Berita Borneotribun.com: Militer Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Militer. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Militer. Tampilkan semua postingan

Jumat, 07 Maret 2025

Jet Tempur Korea Selatan Tak Sengaja 'Ngebom' Desa, 8 Orang Terluka

Jet Tempur Korea Selatan Tak Sengaja 'Ngebom' Desa, 8 Orang Terluka
Seorang tentara Korea Selatan memberi isyarat di dekat lokasi kecelakaan bom di luar tempat latihan tembak militer di Pocheon pada 6 Maret 2025. Sebuah jet tempur secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom di tempat yang salah selama latihan. (Foto: Yonhap/AFP)

JAKARTA - Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Korea Selatan ketika sebuah jet tempur secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom di daerah sipil kota Pocheon saat menjalankan latihan militer bersama Amerika Serikat dan Korea Selatan. Akibat kejadian ini, delapan orang mengalami luka-luka, termasuk enam warga sipil dan dua tentara.

Bom Jatuh di Luar Area Latihan

Angkatan Udara Korea Selatan mengonfirmasi bahwa jet tempur KF-16 mengalami kegagalan sistem dan menjatuhkan bom MK-82 di luar zona latihan yang telah ditentukan. Insiden ini menyebabkan kerusakan pada tiga rumah, satu gereja, serta sebuah rumah kaca di sekitar lokasi kejadian.

"Bom jatuh secara abnormal di luar area tembak dan menyebabkan kerusakan," demikian pernyataan resmi dari Angkatan Udara Korea Selatan.

Rekaman video yang beredar menunjukkan ledakan hebat yang mengakibatkan asap tebal membubung tinggi dan puing-puing beterbangan di jalan raya.

Saksi Mata: Ledakan Hebat, Warga Panik

Seorang saksi mata bernama Oh Seong-gil (72) menceritakan momen mengerikan saat bom menghantam desa tersebut.

"Ada beberapa warga desa yang tergeletak dan terjadi kebakaran. Saya melihat ada yang jatuh ke selokan saat sedang mengemudi karena mobilnya terkena ledakan. Bom itu jatuh tepat di depan mobilnya," kata Oh.

Pusat tanggap bencana Pocheon menyatakan bahwa dari delapan korban luka, empat orang berada dalam kondisi serius. Korban luka termasuk dua warga negara asing, masing-masing berasal dari Thailand dan Myanmar.

Tanggapan Pihak Militer dan Pemerintah

Angkatan Udara Korea Selatan segera meminta maaf atas insiden ini dan berjanji akan melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut. Mereka juga menyatakan akan membentuk komite khusus guna menghindari kejadian serupa di masa depan.

Sementara itu, pejabat dari Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengungkapkan bahwa jet tempur yang mengalami insiden ini merupakan bagian dari latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat yang berlangsung di Lapangan Latihan Seungjin, sekitar 25 kilometer dari perbatasan Korea Utara.

Latihan ini merupakan bagian dari persiapan menghadapi latihan tahunan Freedom Shield, yang bertujuan meningkatkan koordinasi dan kesiapan militer kedua negara dalam menghadapi potensi ancaman dari Korea Utara.

Dampak dan Reaksi Masyarakat

Gambar-gambar dari lokasi kejadian menunjukkan rumah-rumah yang atapnya runtuh, jendela pecah, serta gereja yang mengalami kerusakan struktural parah. Banyak warga sekitar yang panik dan khawatir akan keselamatan mereka jika kejadian serupa terulang kembali.

Meskipun latihan militer ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan nasional, kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang prosedur keselamatan dalam latihan tembak langsung, terutama yang dilakukan di dekat area permukiman warga.

Sejauh ini, pemerintah Korea Selatan belum mengeluarkan pernyataan lebih lanjut mengenai kompensasi bagi warga yang terdampak. Namun, investigasi lebih lanjut diharapkan dapat memberikan kejelasan atas insiden ini dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Rabu, 05 Maret 2025

Trump Tangguhkan Bantuan Militer ke Ukraina, Tekanan Perdamaian Meningkat

Trump Tangguhkan Bantuan Militer ke Ukraina, Tekanan Perdamaian Meningkat
Presiden AS Donald Trump menyambut kedatangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih, Washington, pada 28 Februari 2025. (Foto: AP/Ben Curtis)

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menangguhkan bantuan militer ke Ukraina pada Senin (3/3). 

Keputusan ini diungkapkan oleh seorang pejabat AS kepada kantor berita AFP dan langsung berdampak pada ratusan juta dolar bantuan dalam bentuk senjata yang tengah diproses untuk dikirim ke Kyiv, seperti yang dilaporkan oleh surat kabar The New York Times.

Langkah ini dilakukan hanya beberapa hari setelah perdebatan terbuka yang mengejutkan di Gedung Putih antara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dan Trump. 

Perselisihan ini menunjukkan adanya tekanan kuat bagi Ukraina untuk segera menyetujui perundingan perdamaian dengan Rusia.

Alasan di Balik Penangguhan Bantuan

Menurut seorang pejabat Gedung Putih yang berbicara secara anonim, Trump ingin memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar berkontribusi pada solusi perdamaian. 

"Presiden telah menjelaskan bahwa dia fokus pada perdamaian. Kami membutuhkan mitra kami untuk berkomitmen pada tujuan itu juga," kata pejabat tersebut.

Dia menambahkan bahwa keputusan untuk menghentikan sementara bantuan ini dilakukan guna meninjau kembali kontribusi bantuan terhadap proses perdamaian. 

Meskipun demikian, Trump sendiri sebelumnya mengatakan bahwa penghentian sementara bantuan ini belum dibahas secara resmi, tetapi dia juga tidak menutup kemungkinan kebijakan tersebut akan tetap berlanjut.

