawan Suwandi Ngaku-ngaku Ketua PWI Kalbar

Wakil Ketua Bidang Multimedia PWI Kalbar, Heri Yakop, S.Pd.Rek.

PONTIANAK – Puluhan anggota biasa yang memiliki hak pilih dalam pemilihan Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Provinsi Kalimantan Barat geram dengan kelakuan Wawan Suwandi yang mengaku sebagai Ketua PWI Kalbar.

Sebelumnya, Wawan ditunjuk sebagai Plt Ketua PWI Kalbar oleh Zulmansyah Sekedang. Namun, masalahnya, Zulmansyah sendiri sudah dipecat dari keanggotaan PWI Pusat. Artinya, surat penunjukan yang diberikan kepada Wawan itu tidak sah alias ilegal.

“Malu dong, ngaku-ngaku Ketua PWI. Padahal dalam AD/ART, salah satu syarat jadi Ketua PWI Provinsi itu harus sudah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan menjadi pengurus PWI selama lima tahun,” ujar Wakil Ketua Bidang Multimedia PWI Kalbar, Heri Yakop, S.Pd.Rek.

Menurut Yakop, baik Zulmansyah Sekedang maupun kelompoknya tidak memiliki dasar hukum yang jelas dalam menggunakan label PWI. Bahkan, secara hukum mereka bisa dilaporkan ke pihak berwenang karena mengaku sebagai anggota PWI tanpa keabsahan.

“Terkait pelaporan, pihak kami masih menunggu instruksi dari Ketua PWI Kalbar yang sah, yakni Kundori. Bukti-bukti sudah ada, tinggal menunggu arahan lebih lanjut,” tambah Yakop.

Yakop juga mengimbau kepada seluruh elemen pemerintah, perusahaan, maupun masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan PWI demi kepentingan pribadi.

“Kalau ada yang mengaku-ngaku dari PWI dan meminta-minta sesuatu, silakan lapor ke pihak berwenang, baik kepolisian maupun pengurus PWI yang sah. Wartawan sejati itu berpegang teguh pada kode etik jurnalistik, bukan mencari keuntungan pribadi dengan mengatasnamakan organisasi,” tegasnya.

Kamis, 27 Februari 2025

Acara Puncak HPN 2025, PWI Kapuas Hulu Gelar Syukuran

Ketua Pokja PWI Kabupaten Kapuas Hulu, Taufiq
Ketua Pokja PWI Kabupaten Kapuas Hulu, Taufiq.
KAPUAS HULU - Kelompok Kerja Persatuan Wartawan Indonesia (Pokja PWI) Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, menggelar syukuran dalam acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) ke-79 tahun 2025, bertempat di Aula Bank Kalbar Cabang Putussibau, Rabu (26/2/2025).

Hadir dalam kegiatan itu diantaranya Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kapuas Hulu, Mohd Zaini, Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan beserta perwakilan jajaran Forkopimda setempat.

Hadir pula sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kapuas Hulu, pimpinan Perbankan dan para pimpinan organisasi kemasyarakatan.

Ketua Pokja PWI Kabupaten Kapuas Hulu, Taufiq pada kesempatan itu mengatakan bahwa secara nasional hari pers diselenggarakan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 9 Februari 2025, yang dihadiri Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon. Sedangkan di Provinsi Kalimantan Barat diselenggarakan pada 18 Februari 2025, yang dihadiri Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson.

"Hari Pers Nasional ini diperingati pada 9 Februari setiap tahunnya di Indonesia, di mana pada hari itu pula diperingati sebagai hari lahirnya organisasi wartawan di Indonesia, yaitu Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)," ujar Taufiq.

Pada kesempatan itu pula, Taufiq memberikan pemahaman kepada para tamu undangan, tentang tugas-tugas wartawan profesional. Ia memaparkan beberapa hal yang wajib diketahui oleh masyarakat dan para pejabat tentang wartawan profesional dan wartawan abal-abal.

Menurut dia, wartawan abal-abal memiliki ciri-ciri diantaranya pertanyaannya selalu tendensius kepada narasumber, menyajikan berita yang tidak berimbang dan selalu datang bergerombolan atau lebih dari satu orang atau dengan istilah wartawan bodrex karena tidak percaya diri untuk datang sendiri.

"Untuk menjadi seorang wartawan yang profesional tidaklah mudah. Banyak tahapan dan proses yang wajib dilalui diantaranya uji kompetensi wartawan (UKW). Bukan ujug-ujug yang hanya bermodalkan kartu pers dan mengaku wartawan," tegas Taufiq.

Taufik mengatakan, tidak sedikit masyarakat dan para pejabat serta berbagai pihak lainnya, yang mengeluhkan tentang cara kerja oknum wartawan yang sangat meresahkan karena memberitakan sesuatu yang tidak berimbang atau tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu sehingga menyudutkan satu pihak yang belum tentu bersalah.

Bahkan, lanjut dia, tidak sedikit pula para pejabat dan masyarakat yang mengaku sering diperas oleh oknum wartawan.

"Oleh sebab itu, sudah menjadi tugas kami ke depannya selaku PWI, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa yang mana wartawan profesional dan yang mana wartawan yang abal-abal," tutur dia.

Pada kesempatan itu pula tidak lupa Taufiq mengucapkan terimakasih kepada para pihak yang telah mendukung hingga terlaksananya acara puncak hari pers tersebut.

"Terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung hingga terlaksananya acara ini," ucapnya.

Sementara itu Sekda Kabupaten Kapuas Hulu, Mohd Zaini berharap dengan diadakannya acara syukuran HPN ke-79 tahun 2026 tersebut, dapat menjadi ajang mempererat hubungan antara pemerintah daerah, media dan berbagai elemen masyarakat.

"Kehadiran semua elemen ini menjadi simbol komitmen untuk terus bersinergi demi kemajuan bersama. Hari Pers Nasional 2025 ini diharapkan menjadi momentum bagi media di Kapuas Hulu, untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman sekaligus tetap menjaga fungsi utamanya sebagai penyampai informasi yang akurat dan terpercaya," tuturnya.

Menurut Sekda, saat ini banyak media abal-abal yang muncul, di mana oknum wartawannya hanya bermodalkan kartu pers, yang terkadang meresahkan masyarakat hingga para pejabat. Masyarakat maupun pejabat sulit membedakan antara wartawan yang resmi dan tidak resmi.

Bahkan, kata dia, oknum yang mengaku wartawan tersebut melakukan pemerasan dan lain sebagainya terhadap orang-orang tertentu. Padahal, untuk menjadi seorang wartawan yang profesional harus melalui tahapan dan proses yang tidak mudah.

"Oleh sebab itu, sudah menjadi tugas PWI Kapuas Hulu, untuk memberikan pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat agar dapat membedakan mana yang wartawan resmi dan tidak resmi," terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan, menegaskan bahwa pers memiliki peranan penting dalam menyampaikan informasi yang akurat, mendidik dan membangun kesadaran masyarakat di era digitalisasi saat ini.

"Kita tahu bahwa pers memiliki tantangan yang besar dalam menjaga independensi, profesionalisme serta melawan hoax dan disinformasi yang bisa merusak keutuhan bangsa. Oleh karena itu mari kita dukung pers yang bebas, bertanggungjawab dan berpihak kepada kebenaran demi kemajuan negeri ini," kata Kapolres.

Ia juga menegaskan bahwa pers bukan sekedar penyampai berita saja, tetapi juga pilar keempat demokrasi yang berperan dalam mengawal kebijakan publik, menyuarakan aspirasi masyarakat sehingga menjadi penghubung antara pemerintah dan masyarakat.

"Dengan dedikasi dan kerja keras insan pers, diharapkan terus dapat memperkuat transparansi, keadilan dan kesejahteraan bersama. Mari kita jadikan hari pers nasional ini sebagai pintu untuk meningkatkan kualitas wartawan yang beretika, berimbang dan berorientasi kepada kepentingan bangsa dan negara," harapnya.

Sebagaimana diketahui, sebelum acara syukuran yang merupakan acara puncak hari pers nasional di Kapuas Hulu itu digelar, Pokja PWI Kabupaten Kapuas Hulu juga telah melakukan berbagai rangkaian kegiatan, diantaranya pelatihan jurnalistik terhadap para pelajar SMA di Kecamatan Kalis dan Bunut Hulu serta pemberian bantuan sembako dan uang tunai kepada para anak yatim piatu di lembaga Yatim Piatu Baitul Maqdis Kapuas Hulu di Kelurahan Kedamin Hulu, Kecamatan Putussibau Selatan. (*)

Rabu, 26 Februari 2025

Ketua PWI Sumsel Ambil Langkah Hukum Laporkan Dugaan Pemalsuan, Zulmansah Sekedang DKK Dilaporkan ke Polda Sumsel

Ketua PWI Sumsel Ambil Langkah Hukum Laporkan Dugaan Pemalsuan, Zulmansah Sekedang DKK Dilaporkan ke Polda Sumsel. Foto: Zulmansah Sekedang/mantan anggota PWI. (Sumber Foto: riaueksis)
Ketua PWI Sumsel Ambil Langkah Hukum Laporkan Dugaan Pemalsuan, Zulmansah Sekedang DKK Dilaporkan ke Polda Sumsel. Foto Kanan: Zulmansah Sekedang/mantan anggota PWI.

JAKARTA - Permasalahan internal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Selatan (Sumsel) semakin memanas. Ketua PWI Sumsel, Kurnaidi, resmi melaporkan Zulmansah Sekedang, Wina Armada, Mirza Zulhadi, dan Jon Heri Mardin ke Polda Sumsel terkait dugaan pemalsuan surat dan pencemaran nama baik.

Dilansir sentralpost.co, Kamis (26/2/2025), Laporan tersebut tercatat dalam Laporan Polisi No. LP/B/279/II/2025/SPKT/Polda Sumatera Selatan, yang diajukan pada 26 Februari 2025. 

Laporan ini dilakukan setelah adanya Surat Keputusan (SK) pemberhentian Kurnaidi sebagai Ketua PWI Sumsel yang dikeluarkan oleh Zulmansah Sekedang sebagai Ketua PWI dan Wina Armada sebagai Sekretaris Jenderal PWI versi Kongres Luar Biasa (KLB).

Ketua PWI Sumsel Kurnaidi didampingi Ketua LKBPH PWI Sumsel Dicky Irawan, SH
Ketua PWI Sumsel Kurnaidi didampingi Ketua LKBPH PWI Sumsel Dicky Irawan, SH.

Dugaan Pemalsuan Surat dan Pencemaran Nama Baik

Ketua PWI Sumsel, Kurnaidi, yang sah berdasarkan SK Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dengan nomor AHU-0000258-AH.01.08 Tahun 2024, menilai bahwa SK yang dikeluarkan oleh Zulmansah Sekedang dan rekan-rekannya tidak memiliki dasar hukum yang jelas. 

Oleh karena itu, ia merasa perlu mengambil langkah hukum untuk melindungi haknya serta menjaga kredibilitas organisasi.

Dalam laporan yang disampaikan melalui Ketua LKBPH PWI Sumsel, Dicky Irawan, SH, disebutkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Zulmansah Sekedang dan kawan-kawan dapat dikategorikan sebagai tindak pidana pemalsuan surat, sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1946 tentang KUHP, pasal 263, 310, junto 433 KUHP.

Pernyataan Ketua PWI Sumsel

Menanggapi laporan ini, Kurnaidi menegaskan bahwa dirinya merupakan Ketua PWI Sumsel yang sah berdasarkan hasil konferensi resmi. Oleh sebab itu, ia merasa dirugikan atas SK pemberhentian dirinya dan penunjukan Jon Heri Mardin sebagai Plt. Ketua PWI Sumsel oleh pihak yang tidak memiliki legalitas jelas.

“Sebagai Ketua PWI Sumsel yang terpilih berdasarkan konferensi, saya jelas merasa dirugikan. SK yang dikeluarkan oleh Zulmansah Sekedang itu tidak memiliki dasar hukum yang sah dan merugikan saya secara pribadi serta organisasi,” ujar Kurnaidi kepada wartawan.

Lebih lanjut, ia mempertanyakan legitimasi Zulmansah Sekedang dalam mengeluarkan SK tersebut, mengingat hingga saat ini Ketua PWI yang sah adalah Hendri CH. Bangun, berdasarkan SK Kemenkumham dengan nomor AHU-0000258-AH.01.08 Tahun 2024.

“Kalau kita mengacu pada legalitas yang berlaku di negara kita, Hendri CH. Bangun adalah Ketua PWI yang sah. Jadi, SK yang dikeluarkan oleh Zulmansah DKK yang mengatasnamakan PWI itu jelas pemalsuan. Karena itu, kami membawa permasalahan ini ke pihak kepolisian,” tegasnya.

Langkah Selanjutnya

Dengan adanya laporan ini, pihak kepolisian diharapkan segera menindaklanjuti dugaan pemalsuan surat dan pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh Ketua PWI Sumsel. 

Kurnaidi berharap masalah ini dapat segera diselesaikan secara hukum agar tidak semakin meresahkan anggota PWI di Sumsel.

Kasus ini menjadi perhatian banyak pihak, terutama di kalangan jurnalis dan masyarakat umum. Bagaimana perkembangan selanjutnya? Kita tunggu hasil investigasi dari pihak kepolisian.

OKK Syarat Utama jadi Anggota PWI Kalbar

Orentasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) di Sekadau, Senin (24/2/2025).
Orentasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) di Sekadau, Senin (24/2/2025).
SEKADAU - Wartawan yang tergabung  di PWI Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dituntut memiliki kemampuan jurnalistik memadai yang memiliki intergritas tinggi terhadap profesi sebagai Pewarta terlebih era digital.

Hal tersebut ditegaskan Ketua PWI Kalimantan Barat Kundori pada acara Orentasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) di Sekadau, Senin (24/2/2025).

Menurut Kundori OKK merupakan syarat utama keanggotaan PWI sesuai dengan aturan organisasi, mereka para wartawan harus memahami sejarah PWI sebagai organisasi wartawan tertua dan terbesar di Indonesia. OKK ini juga tertuang dalam PD PRT PWI.

“Tidak semua orang bisa menjadi anggota PWI, mereka harus memiliki inegritas, profesionalisme yang cukup sehingga PWI menjadi organisasi yang disegani,intinya anggota PWI harus paham terhadap hak dan kewajibanya, ” ucapnya.

PWI juga memberikan pelatihan secara priodik kepada para anggotanya untuk meningkatkan kemampuan sesuai perkembangan jaman dan kembali merefresh anggota memahami secara utuh tentang kode etik jurnalistik dan pemberitaan ramah anak.

Pada kesempatan tersebut juga menghadirkan narasumber peraih Adi Negoro 2 kali yang juga wakil ketua Bidang Pembinaan daerah PWI Kalimantan barat Taufik Hidayat.

Menurut Taufik, atauran  sertifikasi wartawan yang diwajibkan oleh Dewan Pers idealnya melindungi wartawan sekaligus narasumber dari disinformasi.

“Peran wartawan sebagai pihak yang bertugas menyebarkan informasi penting yang berdasarkan fakta kepada publik tentu menjadi suatu hal yang sangat krusial. Karena hal ini menyangkut kepentingan orang banyak, wartawan bukanlah manusia super yang selalu benar dan tidak pernah salah. Lalu, bagaimana jika wartawan membuat kesalahan dalam menyebarkan infomasi,” ucapnya.

Menurutnya, hak jawab dan hak koreksi kepada wartawan perlu digunakan. Hak ini memiliki peran yang amat penting untuk menjaga pemberitaan yang disebarkan wartawan dari kesalahan informasi yang mungkin terjadi tercantum dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Sehingga hak ini sudah diakui secara hukum dan kedudukannya cukup kuat.

Taufik juga menyebut,  bagi pers yang tidak mengindahkan hak jawab maka akan dikenakan sanksi hukum pidana dengan denda sebanyak Rp. 500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah) atas kasus pelanggaran Kode Etik Jurnalistik (KEJ) sebagaimana yang tercantum dalam UU Pers.

“Lembaga pers sekalipun tidak bisa semena-mena dalam menyampaikan informasi. Karena segala hal harus disampaikan secara jelas berdasarkan fakta sehingga informasi yang terkandung dalam berita berisi kebenaran,” tegasnya.

Intinya, ucap Taufik Pers memiliki asas demokratis yang  berarti berita harus disiarkan secara berimbang dan independen, selain itu, Pers wajib melayani hak jawab dan hak koreksi, dan pers harus mengutamakan kepentingan publik yang mengutamakan Asas Profesionalitas.Asas Moralitas. dan Asas Supremasi Hukum.***

Selasa, 25 Februari 2025

Seminar HPN di Sekadau: Peran Pers dalam Ketahanan Pangan dan UMKM

Seminar HPN di Sekadau: Peran Pers dalam Ketahanan Pangan dan UMKM
Seminar HPN di Sekadau: Peran Pers dalam Ketahanan Pangan dan UMKM.
SEKADAU – Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Kabupaten Sekadau tidak hanya diisi dengan aksi penanaman jagung, tetapi juga menghadirkan seminar yang membahas dua topik utama: ketahanan pangan dan peran pers dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Acara ini berlangsung di Aula SMK Amaliyah Sekadau pada Senin, 24 Februari 2025.

Dalam seminar tersebut, Site Manager HPH Dharma Satya Nusantara (DSN), Imanuel Tibian, memaparkan pentingnya tata kelola kelapa sawit yang berkelanjutan sebagai bagian dari ketahanan pangan.

“Industri kelapa sawit memiliki peran besar dalam perekonomian daerah. Namun, harus dikelola dengan baik agar tetap berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Imanuel.

Selain itu, seminar ini juga menyoroti peran media dalam mengangkat potensi UMKM di daerah. Ketua PWI Kalbar, Kundori, menegaskan bahwa pers memiliki tanggung jawab dalam mempromosikan produk lokal agar bisa bersaing di pasar yang lebih luas.

“Pers bukan hanya menyampaikan berita, tetapi juga bisa menjadi jembatan antara pelaku UMKM dan pasar. Dengan liputan yang baik, produk lokal bisa lebih dikenal dan berkembang,” jelas Kundori.

HPN tingkat Provinsi Kalbar sendiri telah diperingati pada 18 Februari 2025 di Hotel Golden Tulip Pontianak. Acara tersebut dihadiri oleh Pj Gubernur Kalbar, Harisson, dengan tema Pers Mendorong UMKM Naik Kelas.

“Kita ingin UMKM di Kalimantan Barat bisa berkembang lebih pesat dengan dukungan promosi dari media. Ini akan membantu perekonomian masyarakat secara keseluruhan,” ujar Harisson dalam sambutannya.

Kapolres Sekadau, AKBP I Nyoman Sudama, dalam sesi diskusi menambahkan bahwa ketahanan pangan dan ekonomi daerah harus didukung dari berbagai aspek, termasuk pengawasan distribusi hasil pertanian dan produk UMKM.

“Kami di kepolisian juga mendukung program ketahanan pangan dengan berbagai inisiatif, seperti pemanfaatan lahan kosong untuk pertanian dan pengawasan distribusi agar harga tetap stabil,” kata Kapolres.

Sementara itu, Wakil Bupati Sekadau, Subandrio, menegaskan bahwa program ketahanan pangan yang dijalankan Pemkab Sekadau juga sejalan dengan upaya pemberdayaan UMKM.

“Kami terus mendorong agar petani dan pelaku UMKM mendapatkan pendampingan dan akses pemasaran yang lebih luas. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, media, dan masyarakat, kita bisa mencapai ketahanan pangan dan ekonomi yang lebih kuat,” tuturnya.

Dengan adanya seminar ini, peringatan HPN di Sekadau semakin memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, baik dalam sektor pertanian maupun pengembangan UMKM.

Syukuran HPN di Sekadau, Wartawan Tanam Jagung untuk Dukung Ketahanan Pangan

Syukuran HPN di Sekadau, Wartawan Tanam Jagung untuk Dukung Ketahanan Pangan
Syukuran HPN di Sekadau, Wartawan Tanam Jagung untuk Dukung Ketahanan Pangan.
SEKADAU – Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Kabupaten Sekadau berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Acara ini digelar di Aula SMK Amaliyah Sekadau pada Senin, 24 Februari 2025, dan diikuti oleh para wartawan dari berbagai organisasi seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sekadau, Ikatan Wartawan Online (IWO), serta Ikatan Wartawan Sekadau.

Salah satu kegiatan utama dalam rangkaian perayaan ini adalah aksi penanaman jagung di lahan warga di Dusun Ensali, Desa Ensalang, Kecamatan Sekadau Hilir. Ketua Panitia, Sudarno, menjelaskan bahwa kegiatan ini selaras dengan tema HPN tahun ini, yaitu Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa.

“Kami ingin memberikan aksi nyata dalam mendukung ketahanan pangan. Selain wartawan, kami juga melibatkan pelajar dari beberapa sekolah, seperti SMK Amaliyah Sekadau, SMA Negeri 1 Sekadau, SMK Keling Kumang, dan SMA Karya Sekadau,” ujar Sudarno.

Selain penanaman jagung, perayaan HPN di Sekadau juga diisi dengan seminar tentang tata kelola kelapa sawit yang dibawakan oleh Site Manager HPH Dharma Satya Nusantara (DSN), Imanuel Tibian. Tak hanya itu, ada pula kegiatan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) yang dipandu oleh PWI Provinsi Kalimantan Barat.

Ketua PWI Kalimantan Barat, Kundori, menegaskan bahwa HPN bukan sekadar perayaan, melainkan juga momen refleksi bagi insan pers.

“Pers memiliki peran penting sebagai pilar demokrasi yang tidak hanya mengawasi jalannya pemerintahan, tetapi juga memberikan suara bagi masyarakat. Di era digital ini, kita menghadapi banyak tantangan seperti hoaks dan derasnya arus informasi. Oleh karena itu, insan pers harus terus meningkatkan profesionalisme dan menjaga integritas,” ujar Kundori.

Kapolres Sekadau, AKBP I Nyoman Sudama, turut mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, pers berperan dalam mendukung berbagai program pemerintah, termasuk ketahanan pangan.

“Kita semua bertanggung jawab dalam mendukung petani, karena mereka adalah garda terdepan dalam ketahanan pangan. Pemerintah sudah meluncurkan berbagai program, termasuk pemanfaatan lahan produktif dan pengawasan distribusi hasil pertanian,” kata Kapolres.

Wakil Bupati Sekadau, Subandrio, juga menyambut baik tema HPN tahun ini karena sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan ketahanan pangan.

“Pemkab Sekadau telah menjalankan program IP3K sejak 2021 sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan di daerah ini. Apalagi, 82 persen penduduk Sekadau adalah petani dan pekebun. Ketahanan pangan adalah prioritas utama kita,” ujar Subandrio.

Dengan berbagai kegiatan positif ini, peringatan HPN 2025 di Sekadau menjadi lebih dari sekadar perayaan, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan pembangunan daerah.

