Berita Borneotribun.com: Orang Tenggelam Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Orang Tenggelam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Orang Tenggelam. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 Agustus 2024

Penyelam Temukan Jasad Keenam di Bangkai Kapal Pesiar Mewah yang Tenggelam di Lepas Pantai Sisilia

Penyelam Temukan Jasad Keenam di Bangkai Kapal Pesiar Mewah yang Tenggelam di Lepas Pantai Sisilia
Penyelam Temukan Jasad Keenam di Bangkai Kapal Pesiar Mewah yang Tenggelam di Lepas Pantai Sisilia.
SICILIA - Tim penyelam berhasil menemukan jasad keenam di bangkai kapal pesiar mewah yang tenggelam di lepas pantai Sisilia. Jasad tersebut diyakini adalah Hannah Lynch, seorang remaja berusia 18 tahun, menurut laporan media Italia.

Hannah merupakan satu-satunya penumpang yang masih belum ditemukan setelah kapal pesiar mewah bernama Bayesian karam akibat badai tiba-tiba di dekat desa nelayan Porticello, yang terletak di sebelah timur Palermo, Italia.

Penyelam Temukan Jasad Keenam di Bangkai Kapal Pesiar Mewah yang Tenggelam di Lepas Pantai Sisilia
Penyelam Temukan Jasad Keenam di Bangkai Kapal Pesiar Mewah yang Tenggelam di Lepas Pantai Sisilia.
Sebelumnya, lima jasad telah ditemukan oleh tim penyelam di bangkai kapal yang tergeletak di dasar laut pada kedalaman 50 meter (164 kaki), termasuk jasad ayah Hannah, seorang pengusaha teknologi bernama Mike Lynch.

Selain itu, jasad koki kapal, Recaldo Thomas, telah ditemukan lebih awal di sekitar lokasi tenggelamnya kapal pesiar tersebut.

Dari total 22 orang yang berada di atas kapal pada saat kejadian, termasuk seorang anak berusia satu tahun dan ibu Hannah, Angela Bacares, hanya beberapa yang selamat. Beberapa penumpang terkenal lainnya yang menjadi korban tenggelamnya kapal ini adalah ketua bank Morgan Stanley International, Jonathan Bloomer, bersama istrinya Judy Bloomer, serta pengacara Clifford Chance, Chris Morvillo, dan istrinya Neda Morvillo.

Operasi penyelamatan, yang telah berlangsung sejak Senin, digambarkan oleh tim penyelamat sebagai "kompleks", dengan penyelam hanya diperbolehkan berada di bawah air selama 12 menit setiap kali menyelam. 

Seorang juru bicara dari Penjaga Pantai Italia menyatakan bahwa keputusan untuk mengangkat bangkai kapal dari dasar laut "belum menjadi agenda" tetapi akan dipertimbangkan di masa depan.

Menurut tim penyelamat, bangkai kapal tersebut dalam kondisi "praktis utuh" di dasar laut. Operasi pencarian dan penyelamatan ini akan terus dilakukan untuk memastikan seluruh korban dapat ditemukan dan diidentifikasi.

Tim penyelamat dan pihak berwenang Italia terus bekerja keras di tengah kondisi yang menantang, berupaya untuk memberikan kepastian bagi keluarga korban yang menunggu kabar terbaru. 

Kapal pesiar Bayesian diketahui berlayar dalam perjalanan wisata sebelum cuaca buruk mengakibatkan tragedi ini. Upaya pencarian terus berlanjut, dan penyelam masih berusaha untuk mencapai bagian-bagian kapal yang sulit diakses. 

Penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab pasti tenggelamnya kapal pesiar tersebut juga sedang dilakukan oleh pihak berwenang.

Sabtu, 20 Juli 2024

Polisi Jelaskan Penemuan Jasad Pria di Sungai Sekadau

Polisi Jelaskan Penemuan Jasad Pria di Sungai Sekadau
Polisi Jelaskan Penemuan Jasad Pria di Sungai Sekadau.
SEKADAU – Warga Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, digemparkan dengan penemuan jasad seorang pria di Sungai Sekadau pada Jumat (19/7/2024) malam. Jasad tersebut ditemukan oleh seorang warga yang sedang menjala ikan.

Kapolres Sekadau AKBP I Nyoman Sudama, melalui Kasi Humas AKP Agus Junaidi, menyampaikan bahwa jasad tersebut adalah Ane Pransiskus (30), warga Jalan Merdeka Selatan, Dusun Sungai Kapar Hulu, Desa Sungai Ringin.

"Pada sekitar pukul 21.00 WIB, seorang warga bernama Iwan pergi menjala ikan di Sungai Sekadau. Setelah beberapa kali mencoba, jala yang ia gunakan tersangkut pada suatu benda yang berat," jelas AKP Agus pada Sabtu (20/7/2024).