Dampak bagi Ukraina

Keputusan ini jelas memberikan tekanan tambahan bagi Ukraina yang masih berada dalam konflik dengan Rusia. 

Trump bahkan mengisyaratkan bahwa Zelenskyy “tidak akan bertahan lama” tanpa adanya kesepakatan gencatan senjata dengan Moskow.

Di sisi lain, Zelenskyy menegaskan bahwa pihaknya berupaya untuk mengakhiri perang sesegera mungkin. 

Pernyataan ini menunjukkan bahwa Ukraina tengah berada dalam posisi sulit dan harus mempertimbangkan berbagai opsi untuk menyelesaikan konflik dengan Rusia.

Tekanan Diplomatik dan Masa Depan Konflik

Langkah yang diambil Trump ini bisa menjadi bagian dari strategi diplomasi AS dalam menekan Ukraina agar segera mencapai kesepakatan damai. 

Namun, di sisi lain, keputusan ini juga bisa mengundang kritik dari berbagai pihak yang menilai bahwa penghentian bantuan militer dapat melemahkan posisi Ukraina dalam menghadapi Rusia.

Apakah keputusan ini akan membawa hasil positif atau justru semakin memperumit situasi, masih harus kita lihat ke depannya. 

Yang jelas, kebijakan ini semakin menambah ketidakpastian di tengah konflik yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun ini.

Oleh: VOA Indonesia | Editor: Yakop

Sabtu, 01 Maret 2025

Kesepakatan Baru Amerika dan Israel Penjualan Amunisi dan Buldoser Rp49,5 Triliun

Kesepakatan Baru Amerika dan Israel Penjualan Amunisi dan Buldoser Rp49,5 Triliun
Kesepakatan Baru Amerika dan Israel Penjualan Amunisi dan Buldoser Rp49,5 Triliun.

JAKARTA - Amerika Serikat kembali menyetujui penjualan peralatan militer ke Israel. Pada Jumat (28/2), Washington mengumumkan persetujuan penjualan amunisi, buldoser, dan peralatan pertahanan lainnya dengan total nilai lebih dari $3 miliar atau sekitar Rp49,5 triliun.

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Amerika Serikat (Defense Security Cooperation Agency/DSCA) mengungkapkan bahwa Menteri Luar Negeri Marco Rubio telah menyetujui beberapa paket penjualan, di antaranya:

  • Bom dan hulu ledak senilai $2,04 miliar,
  • Bom serta perlengkapan pemandu senilai $675,7 juta,
  • Buldoser dan peralatan terkait senilai $295 juta.

Menurut DSCA, Rubio menetapkan bahwa ada keadaan darurat yang mengharuskan penjualan ini dilakukan segera demi kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat. 

Dengan demikian, persetujuan Kongres yang biasanya diperlukan untuk transaksi semacam ini dapat diabaikan.

Dukungan Amerika untuk Israel

Dalam pernyataannya, DSCA menegaskan bahwa Amerika Serikat tetap berkomitmen terhadap keamanan Israel. 

"Sangat penting bagi kepentingan nasional Amerika untuk membantu Israel mengembangkan serta mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap," ujar DSCA.

Persetujuan ini menyusul transaksi senjata sebelumnya, di mana awal bulan ini Washington telah menyetujui penjualan bom, rudal, dan peralatan terkait lainnya senilai lebih dari $7,4 miliar atau setara Rp122 triliun ke Israel.

Langkah ini diperkirakan akan menuai berbagai reaksi di kancah politik internasional, mengingat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. 

Namun, bagi Amerika, penjualan ini dianggap sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat sekutu utamanya di kawasan tersebut.

Senin, 05 Agustus 2024

Ukraina Terima Jet Tempur F-16: Langkah Besar dalam Pertahanan

Ukraina Terima Jet Tempur F-16: Langkah Besar dalam Pertahanan
Ukraina Terima Jet Tempur F-16: Langkah Besar dalam Pertahanan.
UKRAINA - Pada akhir Juli, Ukraina menerima sepuluh jet tempur F-16 dari 79 pesawat yang dijanjikan oleh negara-negara Barat, menurut laporan dari The Economist. 

Kedatangan kelompok pertama jet tempur F-16 ini menandai kemajuan signifikan dalam upaya Ukraina untuk memperkuat pertahanannya di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Rusia.

Proses Pengiriman Jet Tempur F-16 ke Ukraina

Jet tempur F-16 ini tiba di Ukraina setahun setelah pemerintahan Biden memberi lampu hijau bagi sekutu Eropa untuk mengirimkan pesawat tersebut. 

The Economist melaporkan bahwa pada akhir tahun 2024, Ukraina diharapkan akan memiliki 20 pesawat F-16 yang beroperasi penuh. 

Sisa dari pasokan pesawat yang dijanjikan, terutama dari Denmark dan Belanda, akan dikirimkan dalam beberapa kelompok sepanjang tahun depan. 

Belanda dan Denmark adalah beberapa negara pertama yang setuju untuk memasok jet tempur F-16 ke Ukraina, menunjukkan dukungan kuat mereka terhadap negara yang sedang menghadapi tekanan militer.

Tantangan dalam Pengiriman dan Pelatihan Pilot

Pensiunan Jenderal Angkatan Darat AS untuk Komando Eropa, Ben Hodges, menyatakan kekecewaannya terkait keterlambatan pengiriman pesawat ini. 

Salah satu alasan utama keterlambatan adalah kekurangan slot pelatihan untuk pilot Ukraina, yang mempengaruhi kecepatan penyebaran pesawat-pesawat tersebut.

Gedung Putih memastikan bahwa Kiev akan menerima jet buatan AS dari negara ketiga setelah para pilot Ukraina menyelesaikan pelatihan yang diperlukan untuk mengoperasikannya. 

Proses pelatihan ini krusial untuk memastikan pilot-pilot Ukraina mampu menggunakan jet tempur F-16 dengan efektif dan aman.

Dukungan Militer Barat untuk Ukraina

Sejak awal operasi militer Rusia ke Ukraina pada 2022, negara-negara Barat telah meningkatkan bantuan militer dan keuangan mereka. 

Jet tempur F-16 ini adalah bagian dari dukungan yang lebih luas untuk membantu Ukraina mempertahankan kedaulatan dan keamanannya.

Namun, Kremlin telah memperingatkan bahwa pengiriman senjata yang berkelanjutan ke Kiev akan memperburuk eskalasi konflik Rusia-Ukraina. 

Meskipun demikian, Ukraina dan sekutunya terus berkomitmen untuk memperkuat pertahanan negara tersebut.

Pengiriman jet tempur F-16 ini tidak hanya berarti peningkatan kekuatan udara Ukraina, tetapi juga merupakan simbol dari dukungan internasional yang kuat. 

Dengan jet-jet ini, Ukraina memiliki alat pertahanan yang lebih canggih untuk menghadapi tantangan di medan perang.

Selasa, 30 Januari 2024

Akmil Magelang Terima Dorongan Pembelajaran dari Presiden Jokowi

Presiden Jokowi saat meresmikan Graha Utama Akmil di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/01/2024).  (Foto: BPMI Setpres/Kris)
Presiden Jokowi saat meresmikan Graha Utama Akmil di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/01/2024).  (Foto: BPMI Setpres/Kris)
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), mengukuhkan pembukaan Graha Utama Akademi Militer (Akmil) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Senin (29/01/2024).

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menegaskan bahwa pembangunan fasilitas tersebut akan memberikan dorongan signifikan bagi peningkatan pembelajaran di Akmil.

"Pembangunan Graha Utama seluas 8.068 meter persegi ini akan memberikan dorongan kepada kita semua untuk belajar lebih baik lagi karena sarana dan prasarana pendidikan di Akmil akan menjadi lebih lengkap, canggih, dan modern," ujar Presiden.

Beliau menjelaskan bahwa perubahan lanskap ekonomi dan politik global saat ini bergerak cepat. 

Disrupsi melanda semua sektor di seluruh dunia, didukung dengan perubahan teknologi yang pesat.

Oleh karena itu, Presiden menekankan pentingnya Akademi Militer untuk dapat beradaptasi dengan disrupsi dan perkembangan teknologi. 

Beliau juga menyoroti pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM) dalam konteks pendidikan dan keperluan militer.

"Ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, dan matematika semuanya sangat penting untuk dipelajari karena kini kapal tanpa awak, pesawat besar tanpa awak, mobil tanpa awak semuanya sudah menjadi hal biasa. Bahkan, drone yang dilengkapi dengan teknologi pengenalan wajah dapat mengejar target dengan tepat dan akurat," jelasnya.

Presiden Jokowi berharap dengan resmi dibukanya Graha Utama ini, Akmil Magelang akan mencapai kemajuan yang lebih baik. 

Menurutnya, Graha Utama ini dapat dijadikan sebagai pusat kegiatan akademik dan acara militer.

"Saya berharap dengan penambahan fasilitas ini, Akmil Magelang akan semakin maju, menghasilkan lebih banyak prajurit yang tangguh dan profesional, yang siap untuk memberikan yang terbaik dalam menjaga persatuan dan kedaulatan bangsa serta mewujudkan kemajuan Indonesia," ujarnya.

Presiden Jokowi didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi negara dalam acara tersebut, antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Senin, 29 Januari 2024

Panglima TNI Tekankan Pentingnya Kerjasama dengan AS untuk Modernisasi Alutsista

Panglima TNI Agus Subiyanto berbicara kepada media di Jakarta (foto: dok).
Panglima TNI Agus Subiyanto berbicara kepada media di Jakarta (foto: dok).
JAKARTA - Pada Kamis (25/1/2024), Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menjalin pembicaraan penting melalui sambungan telepon dengan Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS), Charles Q. Brown. 

Dalam percakapan tersebut, Brown mengungkapkan harapannya untuk meningkatkan hubungan yang erat antara militer AS dan TNI.

"Kami ingin mengucapkan selamat atas posisi Anda yang baru sebagai Panglima. Dan saya juga sangat setuju ada hubungan yang sangat baik antara Amerika dan Indonesia," ujar Brown dari Markas Besar Angkatan Bersenjata di Pentagon, Washington DC, AS.

Brown menekankan pentingnya kepemimpinan Panglima TNI dalam konteks regional, khususnya dalam menjaga keamanan di wilayah Indo-Pasifik. 

Dia juga mengapresiasi peran Indonesia sebagai ketua ASEAN yang telah memperkuat hubungan antara negara-negara anggota ASEAN, serta mendorong stabilitas keamanan di kawasan. 

Brown juga memberikan dukungan penuh terhadap upaya modernisasi Alutsista TNI oleh Panglima TNI.

Panglima TNI Agus Subiyanto menanggapi dengan menyatakan keinginannya untuk menjadikan Alutsista TNI lebih modern agar dapat menghadapi tantangan sesuai dengan dinamika geopolitik dunia. 

Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Charles Q. Brown.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Charles Q. Brown.
Dia juga mengakui kontribusi AS dalam program strategis TNI, seperti pengadaan pesawat Hercules dan peningkatan pesawat tempur F16.

"Amerika Serikat selalu menjadi partner yang terbaik terutama bagi wilayah kami untuk menjaga stabilitas dan kemakmuran di wilayah," ujar Agus Subiyanto.

