Berita Borneotribun.com: MotoGP Hari ini
Tampilkan postingan dengan label MotoGP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MotoGP. Tampilkan semua postingan

Senin, 31 Maret 2025

Drama di COTA! Marc Marquez Jatuh, Pecco Bagnaia Raih Kemenangan MotoGP Amerika 2025

Drama di COTA! Marc Marquez Jatuh, Pecco Bagnaia Raih Kemenangan MotoGP Amerika 2025
Drama di COTA! Marc Marquez Jatuh, Pecco Bagnaia Raih Kemenangan MotoGP Amerika 2025.

Halo, para pecinta MotoGP! Seri ketiga MotoGP 2025 baru saja berlangsung di Circuit of the Americas (COTA), Amerika Serikat, pada Senin dini hari (31 Maret 2025) pukul 02.00 WIB. 

Balapan yang awalnya direncanakan sepanjang 20 putaran dikurangi menjadi 19 lap dan berlangsung dalam kondisi lintasan kering.

Jalannya Balapan

Marc Marquez, pembalap dari tim Ducati Lenovo, memulai balapan dengan gemilang.

Setelah meraih pole position dan kemenangan di sprint race sebelumnya, ia langsung memimpin dengan keunggulan lebih dari dua detik atas pesaing terdekatnya.

Drama di COTA! Marc Marquez Jatuh, Pecco Bagnaia Raih Kemenangan MotoGP Amerika 2025
Drama di COTA! Marc Marquez Jatuh, Pecco Bagnaia Raih Kemenangan MotoGP Amerika 2025

Namun, pada lap kesembilan, drama terjadi. Marquez terjatuh di Tikungan 4, sebuah insiden yang mengingatkan kita pada kejadian serupa di tahun 2019 di sirkuit yang sama.

Meskipun sempat mencoba melanjutkan balapan, kerusakan pada motornya terlalu parah sehingga ia terpaksa mundur.

Insiden tersebut membuka peluang bagi Francesco "Pecco" Bagnaia untuk mengambil alih posisi terdepan. 

Pembalap Italia ini memanfaatkan situasi dengan baik dan mempertahankan posisinya hingga garis finis, meraih kemenangan pertamanya di musim ini.

Di belakang Bagnaia, Alex Marquez, yang juga adik dari Marc Marquez, tampil impresif dengan finis di posisi kedua. 

Hasil ini tidak hanya memberinya podium, tetapi juga menempatkannya di puncak klasemen sementara MotoGP 2025 dengan total 87 poin, unggul satu poin dari Marc yang kini berada di posisi kedua.

Sementara itu, Fabio Di Giannantonio dari tim VR46 Racing melengkapi podium dengan finis di posisi ketiga, memberikan Ducati sapu bersih podium di GP Amerika kali ini.

Klasemen Sementara MotoGP 2025

  1. Alex Marquez – 87 poin

  2. Marc Marquez – 86 poin

  3. Francesco Bagnaia – 75 poin

Kemenangan Bagnaia di COTA memperketat persaingan di papan atas klasemen. 

Dengan selisih poin yang tipis antara tiga besar, musim ini menjanjikan persaingan yang seru dan menegangkan di seri-seri berikutnya.

GP Amerika 2025 menyajikan balapan yang penuh drama dan kejutan. Insiden yang dialami Marc Marquez menjadi pengingat bahwa dalam balapan, segalanya bisa terjadi.

Bagi para penggemar MotoGP, hasil ini tentu menambah antusiasme untuk menyaksikan bagaimana persaingan akan berlangsung di seri-seri selanjutnya.

Mari kita nantikan aksi-aksi seru dari para pembalap favorit kita di balapan berikutnya!

Minggu, 30 Maret 2025

Prediksi Pembalap Naik Podium Race MotoGP Amerika 2025

Prediksi Pembalap Naik Podium Race MotoGP Amerika 2025
Prediksi Pembalap Naik Podium Race MotoGP Amerika 2025.

JAKARTA – Seri ketiga MotoGP 2025 akan berlangsung di Circuit of the Americas (COTA), Amerika Serikat. 

Bagi para pecinta balapan, jangan lewatkan keseruan kualifikasi, sprint race, dan balapan utama yang akan digelar pada akhir pekan ini!

Jadwal MotoGP Amerika 2025

  • Sprint Race: Minggu dini hari (30 Maret 2025) pukul 03.00 WIB

  • Race Utama: Senin dini hari (31 Maret 2025) pukul 02.00 WIB (20 lap)

Hasil Sprint Race MotoGP Amerika 2025

Sprint race yang berlangsung di COTA telah menyajikan pertarungan yang seru. Marc Marquez dari tim Ducati Lenovo kembali menunjukkan dominasinya dengan meraih kemenangan di sprint race ini.

Di posisi kedua, adiknya, Alex Marquez dari tim BK8 Gresini Ducati, berhasil mengamankan podium. 

Sementara itu, Pecco Bagnaia, rekan setim Marc Marquez di Ducati Lenovo, finis di posisi ketiga.

Hasil ini tentu menjadi modal penting bagi para pembalap menjelang balapan utama yang akan berlangsung pada Senin dini hari.

Prediksi Podium MotoGP Amerika 2025

Berdasarkan performa para pembalap di sprint race dan karakteristik sirkuit COTA yang menuntut keseimbangan antara kecepatan dan teknik pengereman, berikut prediksi podium untuk balapan utama MotoGP Amerika 2025:

  1. Pecco Bagnaia (Ducati Lenovo) – pembalap utama di tim Ducati Lenovo, Pecco Bagnaia dikenal sebagai pembalap yang sangat kuat dalam balapan panjang. Konsistensinya dalam menjaga ritme dan manajemen ban bisa menjadi kunci kemenangan di COTA.

  2. Marc Marquez (Ducati Lenovo) – Marc memiliki pengalaman yang luar biasa di sirkuit ini. Kemenangannya di sprint race menjadi bukti bahwa dia masih menjadi salah satu kandidat kuat untuk naik podium, meskipun diprediksi akan finis di posisi kedua.

  3. Alex Marquez (BK8 Gresini Ducati) – Performa Alex di sprint race menunjukkan bahwa dia mampu bersaing di barisan depan. Dengan kecepatan yang stabil dan strategi yang tepat, dia bisa mengamankan podium ketiga di balapan utama nanti.

Dengan komposisi podium ini, balapan MotoGP Amerika 2025 dipastikan akan berlangsung seru dan penuh aksi.

Apakah prediksi ini akan menjadi kenyataan? Mari kita nantikan bersama jalannya balapan!

Jangan lupa untuk terus mengikuti perkembangan MotoGP 2025 dan dukung pembalap favoritmu!

Link Nonton Live Streaming Race MotoGP Amerika 2025: Cek Jadwal dan Hasil Sprint Race!

Link Nonton Live Streaming Race MotoGP Amerika 2025: Cek Jadwal dan Hasil Sprint Race!
Link Nonton Live Streaming Race MotoGP Amerika 2025: Cek Jadwal dan Hasil Sprint Race!

JAKARTA – Seri ketiga MotoGP 2025 akan berlangsung di Circuit of the Americas (COTA), Amerika Serikat.

Bagi para pecinta balapan, jangan lewatkan keseruan kualifikasi, sprint race, dan balapan utama yang akan digelar pada akhir pekan ini!

Jadwal MotoGP Amerika 2025

  • Sprint Race: Minggu dini hari (30 Maret 2025) pukul 03.00 WIB

  • Race Utama: Senin dini hari (31 Maret 2025) pukul 02.00 WIB (20 lap)

Hasil Sprint Race MotoGP Amerika 2025

Sprint race yang berlangsung di COTA telah menyajikan pertarungan yang seru. Marc Marquez dari tim Ducati Lenovo kembali menunjukkan dominasinya dengan meraih kemenangan di sprint race ini.

Di posisi kedua, adiknya, Alex Marquez dari tim BK8 Gresini Ducati, berhasil mengamankan podium. Sementara itu, Pecco Bagnaia, rekan setim Marc Marquez di Ducati Lenovo, finis di posisi ketiga.

Hasil ini tentu menjadi modal penting bagi para pembalap menjelang balapan utama yang akan berlangsung pada Senin dini hari.

Link Live Streaming MotoGP Amerika 2025

Bagi kalian yang ingin menyaksikan balapan utama MotoGP Amerika 2025 secara langsung, berikut beberapa pilihan link live streaming:

Kami juga akan segera memperbarui link streaming tambahan untuk balapan utama:

  • Link streaming race 1: (Update segera)

  • Link streaming race 2: (Update segera)

  • Link streaming race 3: (Update segera)

MotoGP Amerika 2025 akan menjadi tontonan seru bagi para penggemar balapan motor. 

Dengan hasil sprint race yang mengejutkan, balapan utama diprediksi akan semakin sengit. 

Jangan lupa catat jadwalnya dan siapkan link streaming agar tidak ketinggalan aksi para rider terbaik dunia!

Tetap pantau berita Borneotribun untuk update terbaru seputar MotoGP 2025!

Hasil Sprint Race MotoGP Amerika hari ini

Hasil Sprint Race MotoGP Amerika hari ini
Hasil Sprint Race MotoGP Amerika hari ini.

JAKARTA – Halo, para penggemar MotoGP! Kami hadir dengan kabar terbaru dari ajang balap motor paling bergengsi di dunia.

Sprint race MotoGP Amerika 2025 yang berlangsung di Circuit of the Americas (COTA), Amerika Serikat, pada Minggu dini hari (30/3) pukul 03.00 WIB, telah usai dengan hasil yang menarik.

Marc Marquez dari tim Ducati Lenovo kembali menunjukkan dominasinya dengan meraih kemenangan di sprint race ini.

Posisi kedua ditempati oleh adiknya, Alex Marquez, yang membela tim BK8 Gresini Ducati, sementara rekan setim Marc, Pecco Bagnaia, finis di posisi ketiga.

Sebelumnya, Marc Marquez berhasil meraih pole position dengan catatan waktu 2 menit 1,088 detik.

Ini merupakan pole position ketiganya secara berturut-turut musim ini, setelah sebelumnya di GP Thailand dan Argentina.

Dengan kemenangan ini, Marc Marquez semakin memperkuat posisinya di puncak klasemen sementara MotoGP 2025. 

Performa konsistennya sejak awal musim menunjukkan bahwa ia masih menjadi salah satu pembalap yang paling diperhitungkan di ajang ini.

Jangan lupa, balapan utama atau race akan digelar pada Senin dini hari (31/3) pukul 02.00 WIB. 

Pastikan Anda tidak melewatkan aksi seru para pembalap dalam memperebutkan podium utama di COTA.

Tetap ikuti perkembangan terbaru seputar MotoGP dan dukung terus pembalap favorit Anda!

Link Live Streaming Nonton Sprint Race MotoGP Amerika 2025

Link Live Streaming Nonton Sprint Race MotoGP Amerika 2025
Link Live Streaming Nonton Sprint Race MotoGP Amerika 2025.

JAKARTA – MotoGP 2025 kembali hadir dengan aksi seru dari para pembalap terbaik dunia! Seri ketiga musim ini akan berlangsung di Circuit of the Americas (COTA), Amerika Serikat

Jangan sampai ketinggalan momen-momen menegangkan dari kualifikasi, sprint race, hingga balapan utama yang akan menentukan siapa yang akan menjadi juara di trek legendaris ini.

Jadwal MotoGP Amerika 2025

Bagi kalian yang ingin menyaksikan seluruh rangkaian balapan, berikut jadwal lengkapnya:

  • Sprint Race: Minggu dini hari, 30 Maret 2025 pukul 03.00 WIB

  • Balapan Utama (Grand Prix MotoGP Race): Senin dini hari, 31 Maret 2025 pukul 02.00 WIB (20 lap)

Pastikan kalian sudah menyiapkan waktu dan koneksi internet yang stabil agar bisa menikmati setiap detik balapan tanpa hambatan!

Link Live Streaming Sprint Race MotoGP Amerika

Ingin menonton sprint race MotoGP Amerika secara live? Berikut link streaming yang bisa kalian akses:

  • Link streaming sprint race 1: (Race Selesai)

  • Link streaming sprint race 2: (Update segera)

  • Link streaming sprint race 3: (Update segera)

Tetap pantau artikel ini untuk mendapatkan link streaming terbaru!

Link Live Streaming Race MotoGP Amerika (Balapan Utama)

Selain sprint race, pastinya kalian juga tidak ingin melewatkan balapan utama yang akan digelar pada Senin dini hari, 31 Maret 2025. Berikut link live streamingnya:

  • Link streaming race 1: (Update segera)

  • Link streaming race 2: (Update segera)

  • Link streaming race 3: (Update segera)

Tips Menonton MotoGP Agar Makin Seru

Agar pengalaman menonton semakin seru, berikut beberapa tips yang bisa kalian coba:

  1. Gunakan koneksi internet yang stabil – Pastikan jaringan internet kalian cukup cepat agar tidak mengalami buffering saat menonton.

  2. Siapkan camilan dan minuman favorit – Balapan MotoGP selalu menegangkan, jadi siapkan camilan agar tetap nyaman.

  3. Ajak teman atau keluarga – Menonton bareng tentu lebih seru, bisa diskusi dan tebak-tebakan siapa yang akan menang!

  4. Gunakan layar yang lebih besar – Jika memungkinkan, tonton di layar TV atau proyektor agar pengalaman lebih maksimal.

MotoGP Amerika 2025 diprediksi akan menghadirkan aksi menegangkan dengan persaingan ketat di lintasan.

Jangan sampai ketinggalan dan pastikan kalian sudah siap menyaksikan balapan ini!

Tetap update dengan artikel ini untuk link streaming terbaru!

Selamat menonton dan semoga pembalap favorit kalian menang!

Rabu, 26 Maret 2025

Protege Marc Marquez, Maximo Quiles, Siap Debut di Moto3 Amerika

Protege Marc Marquez, Maximo Quiles, Siap Debut di Moto3 Amerika
Protege Marc Marquez, Maximo Quiles, Siap Debut di Moto3 Amerika.

JAKARTA -- Bintang muda yang digadang-gadang sebagai calon pebalap hebat, Maximo Quiles, akan menjalani debutnya di ajang grand prix Moto3 akhir pekan ini di GP Amerika bersama tim Aspar. Quiles merupakan salah satu talenta paling menjanjikan di paddock MotoGP untuk musim 2025, setelah meraih berbagai prestasi gemilang di level junior.

Perjalanan Karier Quiles

Maximo Quiles pertama kali mencuri perhatian dengan menjuarai European Talent Cup pada tahun 2021 di musim debutnya. Tak hanya itu, ia kembali mengulang kesuksesan serupa pada tahun 2023. Kehebatannya berlanjut dengan finis di posisi tiga besar dalam kejuaraan Red Bull Rookies Cup serta meraih kemenangan di Junior GP World Championship, yang akhirnya mengantarnya mendapatkan kontrak Moto3 dengan Aspar untuk musim 2025.

Namun, debutnya di Moto3 lebih cepat dari yang diperkirakan berkat perubahan aturan batas usia yang diberlakukan akhir tahun lalu. Awalnya, aturan hanya mengizinkan pebalap yang berada di posisi tiga besar Red Bull Rookies Cup "pada musim sebelumnya" untuk naik kelas ke Moto3. Dengan Quiles yang hanya finis di posisi kelima tahun lalu, ia seharusnya baru bisa naik ke Moto3 pada 2026.