Ketika diangkat ke permukaan, Iwan terkejut melihat yang tersangkut dalam jalanya adalah sesosok mayat. Ia segera memberi tahu warga lainnya dan menghubungi Bhabinkamtibmas Desa Tanjung, Bripka Andik Cahyono.

"Jasad tersebut kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUD Sekadau untuk dilakukan visum," lanjut AKP Agus.

AKP Agus menambahkan bahwa berdasarkan informasi dari pihak keluarga, diketahui bahwa Ane Pransiskus memiliki riwayat penyakit epilepsi dan sering mandi di sekitar Sungai Sekadau.

"Jenazah selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman," tutupnya.

BREAKING NEWS: Mayat Laki-Laki Tanpa Identitas Ditemukan di Jala Ikan Warga Kampung Tebal, Sekadau

BREAKING NEWS: Mayat Laki-Laki Tanpa Identitas Ditemukan di Jala Ikan Warga Kampung Tebal, Sekadau
Seorang Warga Melepaskan tangan mayat yang tersangkut di jala. (Foto Netizen)
SEKADAU – Warga Kampung Tebal, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, digemparkan dengan penemuan mayat laki-laki tanpa identitas yang tersangkut di jaring ikan milik Iwan, Sabtu malam (19/7/2024).

Iwan, yang sering mencari ikan di Sungai Sekadau, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi saat ia sedang menjala ikan menggunakan sampan di sekitar stegher penyeberangan Kampung Tebal-Tanjung. 

Saat menarik jala, Iwan terkejut melihat ada tangan manusia yang tersangkut di jaringnya. 

"Alangkah terkejutnya saya saat melihat tangan manusia timbul dari air tersangkut di jala saya," ujar Iwan. 

Mengetahui ada mayat yang muncul, Iwan langsung berteriak keras, "Mayat, mayat, mayat!" teriaknya dengan panik.

Teriakan Iwan menarik perhatian sejumlah pemuda yang sedang duduk di stegher tidak jauh dari lokasi penemuan. 

Mereka segera datang untuk membantu mengevakuasi mayat tersebut. 

Beberapa menit kemudian, anggota Kepolisian tiba di lokasi untuk membantu proses evakuasi dan mengamankan tempat kejadian. 

Hingga berita ini ditayangkan, identitas mayat tersebut masih belum diketahui. 

Minggu, 23 Juni 2024

Diduga Tenggelam, Seorang Pemancing Hilang di Sungai Landak

Diduga Tenggelam, Seorang Pemancing Hilang di Sungai Landak
Diduga Tenggelam, Seorang Pemancing Hilang di Sungai Landak. (Gambar ilustrasi)
LANDAK – Kejadian memilukan terjadi di Sungai Landak, Dusun Kota Baru, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, pada Minggu (23/06/2024) sekitar pukul 09.00 WIB. Seorang pemancing, yang diketahui bernama Dandi (20), diduga jatuh dan tenggelam saat sedang memancing di hulu Teluk Ampar, wilayah Kota Baru, Desa Sebirang.

Kapolres Landak, AKBP I Nyoman Budi Artawan, melalui AKP Prambudi mengungkapkan informasi awal yang diterima dari pesan singkat WhatsApp dari Kades Pak Mayam Pajar. Pesan tersebut disampaikan kepada Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa, yang kemudian dilaporkan lebih lanjut.

Diduga Tenggelam, Seorang Pemancing Hilang di Sungai Landak
Diduga Tenggelam, Seorang Pemancing Hilang di Sungai Landak.
"Pada hari Minggu, 23 Juni 2024 sekitar pukul 09.00 WIB, ada kejadian di hulu Teluk Ampar wilayah Kota Baru, seorang pemancing hilang saat memancing di perahu yang digunakan. Berdasarkan informasi dari kawan-kawannya, Hafdul Heri dan Roni Apriansyah, korban hilang saat memancing di hulu Teluk Ampar wilayah Kota Baru, Desa Sebirang," jelas Prambudi.

Kejadian bermula saat Hafdul Heri dan Roni Apriansyah, teman-teman yang bersama Dandi, mendengar suara benda jatuh ke sungai yang diikuti dengan gelombang berbentuk pusaran bulat di air Sungai Landak. Setelah itu, mereka segera mencari di sekitar sampan dan di sungai, namun korban tidak ditemukan. Mereka kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada masyarakat sekitar Desa Sebirang.

Identitas korban yang hilang diketahui sebagai berikut: Nama: Dandi, Umur: 20 tahun, Alamat: Kuala Ambawang, Gang Manunggal Nomor 18

"Atas informasi tersebut, saya memerintahkan Bhabinkamtibmas Desa Pak Mayam dan anggota untuk mengecek kebenaran kejadian tersebut dan melaporkan secara detail," ujar Kapolsek.

Kapolsek juga menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Landak guna membantu pencarian korban yang diduga terjatuh ke sungai. 

Hingga berita ini diturunkan, pencarian korban masih terus dilakukan. Pihak berwenang berharap agar masyarakat sekitar dapat memberikan informasi apapun yang bisa membantu proses pencarian.

Minggu, 19 Mei 2024

Pemuda Hilang dalam Kecelakaan Perahu Karam di Sungai Kapuas, Pencarian Masih Berlangsung

Pemuda Hilang dalam Kecelakaan Perahu Karam di Sungai Kapuas, Pencarian Masih Berlangsung
Pemuda Hilang dalam Kecelakaan Perahu Karam di Sungai Kapuas, Pencarian Masih Berlangsung. (Gambar ilustrasi)
KAPUAS HULU - Seorang pemuda bernama Rudi Gunawan (29) dari Desa Tanjung Jati, Kecamatan Putussibau Selatan, dilaporkan hilang setelah mengalami kecelakaan perahu karam di Riam Matahari, hulu Sungai Kapuas, Kabupaten Kapuas Hulu. 

"Kami telah berkoordinasi dengan Basarnas untuk melakukan pencarian terhadap korban tenggelam tersebut," ujar Gunawan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, pada Sabtu di Putussibau Kapuas Hulu.
Seorang pria bernama Rudi Gunawan (29) berasal Desa Tanjung Jati Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang diduga tenggelam di Riam Matahari Hulu Sungai Kapuas wilayah setempat. ANTARA/HO-BPBD Kapuas Hulu. (Teofilusianto Timotius)
Seorang pria bernama Rudi Gunawan (29) berasal Desa Tanjung Jati Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang diduga tenggelam di Riam Matahari Hulu Sungai Kapuas wilayah setempat. ANTARA/HO-BPBD Kapuas Hulu. (Teofilusianto Timotius)
Menurut Gunawan, berdasarkan laporan yang diterima BPBD, kecelakaan terjadi karena perahu loang boat yang ditumpangi korban tenggelam di Riam Matahari pada Rabu (15/5). 

Kapolsek Putussibau Selatan, Iptu Egnasius, menjelaskan bahwa kronologis kejadian bermula saat korban dan rombongan berangkat dari Desa Suka Maju menuju Sungai Tahum di daerah hulu Kapuas Desa Bungan Jaya pada Selasa (14/5).

"Rombongan sempat beristirahat di Riam Gurun Lapan dengan membuat tenda dan bermalam," jelas Egnasius.

Pada Rabu (15/5/2024) sekitar pukul 08.00 WIB, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Sungai Tahum dan tiba di Riam Matahari sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, perahu menepi untuk menurunkan delapan orang, sementara 13 orang lainnya tetap berada di dalam perahu.

"Karena arus deras di riam tersebut, perahu menepi ke batu besar untuk ditarik menggunakan tali," tambahnya.

Namun, ketika perahu sedang menepi, perahu tersebut terbawa arus air dan terbalik di tengah sungai karena posisi melintang. Para penumpang berusaha menyelamatkan diri, namun setelah berada di tepian sungai, mereka menyadari satu orang hilang.

"Rombongan sudah berusaha mencari korban dengan menyusuri sungai, namun korban tidak ditemukan. Tiga anggota rombongan memutuskan menumpang perahu warga yang melintas untuk kembali dan memberitahukan kejadian tersebut kepada keluarga korban di Tanjung Jati," jelas Egnasius.

Pihak kepolisian dan BPBD berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk melakukan pencarian bersama tim gabungan. Hingga saat ini, korban masih belum ditemukan.

"Sudah dua hari sejak kejadian, korban belum ditemukan. Kami bersama tim gabungan akan terus melakukan pencarian," kata Egnasius.

Oleh: ANTARA/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Jumat, 10 Mei 2024

Korban Tenggelam di Sungai Pawan Belum Ditemukan, Keluarga Cemas

Korban Tenggelam di Sungai Pawan Belum Ditemukan, Keluarga Cemas
Korban Tenggelam di Sungai Pawan Belum Ditemukan, Keluarga Cemas. (Gambar ilustrasi)
KETAPANG – Seorang warga bernama Sandro dinyatakan tenggelam terbawa arus di Sungai Pawan, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis 09 Mei 2024 pukul 17.43 Wib.

Kapolsek Sandai, Iptu Alfadamansyah, mengatakan, kejadian bermula saat korban mandi di Sungai Pawan bersama dua temannya yakni Manis dan Tanji.

Saat itu korban bersama kedua temannya itu meloncat ke Sungai dari atas Jembatan. Sementara untuk teman lainnya yakni Geri tidak ikut mandi, hanya berada di atas Jembatan.

“Tidak berselang lama korban meminta tolong kepada kedua kawannya dan badan korban sudah lemas,” kata Kapolsek Sandai, melalui keterangan tertulis yang diterima media ini, Jumat malam.

Melihat kejadian itu, Manis dan Tanji mendatangi Sandro dan mencoba membawa ke tepi, akan tetapi korban sudah tak bertenaga.