Sri Yanuarti, seorang peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menganggap komunikasi antara Panglima TNI dan pemimpin militer AS sebagai sesuatu yang penting bagi kedua negara. 

Dia menyoroti pentingnya hubungan militer yang baik antara AS dan Indonesia dalam menghadapi tantangan regional, termasuk dalam menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan Asia-Pasifik.

Sementara bagi Indonesia, hubungan militer dengan AS dianggap dapat memperkuat kemampuan pertahanan negara, terutama dalam upaya memenuhi Minimum Essential Force (MEF) dan memperkuat Alutsista menghadapi tantangan keamanan di masa mendatang.

Meskipun demikian, Yanuarti menegaskan bahwa ketergantungan Indonesia pada AS untuk pengadaan Alutsista telah berkurang sejak masa reformasi, dengan Indonesia kini dapat membeli perlengkapan militer dari negara-negara lain di Eropa.

Upaya menjaga hubungan baik antara kedua negara juga tercermin dalam pelaksanaan latihan bersama seperti Super Garuda Shield yang diadakan setiap tahun oleh AS dan Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang keamanan, terutama terkait penjagaan Laut China Selatan serta penguatan Alutsista TNI di masa depan.

Minggu, 28 Januari 2024

Indonesia Menghadapi Ancaman Sanksi Pembelian SU-35

Indonesia Menghadapi Ancaman Sanksi Pembelian SU-35
Indonesia Menghadapi Ancaman Sanksi Pembelian SU-35. (Gambar ilustrasi)
JAKARTA - Dalam proses akuisisi alutsista, Indonesia selalu mengedepankan strategi kemitraan yang strategis untuk memastikan bahwa negara tersebut dapat memperoleh manfaat maksimal dari setiap transaksi yang dilakukan. 

Salah satu aspek utama yang selalu menjadi fokus dalam pembelian alutsista adalah negosiasi terkait transfer teknologi. 

Langkah ini diambil untuk mendukung pengembangan teknologi dalam negeri, dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan produksi lokal.

Sejumlah transaksi yang melibatkan pembelian alutsista oleh Indonesia, termasuk yang gagal atau tertunda, selalu melibatkan aspek transfer teknologi. 

Sebuah laporan dari situs berita Topwar.ru mengungkapkan bahwa Indonesia sebelumnya berencana untuk membeli pesawat tempur SU-35 dari Rusia, dan dalam negosiasi tersebut, transfer teknologi juga menjadi bagian penting dari kesepakatan.

Menurut informasi yang dihimpun dari Rosoboronexport, pada tahun 2018, Indonesia telah mengajukan rencana pembelian 11 unit jet tempur SU-35 senilai 1,15 miliar dolar AS. 

Namun, rencana tersebut kemudian tertunda karena adanya ancaman sanksi dari Undang-Undang CAATSA yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat.

Menghadapi potensi sanksi tersebut, Indonesia memilih untuk membatalkan rencana pembelian SU-35 dari Rusia, dan memilih untuk melihat ke arah jet tempur buatan Barat sebagai alternatif. 

Meski demikian, masih banyak fakta terkait proses negosiasi tersebut yang belum diungkap sepenuhnya.

Sebelumnya, Indonesia dan Rusia telah melalui serangkaian negosiasi yang panjang terkait pembelian SU-35 sejak tahun 2014. 

Menurut informasi dari situs berita Vietnam, Dantri.vn, pada tahun 2016, kedua negara sebenarnya telah mencapai kesepakatan terkait transfer teknologi untuk SU-35 tersebut.

Jumat, 26 Januari 2024

Jokowi Tekankan Persiapan Alutsista untuk Mendukung Kapal Freegard

Presiden Jokowi menyaksikan penyerahan pesawat C-130J Super Hercules dari Kemhan ke TNI AU, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/01/2024). (Foto: Humas Setkab/Rahmat)
Presiden Jokowi menyaksikan penyerahan pesawat C-130J Super Hercules dari Kemhan ke TNI AU, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/01/2024). (Foto: Humas Setkab/Rahmat)
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), hadir dalam upacara pengalihan pesawat C-130J Super Hercules secara simbolis dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) kepada TNI Angkatan Udara (AU). Acara tersebut berlangsung di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu (24/01/2024).

Dalam pernyataannya kepada awak media setelah menyaksikan prosesi penyerahan, Presiden menyatakan, "Baru saja dilakukan penyerahan pesawat Super Hercules C-130J. Ini adalah pesawat angkut yang telah kita pesan beberapa tahun yang lalu dan penting sekali, baik untuk keperluan perang maupun nonperang."

Presiden menekankan pentingnya peran pesawat angkut ini dengan kemampuannya membawa sekitar 120 prajurit dan muatan hingga 20 ton. Ia juga menyoroti kebutuhan akan pesawat dengan kemampuan seperti ini di Indonesia, terutama di bandar udara dengan landasan pendek. "Saya kira sangat bagus untuk negara sebesar Indonesia, negara kepulauan yang kadang-kadang airport-nya hanya memiliki runway yang pendek, nah ini bisa didarati oleh Super Hercules ini dan bisa terbang saya kira 11 jam nonstop," tambahnya.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyaksikan penyerahan helikopter AS-550 Fennec dan helikopter AS-565 Panther. Ia menekankan pentingnya persiapan alat utama sistem pertahanan (alutsista) tersebut untuk mendukung strategi pertahanan, termasuk dalam konteks mendukung kapal Freegard.

"Semuanya harus disiapkan, karena untuk mendukung [kapal] Freegard kita, bisa turun di Freegard kita. Saya kira heli-heli seperti Fennec itu sangat penting," tandasnya.

Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali.