Minggu, 23 Februari 2025

Surat Resmi PWI Pusat: Kundori Adalah Ketua PWI Kalbar yang Diakui

Surat Resmi PWI Pusat: Kundori Adalah Ketua PWI Kalbar yang Diakui
PWI Kalimantan Barat Masa Bhakti 2024-2029 Dilantik pada Selasa 9 Juli 2024 lalu.[PWI Kalimantan Barat]
PONTIANAK - Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menegaskan bahwa Ketua PWI Kalimantan Barat (Kalbar) yang sah untuk periode 2024-2029 adalah Kundori. Kepastian ini didasarkan pada hasil Konferensi PWI Provinsi Kalimantan Barat yang telah diselenggarakan pada 30 Maret 2024 lalu.

Dalam surat resmi bernomor 849/PWI-P/LXXXVIII/2025, PWI Pusat dengan tegas menyatakan bahwa setiap klaim dari pihak lain yang mengaku sebagai Ketua PWI Kalbar adalah tidak sah. Hal ini dikarenakan pihak yang menunjuk individu lain sebagai Ketua PWI Kalbar berasal dari pengurus PWI Pusat ilegal yang tidak diakui oleh negara.

Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, menjelaskan bahwa kepengurusan PWI ilegal tersebut hanya berlandaskan akta notaris yang berisi keterangan palsu. Bahkan, kasus ini telah dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri dan kini dalam proses penyelidikan.

“Melalui surat ini, kami menegaskan bahwa Ketua PWI Kalimantan Barat yang sah adalah Kundori, sesuai dengan hasil konferensi yang telah dilakukan secara resmi,” ujar Hendry dalam surat yang juga ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Jiqrial Isyad.

PWI Pusat juga telah menginformasikan hal ini kepada Gubernur Kalimantan Barat, para Bupati dan Wali Kota di Kalbar, Kodam XII/Tanjungpura, Korem 121/Alambhana Wanawai, Kapolda Kalbar, Kepala Pengadilan Tinggi Kalbar, Kejaksaan Tinggi Kalbar, serta berbagai instansi pemerintah dan lembaga swasta.

Dengan adanya penegasan ini, PWI Pusat berharap tidak ada kebingungan terkait kepemimpinan PWI Kalbar.

“Kami berharap semua pihak dapat menghormati keputusan ini demi menjaga integritas organisasi dan dunia jurnalistik,” tutup Hendry.

Sabtu, 22 Februari 2025

Penunjukan Plt Ketua PWI Kalbar Dinilai Ilegal, Hendry Ch Bangun Tegaskan Itu Cacat Hukum

Penunjukan Plt Ketua PWI Kalbar Dinilai Ilegal, Hendry Ch Bangun Tegaskan Itu Cacat Hukum
Penunjukan Plt Ketua PWI Kalbar Dinilai Ilegal, Hendry Ch Bangun Tegaskan Itu Cacat Hukum.
Jakarta – Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, menegaskan bahwa penunjukan Wawan Suwandi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Kalimantan Barat adalah tindakan ilegal dan cacat hukum. Ia menyebut bahwa keputusan tersebut dibuat oleh pihak yang tidak memiliki legitimasi dalam organisasi.

"Zulmansyah Sekedang sudah diberhentikan dari keanggotaan PWI. Akta yang digunakannya untuk mengklaim kepemimpinan PWI sedang diselidiki oleh Bareskrim karena berisi keterangan palsu. Jadi, semua keputusan yang diambilnya tidak sah," ujar Hendry Ch Bangun di Jakarta, Sabtu (22/2/2025).

Tidak Sesuai Aturan Organisasi  

Hendry menjelaskan bahwa sesuai dengan Peraturan Dasar (PD) dan Peraturan Rumah Tangga (PRT) PWI, pengangkatan Plt Ketua PWI di tingkat provinsi tidak bisa dilakukan secara sepihak. Semua keputusan harus mengikuti mekanisme organisasi yang sah dan sesuai aturan.

"Tindakan ini bukan hanya melanggar aturan organisasi, tetapi juga mengancam kredibilitas PWI di tingkat daerah. Kami tidak bisa membiarkan ini terjadi," tegasnya.

Selain itu, Hendry juga mempertanyakan kredibilitas Wawan Suwandi yang ditunjuk sebagai Plt Ketua PWI Kalbar. Menurutnya, Wawan tidak tercatat sebagai anggota PWI Kalbar dan tidak memiliki sertifikat kompetensi wartawan yang menjadi syarat utama dalam organisasi.

"Bagaimana mungkin seseorang yang bukan anggota PWI dan tidak memiliki sertifikat kompetensi bisa ditunjuk sebagai pemimpin organisasi wartawan? Ini jelas pelanggaran terhadap standar profesionalisme di PWI," lanjutnya.

Kartu PWI Ilegal  

Hendry juga mengungkap bahwa Wawan menerima kartu keanggotaan PWI yang tidak sah. Pasalnya, Zulmansyah tidak memiliki kewenangan untuk menerbitkan kartu bagi non-anggota, apalagi bagi yang tidak memiliki sertifikat kompetensi.

"Ini tindakan ilegal yang merugikan organisasi dan anggotanya. Kami tidak akan tinggal diam," katanya.

Imbauan untuk Anggota PWI  

Atas kondisi ini, Hendry mengimbau seluruh anggota PWI yang sah untuk berkonsultasi dengan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKPBH) guna mengambil langkah hukum yang tepat.

"Kami sarankan semua anggota yang dirugikan untuk melaporkan hal ini ke kepolisian. Kami juga akan menyiapkan bahan sebagai penguat laporan hukum agar tindakan ilegal ini bisa dihentikan," tambahnya.

Hendry menegaskan bahwa keputusan yang dibuat oleh Zulmansyah Sekedang dan kelompoknya tidak memiliki dasar hukum. "Kami akan terus mempertahankan marwah PWI dan memastikan organisasi tetap berjalan sesuai aturan yang benar," pungkasnya.

Wartawan Jangan Alergi Kritik, Statement Pj Gubernur Harusnya Jadi Renungan

Wartawan Jangan Alergi Kritik, Statement Pj Gubernur Harusnya Jadi Renungan
Ketua PWI Kalimantan Barat menyerahkan potongan tumpeng sebagai simbol suksesnya perayaan Hari Pers Nasional di Kalbar, Selasa (18/2/2025). [PWI Kalimantan Barat]
PONTIANAK – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Barat, Kundori, menegaskan bahwa insan pers harus terbuka terhadap kritik yang membangun. Menurutnya, kritik adalah bagian dari upaya untuk terus memperbaiki kinerja jurnalistik agar semakin profesional dan kredibel.

“Pers itu memiliki peran sebagai kontrol sosial. Kita biasa memberikan kritik, tapi kita juga jangan alergi kalau menerima kritik,” ujar Kundori.

Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap pernyataan Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, yang mengungkapkan adanya oknum wartawan yang kerap “meminta petunjuk” kepada pejabat daerah dalam konotasi yang kurang baik.

Pernyataan Harisson yang disampaikan dalam pidatonya saat peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tingkat Provinsi Kalbar 2025 di Hotel Golden Tulip, Selasa (18/02/2025), sempat menimbulkan perdebatan di kalangan wartawan. Namun, menurut Kundori, kritik tersebut seharusnya dijadikan bahan refleksi, bukan dipandang sebagai serangan terhadap profesi jurnalis.

“Kritik yang disampaikan oleh Pj Gubernur itu terbuka, tujuannya baik, agar pers tetap berada di jalur yang benar dan selalu berpegang pada kode etik jurnalistik,” jelas Kundori.

Ia juga menegaskan bahwa PWI Kalbar dan jajaran tidak merasa tersinggung atas pernyataan tersebut. Justru, hal ini menjadi pengingat bagi insan pers untuk terus meningkatkan profesionalisme dan menjaga integritas dalam menjalankan tugas jurnalistik.

“Kita harus introspeksi. Kritik seperti ini seharusnya menjadi bahan renungan bagi kita semua. Jika ada yang merasa tersinggung atau menganggap ini sebagai hinaan, mungkin itu karena mereka enggan menerima perubahan,” tambahnya.

Sebelumnya, dalam pidatonya, Pj Gubernur Kalbar Harisson menyoroti masih adanya oknum wartawan yang menyajikan pemberitaan tidak berimbang dan cenderung menyudutkan pemerintah. Ia juga mengungkapkan bahwa ada oknum yang justru meminta “arahan” agar pemberitaan yang mengkritik suatu kebijakan dihentikan.

“Tidak semua wartawan seperti itu. Biasanya, mereka yang sudah memiliki sertifikat Uji Kompetensi Wartawan (UKW) jarang melakukan hal seperti ini. Tetapi ada oknum yang belum bersertifikat, mereka sering meminta ‘arahan’. Misalnya, ‘Pak, kami mau ke daerah untuk liputan proyek, kami minta ‘arahan’,’” ujar Harisson.

Selasa, 18 Februari 2025

Kundori Sebut Pers Berperan Strategis dalam Pembangunan Daerah

Kundori Sebut Pers Berperan Strategis dalam Pembangunan Daerah
Ketua PWI Kalimantan Barat menyerahkan potongan tumpeng sebagai simbol suksesnya perayaan Hari Pers Nasional di Kalbar, Selasa (18/2/2025). [PWI Kalimantan Barat]
PONTIANAK– Puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Barat berlangsung sukses pada Selasa 18 Februari 2025. Mengusung tema "Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa", perayaan ini tidak hanya menjadi ajang selebrasi, tetapi juga refleksi bagi insan pers dalam menjalankan peran mereka di tengah tantangan era digital.

Ketua PWI Kalimantan Barat, Kundori, menegaskan bahwa HPN bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi momentum penting untuk merefleksikan peran pers dalam menjaga kebebasan informasi serta meningkatkan profesionalisme dalam menyajikan berita yang akurat, berimbang, dan bertanggung jawab.

"Pers memiliki peran penting sebagai pilar keempat demokrasi. Bukan hanya mengawasi jalannya pemerintahan, tetapi juga menjadi suara bagi masyarakat luas," ujar Kundori.

Kundori juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi dunia pers saat ini, terutama di era digital yang berkembang pesat. Penyebaran informasi yang begitu cepat, maraknya hoaks, serta tuntutan untuk menjaga integritas dan kredibilitas menjadi tantangan utama bagi para wartawan.

Untuk itu, PWI Kalimantan Barat berkomitmen membina dan meningkatkan kapasitas wartawan melalui berbagai pelatihan, diskusi, serta kerja sama dengan berbagai pihak. Tujuannya adalah memastikan insan pers tetap kompeten dan profesional dalam menyajikan informasi yang bertanggung jawab kepada publik.


Selain memperkuat kapasitas wartawan, PWI Kalbar juga mengapresiasi kerja sama yang baik antara media, pemerintah daerah, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya. Menurut Kundori, sinergi ini sangat penting untuk menciptakan pembangunan yang lebih transparan dan berpihak kepada kepentingan masyarakat.

"Media memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah. Kolaborasi antara pers, pemerintah, dan masyarakat harus terus diperkuat untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik," tambahnya.***

Wartawan Ketapang dan Kayong Utara Ikut Meriahkan Hari Pers Nasional Provinsi Kalbar di Pontianak

Wartawan Ketapang dan Kayong Utara Ikut Meriahkan Hari Pers Nasional Provinsi Kalbar di Pontianak
Sejumlah wartawan Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang turut menyemarakan HPN 2025.[PWI Kalimantan Barat]
PONTIANAK - Wartawan Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara ikut menghadiri dan memeriahkan acara puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) Provinsi Kalbar, di Hotel Grand Tulip Kota Pontianak, Selasa (18/2/2025). 

"Pers Mendorong UMKM Naik Kelas" menjadi tema besar dalam hajatan tahunan organisasi pers tertua di Indonesia tersebut. Para peserta tak hanya datang dari Pontianak, tetapi juga datang dari berbagai kabupaten kota di Kalbar. 

Selain diramaikan oleh kalangan pekerja pers, acara puncak HPN Provinsi Kalbar juga dihadiri oleh Pj Gubernur Kalbar Harrison, unsur Forkopimda Kalbar hingga perwakilan dari pemerintah kabupaten kota. 

Agustiandi, salah seorang perwakilan wartawan Kabupaten Ketapang mengaku momen ini sangat penting untuk bertukar pikiran, belajar dan memperkuat jaringan. 

Menurutnya keikutsertaan mereka bukan sekadar memenuhi undangan, tetapi juga sebagai bentuk komitmen untuk terus berkontribusi dalam dunia jurnalistik yang dinamis.

"Sebagai insan pers, kami memiliki tanggung jawab besar untuk mendorong pertumbuhan UMKM melalui pemberitaan yang edukatif dan inspiratif," paparnya. 

Agustiandi menambahkan, tema 'Pers Mendorong UMKM Naik Kelas' menjadi tanda bahwa media bukan hanya penyampai informasi, tetapi juga mitra strategis dalam membangun ekosistem ekonomi yang lebih baik. 

"Kami berkomitmen untuk terus memberdayakan pelaku UMKM melalui liputan yang mendalam, solutif dan mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan," ucapnya. 

Fauzi, Wartawan dari Kabupaten Kayong Utara menambahkan, kehadiran wartawan dari dua kabupaten ini juga menjadi bukti bahwa pers daerah tetap eksis dan berkontribusi dalam membangun informasi yang akurat dan edukatif. 

“Kami ingin menunjukkan bahwa pers di daerah juga memiliki kualitas dan dedikasi yang tidak kalah dengan pers di kota besar,” ucapnya. 

Menurutnya, pers daerah memiliki peran strategis dalam mengangkat isu-isu lokal yang sering kali luput dari pemberitaan media nasional. Dengan keberadaan wartawan di daerah, informasi yang disajikan menjadi lebih dekat dengan realitas masyarakat, sekaligus mendorong transparansi dan akuntabilitas di tingkat lokal.  

“Kami adalah ujung tombak dalam menyuarakan aspirasi masyarakat, mengawal pembangunan dan mendorong kemajuan di tingkat akar rumput,” tambah Fauzi.  

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar-insan pers, baik di tingkat daerah maupun nasional, untuk memperkuat ekosistem jurnalistik di Indonesia. Dengan saling mendukung, pers daerah dan nasional dapat bersinergi menciptakan informasi yang berimbang, mendidik, dan memberdayakan.***