Tanji yang sudah tidak kuat lagi karna arus Sungai deras meminta tolong kepada Manis untuk membawa ke Tepi, akan tetapi Manis juga ikut tenggelam karna Korban sudah lemas.

Pada saat keduanya tenggelam, tangan korban terlepas dari Manis. Namun, setelah Manis timbul ke Atas Korban sudah tidak terlihat lagi.

“Selanjutnya saudara Tanji dan Manis berteriak meminta tolong kepada warga, akan tetapi Sandro tidak ada timbul ke Atas Sungai,” jelasnya.

Hingga Jumat (10/5/2024) pukul 21.00 Wib korban belum juga ditemukan. Upaya pencarian terus dilakukan oleh warga dan petugas.

Senin, 06 Mei 2024

Warga Sekadau Dilaporkan Hilang Tenggelam di Sungai Ensayang Nanga Mahap

Warga Sekadau Dilaporkan Hilang Tenggelam di Sungai Ensayang Nanga Mahap
Warga Sekadau Dilaporkan Hilang Tenggelam di Sungai Ensayang Nanga Mahap. (Gambar ilustrasi)

SEKADAU - Seorang warga bernama Yohanes Leman (41) dilaporkan hilang tenggelam akibat terbawa arus deras Sungai Ensayang, Desa Karang Betung, Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, pada Sabtu (4/5/2024).

Kapolres Sekadau AKBP I Nyoman Sudama, melalui Kapolsek Nanga Mahap IPDA Eric Ibrahim Pattimura, menjelaskan kronologis kejadian tersebut. Sebelum kejadian, Yohanes bersama istrinya Helena Lentoik dan Jono pergi ke pondok sungai Tuku.

"Dikarenakan hujan, sekitar pukul 18.15 WIB, mereka beristirahat dan berteduh di pondok. Kemudian pukul 19.00 WIB, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah menggunakan sampan melewati aliran Sungai Ensayang, meskipun hujan masih turun," kata IPDA Eric pada Senin (6/5/2024).

IPDA Eric melanjutkan, di tengah perjalanan, sampan mereka terimpit kayu balok dan karam. Jono yang berada di depan langsung melompat ke sungai untuk menyelamatkan diri. Helena Lentoik yang berada di tengah ikut terjun ke sungai sambil memegang tas Jono dan hanyut terbawa arus.

"Sementara itu, Yohanes Leman yang mengemudi sampan juga ikut terjun ke sungai, namun terbawa arus deras dan tidak ditemukan. Kejadian tersebut dilaporkan kepada warga Kampung Ensayang, dan upaya pencarian pun dilakukan hingga pukul 23.00 WIB, namun korban belum ditemukan," ujarnya.

"Pencarian dilanjutkan pada Minggu (5/5/2024), warga bersama Bhabinkamtibmas Polsek Nanga Mahap menyusuri aliran sungai. Namun, korban masih belum ditemukan," terangnya.

IPDA Eric mengatakan, upaya pencarian akan terus dilakukan, pihaknya akan berkoordinasi dengan tim SAR, BPBD Kabupaten Sekadau. Pencarian terhambat oleh kondisi cuaca dan arus sungai yang deras.

"Dengan melibatkan lebih banyak personel dan peralatan, kami berharap korban dapat segera ditemukan," tandasnya.

Jumat, 19 April 2024

Operasi Tiga Hari Tim SAR Temukan Jasad Pemancing Tewas Di Perairan Batu Titi Kendawangan

Operasi Tiga Hari Tim SAR Temukan Jasad Pemancing Tewas Di Perairan Batu Titi Kendawangan
Operasi Tiga Hari Tim SAR Temukan Jasad Pemancing Tewas Di Perairan Batu Titi Kendawangan.
KETAPANG - Pencarian jasad seorang pemancing bernama Riko alias Rakis (23) yang terjatuh saat memancing di areal pulau Gelam Kendawangan pada Selasa lalu selesai. Jasadnya ditemukan tewas mengapung pada sekitaran lokasi perairan pulau Batu Titi kecamatan Kendawangan, Jumat (19/04/24) sekitar pukul 07.00 pagi. 

"Alhamdulillah di temukan sekitaran Batu Titi jam 07.00 Wiba pagi (ini) oleh SAR gabungan yang ikut mencari," ujar kepala kantor SAR Ketapang Ayub, Jumat (19/04/24).

Ayub mengatakan, korban bersama dengan rekanya bernama Jelangkor pergi memancing ke arah pulau Gelam pada hari Selasa (16/04/24) menggunakan perahu motor. Mereka berangkat dari Kendawangan sekitar pukul 03.00 Wiba. 

Ketika malam, saat sedang memancing, cuaca di daerah itu turun hujan dan angin kencang. Kedua pemancing itu mencari lokasi untuk berlindung sambil pancing di tajur (dipasang-red). 