Senin, 20 Februari 2023

Korea Selatan dan AS menggelar Latihan Udara Gabungan di Semenanjung Korea Hari Minggu

Korea Selatan dan AS menggelar Latihan Udara Gabungan di Semenanjung Korea Hari Minggu
Pesawat pengebom B-52 A.S., C-17 dan F-35 Angkatan Udara Korea Selatan terbang di atas Semenanjung Korea selama latihan udara bersama di Korea Selatan, Selasa, 20 Desember 2022. (Foto: via AP)
SEOUL - Korea Selatan dan AS menggelar latihan udara gabungan di Semenanjung Korea hari Minggu (19/2), kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

Pesawat-pesawat tempur F-16 dan pembom B-1B dari Angkatan Udara AS dan pesawat tempur siluman F-35A serta jet F-15K dari Angkatan Udara Korsel dikerahkan dalam latihan tersebut.

Latihan gabungan itu dilakukan sehari setelah Korea Utara menembakkan rudal jarak jauh dari ibu kotanya, Pyongyang, ke laut lepas Jepang.

Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, Korea Utara menyebut latihan militer gabungan AS-Korsel sebagai latihan untuk melakukan invasi. Namun kedua sekutu mengaku bahwa latihan gabungan itu bersifat defensif.

AS dan Korsel telah mengurangi atau membatalkan beberapa latihan besar mereka dalam beberapa tahun terakhir. Pada awalnya itu dilakukan untuk mendukung upaya diplomatik pemerintahan Trump dengan Pyongyang, namun kemudian akibat pandemi COVID-19.

Akan tetapi, meningkatnya ancaman nuklir Korut telah meningkatkan urgensi bagi Korsel dan Jepang untuk memperkuat postur pertahanan mereka, sejalan dengan aliansi mereka dengan AS. [rd/ka]

Oleh: VOA Indonesia
Editor: Yakop

Senin, 12 September 2022

Kompleks Industri Militer AS Bergantung Pada Komponen China

Kompleks Industri Militer AS Bergantung Pada Komponen China
Industri militer AS akan kesulitan mengganti komponen China. (BorneoTribun/Global Times)
BorneoTribun Jakarta -- Analis militer mengatakan kompleks industri militer AS bergantung pada komponen China. Industri militer AS bergantung pada komponen logam tanah jarang (LTJ) China, dan akan sulit untuk menggantinya, menurut analis militer China Wei Dongxu saat wawancara dengan surat kabar pemerintah China Global Times.

China, menurut spesialis, memiliki lini industri penuh dalam eksplorasi, penambangan, dan produksi elemen tanah jarang, sehingga akan sulit bagi kompleks industri militer (MIC) AS untuk menemukan alternatif selain China.

Wei yakin bahwa bahkan jika Amerika Serikat menemukan pengganti jangka pendek untuk komponen China, itu akan menaikkan biaya.

Sebelumnya diketahui bahwa Pentagon menangguhkan penerimaan jet tempur F-35 Lightning II generasi kelima baru karena paduan China yang digunakan dalam desain mereka. 

Perlu dicatat bahwa ini tidak sesuai dengan undang-undang pengadaan, yang melarang penggunaan komponen dari China tanpa mendapatkan persetujuan khusus.

Pada tahun 2021, Breaking Defense melaporkan bahwa penjualan jet tempur F-35 Lightning II generasi kelima AS di Eropa menghadapi persaingan ketat dari produsen lokal.

(yk/en)

Jumat, 09 September 2022

Wapres Ma’ruf Amin jadi inspektur Upacara Penetapan Komcad 2022

Komponen Cadangan (Komcad) Tahun Anggaran 2022
Komponen Cadangan (Komcad) Tahun Anggaran 2022. (BorneoTribun/Ho-Setkab RI)
BorneoTribun Jakarta -- Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menjadi inspektur dalam Upacara Penetapan Komponen Cadangan (Komcad) Tahun Anggaran 2022, di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus), Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Kamis (08/09/2022). 

Penetapan dilakukan terhadap 2.974 orang yang telah melakukan serangkaian proses untuk menjadi komponen cadangan.

Dalam amanatnya, Wapres menyampaikan bhawa sistem pertahanan merupakan kebutuhan mendasar bagi sebuah negara untuk menegakkan kedaulatan, menjaga keutuhan wilayah, serta melindungi keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.

“Saya ucapkan selamat atas penetapan Komponen Cadangan Tahun 2022. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa memberikan inayah-Nya dan meridai setiap ikhtiar yang kita lakukan untuk mejaga kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan NKRI,” ujarnya.

Wapres Ma’ruf Amin jadi inspektur Upacara Penetapan Komcad 2022
Komponen Cadangan (Komcad) Tahun Anggaran 2022. (BorneoTribun/Ho-Setkab RI)
Di lingkungan strategis internasional dan nasional yang dinamis, imbuh Wapres, pertahanan dan daya tangkal nasional mutlak untuk diperkuat. 

Oleh karena itu, meningkatkan sistem keamanan Indonesia bukan hanya tugas yang diemban oleh kalangan militer saja, namun seluruh elemen bangsa.

“Salah satu perwujudannya adalah penguatan Komponen Cadangan SDM yang berasal dari rakyat. Saya memandang, Komponen Cadangan merupakan strategi antisipatif agar kita siap menghadapi ancaman dan gangguan terhadap kehidupan bangsa,” ujarnya.

Selain menjadi kekuatan tambahan, ujar Wapres, Komponen Cadangan juga merupakan upaya dalam memperkuat rasa nasionalisme bagi masyarakat.

“Komponen Cadangan juga merupakan salah satu ikhtiar bangsa untuk mempersiapkan kekuatan rakyat sekaligus champions, pemenang, di berbagai bidang yang memiliki dan menunjukkan kecintaan pada tanah air,” tuturnya.

Wapres menambahkan, sejalan dengan amanat Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

“Setelah menyelesaikan pelatihan, anggota Komponen Cadangan agar tetap menjaga mandat sebagai Komponen Cadangan seraya terus menjadi inspirasi bela negara bagi masyarakat,” pungkasnya.

Hadir dalam acara ini Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kepala Staf Angkatan Darat Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Laut Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Udara Fadjar Prasetyo, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

Sebanyak 2.974 orang Komponen Cadangan dibagi menjadi lima batalyon yang dilatih di masing-masing matra. 

Matra Darat sebanyak 450 orang dilatih di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) II/Sriwijaya, 500 orang di Rindam VI/Mulawarman, dan 500 orang di Rindam XIV/Hasanuddin. 

Sedangkan Matra Laut sebanyak 499 orang dilatih di Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar) Surabaya. 

Kemudian Matra Udara sebanyak 500 orang di Pusat Pendidikan dan Latihan Komando Pasukan Gerak Cepat  (Pusdiklat Kopasgat), Bandung. 

Selain itu 50 orang dilatih di Pusat Pendidikan Korps Wanita TNI Angkatan Darat (Pusdik Kowad) dan 475 orang Kadet Universitas Pertahanan (Unhan) di Unhan RI.

(yk/un)

Sabtu, 06 Agustus 2022

273 prajurit remaja Korps Marinir TNI AL sandang baret ungu

Sebanyak 273 prajurit remaja Korps Marinir TNI AL mengikuti prosesi pembaretan di Pantai Baruna, Jawa Timur, Sabtu. HO Dinas Penerangan Korps Marinir TNI AL
Sebanyak 273 prajurit remaja Korps Marinir TNI AL mengikuti prosesi pembaretan di Pantai Baruna, Jawa Timur, Sabtu. HO Dinas Penerangan Korps Marinir TNI AL

BorneoTribun, Surabaya -- Sebanyak 273 prajurit remaja Korps Marinir TNI AL, yang terdiri dari 25 perwira remaja AAL Angkatan LXVII dan 248 tamtama remaja Angkatan XLI/I Korps Marinir TNI AL menyandang baret ungu setelah dilakukan pembaretan oleh Komandan Korps Marinir TNI AL, Mayor Jenderal TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto.

"Upacara pembaretan bukanlah sekedar rangkaian seremonial semata, namun merupakan salah satu implementasi pembinaan tradisi kultural dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dalam bentuk pembinaan karakter, penanaman rasa kebanggaan, kehormatan diri dan kencintaan korps," kata dia, dalam keterangan pers di Surabaya, Sabtu.

Ia mengatakan, pembaretan yang berlangsung di Pantai Baruna Kondang Iwak, Desa Tulungrejo, Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu diiringi gemuruh ombak besar yang tak pernah berhenti menghantam kerasnya karang hitam yang kokoh di Pantai Baruna. "Dari tempat inilah lahir dan dikukuhkan prajurit remaja Korps Marinir yang tangguh, militan, serta pantang menyerah," ujarnya.

Sebelum menyandang baret ungu, kata dia, para prajurit telah lulus tahapan tahapan pendidikan yang berat selama 12 bulan ditempa mulai dari Puslatdiksarmil.

"Selain itu juga mengikuti pelatihan di Kodikmar dengan 90 hari latihan meliputi tahap komando, tahap laut, tahap hutan, gerilya lawan gerilya dan lintas medan sejauh 300 kilometer yang dikenal dengan lintas medan Banyuwangi-Surabaya, serta kursus pemantapan selama satu bulan di Komando Latih Korps Marinir melengkapi bekal ilmu sebagai pasukan pendarat Korps Marinir," ujarnya.
 
Ia menyampaikan salah satu pembuktian TNI AL sangat serius dalam membangun kekuatan Matra Laut menjadi lebih profesional, modern dan tangguh selaras dengan tujuan dan penekanan Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono.

Disampaikan juga bahwa pemakaian baret ungu Korps Marinir TNI AL tidak hanya sebagai simbol identitas diri, namun mengamanahkan tuntutan untuk selalu menjaga kehormatan dan kebanggaan Korps dalam tugas dan pengabdian sebagai garda terdepan bangsa dalam menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

"Konsekuensi, menjadi seorang prajurit Korps Marinir TNI AL menuntut tanggung jawab untuk berperilaku dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai luhur tuntunan prajurit Korps Marinir TNI AL," katanya.

Hal ini, kata dia, sebagai landasan moral dalam setiap penugasan oleh karena itu, jaga dan pelihara kemampuan dan keterampilan sebagai prajurit-prajurit petarung yang profesional, religius, humanis dan handal di segala medan operasi, memiliki karakter, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kebenaran dan kejujuran, serta rela untuk berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.

“Selamat bergabung di Korps Baret Ungu, kalian adalah pasukan pendarat, camkan itu, dari pantai kalian menyerbu dituntut untuk bertempur dan nyawa sebagai taruhannya, jangan cengeng jadilah prajurit militan dan profesional," katanya.

Turut hadir pada acara pembaretan Danpasmar 2, Dankodikmar, Kadepmar AAL, Dankolatmar, Danlanmar Surabaya, Dankolak serta Dansatlak jajaran Pasmar 2.

(IS/ANTARA)

Minggu, 20 Februari 2022

Menhan AS Austin di Warsawa, AS Akan Jual 250 Tank ke Polandia

BorneoTribun.com – Tank tempur M1 Abrams melintasi sebuah jembatan di Hell, Norwegia, saat latihan militer, 21 Oktober 2018.

Para pejabat AS menyatakan Amerika Serikat akan menjual 250 tank tempur M1 Abrams ke Polandia untuk meningkatkan keamanan negara itu di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia terkait Ukraina.

Menteri Pertahanan AS Llyod Austin mengatakan kepada wartawan di Warsawa hari Jumat, ia dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah memberitahu Kongres mengenai niat mereka menjual tank tersebut.

“Kerangka waktu untuk pengiriman tank-tank itu sedang dibahas sekarang,” kata Austin.

Polandia mengumumkan rencana musim panas ini akan membeli tank-tank dari AS sebagai bagian dari kesepakatan bernilai sekitar 6 miliar dolar, tetapi penjualan tersebut terus tertunda.

Austin mengatakan pembelian oleh Polandia itu juga akan membantu “memastikan pembagian tanggung jawab pertahanan yang lebih adil” di dalam Aliansi NATO.

Austin berterima kasih kepada Polandia karena telah menerima 4.700 tentara tambahan AS yang disiapkan untuk menanggapi apabila Rusia menginvasi Ukraina. Ada 9.000-10.000 tentara Amerika di Polandia sejak Presiden Joe Biden memerintahkan pengerahan tentara tambahan awal bulan ini.

Presiden AS Joe Biden, Jumat (18/2) dijadwalkan berbicara dengan para pemimpin transatlantik mengenai krisis di Ukraina. Gedung Putih menyatakan presiden akan memberitahu para pemimpin mengenai berbagai upaya AS untuk menerapkan pencegahan dan diplomasi.

Hari Kamis (17/2), Biden mengatakan ada kemungkinan “sangat besar” Rusia akan menginvasi Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

“Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa mereka terlibat dalam operasi mengecoh guna mendapatkan alasan untuk menyerang,” kata Biden kepada para wartawan di Gedung Putih. “Setiap indikasi yang kami miliki adalah mereka bersiap untuk masuk Ukraina, menyerang Ukraina. Perasaan saya, ini akan terjadi dalam beberapa hari mendatang,” ujarnya.

Namun, Biden mengatakan ia masih percaya ada kemungkinan untuk menemukan solusi diplomatik yang akan meredakan kekhawatiran Rusia mengenai misil dan latihan militer NATO di Eropa Timur. Sekutu-sekutu Barat menolak tuntutan utama Rusia agar NATO mengesampingkan kemungkinan memberikan keanggotaan untuk Ukraina dan bekas republik-republik Soviet lainnya.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken kemudian menggaungkan kembali pernyataan Biden, dengan mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa dunia bisa memperkirakan akan melihat Rusia menyerang Ukraina dalam beberapa hari, dan bahwa informasi intelijen mengindikasikan serangan ini mungkin akan didahului oleh dalih yang dibuat-buat.

“Ini bisa menjadi peristiwa kekerasan yang oleh Rusia akan dipersalahkan kepada Ukraina, atau tuduhan kasar yang akan Rusia ajukan terhadap pemerintah Ukraina,” kata Blinken. “Kami tidak tahun pasti itu akan diajukan dalam bentuk apa.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan Blinken “mengemukakan dalam pernyataannya di Dewan Keamanan PBB hari ini bahwa, karena kami percaya satu-satunya cara bertanggung jawab untuk menyelesaikan krisis ini adalah melalui diplomasi dan dialog, kami telah mengusulkan untuk bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov di Eropa pekan depan.”

Price mengatakan, “Rusia telah menanggapi dengan usulan tanggal akhir pekan depan, yang kami terima, asalkan tidak ada invasi lebih lanjut Rusia terhadap Ukraina. Jika mereka benar-benar melakukan invasi dalam beberapa hari mendatang, ini membuat jelas bahwa mereka tidak pernah serius mengenai diplomasi. Kami akan terus berkoordinasi dengan sekutu-sekutu dan mitra-mitra kami dan mendorong untuk dialog lebih jauh dengan Rusia melalui Dewan NATO-Rusia dan OSCE (Organisasi bagi Keamanan dan Kerja sama di Eropa).” [uh/ab]

Oleh: VOA Indonesia

Jumat, 11 Februari 2022

Presiden Joe Biden Setuju Jual Senjata Senilah $14 Miliar ke RI

Presiden Joe Biden Setuju Jual Senjata Senilah $14 Miliar ke RI
Sebanyak 176 tenaga medis TNI di Yogyakarta menaiki pesawat Hercules untuk membantu penanganan COVID-19 di Jakarta, Senin, 28 Juni 2021. (Foto: TNI via AFP)


BorneoTribun Jakarta - Pemerintahan Presiden Joe Biden, pada Kamis (10/2), menyetujui penjualan senjata senilai hampir $14 miliar kepada RI, ketika Amerika Serikat (AS) melanjutkan langkah-langkah yang diyakininya akan membantu melawan peningkatan tindakan agresif China di kawasan Indo-Pasifik.


Departemen Luar Negeri mengumumkan penjualan jet tempur canggih senilai $13,9 miliar di saat Menteri Luar Negeri Antony Blinken melawat ke Australia. Kunjungan Blinken tersebut juga dimaksudkan untuk menekankan tekad AS untuk tidak membiarkan China bertindak leluasa di Pasifik, meskipun pada saat yang sama perkembangan situasi antara Rusia dan Ukraina menuntut perhatian lebih.


Penjualan hingga 36 jet tempur F-15, mesin dan peralatan terkait, termasuk amunisi dan sistem komunikasi kepada Indonesia ini menyusul lawatan Blinken pada pertengahan Desember lalu ke Jakarta. Blinken ketika itu memuji hubungan erat AS-Indonesia meskipun terdapat masalah hak asasi manusia yang sebelumnya telah menunda penjualan senjata kepada Indonesia.


"Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika dengan meningkatkan keamanan mitra regional penting, yang merupakan kekuatan bagi stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik," kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.


“Sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan dan mempertahankan kemampuan bela diri yang kuat dan efektif,” tulis departemen tersebut.


Pernyataan itu tidak menyebutkan China, tetapi pemerintahan AS berkali-kali ingin menyertakan Indonesia, negara demokrasi berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, dalam kampanye menangkal upaya China untuk meningkatkan pengaruhnya di Laut Cina Selatan dan di tempat lainnya di Pasifik.


Indonesia saat ini menjadi tuan rumah markas besar ASEAN yang beberapa anggotanya kesulitan menghadapi tindakan-tindakan China di wilayah sengketa di Laut China Selatan, yang merupakan jalur penting pelayaran internasional.


Meski demikian penjualan peralatan militer AS kepada Indonesia, sebelumnya berada dalam pengawasan dan tertunda karena masalah hak asasi manusia. Masalah-masalah itu tidak disebutkan dalam pernyataan Departemen Luar Negeri AS. [my/rs]


Oleh: VOA Indonesia

Kamis, 10 Februari 2022

RI, Prancis Teken Kesepakatan Pembelian 6 Pesawat Tempur Rafale

RI, Prancis Teken Kesepakatan Pembelian 6 Pesawat Tempur Rafale
Pesawat Rafale Solo Display (RSD) di pangkalan udara Saint-Dizier 113 pada 9 Maret 2021. Indonesia dan Prancis, Kamis (10/2/2022), menandatangani kesepakatan pembelian 6 pesawat tempur Rafale. (Foto: AFP)

BorneoTribun Jakarta - Indonesia menandatangani kesepakatan dengan Prancis pada Kamis (10/2) untuk membeli enam pesawat tempur Rafale sebagai bagian dari total pesanan sebanyak 42 unit.

Kesepakatan itu ditandatangani ketika Paris memperkuat hubungan militer di Asia-Pasifik.

“Kami menyepakati pembelian 42 Rafale. Kontrak yang ditandatangani hari ini untuk enam yang pertama, yang akan diikuti 36 lainnya,” kata Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, sebagaimana dikutip dari kantor berita AFP.

Kesepakatan militer itu pertanda terbaru menghangatnya hubungan antara Paris dan Jakarta di saat Prancis memikirkan kembali aliansinya di kawasan Asia Pasifik setelah gagalnya kesepakatan kapal selam Australia bernilai miliaran dolar pada September lalu.

Paris sangat marah dengan rencana itu karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya bahwa Canberra sedang merundingkan pakta pertahanan baru dengan AS dan Inggris, bernama AUKUS.

Pesanan pertama Indonesia untuk pesawat tempur Prancis datang ketika Jakarta menggantikan alutsistanya yang menua – terutama F-16 Amerika dan Sukhoi Rusia – di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang gejolak hubungan AS-China di Asia. [ah/rs]

Oleh: VOA Indonesia

Sabtu, 18 September 2021

Angkatan Laut Indonesia dan Singapura Latihan Perang di Laut Natuna

Angkatan Laut Indonesia dan Singapura Latihan Perang di Laut Natuna
Angkatan Laut Indonesia dan Singapura Latihan Perang di Laut Natuna. 

BorneoTribun Jakarta -- TNI Angkatan Laut Indonesia (TNI-AL) dan Angkatan Laut Singapura (The Republic of Singapore Navy/RSN), Kamis (16/9) menggelar latihan perang di Laut Natuna, Kepulauan Riau.

Latihan yang diberi tajuk “Latma Eagle Indopura 2021” ini mengikutsertakan dua unsur KRI dari jajaran Satuan Kapal Eskoarta Koarmada II yaitu KRI Diponegoro-265 dan KRI Malahayati-362. 

Sementara pihak RSN melibatkan dua kapal perangnya yaitu RSS Tenacious-71 dan RSS Justice-18. 

Latihan di perairan Batam, Selat Singapura dan Laut Natuna yang akan berlangsung hingga 20 September ini juga melibatkan beberapa pesawat udara dan helikopter, yaitu pesawat Cassa TNI AL dan pesawat udara F-50 RSN. 

Dalam keterangan yang diterima VOA, Pangkoarmada II Laksda TNI Dr Iwan Isnurwanto mengatakan latihan ini penting untuk meningkatkan kualitas, profesionalisme dan kerjasama antara kedua negara” sekaligus untuk meningkatkan hubungan bilateral dan memberi nilai positif untuk “menjaga stabilitas keamanan di wilayah Asia Tenggara.” 

Ia tidak merinci atau mengaitkan pelaksanaan latihan ini dengan meluasnya laporan tentang kehadiran ribuan kapal milik Vietnam dan China yang akhir-akhir ini masuk perairan Natuna Utara dekat Laut Cina Selatan. 

Pernyataan yang dikeluarkan pihak Dinas Penerangan Angkatan Laut Indonesia hanya menyebutkan bahwa latihan ini mencakup Photo Exercise (Photex), Search and Rescue Exercise (Sarex), VOI Tracking Exercise (Trackex), Over the horizone exercise (Othtex), Replenishment At Sea (Rason), Killer Tomato Surface Firing Target Exercise (KT SUFTX), Encounter Exercise (Encounterex), Flash Exercise (Flashex), Flag Hoist Exercise (Flaghoist). 

Saat laporan ini disampaikan, latihan pertempuran di laut ini mencakup tahap manuvra lapangan (dikenal sebagai manlap), di mana unsur-unsur yang terlibat membentuk gugus tugas formasi dan iring-iringan di sepanjang perairan Batam, Selat Singapura dan Laut Natuna. Latihan bersama ini rutin dilangsungkan dua tahun sekali. [em/es]

VOA