Menanti Kesediaan Panitia Napak Tilas Sebut Jumlah Sumbangan yang Diterima
KETAPANG - Kesuksesan acara napak tilas pembangunan, sejarah dan budaya Ketapang masih jadi perbincangan lantaran publik menduga panitia napak tilas meraup cuan besar dari proposal yang disebar panitia kepada badan usaha di Ketapang disamping support dari APBD.
"Yang didengar, ada perusahaan tambang yang bantu bangun tugu juang Tumbang Titi sebesar 1.5 miliar," ujar Iswara aktivis korupsi Ketapang, Selasa (31/10/23).
Untuk itu, ia berharap panitia membuka informasi jumlah bantuan serta pihak mana saja yang turut berpartisipasi sebagai komitmen Pemkab atas transparansi penggunaan dana yang diperoleh terutama untuk diketahui bagi pihak penyumbang.
"Agar kesanya publik tidak dijual-jual, danpun sebagai evaluasi bagi pihak yang mensuport keberhasilan acara itu," kata dia.
Iswara menambahkan, salah satu efek acara itu adalah selama sepekan sejumlah dinas di Pemkab Ketapang sepi, para punggawa eselon dua hingga staf diboyong bupati jalan-jalan ke Tumbang Titi, Teluk Keluang, Pelang, hingga puncaknya di keraton Matan dan Taman Merdeka.
Pun keadaanya sama di jajaran pimpinan kecamatan. Para camat hadir, ikut rombongan bupati resmikan sejumlah proyek yang dibangun.
Jalan-jalan itu dilakukan untuk meramaikan peresmian proyek yang sudah dibangun seperti jembatan simpang empat pelang, tugu agropolitan dan tugu juang serta menyusuri sungai pesaguan dimana terdapat program strategi daerah berupa food estate.
"Saya sendiri sempat tertunda saat ada urusan di salah satu dinas karena tidak ada pejabat yang bisa ambil keputusan saat acara itu berlangsung," katanya.
Sebelumnya, ketua panitia pelaksana Gusti Kamboja menyebut, kegiatan ini tidak dibiayai APBD 2023. Atas itu, panitia mengedarkan proposal ke perusahaan yang berusaha di Ketapang.
"Kita berharap ada bantuan dari perusahaan di Ketapang ini. Proposal sudah kita sampaikan. Hal ini karena panitia tidak mendapat hibah dari pemda," kata Kamboja saat gelar acara temu puluhan media di aula dinas Pariwisata dan Kebudayaan Ketapang, awal bulan ini.
(Muzahidin)