Karena kelelahan ditambah cuaca saat itu, mereka tertidur. Saat bangun, rekan korban tidak melihat korban berada diatas kapal motor lagi. 

Rekan korban sempat mencar saat itu. Korbanpun dilaporkan hilang oleh seorang warga bernama Darman. Dibantu masyarakat, tim menyisir areal lokasi kejadian. Operasi pencarian berlangsung selama tiga hari. 

Menurut infornasi warga, korban mengidap penyakit, kemungkinan saat peristiwa naas itu, sakit korban kambuh sehingga terjatuh. 

"Selanjutnya Tim membawa jasad korban diserahkan kepada keluarga. Operasi pencarian dinyatakan selesai," pungkasnya. 

Penulis: Muzahidin

Rabu, 17 April 2024

Diduga Terjatuh, Seorang Pemancing Dilaporkan Hilang di Perairan Pulau Gelam Kendawangan

Diduga Terjatuh, Seorang Pemancing Dilaporkan Hilang di Perairan Pulau Gelam Kendawangan
Diduga Terjatuh, Seorang Pemancing Dilaporkan Hilang di Perairan Pulau Gelam Kendawangan.
KETAPANG - Tim Basarnas Ketapang menerima laporan adanya orang hilang saat memancing di pulau Gelam kecamatan Kendawangan kabupaten Ketapang. Saat ini Tim masih mencari pemancing tersebut. 

Kepala kantor SAR Ketapang Ayub mengatakan korban bernama Riko alias Rakis berumur 23 tahun warga desa Mekar Utama Kendawangan Ketapang.  

Kejadianya diketahui saat Tim menerima laporan dari seorang warga setempat pada hari Rabu (17/04/24). Proses pencarianpun langsung dilakukan. 

"Atas laporan tersebut pos SAR langsung berkoordinasi dengan tim pertolongan lain, keluarga serta masyarakat melakukan pencarian terhadap korban. Namun hingga petang ini korban masih belum ditemukan," kata Ayub dikonfirmasi, Rabu (17/04/24).

Kronologinya terang Ayub, korban bersama seorang temanya bernama Jelangkor pergi memancing ke perairan pulau Gelam menggunakan sebuah perahu motor kecil pada hari Selasa (16/04). Mereka berangkat sekitar pukul 03.00 Wiba dari Kendawangan. 

Karena kelelahan dan cuaca sedang turun hujan saat itu, keduanya berlindung di sela-sela perairan pulau Gelam untuk menghindari cuaca. 

Keduanya sempat tertidur sambil pancing dipasang. Saat terbangun, Jelangkor tidak melihat korban lagi diatas perahu motor tersebut. 

Curiga korban terjatuh, pencarian sempat dilakukan Jelangkor tetapi tidak nemukan korban. Kemudian dilaporkanlah korban hilang. 

Dari informasi sementara, Ayub berujar korban memiliki riwayat penyakit, kemungkinan penyakit tersebut kambuh, ditambah cuaca buruk korban terjatuh kelaut. 

"Sudah dilakukan pencarian oleh masyarakat setempat bersama keluarga korban namun hingga saat ini korban belum ditemukan," jelas Ayyub. 

Penulis: Muzahidin

Senin, 08 April 2024

Remaja 15 Tahun Tenggelam di Sungai Selintah, Polres Sekadau Jelaskan Kronologinya

Remaja 15 Tahun Tenggelam di Sungai Selintah, Polres Sekadau Jelaskan Kronologinya
Remaja 15 Tahun Tenggelam di Sungai Selintah, Polres Sekadau Jelaskan Kronologinya.
SEKADAU – Seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun, berinisial MS, ditemukan tak bernyawa, tenggelam di Sungai Selintah, Desa Menua Prama, Kecamatan Belitang, Kabupaten Sekadau, Kalbar, pada Minggu (7/4/2024). Kejadian ini terjadi saat korban sedang mandi di sungai bersama teman-temannya.

Kapolres Sekadau, AKBP I Nyoman Sudama, melalui Kasi Humas Polres Sekadau, AKP Agus Junaidi, menjelaskan kronologi kejadian yang berlangsung antara pukul 15.00 WIB hingga 15.40 WIB.

"Sekitar pukul 15.00 WIB, korban bersama teman-temannya memutuskan untuk mandi di Sungai Selintah," ungkap Kasi Humas AKP Agus, pada Senin (8/4/2024).

AKP Agus mengungkapkan, setibanya di lokasi, korban dan teman-temannya langsung menceburkan diri ke sungai. Namun, tak berselang lama, korban hanyut terbawa arus deras ke hilir sungai dan melambaikan tangan meminta tolong.

"Melihat kejadian tersebut, salah satu teman korban bergegas meminta bantuan teman-teman lainnya. Upaya pencarian pun dilakukan, namun korban tak kunjung ditemukan. Kejadian ini kemudian dilaporkan kepada orang tua korban," ungkapnya.

Warga sekitar yang mendengar kabar tersebut langsung berbondong-bondong ke Sungai Selintah untuk membantu pencarian. Setelah dilakukan pencarian selama satu setengah jam, korban akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada pukul 16.30 WIB.

Kasi Humas AKP Agus menambahkan, korban bersama teman-temannya sering mandi di sungai tersebut. Diduga, arus deras sungai yang menjadi penyebab korban hanyut dan tenggelam.

"Kejadian ini menjadi pengingat bagi para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya saat bermain di sekitar sungai atau melakukan aktivitas air lainnya. Kita berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali," tandasnya.

Sabtu, 30 Maret 2024

Bocah Terseret Arus Saat Main Sambil Mandi di Sungai Kendawangan Ditemukan Tewas

Bocah Terseret Arus Saat Main Sambil Mandi di Sungai Kendawangan Ditemukan Tewas
Bocah Terseret Arus Saat Main Sambil Mandi di Sungai Kendawangan Ditemukan Tewas.
KETAPANG – Proses pencarian pada dua orang bocah perempuan yang terseret arus saat bermain sambil mandi di muara sungai Kendawangan Kiri kecamatan Kendawangan Ketapang pada Jumat pagi 29 Maret 2024 ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Kepala kantor Basarnas Ketapang Ayub mengatakan Tim SAR melakukan operasi pencarian pada sejumlah lokasi yang diprediksi terdapat jasad kedua bocah malang tersebut begitu laporan diterima pada jumat pagi. 

"Operasi pencarian kita selama dua hari sejak laporan diterima sudah menemukan jasad kedua anak tersebut dalam keadaan meninggal dunia" kata Ayub dalam keterangan yang diterima, Sabtu (30/03/24).

Ayyub menyampaikan, jasad pertama ditemukan atas nama Naya (11) sekitar pukul 22.00 wiba pada Jumat malam. 

Kemudian, pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.10 WIBA, korban kedua atas nama Heni (13) juga ditemukan dengan jarak 386 meter dari lokasi awal kejadian. 

"Saat ini jenazah kedua anak tersebut sudah diserahkn ke keluarga dan operasi pencarian resmi selesai dan ditutup," kata Ayub. 

Diketahui, berdasarkan keterangan warga setempat, kedua bocah perempuan itu terseret arus sungai Kendawangan pada jumat pagi (29/03/24). 

Saat itu bersama temanya berjumlah 10 orang main dipinggiran pantai sungai Kendawangan. Naya lebih dulu terbawa arus. Bermaksud menolong Naya, Heni juga terbawa deras arus sungai dan keduanya ditemukan meninggal dunia. 

Penulis: Muzahidin

Jumat, 29 Maret 2024

Dua Bocah Perempuan Terseret Arus di Sungai Kendawangan, Evakuasi Masih Dilakukan

Dua Bocah Perempuan Terseret Arus di Sungai Kendawangan, Evakuasi Masih Dilakukan
Lokasi sungai Kendawangan kiri tempat kedua bocah naas itu bermain hingga terseret arus pada jumat pagi (29/03/24).
KETAPANG - Dua orang bocah perempuan bernama Naya dan Heni Santika hingga kini belum ditemukan. Keduanya terseret arus sungai Kendawangan Kiri kecamatan Kendawangan kabupaten Ketapang saat mandi sambil bermain pada Jumat (29/03/24) pagi. 

Salah seorang saksi mata warga setempat menceritakan, awalnya kedua bocah naas itu bermain bersama dengan 10 orang temanya di sungai Kendawangan kiri. 

Delapan orang diantara bocah itu terjun ke sungai mandi sambil bermain air, sedangkan 4 orang hanya bermain ditepian. 

Lantaran sungai saat itu sedang surut sehingga arusnya menjadi deras, lima orang anak-anak yang saat itu sedang disungai ikut terseret arus diantaranya Naya. 

Melihat temanya itu terseret arus, maksud hati hendak menolong, Heni langsung terjun ke sungai. Namun malang nasib naas bocah itu menimpa dirinya bersama temanya Naya yang saat itu sudah terseret arus. 

Saat ini proses evakuasi masih dilakukan tim pertolongan atau Basarnas setempat di backup polisi dan TNI AL. 

Kordinator Basarnas Ketapang, Ayub menyampaikan, peristiwa itu diketahui berdasarkan laporan yang masuk pada jam 08.35 Wib. 

"Waktu kejadian pada pukul 06.00 Wib dan dilaporkan pada pukul 08.35 Wib. Tim gabungan langsung berangkat ke lokasi kejadian dan tiba pada pukul 11.00 Wib langsung melakukan pencarian" Kata Ayub, Jumat (29/03/24).

