Berita Borneotribun.com: PLBN Entikong Hari ini
Tampilkan postingan dengan label PLBN Entikong. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PLBN Entikong. Tampilkan semua postingan

Senin, 29 Januari 2024

Peran Strategis PLBN dalam Kemajuan Ekonomi Kalimantan Barat

Dua pengunjung melintas di PLBN Aruk, Kabupaten Sambas. Hadirnya PLBN Aruk menjadi magnet kemajuan daerah perbatasan dari berbagai sektor. (ANTARA/Dedi)
Dua pengunjung melintas di PLBN Aruk, Kabupaten Sambas. Hadirnya PLBN Aruk menjadi magnet kemajuan daerah perbatasan dari berbagai sektor. (ANTARA/Dedi)
PONTIANAK - Wilayah Kalimantan Barat telah menjadi titik awal bagi Indonesia yang berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia. 

Keberadaan sejumlah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di daerah ini telah mengubah wajah kawasan pinggiran menjadi daya tarik bagi percepatan kemajuan ekonomi di wilayah perbatasan.

"PLBN adalah beranda Indonesia. Karena itu, pemerintah serius membangun PLBN," kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat kunjungan kerja ke Kalimantan Barat.

Hadirnya PLBN di tiga kabupaten Kalimantan Barat, yakni Sanggau, Sambas, Kapuas Hulu, dan dijadwalkan segera diresmikan PLBN Jagoi Babang di Bengkayang, telah memberikan warna baru bagi perekonomian kawasan perbatasan.

Semua bangunan PLBN dirancang secara modern tanpa menghilangkan identitas lokal. Infrastruktur pendukung seperti pasar, sekolah, rumah ibadah, dan kantor pemerintah telah tersedia dengan cukup baik. 

Penataan lingkungan, sistem layanan, dan penguatan sumber daya manusia (SDM) menjadi fokus utama pemerintah.

Selain sebagai jalur bagi orang untuk masuk dan keluar dari Kalimantan Barat, PLBN juga menjadi jalur bagi komoditas pertanian. 

Aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat di perbatasan semakin meningkat, meskipun sebelumnya dianggap terbelakang.

Tidak hanya itu, PLBN juga menjadi pintu masuk bagi wisatawan asing ke Kalimantan Barat. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kalimantan Barat pada Januari hingga November 2023 mencapai 63.782 orang.

Dengan masuknya wisatawan ke Kalimantan Barat, ekonomi masyarakat setempat, terutama yang terkait dengan pariwisata seperti penginapan, restoran, akomodasi, dan tempat wisata, mengalami peningkatan.

Sementara itu, nilai ekspor Kalimantan Barat juga meningkat dari 301,87 juta dolar AS pada Januari hingga November 2022 menjadi 434,85 juta dolar AS pada periode yang sama tahun 2023. 

Ekspor melalui PLBN Aruk di Kabupaten Sambas, PLBN Badau di Kapuas Hulu, dan PLBN Entikong di Sanggau menjadi pintu utama ekspor.

Mayoritas komoditas ekspor Kalimantan Barat ke Malaysia adalah produk pertanian seperti lada, bungkil kelapa, durian, dan langsat, serta hasil perikanan seperti ikan laut, cumi, dan ubur-ubur.

Pemerintah memberikan perhatian serius terhadap kawasan perbatasan di Tanah Air, mengingat pentingnya menjaga kedaulatan perbatasan. 

Saat ini, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) telah mengoperasikan 13 PLBN di sejumlah kawasan perbatasan negara, di mana delapan di antaranya sudah beroperasi penuh dan lima lainnya menunggu peresmian.

PLBN di Kalimantan Barat diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatkan eksposur produk lokal di pasar internasional, dan mendorong pertumbuhan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) setempat.

Kehadiran PLBN juga didukung oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kuching, Sarawak, Malaysia, yang secara rutin menggelar pertemuan bisnis dan pameran produk UMKM di kawasan perbatasan.

Menurut penelitian dari Universitas Tanjungpura Pontianak, kawasan perbatasan Kalimantan Barat mengalami perkembangan signifikan setelah adanya PLBN, baik dari segi ekonomi maupun sosial. 

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah pusat dan daerah untuk terus memberikan perhatian pada potensi dan tantangan yang dihadapi di kawasan perbatasan.