Namun, perubahan pada aturan tersebut kini memperbolehkan pebalap yang pernah finis tiga besar "di musim mana pun" untuk mendapatkan pengecualian usia. Tak heran, banyak yang menyebut regulasi baru ini sebagai "Aturan Quiles".

Debut di GP Amerika

Meski mendapatkan pengecualian usia, Quiles tetap harus menunggu hingga ia berusia 17 tahun untuk memulai balapannya. Karena ia baru merayakan ulang tahunnya pada 19 Maret, ia melewatkan dua seri pertama musim ini di Thailand dan Argentina. Kini, dengan aturan yang memungkinkannya turun di Moto3, Quiles siap menjalani balapan perdananya di Circuit of the Americas, Austin.

"Saya sangat menantikan balapan di Austin," kata Quiles. "Saya memang sedikit kecewa karena tidak bisa balapan di Thailand dan Argentina, tetapi akhirnya perjalanan saya di kejuaraan dunia benar-benar dimulai. Moto3 memiliki level yang sangat tinggi, jadi saya harus berusaha sebaik mungkin. Di beberapa balapan pertama, target saya adalah belajar dan menikmati setiap momen, tetapi tentu saja saya juga ingin tampil baik."

Dibimbing Oleh Marc Marquez

Bakat besar yang dimiliki Quiles membuatnya dilirik oleh Vertical Management, perusahaan manajemen yang dikelola oleh Marc dan Alex Marquez. Sepanjang tahun lalu, Quiles beberapa kali terlihat berlatih bersama kakak beradik Marquez, menandakan bahwa ia memang menjadi bagian dari program pembinaan mereka.

Namun, perjalanan kariernya tak lepas dari kontroversi. Tahun lalu, Quiles sempat terkena hukuman larangan balap akibat insiden di salah satu balapan Red Bull Rookies Cup di Mugello. Meski begitu, ia tetap menjadi prospek yang menarik di dunia balap motor.

Sebelum memulai debutnya, Quiles sudah mengikuti sesi tes pramusim bersama tim Aspar. Selama dua seri pertama musim ini, ia sempat digantikan oleh Jakob Rosenthaler. Sayangnya, Rosenthaler tidak mampu meraih poin dalam dua balapan tersebut, yang semakin membuka peluang besar bagi Quiles untuk langsung memberikan dampak positif bagi timnya.

Akankah Quiles Bersinar?

Dengan pengalaman dan dukungan yang dimilikinya, banyak yang berharap Maximo Quiles bisa segera menunjukkan potensinya di kelas Moto3. Debutnya di GP Amerika akan menjadi momen yang dinantikan oleh para penggemar MotoGP, terutama mereka yang penasaran apakah Quiles benar-benar bisa menjadi pebalap masa depan yang dijanjikan.

Mari kita nantikan aksi perdananya akhir pekan ini di Circuit of the Americas!

Mantan pembalap MotoGP Alex Hofmann Dipecat KTM Akibat Restrukturisasi Keuangan

Mantan pembalap MotoGP Alex Hofmann Dipecat KTM Akibat Restrukturisasi Keuangan
Mantan pembalap MotoGP Alex Hofmann Dipecat KTM Akibat Restrukturisasi Keuangan.

JAKARTA -- Mantan pembalap MotoGP sekaligus komentator televisi, Alex Hofmann, mengumumkan bahwa dirinya tidak lagi menjadi brand ambassador KTM. 

Keputusan ini diambil sebagai bagian dari restrukturisasi keuangan yang sedang dilakukan oleh pabrikan motor asal Austria tersebut.

KTM Dilanda Krisis Keuangan Besar

KTM saat ini tengah menghadapi krisis finansial yang cukup serius. Perusahaan mencatat utang lebih dari €2 miliar, yang menyebabkan mereka harus masuk ke dalam proses administrasi mandiri sejak November tahun lalu. 

Demi menyelamatkan kondisi keuangan, KTM melakukan berbagai langkah seperti pemutusan hubungan kerja, pengurangan program balap, hingga menghentikan sementara pengembangan motor.

Namun, berkat upaya restrukturisasi tersebut, KTM berhasil mendapatkan persetujuan dari para kreditur untuk rencana pembayaran utangnya. 

KTM kini harus melunasi sekitar €600 juta hingga Mei mendatang kepada administrator kepailitan, yang nantinya akan dibagikan kepada para kreditur.

Meski KTM telah kembali memulai produksi dan memastikan proyek pabrikan MotoGP tetap berjalan hingga 2025, pemangkasan biaya masih terus dilakukan, termasuk mengakhiri kontrak beberapa individu yang sebelumnya terikat dengan KTM.

Alex Hofmann Berpisah dengan KTM

Salah satu dampak dari restrukturisasi ini adalah berakhirnya kontrak Alex Hofmann sebagai brand ambassador KTM. 

Hofmann telah bekerja sama dengan KTM selama bertahun-tahun dan kontraknya sejatinya masih berlaku hingga akhir 2025. 

Namun, karena kondisi keuangan perusahaan, KTM memutuskan untuk mengakhiri kerja sama tersebut lebih awal.

Melalui media sosialnya, Hofmann mengungkapkan perpisahannya dengan KTM dengan pesan yang emosional:

"Bye bye to my orange family. Kita telah melalui banyak momen hebat bersama, dan tentu saja kita akan terus bersenang-senang di lintasan balap di seluruh dunia."

Perjalanan Karier Alex Hofmann

Alex Hofmann, pembalap asal Jerman berusia 44 tahun, pernah membalap penuh di ajang MotoGP selama lima musim dari 2003 hingga 2007. 

Selama kariernya di MotoGP, ia mengendarai motor Kawasaki dan Ducati. 

Setelah pensiun dari balapan, ia bergabung dengan KTM sebagai salah satu test rider pertama untuk proyek MotoGP mereka, bersama dengan Mika Kallio.

Salah satu momen penting dalam kariernya bersama KTM terjadi pada tahun 2015 di Red Bull Ring, di mana Hofmann menjadi pembalap pertama yang melakukan uji coba RC16, motor yang kemudian menjadi andalan KTM di MotoGP. 

Selain itu, Hofmann juga sering tampil dalam berbagai kegiatan promosi KTM dan mengendarai berbagai motor mereka dalam berbagai kesempatan.

Saat ini, Hofmann tetap aktif di dunia MotoGP sebagai komentator untuk ServusTV, sebuah saluran televisi yang menyiarkan balapan MotoGP di Eropa.

Bukan Satu-satunya yang Terkena Dampak

Alex Hofmann bukanlah satu-satunya mantan pembalap yang terkena dampak dari krisis keuangan KTM. 

Sebelumnya, Jeremy McWilliams, yang juga merupakan eks pembalap MotoGP, lebih dulu kehilangan posisinya sebagai pengembang motor di KTM akibat pemangkasan anggaran.

Meskipun KTM terus menghadapi tantangan besar, pabrikan ini tetap berusaha mempertahankan keberadaannya di ajang MotoGP. 

Dengan langkah-langkah penghematan yang telah dilakukan, diharapkan KTM bisa kembali stabil dan tetap bersaing di dunia balap motor.

Krisis keuangan yang dialami KTM memaksa mereka untuk melakukan berbagai langkah penghematan, termasuk menghentikan kontrak beberapa figur penting seperti Alex Hofmann. 

Meski demikian, Hofmann tetap berbesar hati dan berterima kasih atas pengalaman serta kebersamaan yang telah ia jalani bersama KTM. Kini, ia akan tetap berkiprah di dunia MotoGP sebagai komentator dan pengamat balapan.

Bagi para penggemar MotoGP, perpisahan Hofmann dengan KTM tentu menjadi momen yang cukup emosional. 

Namun, dunia balap terus berjalan, dan KTM masih memiliki tantangan besar untuk kembali bangkit dari krisis yang tengah mereka hadapi.

Valencia Perpanjang Kontrak MotoGP hingga 2031

Valencia Perpanjang Kontrak MotoGP hingga 2031
Valencia Perpanjang Kontrak MotoGP hingga 2031.

JAKARTA -- Sirkuit Ricardo Tormo di Valencia akan terus menjadi tuan rumah MotoGP hingga akhir tahun 2031 setelah menandatangani kontrak baru berdurasi lima tahun dengan Dorna Sports. Perpanjangan ini memastikan Valencia tetap menjadi bagian dari kalender MotoGP dalam jangka panjang.

Sejarah Panjang Valencia di MotoGP

Sirkuit yang terletak di kawasan Cheste, Valencia, ini telah menjadi lokasi penyelenggaraan MotoGP sejak tahun 1999. Dalam beberapa tahun terakhir, Valencia dikenal sebagai venue penutup musim MotoGP, di mana para pembalap sering kali bertarung habis-habisan untuk memperebutkan gelar juara dunia.

Sebelumnya, kontrak Sirkuit Ricardo Tormo dengan Dorna Sports hanya berlaku hingga akhir musim 2026. Namun, dengan adanya kesepakatan baru ini, perhelatan MotoGP di Valencia akan tetap berlangsung hingga 2031.

Tantangan Besar: Banjir Besar yang Melanda Valencia

Kesepakatan baru ini datang hanya beberapa bulan setelah wilayah Valencia mengalami bencana banjir dahsyat yang merenggut lebih dari 200 korban jiwa serta menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal akibat kerusakan infrastruktur yang parah.

Bencana ini terjadi hanya beberapa minggu sebelum MotoGP dijadwalkan menggelar seri terakhir musim di Valencia. Akses menuju sirkuit mengalami kerusakan signifikan, sehingga muncul banyak spekulasi terkait keberlangsungan balapan. Beberapa pembalap ternama seperti Pecco Bagnaia dan Marc Marquez secara terbuka menyuarakan keberatan mereka terhadap rencana tetap menggelar balapan di tengah kondisi yang sulit tersebut.

Pada akhirnya, balapan MotoGP Valencia tahun lalu resmi dibatalkan. Sebagai gantinya, Barcelona menjadi lokasi penutup musim dengan nama "Solidarity Grand Prix," yang diselenggarakan sebagai bentuk penghormatan kepada korban banjir di Valencia.

Valencia Siap Menyambut Kembalinya MotoGP

Kini, Sirkuit Ricardo Tormo telah kembali beroperasi setelah melewati proses perbaikan besar-besaran. Bahkan, TT Circuit Assen dari Belanda turut memberikan bantuan dengan mengganti beberapa peralatan sirkuit yang rusak. Menariknya, peralatan tersebut kini menampilkan logo Sirkuit Assen sebagai bentuk penghormatan atas bantuan yang diberikan.

MotoGP akan kembali digelar di Valencia pada 16 November 2025 sebagai seri penutup musim. Bagi penonton yang telah membeli tiket untuk balapan tahun lalu, mereka diberikan opsi untuk menggunakannya pada balapan tahun ini.

Dengan kontrak baru yang telah ditandatangani, Valencia tetap menjadi salah satu sirkuit ikonik dalam kalender MotoGP. Para penggemar pun bisa menantikan aksi balap yang seru di Ricardo Tormo hingga tahun 2031.

Prediksi Insider Ducati Tentang Potensi Ancaman Dominasi Marc Marquez di MotoGP 2025

Prediksi Insider Ducati Tentang Potensi Ancaman Dominasi Marc Marquez di MotoGP 2025
Prediksi Insider Ducati Tentang Potensi Ancaman Dominasi Marc Marquez di MotoGP 2025.

JAKARTA -- Marc Marquez tampil luar biasa di awal musim MotoGP 2025. Dengan empat kemenangan beruntun di Thailand dan Argentina, ia langsung memimpin klasemen sementara dan menunjukkan bahwa dirinya masih menjadi salah satu pebalap terbaik di dunia.

Namun, menurut Michele Pirro, test rider Ducati, dominasi Marquez mungkin tidak akan bertahan lama. Pirro meyakini bahwa rekan setimnya, Pecco Bagnaia, masih memiliki peluang besar untuk kembali bersaing memperebutkan gelar juara dunia.

Pecco Bagnaia: Lambat Panas, Tapi Bisa Bangkit

Pirro mengungkapkan bahwa Bagnaia memang bukan tipe pebalap yang langsung tampil maksimal di awal musim. Selain itu, dua seri pertama di Thailand dan Argentina bukanlah trek yang menguntungkan bagi Bagnaia.

“Pecco belum pernah menjadi pebalap yang langsung memberikan performa terbaiknya di awal musim. Itu adalah karakteristiknya,” kata Pirro kepada GPOne.

Ia juga menambahkan bahwa Marquez saat ini berada dalam kondisi terbaik. “Marc memiliki talenta luar biasa, keinginan besar untuk bangkit, dan berada di motor terbaik. Jadi, dia hanya melakukan apa yang sudah ia kuasai.”

Namun, Pirro percaya bahwa Bagnaia akan segera menemukan ritmenya dan kembali ke persaingan papan atas. “Saya yakin Pecco akan kembali bertarung untuk kemenangan dalam beberapa balapan ke depan.”

Kejutan dari Alex Marquez

Salah satu hal yang mengejutkan di awal musim ini adalah performa impresif Alex Marquez. Adik kandung Marc Marquez ini mampu tampil kompetitif meskipun hanya mengendarai Ducati GP23, motor versi tahun lalu yang digunakan oleh tim Gresini.

Pirro menjelaskan bahwa keberadaan Marc Marquez di paddock turut membantu Alex meningkatkan performanya. “Kedekatan dengan saudaranya dan memiliki motor yang sama telah membantunya melangkah lebih jauh. Selain itu, ia langsung merasa nyaman dengan GP24.”

Bagnaia Pertimbangkan Kembali ke Motor Tahun Lalu

Bagnaia kini tengah mempertimbangkan opsi untuk kembali menggunakan motor Ducati GP24, yang merupakan versi tahun lalu, demi menemukan kembali performanya. Meskipun perbedaan antara GP24 dan GP25 tidak terlalu signifikan, Bagnaia merasa bahwa motor lama bisa memberinya kepercayaan diri yang lebih.

Pirro pun menanggapi isu ini dengan mengatakan, “Saat ini yang terpenting adalah memberikan ketenangan kepada Pecco dan membantunya mendapatkan kembali feeling yang ia butuhkan.”

Ketika ditanya apakah Bagnaia tertekan dengan kehadiran Marc Marquez di tim pabrikan Ducati, Pirro mengakui bahwa tekanan itu ada. “Untuk mengatakan bahwa dia tidak terganggu dengan kehadiran Marc adalah sebuah pernyataan yang besar. Marquez adalah salah satu rekan setim paling sulit yang bisa dimiliki seseorang.”

Namun, Pirro tetap optimistis bahwa Bagnaia bisa bangkit. “Pecco memiliki semua bakat yang dibutuhkan untuk bisa mengalahkan Marc. Dia hanya perlu menemukan kembali kepercayaan dirinya, dan saya yakin dalam beberapa seri ke depan, dia akan kembali bertarung untuk kemenangan.”

MotoGP Amerika Jadi Ujian Berikutnya

Akhir pekan ini, MotoGP 2025 akan memasuki seri ketiga di Circuit of the Americas (COTA), Texas. Trek ini dikenal sebagai salah satu favorit Marc Marquez, yang bisa menjadi peluang besar baginya untuk memperlebar keunggulan di klasemen.

Sementara itu, Bagnaia harus berusaha keras untuk memangkas jarak poin dan menemukan kembali kenyamanannya di atas motor. Seri di Amerika ini bisa menjadi titik balik sebelum musim berlanjut ke Eropa, di mana persaingan akan semakin ketat.

Akankah Bagnaia mampu bangkit dan menghentikan dominasi Marquez? Atau justru Marc Marquez semakin menjauh di puncak klasemen? Kita tunggu aksinya di lintasan!

Debat Tak Berujung: Valentino Rossi vs Marc Marquez, Siapa GOAT MotoGP yang Sebenarnya?

Debat Tak Berujung Valentino Rossi vs Marc Marquez, Siapa GOAT MotoGP yang Sebenarnya
Debat Tak Berujung: Valentino Rossi vs Marc Marquez, Siapa GOAT MotoGP yang Sebenarnya?.

JAKARTA -- Debat tentang siapa pembalap MotoGP terbaik sepanjang masa antara Valentino Rossi dan Marc Marquez kembali memanas. 

Selama bertahun-tahun, para penggemar MotoGP memperdebatkan siapa yang lebih pantas menyandang gelar Greatest of All Time (GOAT). 

Dengan pencapaian yang luar biasa dari keduanya, argumen terus berkembang.

Saat ini, Rossi masih unggul dengan sembilan gelar juara dunia, sementara Marquez mengejar dengan koleksi delapan gelar. 

Namun, dengan performa luar biasa Marquez di musim ini—menang dalam empat balapan pertama dari dua seri awal—banyak yang mulai mempertanyakan apakah saatnya gelar GOAT berpindah tangan.

Marquez Tunjukkan Kejeniusannya di MotoGP 2025

Komentator TNT Sports, Suzi Perry, menyebut performa Marquez di Argentina sebagai sesuatu yang luar biasa.

“Kita sedang menyaksikan seorang jenius di atas motor,” ujar Perry dari paddock Argentina. “Cara dia mengendarai motornya benar-benar berbeda dari siapa pun sebelumnya. Dia tahu cara memaksimalkan potensi motornya 100 persen.”

Mantan juara dunia, Neil Hodgson, juga memberikan pendapatnya.

“Banyak yang bilang level persaingan sekarang tidak setinggi dulu. Tapi saya lihat lagi, dari 22 pembalap di grid, lebih dari setengahnya adalah juara dunia,” ujar Hodgson.

“Enam dari mereka bahkan juara dunia berkali-kali. Ini adalah era persaingan yang sangat ketat. Dan jika Marquez masih bisa menonjol, itu menegaskan kejeniusan yang kita saksikan sekarang.”

Menurutnya, Marquez adalah pembalap terbaik yang pernah ada, bahkan melebihi Valentino Rossi.

Valentino Rossi, Legenda yang Tak Tergantikan?

Meski banyak yang mengakui kehebatan Marquez, argumen lain tetap membela Rossi. Perry menegaskan bahwa gelar GOAT tergantung pada bagaimana seseorang mendefinisikannya.

“Jika kita bicara tentang teknik balapan, mungkin saya setuju dengan Neil,” kata Perry. “Tapi jika kita bicara dampak global, Rossi tetap yang terbesar.”

Michael Laverty, analis MotoGP lainnya, menambahkan bahwa Marquez memang agresif dan cepat, tetapi Rossi memiliki sesuatu yang tidak bisa diukur hanya dengan angka.

“Rossi membuat MotoGP dikenal secara global,” kata Perry. “Sebelum dia, olahraga ini tidak sebesar sekarang.”

Laverty mengakui bahwa Marquez memiliki statistik luar biasa dan telah melalui banyak tantangan, termasuk cedera parah dan transisi dari Honda ke Ducati. 

Namun, Rossi tetap menjadi ikon yang membentuk MotoGP seperti yang kita kenal sekarang.

Marquez Makin Dekat dengan Rekor Rossi

Saat ini, Marquez berusia 32 tahun dan berada di puncak performanya. Setelah keluar dari kontrak Honda yang menghambat potensinya, kini ia tampil dominan dengan motor Ducati pabrikan.

Marquez tidak hanya membidik gelar juara dunia ke-9 untuk menyamai rekor Rossi, tetapi juga mengejar rekor 115 kemenangan balapan yang dimiliki The Doctor.

Bahkan Uccio Salucci, sahabat sekaligus bos tim VR46 yang dimiliki Rossi, mengakui bahwa cepat atau lambat Marquez mungkin akan memecahkan rekor tersebut.

Namun, bagi para penggemar Rossi, angka bukan satu-satunya ukuran kehebatan. Rossi telah menjadi ikon MotoGP dengan daya tariknya yang luas, membuat olahraga ini semakin populer di seluruh dunia.

Siapa GOAT Sebenarnya?

Pada akhirnya, perdebatan Valentino Rossi vs Marc Marquez sebagai GOAT MotoGP akan selalu subjektif. 

Jika berbicara soal pencapaian dan statistik, Marquez mungkin akan segera menyamai atau bahkan melampaui Rossi. 

Namun, jika kita bicara soal pengaruh dan warisan, sulit menandingi dampak besar Rossi dalam dunia MotoGP.

Jadi, siapa yang menurut Anda layak disebut GOAT? Apakah Marc Marquez dengan kehebatannya di lintasan, atau Valentino Rossi yang telah membangun MotoGP menjadi olahraga global? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar!

Rumor Transfer Pedro Acosta ke VR46 Ducati Menguat di Tengah Performa Buruk KTM

Rumor Transfer Pedro Acosta ke VR46 Ducati Menguat di Tengah Performa Buruk KTM
Rumor Transfer Pedro Acosta ke VR46 Ducati Menguat di Tengah Performa Buruk KTM.

JAKARTA -- Kepastian masa depan Pedro Acosta di MotoGP 2025 masih menjadi tanda tanya besar. Bos motorsport KTM, Pit Beirer, mengakui bahwa "bola ada di tangan kami" dalam upaya menjaga Acosta tetap bahagia di tim mereka di tengah rumor bahwa ia bisa meninggalkan KTM.

Krisis Finansial dan Awal Musim yang Sulit bagi KTM

Musim dingin lalu menjadi periode yang sulit bagi KTM. Pabrikan asal Austria ini menghadapi krisis finansial besar dengan total utang lebih dari €2 miliar. Beruntung, setelah restrukturisasi yang disetujui kreditur bulan lalu, masa depan KTM kini terlihat lebih cerah. Namun, tantangan di MotoGP masih terus berlanjut.

Di dua seri awal MotoGP 2025, KTM belum menunjukkan performa yang diharapkan. Saat ini, mereka berada di peringkat keempat dalam klasemen konstruktor, hanya unggul dari Yamaha. Sementara itu, pembalap terbaik mereka, Brad Binder, menduduki posisi ketujuh klasemen dengan selisih 55 poin dari pemuncak klasemen.

Hasil terbaik KTM sejauh ini adalah posisi ketujuh yang diraih Binder di Argentina, jauh dari pencapaian mereka di awal musim 2024 yang mampu meraih beberapa podium. Performa buruk motor RC16 ini kembali memicu spekulasi bahwa Pedro Acosta, bintang muda mereka, bisa hengkang di akhir musim. Rumor menyebutkan bahwa pembalap berusia 20 tahun itu sedang dikaitkan dengan tim VR46 Ducati.

Acosta Masih Terikat Kontrak dengan KTM

Meski banyak spekulasi, manajer Acosta, Albert Valera, telah membantah rumor kepindahan ini. Saat ini, Acosta masih memiliki kontrak dengan KTM hingga akhir musim 2026. Sepanjang karier Grand Prix-nya, ia telah menjadi bagian dari pabrikan ini, dan KTM tentu tidak ingin kehilangan salah satu talenta terbaik mereka.

Dalam wawancara dengan Speedweek, Pit Beirer mengakui bahwa KTM memulai musim 2025 dengan kurang memuaskan. Namun, ia tetap optimis bahwa mereka bisa membalikkan keadaan dan mempertahankan Acosta.

"Tentu saja, kami tidak puas dengan bagaimana musim ini dimulai. Hasilnya berbicara sendiri, meskipun kami telah membuat kemajuan," ujar Beirer.

"Dari segi kecepatan, kami satu detik lebih cepat per lap dibandingkan MotoGP Argentina tahun lalu. Hasil di Q2 juga menunjukkan bahwa kami punya pace yang bagus, tetapi kami belum bisa mempertahankannya sepanjang balapan."

Beirer menegaskan bahwa KTM sudah bekerja keras mencari solusi. Bahkan, mereka berencana mengadakan tes tambahan di Jerez pekan lalu. Sayangnya, tes tersebut dibatalkan karena trek belum siap digunakan akibat banjir.

"Meski begitu, kami sadar bahwa segalanya bergantung pada kami. Oleh karena itu, kami harus bekerja lebih keras lagi," tambahnya.

KTM Berusaha Memastikan Acosta Tetap Bahagia

Pedro Acosta adalah salah satu talenta muda paling menjanjikan di MotoGP, dan KTM tentu tidak ingin kehilangan pembalap berbakat ini. Pit Beirer mengapresiasi sikap tenang Albert Valera selama beberapa bulan sulit yang mereka hadapi. Namun, ia juga sadar bahwa KTM harus memberikan sesuatu yang lebih kepada Acosta agar ia tetap bertahan.

"Saya sangat berterima kasih kepada Albert Valera yang telah mendukung kami di masa-masa sulit ini. Tidak diragukan lagi, kami harus memberikan lebih banyak kepada Pedro dari apa yang ia miliki sekarang," jelas Beirer.

"Seperti yang saya katakan sebelumnya, bola ada di tangan kami. Meski begitu, saya tetap sangat yakin bahwa kami bisa mencapai tujuan ini bersama."

Dengan kata lain, KTM kini harus segera menemukan solusi teknis agar motor RC16 kembali kompetitif. Jika tidak, bukan tidak mungkin Acosta akan mempertimbangkan opsi lain, termasuk pindah ke tim lain yang bisa memberinya peluang lebih besar untuk bersaing di barisan depan MotoGP.

MotoGP 2025 masih panjang, dan KTM masih punya waktu untuk memperbaiki performa mereka. Namun, keputusan yang mereka ambil dalam beberapa bulan ke depan bisa menjadi penentu apakah Pedro Acosta akan tetap bertahan atau memilih jalur baru dalam kariernya di kelas utama.

Jorge Martin Absen, Lorenzo Savadori Akui Belum 100% Jelang MotoGP Americas

Jorge Martin Absen, Lorenzo Savadori Akui Belum 100% Jelang MotoGP Americas
Jorge Martin Absen, Lorenzo Savadori Akui Belum 100% Jelang MotoGP Americas.

JAKARTA -- Aprilia kembali menghadapi tantangan besar di MotoGP Americas 2025 setelah Lorenzo Savadori, pengganti sementara Jorge Martin, mengakui bahwa dirinya belum sepenuhnya pulih dari cedera yang dideritanya di MotoGP Argentina.

Jorge Martin, juara dunia bertahan, terpaksa absen dari beberapa seri MotoGP setelah mengalami patah tulang pergelangan tangan akibat insiden saat latihan sebelum seri pembuka musim 2025. Untuk mengisi kekosongan di tim pabrikan Aprilia, test rider Lorenzo Savadori diberikan kepercayaan menggantikan Martin.

Namun, nasib kurang baik juga menimpa Savadori. Pada sesi kualifikasi di Argentina, pebalap berusia 31 tahun itu mengalami dislokasi bahu sebagian yang membuatnya tidak bisa menyelesaikan sprint race. Aprilia akhirnya memutuskan untuk menariknya dari balapan utama agar ia bisa fokus pada pemulihan sebelum bertarung di COTA (Circuit of the Americas), Texas.

Menjelang balapan di Austin, Savadori mengakui bahwa kondisinya belum sepenuhnya prima.

“Sama seperti di Argentina, Austin adalah trek yang belum pernah saya coba sebelumnya. Trek ini terkenal sulit dan sangat menuntut secara fisik. Setelah cedera di Argentina, saya masih belum 100% pulih, tetapi saya akan tetap memberikan yang terbaik,” ujar Savadori.

“Saya tidak sabar untuk mencoba sirkuit luar biasa ini dan terus mengembangkan RS-GP25 agar semakin kompetitif.”

Aprilia memiliki sejarah manis di Circuit of the Americas setelah Maverick Vinales sukses memenangkan balapan di sana musim lalu. Kemenangan itu menjadi satu-satunya momen di mana Ducati gagal meraih kemenangan dalam satu seri sepanjang musim 2024.

Selain itu, Marco Bezzecchi, yang menjalani musim pertamanya sebagai pebalap pabrikan Aprilia, juga bertekad untuk menebus hasil kurang memuaskan di Argentina. Pada balapan sebelumnya, ia mengalami insiden di Tikungan 1 setelah bersenggolan dengan Fabio Quartararo yang membuatnya harus keluar dari balapan lebih awal. Meski hanya mendapat peringatan resmi atas insiden tersebut, Bezzecchi mengaku ingin tampil lebih baik di Austin.

“Saya senang bisa balapan di Austin, terutama karena saya ingin menebus hasil buruk di seri sebelumnya. Ini adalah trek yang sangat menuntut fisik, bahkan yang paling sulit di kalender MotoGP, tetapi saya sangat termotivasi. Saya semakin mengenal tim saya dengan lebih baik, dan kami bergerak ke arah yang positif,” kata Bezzecchi.

Dengan absennya Jorge Martin dan kondisi Savadori yang belum 100%, Aprilia menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan performa mereka di COTA. Sementara itu, Ducati dan tim-tim lain dipastikan tidak akan tinggal diam untuk meraih hasil maksimal di salah satu trek paling menantang di kalender MotoGP.

MotoGP Americas 2025 dipastikan akan menyajikan aksi seru, terutama dengan banyaknya pebalap yang ingin membuktikan diri setelah hasil kurang memuaskan di Argentina. Akankah Aprilia kembali mencetak kejutan di Austin? Kita tunggu aksinya akhir pekan ini!

Selasa, 25 Maret 2025

Setelah Lama Absen dari Podium Franco Morbidelli Menunjukkan Tajinya di MotoGP Argentina

Setelah Lama Absen dari Podium Franco Morbidelli Menunjukkan Tajinya di MotoGP Argentina
Setelah Lama Absen dari Podium Franco Morbidelli Menunjukkan Tajinya di MotoGP Argentina.

JAKARTA - Franco Morbidelli kembali mencuri perhatian setelah berhasil naik podium di MotoGP Argentina 2025. 

Ini adalah podium pertamanya sejak 2021, menandakan kebangkitan kariernya setelah beberapa tahun yang penuh tantangan. 

Namun, mantan kepala kru MotoGP, Ramon Forcada, memiliki pandangan unik tentang Morbidelli. 

Menurutnya, Morbidelli adalah pembalap berbakat, tetapi dia "tidak cukup menjadi bajingan" untuk sukses di MotoGP. Apa maksud dari pernyataan tersebut? Mari kita bahas lebih dalam.

Perjalanan Karier Morbidelli yang Berliku

Franco Morbidelli pertama kali mencuri perhatian dunia balap pada musim 2020 ketika ia berhasil finis sebagai runner-up di kejuaraan dengan tiga kemenangan Grand Prix. 

Namun, setelah itu, ia mengalami berbagai hambatan, mulai dari motor Yamaha yang kurang kompetitif, cedera panjang, hingga adaptasi dengan motor pabrikan yang menyulitkan di tahun-tahun berikutnya.

Pada musim 2024, Morbidelli kembali mendapat tantangan baru. Ia harus beradaptasi dengan motor Ducati yang dikelola oleh tim Pramac setelah mengalami gegar otak saat pramusim. 

Kondisi ini membuatnya kehilangan kesempatan untuk menguji motor baru sebelum musim dimulai. 

Namun, dengan semangat pantang menyerah, Morbidelli akhirnya berhasil meraih podium di Argentina dan kini menempati peringkat keempat klasemen sementara MotoGP, hanya terpaut enam poin dari juara dunia dua kali, Pecco Bagnaia.

"Tidak Cukup Menjadi Bajingan untuk Sukses"

Dalam sebuah wawancara di podcast Jorge Lorenzo, Ramon Forcada memberikan pujian tinggi kepada Morbidelli. Menurutnya, pembalap asal Italia itu adalah sosok berbakat dan pekerja keras. 

Namun, ada satu hal yang menurutnya menjadi penghalang bagi Morbidelli untuk mencapai kesuksesan lebih besar di MotoGP.

“Forcada berkata, ‘Franco adalah talenta besar dan pria yang luar biasa. Tetapi, dia bukan tipe orang yang cukup menjadi bajingan untuk menjadi pembalap.’”

Pernyataan ini mungkin terdengar kontroversial, tetapi di dunia MotoGP, agresivitas dan mentalitas tanpa kompromi sering kali menjadi kunci utama untuk meraih kemenangan. 

Pembalap-pembalap seperti Marc Marquez dan Pecco Bagnaia dikenal tidak ragu mengambil risiko besar di lintasan. 

Morbidelli, di sisi lain, lebih pendiam dan tidak ingin mencari-cari alasan ketika menghadapi kesulitan.

“Forcada juga menambahkan bahwa Morbidelli adalah tipe pembalap yang lebih suka diam saat mengalami cedera, karena ia tidak ingin dianggap sebagai seseorang yang mencari alasan atau pembenaran.”

Sikap rendah hati ini tentu menjadi nilai positif, tetapi dalam dunia yang penuh persaingan ketat seperti MotoGP, mentalitas "pantang menyerah dengan segala cara" sering kali menjadi perbedaan antara juara dan runner-up.

Masa Depan Morbidelli: Bertahan atau Tersingkir?

Saat ini, Morbidelli hanya memiliki kontrak satu musim dengan tim VR46 Ducati. Posisinya untuk tahun 2025 masih belum aman, terutama dengan adanya rumor mengenai Pedro Acosta. 

Pembalap muda berbakat ini dikabarkan bisa meninggalkan KTM dan bergabung dengan Ducati atau VR46, yang tentu saja bisa mengancam posisi Morbidelli di tim tersebut.

Dengan performa impresif di awal musim ini, Morbidelli harus terus menunjukkan konsistensinya agar tetap bisa bersaing di MotoGP. 

Jika ia bisa mempertahankan tren positifnya, bukan tidak mungkin ia akan mendapatkan perpanjangan kontrak dan kembali menjadi ancaman serius di lintasan.

Franco Morbidelli adalah salah satu pembalap berbakat di MotoGP, tetapi menurut Ramon Forcada, dia “terlalu baik” untuk sepenuhnya mendominasi kejuaraan. 

MotoGP adalah dunia yang keras, di mana agresivitas dan mental baja sering kali menjadi faktor penentu kemenangan. 

Jack Miller Sebut Ducati Sebagai Pabrikan dengan Elektronik Paling Sempurna dalam MotoGP

Jack Miller Sebut Ducati Sebagai Pabrikan dengan Elektronik Paling Sempurna dalam MotoGP
Jack Miller Sebut Ducati Sebagai Pabrikan dengan Elektronik Paling Sempurna dalam MotoGP.

JAKARTA - Setelah berkarier sebagai pebalap pabrikan di MotoGP bersama Ducati dan KTM, Jack Miller kini memulai petualangan baru bersama Yamaha. Meskipun kembali ke status tim satelit bersama Pramac Yamaha, Miller menegaskan bahwa dirinya tetap merasa menjadi bagian dari "tim empat pebalap" Yamaha di musim 2025.

Langkah ini juga menjadi sejarah baru bagi Yamaha, karena untuk pertama kalinya mereka memberikan motor dengan spesifikasi pabrikan yang setara kepada tim independen. Menurut Miller, meski masih dalam tahap awal, kerja sama antara Monster Energy Yamaha dan Pramac Yamaha berjalan dengan sangat baik.

Yamaha dan Pramac Berbagi Segalanya

Miller mengungkapkan bahwa tidak ada sekat antara kedua tim dalam berbagi informasi dan data pengembangan motor.

“Kami benar-benar berbagi hampir segalanya. Kami selalu berdiskusi tentang perubahan setup, arah pengembangan motor, dan bagaimana motor bekerja secara berbeda di setiap sesi balapan. Saya merasa seperti bagian dari satu tim dengan empat pebalap,” ujar Miller.

Dengan pengalaman balapan di berbagai tim seperti Honda, Ducati, dan KTM, Miller membawa wawasan yang luas dalam pengembangan motor Yamaha. Pebalap Australia ini telah mencetak podium dengan tiga pabrikan berbeda dan bahkan meraih kemenangan balapan bersama Honda dan Ducati.

Fokus Yamaha: Cengkraman Ban Belakang dan Elektronik

Tantangan terbesar Yamaha saat ini adalah meningkatkan performa motor, terutama dalam hal grip ban belakang dan sistem elektronik. Miller menyoroti bahwa Ducati masih menjadi pabrikan yang paling unggul dalam memanfaatkan sistem elektronik Magneti Marelli.

“Ducati adalah yang terbaik dalam hal ini, menurut saya. Yamaha masih terus belajar bagaimana memaksimalkan perangkat lunak elektronik mereka, termasuk dalam alat-alat yang digunakan untuk penyesuaian,” jelasnya.

Namun, Miller optimis bahwa Yamaha telah mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu.

“Sekarang sudah sepuluh kali lebih baik dibandingkan tahun lalu. Setiap minggu kami mendapat pembaruan dan perangkat lunak baru untuk dicoba, agar lebih sesuai dengan program pengembangan Yamaha,” tambahnya.

Fokus utama Yamaha saat ini adalah membuat sistem traksi lebih halus dan kurang invasif, serta memperbanyak parameter yang bisa disesuaikan.

Target di COTA: Melanjutkan Perkembangan

Pengembangan ini akan terus berlanjut di seri ketiga MotoGP 2025 yang berlangsung di Circuit of the Americas (COTA) akhir pekan ini. Miller saat ini berada di peringkat ke-13 klasemen dunia, menjadikannya pebalap Yamaha terbaik sejauh ini.

Dengan kerja keras tim dan pengembangan yang terus dilakukan, Yamaha berharap bisa kembali bersaing di papan atas MotoGP. Apakah Jack Miller bisa membawa Yamaha kembali ke podium musim ini? Kita nantikan aksinya di lintasan!

Ducati Pastikan Pecco Bagnaia Tidak Tertekan di Tengah Dominasi Marc Marquez

Ducati Pastikan Pecco Bagnaia Tidak Tertekan di Tengah Dominasi Marc Marquez
Ducati Pastikan Pecco Bagnaia Tidak Tertekan di Tengah Dominasi Marc Marquez.

JAKARTA - Ducati menegaskan bahwa Pecco Bagnaia tidak berada di bawah tekanan meskipun mengalami awal musim yang sulit di MotoGP 2025. 

Bos tim Ducati, Davide Tardozzi, menyatakan bahwa timnya masih percaya penuh pada sang juara dunia dua kali tersebut dan yakin ia akan segera bangkit.

Awal Musim yang Sulit untuk Bagnaia

Setelah meraih 11 kemenangan di MotoGP 2024, Bagnaia belum sekalipun naik podium tertinggi dalam dua balapan pertama musim 2025. 

Pada Grand Prix Thailand, ia finis di posisi ketiga dengan selisih 2,398 detik di belakang pemenang balapan, Marc Marquez. 

Sementara itu, di Argentina, ia hanya mampu finis keempat, terpaut 5,5 detik dari rekan setimnya di Ducati yang meraih kemenangan.

Saat ini, Bagnaia tertinggal 31 poin dalam klasemen sementara. Untuk mengatasi kesulitannya, ia berencana kembali menggunakan motor Ducati GP24 mulai Grand Prix Amerika pekan depan demi menemukan kembali performa terbaiknya.

Ducati Masih Mencari Solusi

Davide Tardozzi mengakui bahwa timnya masih belum sepenuhnya memahami mengapa Bagnaia kesulitan, terutama pada bagian depan motor GP25. Namun, ia optimistis bahwa pembalap asal Italia tersebut akan segera kembali ke persaingan terdepan.

“Saya baru saja berbicara dengan Pecco. Ada sedikit masalah kecil pada motornya yang membuatnya kurang nyaman saat melewati tikungan ke kiri,” ujar Tardozzi kepada TNT Sport setelah Grand Prix Argentina.

“Tapi pada akhirnya, kami percaya padanya dan akan menunggu satu atau dua balapan lagi. Saya yakin dia akan kembali kompetitif.”

Tardozzi juga menyadari bahwa Circuit of The Americas (COTA) adalah salah satu trek favorit Marc Marquez, tetapi ia yakin di seri Qatar, Bagnaia akan kembali bersaing untuk kemenangan.

“Memang sulit untuk mendukungnya dalam situasi ini, tetapi Pecco tetap fokus dan terus mengumpulkan poin. Ini penting karena nanti akan ada momen di mana ia mulai meraih kembali poin yang hilang. Jadi, ia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan mengumpulkan poin.”

Tidak Ada Tekanan untuk Bagnaia

Tardozzi menegaskan bahwa tidak ada tekanan yang diberikan kepada Bagnaia, meskipun hasil awal musim ini belum memuaskan. Ia menyebut ada beberapa hal yang belum dipahami baik oleh tim maupun Bagnaia sendiri.

“Ada sesuatu yang belum kami temukan, bahkan Pecco sendiri pun belum mengetahuinya. Ada pengaturan yang masih kurang pas, ada yang harus kami perbaiki untuk membantunya,” tambahnya.

“Dan saya yakin sebentar lagi kami akan menemukannya, karena saat ini Pecco tidak mengendarai motornya seperti akhir tahun lalu. Ia masih belum percaya diri sepenuhnya pada bagian depan motor. Itu masalah yang terlihat dari data kami dibandingkan dengan musim lalu.”

Strategi Baru untuk Bagnaia

Sebagai langkah perbaikan, Ducati akan menerapkan strategi baru bersama Bagnaia agar ia bisa tampil lebih baik sejak sesi latihan hari Jumat.

“Kami sudah berdiskusi dengan Gigi Dall’Igna, para insinyur, dan juga Pecco. Kami akan mencoba sesuatu yang baru untuk membantunya. Saya yakin kami bisa mendukungnya agar kembali ke performa terbaiknya,” pungkas Tardozzi.

Dengan upaya Ducati dan perubahan strategi, para penggemar tentu berharap Pecco Bagnaia bisa segera kembali ke jalur kemenangan dan memberikan persaingan sengit kepada Marc Marquez di MotoGP 2025.

Minggu, 23 Maret 2025

Tim Ducati Bongkar Perbedaan Marc Marquez dan Enea Bastianini di MotoGP 2025

Tim Ducati Bongkar Perbedaan Marc Marquez dan Enea Bastianini di MotoGP 2025
Tim Ducati Bongkar Perbedaan Marc Marquez dan Enea Bastianini di MotoGP 2025.

JAKARTA - Enea Bastianini kembali menjadi sorotan setelah salah satu anggota tim Ducati memberikan pernyataan mengejutkan tentang perilakunya di dalam garasi. 

Hal ini mencuat di tengah performa luar biasa Marc Marquez yang berhasil mendominasi awal musim MotoGP 2025.

Marquez Bersinar, Ducati Ungkap Perbedaan dengan Bastianini

Marc Marquez tampil luar biasa setelah hanya dua putaran MotoGP 2025, di Thailand dan Argentina. 

Ia menyapu bersih kemenangan di sprint race maupun balapan utama, sekaligus memuncaki klasemen sementara.

Keberhasilan ini semakin menegaskan betapa cepatnya Marquez beradaptasi dengan motor Ducati. 

Bahkan, ia mampu mengungguli rekan setimnya, Pecco Bagnaia, yang sebelumnya dipuja karena membawa Ducati meraih gelar juara dunia setelah penantian panjang sejak era Casey Stoner pada 2007.

Marquez menggantikan posisi Enea Bastianini di tim pabrikan Ducati musim ini. 

Kini, muncul komentar dari seorang anggota tim Ducati yang membandingkan Marquez dengan pendahulunya tersebut.

Komentar Tajam dari Anggota Tim Ducati

Dalam sebuah wawancara dengan Motorsport, seorang anggota tim Ducati yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan perbedaan sikap antara Marquez dan Bastianini saat berada di garasi.

"Kami sudah tahu bahwa Marquez adalah pembalap fenomenal," ujarnya. "Tapi yang lebih mengejutkan adalah sisi personalnya. Dalam beberapa balapan saja, dia sudah berterima kasih kepada kami lebih banyak daripada pembalap sebelumnya dalam dua tahun."

Meski tidak menyebutkan nama secara langsung, jelas bahwa pembalap yang dimaksud adalah Bastianini, yang bergabung dengan tim pabrikan Ducati pada 2023 dan 2024.

Perjalanan Sulit Bastianini di Ducati

Enea Bastianini mendapatkan tempat di tim utama Ducati setelah mencatatkan kemenangan terbanyak kedua saat membela tim satelit Gresini pada musim sebelumnya, hanya kalah dari Bagnaia.

Namun, musim debutnya bersama Ducati terganggu cedera yang dideritanya di seri pembuka. 

Ia baru bisa kembali tampil maksimal di akhir musim, termasuk meraih kemenangan di MotoGP Malaysia. 

Sementara itu, Bagnaia berhasil mengunci gelar juara dunia keduanya secara beruntun.

Memasuki musim keduanya di tim pabrikan, posisi Bastianini mulai goyah. Ducati disebut lebih tertarik untuk merekrut Marc Marquez atau Jorge Martin. 

Akhirnya, Marquez yang dipilih untuk menggantikan Bastianini, sementara pembalap Italia itu hengkang ke Tech3 KTM.

Kesulitan di KTM, Hasil Buruk di Dua Balapan Awal

Sejak bergabung dengan Tech3 KTM, Bastianini mengalami kesulitan besar. Dua seri pertama musim ini tidak berjalan mulus baginya. 

Ia hanya mampu finis di posisi ke-9 di seri pertama dan terpuruk di posisi ke-17 di seri berikutnya.

Bastianini pun tidak menyembunyikan kekecewaannya terhadap performa motor KTM yang ia gunakan saat ini. 

Ia mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap performa motor yang belum bisa membantunya bersaing di barisan depan.

Dengan hasil yang kurang memuaskan ini, pertanyaan besar pun muncul: Apakah Bastianini bisa bangkit dan kembali menunjukkan potensinya di MotoGP 2025? Atau justru Ducati membuat keputusan yang tepat dengan memilih Marquez sebagai penggantinya? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.