Penulis: Muzahidin

Senin, 29 Januari 2024

Korban Tenggelam di Kalbar Ditemukan, Pria Asal Sumbar Ditemukan Meninggal di Sungai Sibau Kapuas Hulu

gabungan melakukan evakuasi terhadap jasad Wasrizal korban tenggelam di Sungai Sibau, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, jasad korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan. ANTARA/HO-Polsek Putussibau Utara. (Teofilusianto Timotius)
 gabungan melakukan evakuasi terhadap jasad Wasrizal korban tenggelam di Sungai Sibau, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, jasad korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan. ANTARA/HO-Polsek Putussibau Utara. (Teofilusianto Timotius)
KAPUAS HULU - Tim gabungan berhasil menemukan jasad Wasrizal, seorang pria asal Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), yang tenggelam di Sungai Sibau, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

"Jasad korban mengapung dengan celana tersangkut di ranting kayu," kata Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Putussibau Kota IPTU Jauhari kepada ANTARA di Putussibau, Kapuas Hulu, Senin.

Ia menjelaskan bahwa jasad Wasrizal ditemukan sekitar pukul 11.38 WIB pada hari ketiga setelah korban tenggelam pada Sabtu (27/01).

Penemuan jasad korban tenggelam diperkirakan sekitar 500 meter dari titik korban tenggelam setelah tim gabungan melakukan penyisiran dan membuat gelombang.

Jauhari menyebutkan tim gabungan yang terlibat dalam pencarian antara lain personel Polsek dan Polres beserta Pol Airud Polres Kapuas Hulu, Tim Basarnas, Tim TRC Pramuka Kapuas Hulu, Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan tim relawan lainnya.

"Jasad korban telah dievakuasi dan sudah dikembalikan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan," ucapnya.

Peristiwa tenggelamnya Wasrizal terjadi ketika dia tengah berusaha menyelamatkan rekannya yang terpeleset di lokasi permandian di Sungai Sibau, Kelurahan Putussibau Kota, Kecamatan Putussibau Utara, sekitar pukul 17.40 WIB, Sabtu (27/01).

Dua rekan korban, Gilang dan Viola, juga sempat terbawa arus namun berhasil diselamatkan oleh warga setempat.

Menyikapi kejadian tersebut, Jauhari dan tim gabungan menyatakan rasa prihatin dan duka cita.

Dia pun memberikan pesan kepada seluruh masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih waspada dan berhati-hati saat mandi di tepian sungai.

"Kami turut prihatin atas musibah ini dan kami berharap tidak akan ada korban lagi," tandasnya.

Sumber: Antara/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Pria Sumatera Barat Hilang di Sungai Kapuas, Pencarian Terus Berlanjut

Wasrizal pemuda asal Palembang di duga tenggelam terbawa arus sungai Sibau daerah Danau Kayan Kelurahan Putussibau Kota, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, saat ini korban masih dalam pencarian tim gabung di daerah tersebut. (ANTARA/HO-Dokumen pribadi/Teofilusianto Timotius)
Wasrizal pemuda asal Palembang di duga tenggelam terbawa arus sungai Sibau daerah Danau Kayan Kelurahan Putussibau Kota, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, saat ini korban masih dalam pencarian tim gabung di daerah tersebut. (ANTARA/HO-Dokumen pribadi/Teofilusianto Timotius)
KAPUAS HULU - Seorang warga Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, Wasrizal (23), dikabarkan hilang terseret arus Sungai Sibau di Kelurahan Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

Menurut Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kapuas Hulu AKBP Hendrawan, "Korban atas nama Wasrizal belum ditemukan dan saat ini masih dalam pencarian, sedangkan dua orang rekannya berhasil diselamatkan," ujarnya di Putussibau Kapuas Hulu, Minggu.

Peristiwa hilangnya Wasrizal diduga terjadi ketika ia mencoba menolong salah seorang rekannya yang terseret arus di lokasi permandian di tepian Sungai Sibau di Jalan Danau Kayan III Kelurahan Putussibau Kota sekitar pukul 17.40 WIB, Sabtu (27/1).

Hendrawan menjelaskan bahwa dari keterangan sejumlah saksi, kejadian tersebut bermula ketika Wasrizal bersama empat temannya, yaitu Bujang Syarial, Gilang Pratama, Viola Soniu Kartika, dan Ranti Yusnatika, berangkat menggunakan sepeda motor dari Toko Emas Istana yang berada di depan Hotel Aman Sentosa Kota Putussibau menuju tepian Sungai Sibau.

Sebelum insiden terjadi, kelima pemuda dan pemudi tersebut, termasuk Wasrizal, berencana untuk memasak ikan di tepian Sungai Sibau. 

Namun, sebelum memulai kegiatan tersebut, Bujang dan Gilang memutuskan untuk mandi. Saat itu Gilang tergelincir dan terseret arus.

"Melihat Gilang terseret arus, Wasrizal turun untuk menolong. Namun, ketika Gilang berhasil diselamatkan, malah Wasrizal yang terseret arus sungai. Viola juga mencoba menolong namun ikut tergelincir terseret arus," jelas Hendrawan.