Percepatan pembangunan sosial, ekonomi, dan pendidikan harus menjadi fokus utama untuk memastikan bahwa PLBN yang berada di kawasan terdepan mampu menjadi sumber kebanggaan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Sumber: Antara/Dedi
Editor: Yakop

Sabtu, 25 Maret 2023

TPI PLBN Entikong Sajikan Layanan Profesional Dan Humanis Pelintas

Pelayanan TPI PLBN Entikong.
Sanggau, Kalbar - Entikong telah menyiapkan layanan yang profesional dan humanis bagi para pelaku perjalanan luar negeri yang akan melewati perlintasan di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) PLBN Entikong, jelang perayaan Lebaran tahun ini.

Sejak dibukanya TPI Entikong pada 1 April 2022, terjadi peningkatan drastis dalam jumlah perlintasan, terutama dari wilayah Entikong, Indonesia menuju wilayah Serawak, Malaysia, dibandingkan dengan tahun 2020 dan 2021 yang masih terkena dampak pembatasan perjalanan akibat pandemi Covid-19.

Seiring dengan banyaknya pelintas yang telah divaksinasi dan mendapatkan kelonggaran perjalanan internasional dari pemerintah, serta dihapusnya aturan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri yang telah menerima vaksinasi dosis kedua sejak 5 April 2022, petugas Imigrasi Kelas II TPI Entikong merasa bangga dapat memberikan pelayanan terbaik untuk para pelaku perjalanan internasional yang melewati perlintasan di PLBN Entikong.

Setelah dua tahun TPI Entikong terlihat sepi, kini intensitas perlintasan kembali normal, dan Imigrasi Entikong siap melayani dengan profesional dan humanis.


Peningkatan jumlah WNI dan WNA yang melintas melalui TPI PLBN Entikong pada momen Ramadhan dan Lebaran 2023 menjadi perhatian Kantor Imigrasi Kelas II TPI Entikong di provinsi Kalimantan Barat. Untuk mengantisipasi arus perlintasan yang semakin padat, Kantor Imigrasi melakukan sejumlah langkah antisipatif yang profesional dan humanis.

Menurut Sigit Adikya Putra, Kasi Tikim Kantor Imigrasi Kelas II TPI Entikong, terdapat peningkatan yang cukup signifikan dari WNI dan WNA yang masuk melalui TPI PLBN Entikong sejak 1 Januari 2023 hingga 20 Maret 2023. Jumlah WNI yang melintas sebanyak 51.052 pelintas dan WNA sejumlah 5.721, sedangkan WNI yang berangkat keluar dari Indonesia sejumlah 51.052 pelintas dan WNA sejumlah 5.721 pelintas. Jumlah ini meningkat jauh dibanding periode yang sama pada tahun lalu, yakni pada 1 Januari 2022 hingga 31 Maret 2022 dengan jumlah pelintas masuk sebanyak 6.436 WNI, 13 WNA dan pelintas keluar/berangkat sejumlah 318 WNI dan 15 WNA.

Adanya peningkatan jumlah WNI dan WNA yang masuk selain tentunya karena momentum lebaran juga dipengaruhi oleh kebijakan sejumlah negara yang telah memberikan kemudahan keluar masuk bagi pelaku perjalanan Internasional, Kunjungan keluarga dari masyarakat dengan kekerabatan erat di Kalimantan barat-Serawak (Baik Melayu maupun Dayak) serta perjalanan wisata dari dan ke Serawak-Kalimantan Barat berdampak pada peningkatan perlintasan WNI maupun WNA melalui TPI di PLBN Entikong," ujar Sigit.

Untuk mewujudkan Perlintasan Perjalanan Internasional yang aman dan nyaman, Sigit mengungkapkan bahwa Kantor Imigrasi Kelas II TPI Entikong memastikan pegawainya siap untuk menghadapi lonjakan perlintasan di Bulan Ramadhan atau Hari Raya Idul Fitri/ Lebaran tahun ini, dengan menekankan pemahaman akan Standard Operating Procedure (SOP) dari regulasi yang ada, serta meningkatkan Jiwa Humanis dari Petugas Pemeriksa Keimigrasian di Tempat Pemeriksaan Imigrasi yang ada di PLBN Entikong, mengingat mereka merupakan abdi negara yang digaji dari sebagian jerih payah Rakyat Indonesia.  

Guna mewujudkan perlintasan perjalanan internasional yang aman dan nyaman, sesuai amanat Pimpinan, Sigit berpesan kepada seluruh petugas di TPI PLBN Entikong untuk melayani pelaku perjalanan dengan baik. Sikap yang sopan, gesture tubuh yang ramah, namun tetap tegas dalam menjalankan prosedur, katanya. Diharapkan dengan seluruh persiapan yang telah diantisipasi akan memberikan kenyamanan bagi para pemudik atau wisatawan yang melintas melalui TPI di PLBN Entikong.

(Libertus/R. Hermanto)

Kamis, 30 Juni 2022

Sebanyak 22,4 Ton Komoditas Pertanian Perbatasan Dilepas Ke Malaysia


Pelepasan Komoditas Pertanian ke Malaysia (Dok.KPE/Borneotribun)

Borneotribun Sanggau, Kalbar - Seiring dibukanya pintu perbatasan darat Malaysia, menumbuhkan semangat baru bagi masyarakat perbatasan untuk melakukan perdagangan komoditas. Melimpahnya sumber daya alam serta beragamnya komoditas, membuat peluang ekspor di Indonesia kembali terbuka lebar bagi para pelaku usaha di daerah di kawasan perbatasan Kalimantan Barat setelah masa Pandemi Covid-19. 

Tiga perusahaan yang melakukan ekspor di PLBN Entikong kali ini adalah PT. Bahtera Adi Konat, PT. Entikong Mandiri Jaya dan CV. Usaha Fajar Abadi dengan total keseluruhan sebanyak 22,4 ton. Lima komoditas pertanian terbanyak dari ketiga perusahaan tersebut adalah gula merah 13,8 ton, lada biji 3,7 ton, bengkoang 1,2 ton, buah jeruk manis 850 kg dan kacang tanah 840 kg dengan negara tujuan Malaysia.

PT. Entikong Mandiri Jaya merupakan pelaku usaha baru hasil binaan Karantina Pertanian Entikong. Karantina Pertanian Entikong senantiasa mendampingi dan memotivasi para pelaku usaha untuk berani mengeksplorasi peluang usaha baru bagi masyarakat kawasan perbatasan, hal ini terbukti dengan lahir dan rutinnya kegiatan ekspor yang dilakukan oleh PT. Entikong Mandiri Jaya.

“Seluruh komoditas pertanian yang di ekspor pada kesempatan ini telah dilakukan pemeriksaan dengan cermat untuk memastikan bahwa komoditas pertanian tersebut terbebas dari OPTK dan layak untuk di ekspor, sehingga dapat kami terbitkan sertifikat Phytosanitary. Ini kami lakukan untuk menjaga kualitas dan nilai jual komoditas pertanian kita di pangsa pasar luar negeri, dalam hal ini Malaysia," Jelas Adhi Pradhana, Pelaksana Fungsi Urusan Teknis Karantina Pertanian Entikong, Kamis (30/06/2022).

Secara terpisah Kepala Karantina Pertanian Entikong Yongki Wahyu Setiawan dengan tegas mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong dan melakukan pendampingan langsung kepada para pelaku usaha untuk meningkatkan ekspor serta memastikan seluruh komoditas pertanian yang diekspor dalam kualitas yang terbaik. "Hal ini merupakan langkah dan komitmen Karantina Pertanian Entikong dalam mewujudkan program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) di Wilayah perbatasan Kalimantan Barat,” tambahnya.

Penulis : Libertus
Sumber : KPE

Rabu, 09 Juni 2021

Cegah Penyelundupan, TNI bersama Karantina Pertanian Entikong Partoli Disisi Kanan Pos Lintas Batas Negara

Cegah Penyelundupan, TNI bersama Karantina Pertanian Entikong Partoli Disisi Kanan Pos Lintas Batas Negara
Cegah Penyelundupan, TNI bersama Karantina Pertanian Entikong Partoli Disisi Kanan Pos Lintas Batas Negara.

BorneoTribun Sanggau, Kalbar - Dalam rangka mencegah penyelundupan komoditas pertanian, Karantina Pertanian Entikong bersama Satgas Pamtas 643/Wns wilayah kerja Entikong melakukan patroli bersama di jalur tidak resmi disisi kanan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, kegiatan dimulai dari 15.30 WIB sampai selesai, Selasa (08/06).

Patroli bersama ini dipimpin oleh Pejabat Karantina Pertanian Entikong Noval Isnaeni, SP, dan diikuti oleh Satgas Pamtas 643/Wns beserta tim dari masing-masing instansi.

Noval menyampaikan pada patroli bersama kali ini tidak ditemukan sebuah pelanggaran yang terkait pada komoditas pertanian. Patroli bersama ini, menurutnya, dilakukan untuk mencegah aktivitas ilegal dan penyelundupan barang-barang terlarang khususnya komoditas pertanian di perbatasan RI-Malaysia di PLBN Entikong.

Noval berharap patroli gabungan ini dapat mengurangi, bahkan memberantas kegiatan-kegiatan ilegal.

Reporter: Liber
Editor: Yakop

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno