Normandia Peringati 77 Tahun D-Day di Tengah Pembatasan COVID-19
Tim aerobatik AU Prancis "Patrouille de France" memperingati D-Day dengan peragaan formasi terbang di Ver-sur-Mer, Minggu (6/6). |
BorneoTribun Internasional -- Ketika matahari terbit di atas Pantai Omaha, memperlihatkan hamparan pasir basah meluas yang membentang ke arah tebing di kejauhan, orang akan mepahami betapa besarnya tugas yang dihadapi tentara Sekutu pada 6 Juni 1944 saat mendarat di pantai Normandia yang dikuasai Nazi.
Beberapa upacara diadakan hari Minggu untuk peringatan D-Day ke-77, serangan menentukan dalam pembebasan Prancis dan Eropa Barat dari cengkeraman Nazi, dan menghormati mereka yang gugur.
"Ini adalah orang-orang yang memungkinkan kebebasan kembali di benua Eropa, yang berhari-hari dan berminggu-minggu sesudahnya berjuang untuk memutuskan belenggu tirani, pagar demi pagar di Normandia, mil demi mil yang penuh darah," kata duta besar Inggris untuk Prancis, Lord Edward Llewellyn pada peresmian sebuah monumen Inggris yang baru untuk pahlawan D-Day.
Pada D-Day, lebih dari 150.000 tentara Sekutu mendarat di pantai yang diberi nama sandi Omaha, Utah, Juno, Sword and Gold, dengan 7.000 perahu. Tahun ini pada tanggal 6 Juni, pantai tampak luas dan hampir kosong ketika matahari terbit, tepat 77 tahun sejak serangan fajar berlangsung.
Untuk tahun kedua berturut-turut, peringatan D-Day ditandai dengan pembatasan perjalanan akibat virus corona yang mencegah sejumlah veteran atau keluarga tentara yang gugur dari AS, Inggris, Kanada, dan negara-negara Sekutu lainnya melakukan perjalanan ke Prancis. Hanya beberapa pejabat yang diizinkan dengan pengecualian.
Di British Normandy Memorial yang baru dibangun di dekat desa Ver-sur-Mer, alunan lagu-lagu peringatan dimainkan dari bagpipe dan pesawat-pesawat tempur meluncur di atas kepala, meninggalkan asap berwarnamerah-putih-biru. Hadirin yang menjaga jarak sosial, berdiri kagum dalam keheningan dan kekhidmatan tempat itu, memberikan
pemandangan Pantai Emas dan Selat Inggris yang spektakuler sekaligus memberikan kenangan pedih.
Monumen baru itu memberikan penghormatan bagi mereka yang gugur dan berada di bawah komando Inggris pada D-Day juga selama pertempuran Normandia.
Sebuah pesan terukir di dinding menyebutkan: "Mereka gugur agar Eropa merdeka."
Para pengunjung berdiri untuk memberikan hormat kepada lebih dari 22.000 laki-laki dan perempuan, sebagian besar tentara Inggris, yang namanya terukir pada pilar batunya. Layar raksasa menunjukkan para veteran D-Day berkumpul secara bersamaan di National Memorial Aboretum Inggris untuk menonton acara di Normandia itu dari jauh. Pangeran Charles, berbicara melalui tautan video, menyatakan penyesalannya karena tidak dapat hadir secara langsung.
Pada 6 Juni 1944, "Di tengah kabut yang menyelimuti Pantai Normandia ... ada cahaya kebebasan," kata Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly pada upacara tersebut. "Prancis tidak akan lupa. Prancis selamanya bersyukur."
Charles Shay, seorang penduduk asli Amerika Penobscot yang mendarat sebagai petugas medis tentara AS pada 6 Juni 1944 dan sekarang menyebut Normandia sebagai rumahnya, adalah satu-satunya veteran D-Day pada upacara di Ver-sur-Mer itu.
Beberapa orang yang ikut ambil bagian dalam peristiwa bersejarah itu datang ke Pantai Omaha pada dini hari untuk memberikan penghormatan kepada mereka yang menjadi korban pada D-Day, dengan membawa bunga dan bendera Amerika.
Pada D-Day, 4.414 tentara Sekutu kehilangan nyawa, 2.501 di antaranya tentara Amerika. Lebih dari 5.000 lainnya terluka. [mg/lt]
Oleh: VOA