Seorang warga setempat bernama Siria melihat kejadian tersebut dan turut serta dalam upaya penyelamatan terhadap Viola dan Gilang. 

Namun, Wasrizal sudah tidak terlihat lagi karena terbawa arus sungai.

"Hingga saat ini, tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap Wasrizal. Pencarian kembali dilanjutkan hari ini," ungkap Hendrawan.

Mengingat kejadian ini, Hendrawan mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di sungai atau perairan.

"Kondisi arus sungai masih cukup deras, kami imbau agar masyarakat berhati-hati. Kami juga turut berharap semoga korban segera ditemukan," tandasnya.

Sumber: Antara/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Senin, 04 September 2023

Korban Tenggelam di Sungai Kapuas Ditemukan dalam Kondisi Meninggal

Korban Tenggelam di Sungai Kapuas Ditemukan dalam Kondisi Meninggal.
KAPUAS HULU - Tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerjasama dengan penduduk Desa Kirin Nanga di Kecamatan Embaloh Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, berhasil menemukan mayat Sipak (39), yang menjadi korban tenggelam di Sungai Kapuas di wilayah tersebut.

“Korban ditemukan oleh warga dalam kondisi sudah meninggal dunia,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Gunawan, pada Minggu malam.

Gunawan menjelaskan bahwa korban ditemukan sekitar 400 meter dari lokasi kejadian pada sekitar pukul 10.40 WIB pada hari Minggu (3/9) pagi.

Setelah penemuan tersebut, tim gabungan melakukan evakuasi mayat korban dan mengembalikannya ke rumah duka di daerah setempat.

Menurut Gunawan, korban yang berusia 39 tahun dan berasal dari Desa Kirin Nangka Kecamatan Embaloh Hilir merupakan warga asli Jawa Timur.

Kejadian tenggelam terjadi pada Sabtu (2/9) sekitar pukul 10.00 WIB, ketika korban sedang mengangkut daun kratom menuju Kecamatan Bika.

“Korban terjatuh dari perahu sampan karena tumpukan kantong kratom jatuh, dan pada saat itu korban diduga tertidur,” ungkapnya.

Atas peristiwa yang sangat menyedihkan ini, Gunawan menyampaikan rasa duka yang mendalam dan mengucapkan terima kasih kepada tim gabungan, relawan, dan penduduk setempat yang telah melakukan pencarian hingga akhirnya korban ditemukan, meskipun dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Gunawan juga mengingatkan masyarakat Kapuas Hulu, terutama mereka yang beraktivitas di wilayah sungai, untuk senantiasa berhati-hati dan menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama.

Selain itu, ia menekankan kepada para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya ketika berenang di sungai, terutama saat musim kemarau seperti saat ini, di mana banyak masyarakat mengunjungi sungai untuk bermandi.

(Tim Red)

Minggu, 03 September 2023

BPBD Kapuas Hulu Turunkan Tim Gabungan untuk Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Kapuas

BPBD Kapuas Hulu Turunkan Tim Gabungan untuk Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Kapuas.
KAPUAS HULU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, telah menggerakkan tim gabungan dalam upaya pencarian seorang warga yang dilaporkan tenggelam di Sungai Kapuas, tepatnya di Desa Kirin Nangka, Kecamatan Embaloh Hilir, daerah setempat.

Kepala BPBD Kapuas Hulu, Gunawan, menyampaikan, "Tim gabungan bersama dengan warga sedang berupaya melakukan pencarian terhadap korban ini, semoga segera ditemukan."

Korban tenggelam diketahui bernama Sipak (39) dan merupakan penduduk asli Jawa Timur yang saat ini tinggal di Desa Kirin Nangka, Kecamatan Embaloh Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu.

Insiden tenggelamnya korban terjadi di Sungai Kapuas, khususnya di wilayah Ulak Umbut, Desa Kirin Nangka, pada pukul 10.00 WIB, Sabtu pagi. Gunawan menjelaskan bahwa korban jatuh dari perahu sampan saat sedang membawa daun kratom menuju Kecamatan Bika.

"Diduga korban tertidur di atas tumpahan kantong kratom yang kemudian terjatuh," tambah Gunawan.

Menyikapi peristiwa tragis ini, Gunawan mengimbau agar seluruh masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu, terutama yang beraktivitas di sekitar sungai, meningkatkan kewaspadaan dan mengutamakan keselamatan pribadi. Dia juga mengingatkan orang tua untuk lebih berhati-hati dan selalu mengawasi anak-anak mereka saat bermain atau mandi di sungai.

Gunawan menutup pernyataannya dengan ungkapan keprihatinannya terhadap insiden ini sambil berharap agar korban segera ditemukan.

Perlu dicatat bahwa lokasi kejadian ini berjarak cukup jauh dari Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu. Selain itu, saat ini, debit Sungai Kapuas mengalami penurunan akibat musim kemarau panjang, dan beberapa bagian sungai mengalami arus air yang cukup deras.

(Tim Liputan)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno