Berita Borneotribun.com: Medan Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Medan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Medan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 20 Oktober 2023

Perkuat Pasar Tradisional di Era Digitalisasi, APPSINDO Milenial Kota Medan Gelar Diskusi Publik

Perkuat Pasar Tradisional di Era Digitalisasi, APPSINDO Milenial Kota Medan Gelar Diskusi Publik
Perkuat Pasar Tradisional di Era Digitalisasi, APPSINDO Milenial Kota Medan Gelar Diskusi Publik.
Sumut – Sebagai upaya memperkuat pendapatan para pedagang pasar tradisional di Kota Medan di era digitalisasi, Dewan Pimpinan Daerah Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (DPD APPSINDO) Milenial Kota Medan gelar diskusi Publik, di Octopus Kopi, Jalan Halat , No 98, Kota Matsum II, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (20/10/2023) pagi.

Diskusi publik yang dihadiri para pedagang pasar tradisional serta para pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) itu mengusung thema diskusi yakni "Meningkatkan Perekonomian Pasar Tradisional Yang Sehat Di Era Digitalisasi Milenial" dengan Sub Thema "Era Digitalisasi Pasar Tanpa TikTok".

Tujuan diskusi yang dilakukan DPD APPSINDO Milenial Kota Medan itu, untuk mencari solusi-solusi bagi para pedagang pasar tradisional yang kini pendapatannya makin anjlok dengan adanya berbagai aplikasi penjualan online di era digitalisasi saat ini, yang diantaranya aplikasi TikTok yang baru-baru ini di tutup oleh Pemerintah.

Tokoh pedagang pasar tradisional Kota Medan, Drs. H. Mefral Lubis, MM., pada paparan materi diskusi mengatakan, dirinya telah malakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penjualan online terhadap pedagang pasar tradisional dan juga untuk mengetahui respon pedagang tradisional.

"Hasil dari penelitian ini adalah kesadaran para pedagang tradisional terhadap peningkatan penjualan online yang cukup tinggi mencapai 90% menyatakan bahwa penjualan online akan mengalami peningkatan," ungkapnya.

Mefral Lubis melanjutkan, hal tersebut menandakan bahwa penjual tradisional menyadari pengaruh pedagang online sangat mematikan cara sistem lama, yang hanya menunggu datangnya pembeli. 

"Berkaitan dengan respon pedagang hasil "DESKRIPSI STATISTIK" menunjukkan 80% pedagang menghendaki perubahan ke yang lebih baik memiliki respon positif, dalam artian pedagang menyadari dan melakukan strategi untuk peningkatan penjualannya agar meningkat. Jika dilihat keuntungan penjualan secara online adalah biaya yang dikeluarkan lebih kecil dibandingkan dengan yang berdagang di pasar tradisional," ujarnya.

Saat ini, sambung tokoh pedagang pasar tradisional Kota Medan itu, pembeli yang berkunjung ke pasar tradisional adalah hanya Ibu-ibu yang usianya diatas 40 tahun ke atas yang tujuannya berbelanja untuk membeli kebutuhan pokok rumah tangga.

"Dari hasil penelitian yang saya lakukan dapat disimpulkan bahwa di pasar tradisional perlu tersedianya onlineshop berbasis digital, dimana PD Pasar sebagai pengelola seharusnya memfasilitasi pedagang dengan perangkat wifi dan perangkat internet lainnya, dalam rangka meningkatkan penjualan bagi pedagang yang berjualan dibawah naungan PD. Pasar," terangnya.

Menurut Mefral Lubis, jika PD Pasar tidak menyesuaikan tata pengelolaannya dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman digitalisasi saat ini maka dikhawatirkan akan terjadinya pengurangan karyawan karena pedagang pasar sudah banyak yang tutup.

Dirut Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar Kota Medan, Suwarno, SE, yang hadir pada diskusi Publik tersebut memaparkan program Pemerintah Kota (Pemko) Medan sekaligus menjawab permintaan para pedagang yang mengharapkan adanya solusi dari Pemko Medan terkait peningkatan pendapatan pedagang tradisional di era digitalisasi saat ini.

"Masalah TikTok yang telah ditutup, kami dari Pemko Medan sangat setuju agar tidak menggangu para pedagang-pedagang tradisional yang ada di Kota Medan. Langkah-langkah kami, yang akan dibuat kedepan kita telah melakukan MOU terhadap 13 elemen Mahasiswa di Kota Medan, akan melakukan digitalisasi tentang Marketplace yang ada di masing-masing pasar tradisional," ungkap Suwarno.

Suwarno menjelaskan marketplace yang dimaksud adalah sebuah aplikasi yang nantinya disediakan untuk masing-masing PD Pasar Kota Medan, yang didalamnya terdapat daftar toko dan jenis dagangan yang dijual di pasar tersebut, sehingga dapat diakses dan dibeli langsung oleh para pembeli melalui online.

"Artinya ini kedepan membantu para pedagang. Dalam hal ini, bukan berarti dengan adanya Marketplace mereka berjualan dirumah, jadi di aplikasi itu nanti setelah kita mendaftar di online kalau mereka tidak jualan lagi di pasar maka akan kita tutup, jadi mereka jualan online tapi tetap dipasar. Bukan nantinya jualan mereka laku terus mereka keluar dari pasar, maka kalau itu terjadi mereka kita tutup," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPD APPSINDO Milenial Kota Medan, Dedi Harvi Syahari, saat dijumpai awak media usai diskusi menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung penuh program yang saat ini telah dirancang oleh Pemko Medan untuk memberikan solusi terkait peningkatan pendapatan pedagang pasar tradisional.

"Kita hari ini sepakat dan mengapresiasi yang diregulasikan pemerintah untuk membantu UMKM ataupun pedagang-pedagang tradisional Indonesia khususnya Kota Medan. Yang mana hari ini kebijakan itu juga membantu menaikkan pendapatan pedagang yang saat ini terimbas oleh adanya aplikasi jualan online seperti TikTok ini," ujar Ketua DPD APPSINDO Milenial Kota Medan itu.

Lebih lanjut, Dedi Harvi Syahari, juga menghimbau agar para pedagang melek terhadap informasi dan harus bisa mengejar teknologi di era digitalisasi saat ini, karna menurutnya mau tidak mau dan suka tidak suka pedagang harus siap masuk ke era digitalisasi.

Disinggung terkait Pemilu tahun 2024, Dedi Harvi Syahari, menyebutkan bahwa pihaknya siap mendukung dan mengawal keberlangsungan Pemilu demi terciptanya kekondusifan dan kedamaian Pemilu ditengah-tengah warga Negara.

"Harapan kita Pemilu kedepan ini berjalan dengan aman dan damai, tidak ada lagi persinggungan antara pihak satu dengan yang lainnya, tetap kita kawal, siapapun pemimpin kita yang lahir nanti dari hasil Pemilu, harus didukung sepenuh hati," tegas Dedi Harvi Syahari.

Terpantau, hadir pada diskusi tersebut, Ketua DPD APPSINDO Milenial Kota Medan, Dedi Harvi Syahari, Dirut PUD Pasar Kota Medan, Suwarno, SE, tokoh pedagang pasar tradisional Kota Medan, Drs.H. Mefral Lubis, MM., dan puluhan pedagang tradisional Kota Medan. *(Rizky Zulianda)*

Aplikasi Jualan Online Ancam Pedagang Tradisional, APPSINDO Milenial Kota Medan Gelar Diskusi Cari Solusi

Aplikasi Jualan Online Ancam Pedagang Tradisional, APPSINDO Milenial Kota Medan Gelar Diskusi Cari Solusi
Aplikasi Jualan Online Ancam Pedagang Tradisional, APPSINDO Milenial Kota Medan Gelar Diskusi Cari Solusi.
Medan, Sumut – Sebagai upaya memperkuat pendapatan para pedagang pasar tradisional di Kota Medan di era digitalisasi, Dewan Pimpinan Daerah Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (DPD APPSINDO) Milenial Kota Medan gelar diskusi Publik, di Octopus Kopi, Jalan Halat , No 98, Kota Matsum II, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (20/10/2023) pagi.

Diskusi publik yang dihadiri para pedagang pasar tradisional serta para pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) itu mengusung thema diskusi yakni "Meningkatkan Perekonomian Pasar Tradisional Yang Sehat Di Era Digitalisasi Milenial" dengan Sub Thema "Era Digitalisasi Pasar Tanpa TikTok".

Tujuan diskusi yang dilakukan DPD APPSINDO Milenial Kota Medan itu, untuk mencari solusi-solusi bagi para pedagang pasar tradisional yang kini pendapatannya makin anjlok dengan adanya berbagai aplikasi penjualan online di era digitalisasi saat ini, yang diantaranya aplikasi TikTok yang baru-baru ini di tutup oleh Pemerintah.

Tokoh pedagang pasar tradisional Kota Medan, Drs. H. Mefral Lubis, MM., pada paparan materi diskusi mengatakan, dirinya telah malakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penjualan online terhadap pedagang pasar tradisional dan juga untuk mengetahui respon pedagang tradisional.

Aplikasi Jualan Online Ancam Pedagang Tradisional, APPSINDO Milenial Kota Medan Gelar Diskusi Cari Solusi
Aplikasi Jualan Online Ancam Pedagang Tradisional, APPSINDO Milenial Kota Medan Gelar Diskusi Cari Solusi.
"Hasil dari penelitian ini adalah kesadaran para pedagang tradisional terhadap peningkatan penjualan online yang cukup tinggi mencapai 90% menyatakan bahwa penjualan online akan mengalami peningkatan," ungkapnya.

Mefral Lubis melanjutkan, hal tersebut menandakan bahwa penjual tradisional menyadari pengaruh pedagang online sangat mematikan cara sistem lama, yang hanya menunggu datangnya pembeli. 

"Berkaitan dengan respon pedagang hasil "DESKRIPSI STATISTIK" menunjukkan 80% pedagang menghendaki perubahan ke yang lebih baik memiliki respon positif, dalam artian pedagang menyadari dan melakukan strategi untuk peningkatan penjualannya agar meningkat. Jika dilihat keuntungan penjualan secara online adalah biaya yang dikeluarkan lebih kecil dibandingkan dengan yang berdagang di pasar tradisional," ujarnya.

Saat ini, sambung tokoh pedagang pasar tradisional Kota Medan itu, pembeli yang berkunjung ke pasar tradisional adalah hanya Ibu-ibu yang usianya diatas 40 tahun ke atas yang tujuannya berbelanja untuk membeli kebutuhan pokok rumah tangga.

"Dari hasil penelitian yang saya lakukan dapat disimpulkan bahwa di pasar tradisional perlu tersedianya onlineshop berbasis digital, dimana PD Pasar sebagai pengelola seharusnya memfasilitasi pedagang dengan perangkat wifi dan perangkat internet lainnya, dalam rangka meningkatkan penjualan bagi pedagang yang berjualan dibawah naungan PD. Pasar," terangnya.

Menurut Mefral Lubis, jika PD Pasar tidak menyesuaikan tata pengelolaannya dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman digitalisasi saat ini maka dikhawatirkan akan terjadinya pengurangan karyawan karena pedagang pasar sudah banyak yang tutup.

Dirut Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar Kota Medan, Suwarno, SE, yang hadir pada diskusi Publik tersebut memaparkan program Pemerintah Kota (Pemko) Medan sekaligus menjawab permintaan para pedagang yang mengharapkan adanya solusi dari Pemko Medan terkait peningkatan pendapatan pedagang tradisional di era digitalisasi saat ini.

"Masalah TikTok yang telah ditutup, kami dari Pemko Medan sangat setuju agar tidak menggangu para pedagang-pedagang tradisional yang ada di Kota Medan. Langkah-langkah kami, yang akan dibuat kedepan kita telah melakukan MOU terhadap 13 elemen Mahasiswa di Kota Medan, akan melakukan digitalisasi tentang Marketplace yang ada di masing-masing pasar tradisional," ungkap Suwarno.

Suwarno menjelaskan marketplace yang dimaksud adalah sebuah aplikasi yang nantinya disediakan untuk masing-masing PD Pasar Kota Medan, yang didalamnya terdapat daftar toko dan jenis dagangan yang dijual di pasar tersebut, sehingga dapat diakses dan dibeli langsung oleh para pembeli melalui online.

"Artinya ini kedepan membantu para pedagang. Dalam hal ini, bukan berarti dengan adanya Marketplace mereka berjualan dirumah, jadi di aplikasi itu nanti setelah kita mendaftar di online kalau mereka tidak jualan lagi di pasar maka akan kita tutup, jadi mereka jualan online tapi tetap dipasar. Bukan nantinya jualan mereka laku terus mereka keluar dari pasar, maka kalau itu terjadi mereka kita tutup," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPD APPSINDO Milenial Kota Medan, Dedi Harvi Syahari, saat dijumpai awak media usai diskusi menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung penuh program yang saat ini telah dirancang oleh Pemko Medan untuk memberikan solusi terkait peningkatan pendapatan pedagang pasar tradisional.

"Kita hari ini sepakat dan mengapresiasi yang diregulasikan pemerintah untuk membantu UMKM ataupun pedagang-pedagang tradisional Indonesia khususnya Kota Medan. Yang mana hari ini kebijakan itu juga membantu menaikkan pendapatan pedagang yang saat ini terimbas oleh adanya aplikasi jualan online seperti TikTok ini," ujar Ketua DPD APPSINDO Milenial Kota Medan itu.

Lebih lanjut, Dedi Harvi Syahari, juga menghimbau agar para pedagang melek terhadap informasi dan harus bisa mengejar teknologi di era digitalisasi saat ini, karna menurutnya mau tidak mau dan suka tidak suka pedagang harus siap masuk ke era digitalisasi.

Disinggung terkait Pemilu tahun 2024, Dedi Harvi Syahari, menyebutkan bahwa pihaknya siap mendukung dan mengawal keberlangsungan Pemilu demi terciptanya kekondusifan dan kedamaian Pemilu ditengah-tengah warga Negara.

"Harapan kita Pemilu ke depan ini berjalan dengan aman dan damai, tidak ada lagi persinggungan antara pihak satu dengan yang lainnya, tetap kita kawal, siapapun pemimpin kita yang lahir nanti dari hasil Pemilu, harus didukung sepenuh hati," tegas Dedi Harvi Syahari.

Terpantau, hadir pada diskusi tersebut, Ketua DPD APPSINDO Milenial Kota Medan, Dedi Harvi Syahari, Dirut PUD Pasar Kota Medan, Suwarno, SE, tokoh pedagang pasar tradisional Kota Medan, Drs.H. Mefral Lubis, MM., dan puluhan pedagang tradisional Kota Medan. *(Rizky Zulianda)*

Jumat, 01 September 2023

Kawasan Jermal 15 Di Kenal Sebagai Kampung Narkoba Diresmikan Menjadi Kampung Bebas Narkoba Berbasis Teknologi

Kawasan Jermal 15 Di Kenal Sebagai Kampung Narkoba Diresmikan Menjadi Kampung Bebas Narkoba Berbasis Teknologi
Kawasan Jermal 15 Di Kenal Sebagai Kampung Narkoba Diresmikan Menjadi Kampung Bebas Narkoba Berbasis Teknologi.
MEDAN – Dalam kurun waktu 8 bulan, mulai dari bulan Januari hingga Agustus 2023. Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan beserta Polsek jajaran berhasil mengungkap kasus narkotika sebanyak 509 kasus.

Dari 509 kasus tersebut, sebanyak 507 kasus telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda menyebutkan dari total jumlah 509 kasus berhasil mengamankan tersangka sebanyak 586 orang, yang terdiri dari 555 laki-laki dan 31 orang perempuan yang merupakan bandar narkotika dan pengedar.

"Dari 509 kasus yang berhasil diungkap oleh Satresnarkoba Polrestabes Medan berserta Polsek Jajaran juga kita berhasil ungkap ada beberapa yang merupakan Jaringan peredaran Narkoba Internasional," kata Valentino ketika diwawancarai Kamis (31/8/2023) sore.

Lanjut Kapolrestabes Medan, dari 509 kasus yang berhasil diungkap berhasil mengamankan barang bukti narkoba Sabu-Sabu seberat 363,4 Kg, Ganja seberat 203 Kg, Ekstasi sebanyak 1.467 butir, Happy Five sebanyak 110 butir dan Riknola sebanyak 10 butir.

"Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkotika di wilayah hukum Polrestabes Medan. Saat ini kita sudah membangun 10 titik posko kampung bebas dari narkoba," ucapnya.

Adapun 10 titik posko kampung bebas narkoba yang dibangun oleh Satresnarkoba Polrestabes Medan yaitu,
1. Jalan Jermal XV, Kecamatan Percut Sei Tuan
2. Jalan Mangkubumi, Kecamatan Medan Maimun
3. Jalan Balai Desa Gg. Tower, Desa Marindal
4. Jalan Starban Gg. Wahyu Ujung, Kecamatan Medan Polonia
5. Jalan S.Parman Gg. Pasir, Kecamatan Medan Baru
6. Jalan Benteng Mekar Sari, Kecamatan Deli Tua
7. Jalan Swadaya, Kampung Lalang
8. Jalan Masjid Taufik, Kecamatan Medan Timur
9. Kampung Sejahtera (Kp. Kubur)
10. Jalan Pertempuran Lr.7, Pulo Brayan

Diketahui, dari kesepuluh titik posko kampung bebas narkoba yang dibangun oleh Satresnarkoba Polrestabes Medan, pada Rabu (30/08/2023) siang, kawasan Jermal XV di Kecamatan Percut Sei Tuan yang selama ini dikenal sebagai kampung narkoba, diresmikan menjadi kampung bebas narkoba berbasis teknologi.

Pada kawasan ini, sejumlah kamera pengawas dengan fitur face recognition, hingga patroli udara ditempatkan dibeberapa titik, guna memantau orang - orang yang datang ke kawasan yang diharap bebas narkoba ini.

Kawasan yang dikenal salah satu kawasan narkoba yang terbesar di Kota Medan ini, diubah menjadi kampung bebas narkoba lantaran sudah berulang kali pihak Kepolisian melakukan tindakan penggrebekan namun peredaran narkoba masih terus terjadi.

 Pada posko kawasan kampung bebas narkoba satu ini, setidaknya 15 orang personil gabungan ditugaskan untuk berjaga selama 24 jam dengan sistem bergantian dan patroli di jam-jam tertentu.

Dalam memperkuat patroli serta agar tidak kecolongan dari para pelaku praktek transaksi dan penyalahgunaan narkoba, Kepolisian juga telah menyiapkan drone yang berfungsi untuk melakukan patroli udara.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda menyebut, posko kampung bebas narkoba di Jermal XV,  juga dilengkapi beberapa kamera pengawas dengan fitur sistem pengenalan wajah. *(Rizky Zulianda)*

Minggu, 13 Agustus 2023

Aksi Peduli: GGI Sumut Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Kebakaran di Medan

Aksi Peduli: GGI Sumut Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Kebakaran di Medan
Aksi Peduli: GGI Sumut Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Kebakaran di Medan.
MEDAN – Komunitas Sosial Ganjar Garuda Indonesia (GGI) Sumatera Utara (Sumut) melakukan pemantauan dan kunjungan ke kawasan pemukiman padat penduduk yang mengalami kebakaran, Pada hari Kamis siang (10/8/2023).  Kejadian tersebut terjadi di Jalan Badur, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan.

GGI Sumut, yang dipimpin oleh Bapak Hendri Yu, telah lama dikenal sebagai organisasi yang memberikan dukungan moral dan materi kepada masyarakat di Sumatera Utara. Dalam tahun 2023 ini, GGI Sumut telah melaksanakan berbagai program sosial kemanusiaan yang berdampak positif.

Kali ini, perhatian khusus diberikan kepada 13 rumah yang terbakar di Jalan Badur. Menurut Bapak Hendri Yu, para korban kebakaran memerlukan perhatian dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat sekitar, dan para dermawan.

Aksi Peduli: GGI Sumut Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Kebakaran di Medan
Aksi Peduli: GGI Sumut Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Kebakaran di Medan.
GGI Sumut bersiap untuk memberikan bantuan kepada korban dampak kebakaran ini. Bantuan yang akan diberikan mencakup selimut, handuk, mie instan, minuman botol, sarung, serta kebutuhan lainnya. Pendistribusian bantuan dijadwalkan pada hari Sabtu pukul 14:00 WIB kepada masyarakat terdampak.

Bapak Hendri Yu menegaskan pentingnya bergerak dan turun langsung ke lapangan untuk mengukur dampak kebakaran dan menentukan jenis bantuan yang dibutuhkan oleh korban. GGI Sumut bertekad untuk memberikan bantuan dengan cepat dan inisiatif, sebagai bentuk uluran tangan dalam situasi sulit ini.

Aksi Peduli: GGI Sumut Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Kebakaran di Medan
Aksi Peduli: GGI Sumut Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Kebakaran di Medan.
Bakti sosial ini akan dihadiri oleh sejumlah tokoh GGI Sumut, antara lain Bapak Hendri Yu selaku Ketua Umum, Bapak Yacub selaku Wakil Ketua, Angga Slamat selaku Bendahara, Ibu Jeanny selaku Ketua Koordinator Kemanusiaan dan Sosial, serta anggota panitia lainnya seperti Edy Susanto, Eriganda, Herman, dan Jacob. (Rizky Zulianda)

Senin, 08 Mei 2023

Bangunan Sekolah Ambruk, Anak Nelayan Gelar Ujian Sekolah di Alam Terbuka

Siswa/i SDN 6 Kuala Sidang Mengikuti Ujian Di Luar Kelas.
Medan, Sumut - Sebanyak 10 siswa kelas 6 Sekolah Dasar Kuala Sidang ikut melaksanakan Ujian Sekolah, Senin (8/5/2023). 

Dari jumlah tersebut, lima siswa di antaranya merupakan siswa SD marjinal, Teluk Gedung yang menginduk ke SD Kuala Sidang.

Meski digelar diluar ruangan kelas, anak-anak tampak semangat mengikuti ujian sekolah sebagai syarat utama mengakhiri jenjang pendidikan mereka di sekolah dasar.

"Dengan terpaksa pelaksanaan ujian kita gelar diluar ruangan kelas, karena kondisi bangunan sekolah mau ambruk anak,” kata Yuharlis dan Ernawati yang mengajar belasan tahun masih berstatus honorer, Senin (8/5/2023).

Diketahui, awal Ramadan kemarin anak-anak mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 terpaksa diliburkan sekolah karena kondisi bangunan dikhawatirkan mengancam keselamatan anak-anak.

“Iya, awal Ramadan anak-anak sudah diliburkan karena bangunan sekolah mau ambruk. Dan, pihak pemerintah kabupaten Mesuji terkesan lepas tangan dengan alasan wilayah berada di kabupaten Tulang Bawang. Kalau sudah tahu demikian, mengapa Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mesuji tidak menyerahkan administrative sekolah ini sejak dulu ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Tulang ?. Akibatnya anak-anak dan kami sebagai dewan guru menjadi korban,” ujar Ernawati dan Yuharlis.

Mereka berharap agar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mesuji segera merealisasikan pernyataannya seperti yang disampaikannya melalui sejumalah media.

“Semoga Pak Kadis Pendidikan Kabupaten Mesuji dapat menjembati pemindahan aset sekolah ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tulang Bawang, agar berbagai masalah kami mulai dari pengangkatan P3K, sarana prasarana sekolah dan lainnya ada harapan dapat terwujud,” harap mereka.     

Ditambahkan Ernawati dan Yuharlis, beberapa bulan terakhir, mereka terpaksa berhutang alat tulis dan kebutuhan hidup sehari-hari di warung setempat karena Dana BOS tahap 1 tahun 2023 belum juga cair.

“Iya, Dana BOS nya belum cair. Hutang di warung makin menumpuk lantaran Dana BOS tahap 2 tahun 2022 lalu hingga kini belum masuk ke rekening, padahal kalau dilihat di website sudah status salur. Aneh kan… hingga kini belum masuk ke rekening !. Kami mohon Bapak Presiden dapat membantu kami, kok sudah 6 bulan status salur tapi belum juga masuk ke rekening sekolah,” Tukas keduanya.

(Rizky Zulianda/RH)

JPRMI Sumut Gelar Halal bi Halal, Abdul Jalil : Perkuat Toleransi Bergama

Halal bihalal JPRMI Sumatera Utara.
Medan, Sumut - Memperkuat toleransi beragama, Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia Sumatera Utara (JPRMI Sumut) gelar diskusi Moderasi Beragama di Anugerah Meeting Room Saka Hotel Jalan Gagak Hitam No.14, Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Minggu (7/5/2023) Pukul 14.00 Wib.

Inti dari moderasi beragama itu adalah toleransi, hargai menghargai, semua orang bebas melaksanakan ibadahnya sesuai ajaran agamanya masing-masing selama itu diakui dan dilindungi Undang-undang.

Hal ini disampaikan oleh Ketua PW (Pengurus Wilayah) JPRMI Sumut Abdul Jalil Ritonga, S.Pd, saat memberikan sambutannya dalam diskusi tersebut yang sekaligus dilaksanakan acara Halal bi Halal usai terlaksanakannya ibadah puasa selama satu bulan lamanya.

Abdul Jalil dalam sambutannya juga mengaku bahwa dalam jangka 2 (dua) bulan sebelumnya, kegiatan tersebut sudah dilakukan sebanyak 4 (empat) kali.

"Perlu kami sampaikan bahwa kegiatan hari ini (diskusi moderasi beragama) merupakan kegiatan yang ke-4 kalinya. Kegiatan ke-1, 2, dan 3 itu dilaksanakan di Pengurus Daerah," imbuhnya.

Sementara itu Dr. Jufri Naldo, M.A, sebagai pemateri dalam diskusi tersebut mengungkapkan bahwa Moderasi beragama dalam bahasa latin yaitu kesedangan dengan arti tidak kelebihan dan tidak kekurangan. Sementara, dalam bahasa Inggris dikenal dengan moderation yang berarti moderat, yang dapat diartikan sebagai keseimbangan dalam keyakinan, moral dan watak. Sedangkan dalam bahasa Arab dikenal dengan kata wasath atau wasathiyah, yang memiliki padanan makna dengan kata tawassuth (tengah-tengah), i'tidal (adil), dan tawazun (berimbang).

"Dalam bahasa Medan, moderasi beragama itu selow dan santai. Karna agama itu memang santai, selow, itu kata Nabi, bukan kata saya. Dan siapa yang membuat rumit itu, ya pemeluknya, karna dia salah tafsir dan salah mengartikan," jelas Jufri Naldo.

Menurut Jufri Naldo, salah satu kata yang disalah artikan adalah kata Jihad.

"Pemeluknya itu bermacam-macam menafsirkan kata jihad itu, sebagian ada mengartikan jihad itu bersungguh-sungguh dan sebagiannya lagi ada yang mengartikan perang, nah ini yang salah dan telah diplesetkan, padahal jihad itu kata asalnya sesungguh," tambahnya.

Dikutip dari tafsirnya Quraish Shihab, lanjut Jufri Naldo, moderasi beragama itu adalah sikap dan pandangan yang tidak berlebihan, tidak ekstrim dan tidak radikal.

Dalam paparan materinya yang bertemakan "Peran Pemuda Dalam Penerapan Semangat Moderasi Beragama Di Indonesia" Jufri Naldo menjelaskan bahwa dalil moderasi beragama dalam Islam sangatlah banyak, seperti halnya yang tertulis dalam surat Al-Baqarah, An-Nahl dan Al Kafirun.

"Al-Baqarah Ayat 256 artinya tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam. Kemudian An-Nahl Ayat 93 artinya dan jika Allah menghendaki niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Sedangkan disurat Al Kafirun, Untukmu agamamu, dan untukku agamaku. Jadi jangan dilanggar hak prerogatifnya Allah, kalau ada kawan kita Nasrani, dan Cina jangan sinis kali kita." Pungkasnya.

Kemudian, didampingi Sekertaris PW JPRMI Sumut Ahmad Rosadi, S.Pd, dan Bendahara PW JPRMI Sumut Disti Nuaridho, ST, Abdul Jalil Ritonga saat ditemui awak media usai acara mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan hal untuk mengkaji ulang tentang moderasi beragama dan mengingatkan kembali tentang pentingnya toleransi beragama.

"Tentunya dengan kegiatan ini sudah bisa kita pastikan, kita menginginkan semua masyarakat Indonesia dan semua kaum beragama dan seluruh lapisan untuk tetap menjaga toleransi dan tetap menjaga keharmonisan hubungan sesama beragama di Indonesia," tegasnya.

Dengan hubungan baik antara umat beragama yang telah terbina selama ini, Abdul Jalil menginginkan supaya hal tersebut dilestarikan secara terus menerus.

"Karna selama ini sudah terbina dengan baik, jangan gara-gara hal kecil yang dilemparkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, yang sudah kita jaga selama ini bisa buyar dan mengacaukan semua rencana-rencana besar yang ada di Republik ini. Untuk itu kegiatan diskusi moderasi beragama ini penting untuk terus kita lakukan," tutupnya. 

Berdasarkan amatan awak media, kegiatan tersebut, turut dihadiri oleh beberapa Pengurus Daerah (PD) JPRMI yang ada di Sumut, seperti PD Deli Serdang, PD Kota Medan, PD Binjai serta Pengurus Cabang (PC) yang ada di Kota Medan. 

(Rizky Zulianda)

Senin, 01 Mei 2023

Gelar Aksi Damai, Buruh Minta Gubsu Selesaikan Kasus Ketenagakerjaan

Gelar Aksi Damai, Buruh Minta Gubsu Selesaikan Kasus Ketenagakerjaan.
Medan, Sumut - Ratusan buruh menggelar aksi damai pada peringatan Hari Buruh atau May Day yang jatuh pada 1 Mei yang dilaksanakan di tiga lokasi berbeda, Senin (1/5/2023) pagi.

Aksi damai diawali dari Istana Maimon ke depan Kantor BPN Sumatera Utara. Usai menyuarakan tuntutan mereka, para buruh bergerak ke Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro Medan. 

Willy Agus Utomo selaku Ketua Komite Eksekutif Partai Buruh Propinsi Sumatera Utara mengatakan sejak diberlakukannya Omnibus Law UU Cipta Kerja oleh rezim pemerintahan Jokowi, kondisi kerja kaum Buruh di Indonesia semakin memprihatikan upah semakin murah, sistem kerja "perbudakan" (outsourching semakin bebas, kontrak semakin panjang dan tanpa batas), jam kerja semakin panjang, hak-hak normative berpotensi hilang, PHK semakin murah dan mudah.

"Tugas dan fungsi negara yang harusnya melindungi rakyatnya yang lemah dihilangkan, negara diposisikan hanya sebagai penjaga kapitalis pengusaha rakus," ujar Willy.


Menurut Willy, dampaknya kapitalis pengusaha rakus memperlakukan kaum buruh seperti KaPerlek (kapan perlu dipakek), gak perlu tinggal buang seperti sampah. Akibatnya jelas, kehidupan kaum Buruh dan keluarganya yang sudah miskin semakin dimiskinkan lagi.

Willy meminta adanya reforma agraria dan kedaulatan pangan, tanah untuk petani dan kesejahteraan rakyat.

Pada aksi damai ini, buruh menyuarakan sebanyak sepuluh tuntutan yakni cabut/batalkan Omnibus Law UU "perbudakan" Cipta Kerja, segera sahkan RUU Perlindungan Pembantu Rumah Tangga (PPRT) yang "mangkrak" selama 17 tahun.

Cabut/batalkan aturan Parlementary Thersold 4 persen,  tolak omnibus Law RUU kesehatan, reforma agraria dan kedaulatan pangan, tanah untuk petani dan kesejahteraan rakyat.

Pilih Presiden 2024 yang pro buruh, petani, nelayan, miskin kota/desa & rakyat kecil lainnya; agar Kemen ATR BPN, Gubsu, BPN Sumut, Kejatisu, Kapoldasu, mengusut tuntas dugaan jual asset Illegal tanah eks HGU PTPN II kepada PT. MIP di Bandar Labuhan Desa Dagang Kerawan Tanjung Morawa - Deli Serdang.

Agar Bupati Deli Serdang membongkar tembok pagar bangunan PT. MIP yang menutup akses jalan rumah & warung warga masyarakat yang sudah lama bermukim dilahan eks HGU PTPN || Bandar Labuhan Desa Dagang Kerawan Tanjung Morawa - Deli Serdang.

Agar pemerintah segera memberikan Sertifikat Tanah kepada Petani yang sudah puluhan tahun menanam di tanah Ex HGU Se Sumatera Utara.

Dan meminta Gubsu Cq. Kadlanaker Prov. Sumatera Utara segera memproses dan menyelesaikan kasus- kasus Ketenagakerjaan yang "mandeg" penanganannya selama bertahun-tahun di Pengawas.

Aksi buruh ini diterima Inneke Tania Arsyad (Kasubag Umum BPN Sumut, Ir Abdul Haris Lubis (Kadisnaker Sumut) dan Baharuddin Siagian (Kadispora Sumut).

Inneke Tania kepada para pendemo mengatakan akan menyerahkan tuntutan pendemo kepada pimpinan. 
"Kami mengucapkan selamat Hari Buruh. Tuntutan para buruh akan kami sampaikan dan koordinasi kepada pimpinan," terangnya.

Abdul Haris Lubis dalam sambutannya berjanji siap memperjuangkan aspirasi para buruh.

"Kami akan melaporkan kepada pimpinan terkait tuntutan para buruh. Dan sebagian dari tuntutan ini sudah kami realisasikan," ujarnya.

Usai dari kantor Gubsu, para buruh melanjutkan aksi ke Kantor DPRD Sumut.

Amatan wartawan, aksi damai ini dikawal ketat oleh Kepolisian dipimpin Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda SH SIK.

"Saya mengucapkan terimakasih bahwa kegiatan dapat berjalan aman dan lancar. Harapan saya, apa yang diperjuangkan para buruh dapat tercapai demi meningkatkan kesejahteraan," ujar Kapolrestabes Medan.

Willy Agus Utomo mengapresiasi kinerja Poldasu dibawah pimpinan Irjen  Pol Drs. R.Z. Panca Putra Simanjuntak Msi dan  Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda SH SIK.

"Saya mengapresiasi kinerja Kepolisian yang melayani massa aksi secara humanis dan membagikan air mineral di setiap objek yang menjadi tempat unjuk rasa," terang Willy.

Hari Buruh Sedunia/May Day merupakan sejarah perjuangan kaum buruh yang diawali dengan melakukan pemogokan- umum untuk memprotes dan melawan sistem kerja perbudakan dan penindasan di kota Chicago - Amerika Serikat pada tahun 1886. 

Saat itu Kaum Buruh dipaksa bekerja dengan waktu kerja yang sangat panjang (10-16 jam kerja dalam sehari), upah murah (hanya diberi makan), dan kondisi kerja yang sangat memprihatinkan (bahkan Buruh yang mati ditempat kerja menjadi hal yang biasa). 

Pemogokan umum yang dilakukan oleh kaum Buruh dibubarkan secara paksa oleh pihak keamanan dan pemerintah setempat atas suruhan para kapitalis pengusaha rakus. Kaum Buruh melawan dan terjadi kerusuhan, ratusan orang cedera, beberapa orang meninggal dunia, peserta dan pimpinan pemogokan ditangkap, dipenjarakan bahkan ada yang dihukum gantung.

Tindakan pihak keamanan dan pemerintah tersebut mendapatkan protes dari kecaman dari kaum Buruh sedunia hingga menimbulkan aksi demonstrasi dimana-mana yang melumpuhkan perekonomian negara-negara industri di dunia.

Akhirnya tuntutan kaum Buruh pun dipenuhi, disepakati jam kerja menjadi 8 jam dalam sehari, adanya pengaturan upah dan perbaikan kondisi kerja. Untuk mengenang peritiwa tersebut, maka disepakati setiap tanggal 1 Mei menjadi Hari Buruh Sedunia atau May Day. 

(Rizky Zulianda)

Senin, 24 April 2023

Sekjen Formapera Kecewa, Program UHC Walikota Medan Isapan Jempol Belaka

Sekjen LSM Formapera Bambang Syahputra melakukan cross cek program Universal Health Coverage (UHC).
Medan, Sumut - Masih ingat program Universal Health Coverage (UHC) yang digagas Walikota Medan Bobby Nasution?. Janji menantu Presiden Jokowi itu untuk memberikan kemudahan masyarakat berobat dengan cukup menunjukkan KTP Kota Medan, nyatanya hanya isapan jempol belaka. 

Hal itu diungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) LSM Forum Masyarakat Pemantau Negara (Formapera) Bambang Syahputra yang mengaku kecewa dengan UHC yang berbeda fakta di lapangan. 

Ia menilai, Bobby tak mengungkap hal sebenarnya secara terbuka, bahwa untuk menerima manfaat UHC sehingga masyarakat Medan bisa memperoleh perobatan gratis di rumah sakit mana pun di ibukota Sumatera Utara itu, ada sejumlah persyaratan yang tetap harus dipenuhi. 

"Mestinya kan Walikota Medan transparan. Jangan terkesan PHP bisa berobat pakai KTP tapi faktanya ada syarat tertentu yang akhirnya terkesan hanya pencitraan saja," sesalnya saat berbicara kepada wartawan, Minggu (23/4/2023). 

Pria yang akrab disapa Bembenk ini menuturkan, hal itu diketahuinya saat ada keluarga asal Medan, yang berupaya mengobati buah hatinya bernama Jihan Afifah Lubis. Bayi berusia 5 bulan itu diketahui mengidap penyakit jantung bawaan sejak lahir. 

Fadli, ayah bayi malang yang bermukim di Jalan Letda Sujono, Kelurahan Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung itu menuturkan, awalmya mereka membawa buah hatinya itu ke RS Murni Teguh, di Jalan Jawa, Medan Timur pada Selasa malam,18 April 2023 pukul 23.00 WIB. Usai mendapatkan penanganan awal, bayi itu kemudian dirawat di ruang PICU. 

"Lalu pihak rumah sakit mendatangi kami (orang tua bayi) itu untuk menanyakan sistem pembayaran, mau pembayaran umum atau dengan BPJS Kesehatan," ungkap Bembenk. 

Diakuinya, mereka saat itu memang belum terdaftar sebagai peserta BPJS. Alhasil, pihak rumah sakit tidak bisa mengambil tindakan. Padahal, bayi tersebut dalam kondisi emergency. 

"Setelah itu kami mempertanyakan hal ini ke pihak HRD perusahaan dan bermohon agar didaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan oleh pihak perusahaan. Namun saat itu proses baru selesai pada 19 April 2023," cetusnya. 

Namun, lanjut Fadli, sangat disayangkan ketika pihak rumah sakit menyodorkan surat pernyataan kepada kami. 

"Isinya yang disodorkan pihak administra RS Murni Teguh, agar kami mematuhi persyaratan wajib deposit sebesar Rp30 juta saat itu juga," ungkapnya. 

Namun demi menyelamatkan buah hatinya, Fadli pun menyanggupinya. Setelah berembuk, pihak keluarga pun menyiapkan panjar sebesar Rp10 juta dan sisanya Rp20 juta lagi dibayar pada besok hari. 

"Langkah ini kami lakukan kami demi bayi kami agar bisa langsung ditangani, tidak berlarut-larut agar bisa langsung masuk ruang PICU," terangnya. 

Namun Fadli mengaku kaget. Karena setelah anaknya masuk ruang PICU, pihak Admin RS Murni Teguh memberikan surat pernyataan kedua kepada berisi ultimatum. 

"Isinya, jika dalam waktu 3x24 jam BPJS belum aktif, maka pasien langsung otomatis masuk ke umum. Untuk itu, kami selaku pihak keluarga menanyakan program Pak Walikota Bobby Nasution yaitu tetang berobat gratis dengan hanya cukup menunjukkan KTP agar bisa langsung berobat," sebutnya. 

Terkait hal ini, Fadly juga mengaku heran dengan respons pihak RS Murni Teguh yang mengayakan bahwa jika sudah mendaftar sebagai peseeta BPJS, tidak bisa lagi didaftarkan ke program UHC. 

"Kami selaku pihak keluarga sudah bagai makan buah simalakama. Bingung kami, kalau dari awal pihak rumah sakit bicara kalau kami belum ada BPJS, mungkin saya bisa bawa anak saya berobat dengan menunjukkan KTP saja. Lagi pula saya kan baru bekerja sebulan di perusahaan swasta, pasti belum terdaftar sebagai peserta BPJS," ujarnya. 

Lanjut Fadli, sampai akhirnya ia berkoordinasi dengan Sekjen LSM Formapera Bambang Syahputra yang akhirnya ikut mendampingi pihak keluarga pasien ke rumah sakit. 

Hasilnya, pihak RS Murni Teguh melalui bagian informasi bernama Yeni Purba tetap ngotot dengan keputusannya, keluarga pasien wajib bayar karena sudah terdaftar sebagai peserta BPJS. 

Koordinasi dengan Pihak Dinkes Medan 


Menindaklanjuti hal ini, Sekjen Formapera Bambang Syahputra sempat berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Medan untuk mencarikan solusi. Saat itu pihak Dinkes berjanji akan berkoordinasi dengan pihak RS Murni Teguh terkait permasalahan tersebut. 

"Namun pada Sabtu siang, 22 april 2023 pihak keluarga menerima kabar anaknya akan dirujuk ke RSUP Haji Aam Malik dan wajib melunasi pembayaran sebesar Rp16 juta. Saya pun menelepon pihak Dinkes kembali. Tapi semuanya sia-sia karena keluarga pasien tetap diwajibkan bayar karena sudah terdaftar di BPJS Kesehatan sekalipun belum bisa aktif," ujar Bembenk kecewa. 

Atas kejadian ini, Bembenk kembali mempertanyakan program UHC Walikota Medan, karena seolah hanya memberi harapan palsu kepada masyarakat Kota Medan. 

"Untuk itu, atas nama Formapera, kami akan menemui Walikota Medan Bapak Bobby Nasution atau bersurat kepada beliau untuk mempertanyakan persoalan pasien bayi ini dan menanyakan adanya persyaratan dan ketentuan tentang UHC agar masyarakat tidak bingung," pungkas Bembenk.

(Rizky/R. Hermanto)

Kamis, 20 April 2023

Ketua PWPSU Burju Simatupang Mengajak Wartawan Peduli Kepada Anak Yatim Dan Janda Miskin

Ketua PWPSU Burju Simatupang Mengajak Wartawan Peduli Kepada Anak Yatim Dan Janda Miskin.
Medan, Sumut - Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah tahun 2023, Persatuan Wartawan Polda Sumatera Utara (PWPSU) bekerja sama dengan Media Pendamping News (MPNEWS) dan Metropos 24 melaksanakan kegiatan bakti sosial, Kamis (20/4/2023) pagi.

Kegiatan bakti sosial yang berlangsung di kantor Media Pendamping News Jalan Pantai Barat No.46 Kel.Cinta Damai Kecamatan Medan Helvetia tersebut dengan membagikan ratusan paket sembilan bahan pokok (Sembako) secara gratis kepada para anak yatim piatu dan janda-janda miskin.

Disela-sela kegiatan berlangsung, Ketua Persatuan Wartawan Polda Sumatera Utara sekaligus pemilik (Owner) Media Pendamping News (MPNEWS) dan Metropos 24 Burju Simatupang,ST menyebutkan tujuan diselenggarakannya kegiatan bakti sosial ini semata-mata kepedulian wartawan yang tergabung di Persatuan Wartawan Polda Sumatera Utara terhadap anak-anak yatim piatu dan para janda-janda miskin yang sudah menjadi kewajiban kita untuk membantunya.

"Selain kewajiban kita untuk membantu dan memperhatikan anak-anak yatim piatu yang sudah tidak ada lagi orang tua yang mangasuh dan mengasihi,tentunya di moment Lebaran ini kitalah yang berkewajiban untuk mengasihi anak-anak yatim piatu tersebut," Sebut Burju Simatupang yang juga tokoh masyarakat Sumatera Utara tersebut.

"Sebagai wartawan kita tidak hanya sebagai sosial control, akan tetapi kita juga memiliki rasa kepedulian terhadap anak-anak yatim piatu dan para janda-janda miskin," Sambungnya.

Burju Simatupang juga mengajak para wartawan dan pemerintah setempat yang ada di Sumatera Utara untuk dapat terus menunjukkan rasa kepeduliannya terhadap anak-anak yatim yatim dan para janda-janda miskin, terutama di moment-moment Hari Raya Idul Fitri seperti ini. Dimana mereka memerlukan kebutuhan untuk berlebaran.

"Kalau bukan kita siapa lagi, mari kita gemar membantu sesama walau nilainya kecil namum penuh arti," Tukasnya. 

Turut hadir adir dalam kesempatan itu, Pemimpin Redaksi (Owner) media online JournalisNews.com Abdul Halil,SE, Pemimpin Redaksi (Owner) media online Inang Perkasa Wilmar Tambunan,SE serta para pengurus dan anggota Persatuan Wartawan Polda Sumatera Utara sekaligus pemilik (Owner) Media Pendamping News (MPNEWS).

(Rizky/R. Hermanto)

Senin, 27 Maret 2023

DPP FROMPER : On The Road Berbagi Takjil di Kota Medan

DPP FROMPER Berbagi Takjil di Kota Medan.
Medan, Sumut - Di bulan Suci Ramadhan yang penuh berkah. Inilah saat yang tepat untuk terus meningkatkan amal dan perbuatan dalam hal kebaikan dengan mengharapkan pahala dan ridho-Nya karena di bulan Ramadhan ini setiap amal dan perbuatan yang sesuai dengan tuntunan Rasul akan digandakan nilai pahalanya. Oleh karenanya, tak heran jika setiap muslim akan semakin meningkatkan amal ibadah mereka baik yang wajib maupun yang sunnah.

Hal ini seperti yang dikatakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda,“Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 80, Ibnu Majah no.1764, dan Ahmad 5:192. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Salahsatunya yang dilakukan DPP FROMPER yang membagikan Takjil menjelang berbuka puasa kepada warga, ojek online, tukang becak yang lewat di kawasan Simpang Jalan Halat, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Sabtu (25/3/2023) pukul 17-18.00 Wib.

Dan tidak lupa juga membagikan takjil ke Masjid yang dekat dengan rumah pengurus DPP Fromper, Semoga dengan takjil ini bisa menambahkan kenikmatan ketika berbuka puasa dan bisa membantu bagi umat muslim yang kurang mampu dalam berbuka puasa.

Berbagi takjil di bulan Ramadhan merupakan kegiatan yang sangat berharga untuk melipat gandakan amal kebaikan serta kesempatan untuk membahagiakan orang yang berbuka puasa. 

Ketua DPP FROMPER Zulhamdani Napitupulu, M.Kom menjelaskan Dana yang digunakan merupakan donasi dari seluruh pengurus DPP FROMPER yang dihimpun pada saat bulan Suci Ramadhan.

“Acara pembagian takjil ini dimulai pada pukul 16.00 WIB dengan titik kumpul di Kantor Markas Besar DPP FROMPER Jl. Listrik No. 2, Taman Lili Suheri, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara untuk mempersiapkan dan mengemas takjil yang nantinya akan dibagikan. Setelah semuanya sudah siap, kemudian seluruh tim berangkat ke lokasi yang telah ditentukan secara bersama-sama dengan membawa takjil yang akan dibagikan. Tepat pukul 17.00 WIB Pengurus dan tim pembagi takjil turun ketitik yang ditentukan, dalam waktu kurang dari 30 menit Takjil sudah selesai dibagikan,” Ujarnya kepada Borneotribun.com, Senin (27/3/2023) Via WhatsApp.

Zulhamdani juga mengatakan adanya takjil on the road Kota Medan, sebagai bentuk wujud kepedulian sosial sekaligus mengajak seluruh pengurus DPP Fromper untuk bersedekah dan berbagi di bulan suci Ramadhan.

“Dengan semangat berbagi, mari bersama kita meringankan beban saudara-saudara kita di luar sana yang masih membutuhkan uluran tangan. Jika bukan kita, siapa lagi dan jika tidak sekarang, kapan lagi,” ungkap Zulhamdani Napitupulu.

Turut hadir dalam membagikan Takjil On The Road Kora Medan Berbagi Takjil di Kota Medan, Wakil Ketua, Doli, Wakil Ketua, Taufik, Wakil Ketua, Iskandar, Ketua Bidang Kesehatan, Wati dan Jajaran Pengurus DPP Fromper Lainnya. 

(Rizky Zulianda/R. Hermanto)

Minggu, 14 Agustus 2022

Polisi tangkap pelaku pembakaran rumah kades di Sumut

Polisi tangkap pelaku pembakaran rumah kades di Sumut
Foto Ilustrasi. Polisi tangkap pelaku pembakaran rumah kades di Sumut.
BorneoTribun, Medan - Aparat kepolisian menangkap pelaku pembakaran rumah kepala desa di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang terjadi beberapa waktu lalu.
 
"Pelaku berinisial PT ditangkap di tempat persembunyiannya di Kabupaten Karo," kata Kapolsek Pancur Batu Kompol Eriyanto Ginting, Sabtu (13/8).
 
Penangkapan pelaku berdasarkan laporan korban terkait kasus pembakaran rumah miliknya yang terjadi pada 11 Juli 2022.
 
Berdasarkan laporan itu, petugas melakukan penyelidikan dan berhasil mengetahui identitas pelaku dari sepeda motor miliknya yang tertinggal di lokasi kejadian.
 
Berdasarkan hasil interogasi, motif pembakaran tersebut dilatarbelakangi rasa sakit hati pelaku lantaran tidak terima ditegur oleh korban.
 
"Pelaku sakit hati karena ditegur di depan warga lain," ujarnya.
 
Terhadap pelaku dikenakan Pasal 187 KUHPidana dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
 
"Pelaku saat ini sudah ditahan," ujarnya.

(NAS/ANT)

Jumat, 23 April 2021

WIMNUS Kembali Salurkan Beasiswa Periode K-4 Keberbagai Daerah Di Sumatera Utara


WIMNUS Sumut salurkan beasiswa

BorneoTribun Medan, Sumut WIMNUS Sumatera Utara kembali menyalurkan Beasiswa kuliah Periode ke 4 yang diterima oleh LKP AKPARNUS SUMUT, Kamis, 22 April 2021.

Dengan rasa syukur WIMNUS masih semangat mendistribusikan program Beasiswa ke berbagai daerah kabupaten Kota Sumatera Utara.

Direktur LKP AKPARNUS SUMUT Muhazir Siagian. SE. melalui sambutannya menyampaikan terima kasih karena LKP AKPARNUS masih tetap dipercaya sebagai Lembaga Pendidikan yang layak untuk disalurkannya beasiswa dari pihak WIMNUS.
"Terima kasih kepada Bapak Syafi’i Efendi selaku ketua umum WIMNUS Pusat ," Ucapnya.

Beliau juga menambahkan 
Karena beasiswa WIMNUS disalurkan di kampus-kampus tertentu di tiap Provinsi seperti STIKES Muhammadiyah Aceh, AKPARNUS Tangerang, STIE-IBMT Surabaya, ATI Tunas Bangsa Jakarta, Politehnik Negeri Jakarta, UHS Bandung, STIKES Aisyah Palembang, Pothenik Wilmar Bisnis Indonasia.

Sebelumnya acara Launcing Beasiswa Indonesia Recovery Pasca Pandemi dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2021 di Hotel Madani oleh WIMNUS yang juga dihadiri oleh Bapak Muhammad Nuh dari Anggota DPD RI asal Sumatera Utara dan dihadiri Ustad Shakira Jandi dari PUI SUMUT. (Eric)

Rabu, 21 April 2021

Warga geram adanya Praktek Judi Berkedok Game Tembak Ikan Milik AW Beroperasi di Bulan Suci Ramadhan

Warga geram adanya Praktek Judi Berkedok Game Tembak Ikan Milik AW Beroperasi di Bulan Suci Ramadhan
Lokasi perjudian berkedok Game tembak ikan di Kecamatan Medan Barat.(Istimewa)

BorneoTribun Medan -- Warga Jalan Tengku Amir Hamzah, Kecamatan Medan Barat mulai geram terhadap pemilik lapak gelper (gelandang permainan) judi game tembak ikan.

Pasalnya, lokasi perjudian ketangkasan berkedok jenis Tembak Ikan yang berada di Jalan Tengku Amir Hamzah, Gang Wereng, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat sepertikebal hukum.

Lokasi tersebut bebas beroperasi, padahal jelas-jelas melanggar hukum, apalagi saat ini di bulan suci Ramadhan, umat muslim yang sedang menjalani ibadah puasa, praktik perjudian jenis tembak ikan yang disebut dikelola 'AW' tetap beroperasi.

Hal tersebut menimbulkan kecurigaan masyarakat kepada pihak aparat dan instansi pemerintah Kota Medan.

"Kenapa ya, judi tembak ikan di bulan suci Ramadhan bebas operasi tanda ada tindakan dari pihak aparat kepolisian khususnya Polsek Medan Barat, Polrestabes Medan. Apalagi saat ini Kota Medan lagi masa Pandemi Covid-19," ujar warga sekitar yang enggan menyebutkan namanya, Selasa 20 April 2021.

Dirinya bersama warga lainnya berharap agar pihak kepolisian dapat menggerebek dan menutup lokasi judi tersebut karena sudah meresahkan masyarakat.

"Kami meminta agar Bapak Kapolrestabes Medan dan Walikota Kota Medan untuk menutup permanen lokasi judi tembak ikan tersebut. Kami harap Bapak Kapolda Sumut turun tangan dan lokasi perjudian berkedok game tembak ikan ini segera dirazia," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, lokasi perjudian tembak ikan yang dengan beralasan dinding tepas dan seng tersebut sekitar 1 bulan dibuka. Kegiatan perjudian itu membuat resah warga sekitar dan meminta agar bapak Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak agar menindak lokasi tersebut.

Menurut salah seorang warga sekitar yang tak mau namanya disebutkan mengatakan praktik perjudian tembak ikan dan Judi online tersebut sudah beroperasi selama satu bulan ini.

Dirinya menjelaskan bahwa lokasi perjudian yang diduga kebal terhadap hukum tersebut beroperasi selama 24 jam penuh.

"Silih berganti para pemain yang menggunakan sepeda motor dan mobil berdatangan bang selama 24 jam," jelasnya.

Warga berharap agar bapak Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak dan Tim Satgas Penanganan Covid-19 Sumut serta Pemko Medan dapat turun menggerebek lokasi tersebut.

"Kami berharap, agar pak Kapoldasu yang baru ini dan Tim Satgas gugus depan Penanganan Covid 19 Sumut serta pemko medan.agar segera menggerebek dan menutup lokasi judi yang sangat meresahkan masyarakat. Karena dikhawatirkan dapat menimbulkan penyebaran virus Covid-19 di tengah tengah masyarakat disekitar lokasi tersebut," ujarnya.

Kasubbid Penmas, AKBP M.P Nainggolan ketika dikonfirmasi awak media mengenai lokasi judi mengaku akan meneruskan informasi itu ke Polsek.

"Terima kasih infonya, akan kita teruskan ke Polsek," terangnya. 

Sumber: BP/Reza
Editor: Yakop

Kamis, 08 April 2021

Kapolri dan Panglima TNI Apresiasi Vaksinasi Drive Thru di Medan


Kapolri dan Panglima TNI Tinjau Vaksinasi Drive Thru di Medan

BorneoTribun Jakarta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dengan layanan tanpa turun (lantatur) atau drive thru di Medan, Sumatera Utara, Rabu (7/4/2021) kemarin.

Dalam peninjauannya, Kapolri dan Panglima ditemani oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, Kapolri dan Panglima mengapresiasi pelayanan vaksinasi COVID-19 dengan sistem drive thru. Kedua jenderal ini pun menyampaikan inovasi ini bisa menjadi role model di wilayah lain.

"Kapolri dan Panglima mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi dengan sistem drive thru dan bisa dijadikan role model di tempat lain," kata Argo dalam keterangannya.

Argo menambahkan, vaksinasi COVID-19 diharapkan dapat membentuk imunitas tubuh. Meskipun sudah divaksin, mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menyampaikan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Kapolri dan Panglima berharap program vaksinasi nasional dapat membentuk herd imunity. Meskipun sudah divaksin tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan," ungkapnya. (Eric)

Rabu, 03 Maret 2021

Sinabung Kembali Erupsi, Luncurkan Awan Panas Belasan Kali

Sinabung Kembali Erupsi, Luncurkan Awan Panas Belasan Kali
Gunung Sinabung saat erupsi tampak dari desa Kuta Rakyat di Karo, Sumatra Utara, Selasa, 2 Maret 2021. (Foto: Sastrawan Ginting/Antara Foto via Reuters)

BorneoTribun Medan, Sumut -- Gunung api Sinabung terus menunjukkan akvitas vulkaniknya Selasa (2/3) ini. Erupsi dan guguran awan panas terjadi belasan kali.

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali erupsi dengan meluncurkan awan panas dan guguran pada Selasa (2/3) pagi.

Petugas pos pemantau Gunung Sinabung, Armen Putra mengatakan telah terjadi erupsi dan awan panas guguran belasan kali dengan jarak luncur mulai dari 2 kilometer hingga 5 kilometer.

"Awan panas terjadi sebanyak 13 kali, dengan tinggi kolom abu setinggi 5 km. Untuk jarak luncur awan panas 5 km," kata Armen, Selasa (2/3).

Armen mengatakan gunung yang berstatus siaga atau berada di level tiga itu mengalami erupsi dan meluncurkan awan panas guguran sejak pukul 06.42 WIB dengan jarak luncuran bervariasi.

"Terakhir pukul 08.20 WIB," sebutnya.

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, saat erupsi, mengeluarkan awan panas guguran, Selasa 2 Maret 2021. (Foto: Pos Pemantau Gunung Api Sinabung)

Aktivitas vulkanis Gunung Sinabung, yang memiliki ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl), saat ini masih berlangsung dengan terjadinya awan panas guguran berskala kecil. Sedangkan arah angin mengarah ke barat dan barat daya.

"Untuk puncak sampai saat ini masih tertutup," ucap Armen.

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Perangin-angin mengatakan sedikitnya ada 17 desa di Kecamatan Tiganderket yang terdampak abu vulkanis dari erupsi Sinabung. Namun, wilayah yang terdampak abu vulkanis diprediksi akan bertambah.

"Kami lihat dari pandangan mata abu belum turun semuanya. Artinya, kami masih menunggu selesai abu vulkanisnya turun baru kami laksanakan penyiraman. Kami prediksi akan (abu) sampai ke Kecamatan Tiga Binanga juga bisa kena," katanya.

BPBD Karo saat ini telah berkoordinasi dengan TNI-Polri dan pemadam kebakaran (damkar) untuk segera melakukan penyiraman terhadap desa yang terpapar abu vulkanis.

"Setelah ini kami akan melakukan penyiraman dan membagikan masker untuk masyarakat," ungkapnya.

Masyarakat diimbau agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung. Radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Masyarakat yang bermukim di sepanjang jalur sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga harus meningkatkan kewaspadaannya.

"Imbauan kami warga agar menjauhi zona larangan dari Sinabung yang sudah kami tetapkan," ujarnya. [aa/em]

Oleh: VOA Indonesia

Sabtu, 19 Desember 2020

Puluhan Pengungsi Asing di Medan Minta Kepastian Dikirim ke Negara Tujuan

Puluhan pengungsi dari berbagai negara berunjuk rasa di depan kantor perwakilan UNHCR di Medan, Sumatera Utara, Jumat 18 Desember 2020. (Anugrah Andriansyah).

Borneo Tribun | Jakarta - Puluhan pengungsi dan pencari suaka dari berbagai negara seperti, Afghanistan, Iraq, Sri Lanka, dan Pakistan, berunjuk rasa di depan kantor Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) perwakilan Medan. Mereka meminta kepastian diberangkatkan ke negara tujuan suaka.

“UNHCR telah melupakan kami, menjadi pengungsi bukan kriminal,” sorak Zia, salah satu pengungsi asal Afghanistan di depan kantor perwakilan UNHCR di Medan, Jumat (18/12). Zia adalah satu dari puluhan pencari suaka yang melakukan demo menuntut kepastian hunian, atau diberangkatkan ke negara ketiga seperti Australia, Selandia Baru, Kanada, dan Amerika Serikat.

Zia berada di Indonesia sejak tujuh tahun lalu, namun hingga kini nasibnya masih belum jelas. Para pencari suaka itu menilai UNHCR dan International Organization For Migration (IOM) tak memperdulikan mereka.

“Sampai kapan kami seperti ini, kami bingung. Kami ada keluarga di Afghanistan tapi tidak bisa berkomunikasi sama mereka karena di sana hampir setiap hari ada bom. Kami tidak bisa pulang ke negara asal. Kembali ke negara ketiga juga enggak bisa,” kata Zia.

Hal senada juga disampaikan Muhammad, pengungsi lain asal Afghanistan. Pria yang telah berada di Indonesia selama hampir 10 tahun ini mengatakan, para pengungsi merasa depresi karena tidak ada kejelasan mengenai kapan mereka akan dikirim ke negara tujuan.

“Proses di sini enggak ada. Khususnya sejak dua tahun lalu sampai sekarang tidak ada yang berangkat (ke negara ketiga). Saat Covid-19 mereka tidak ada lagi datang bertemu dengan kami. Sekarang lebih susah, kalau kami telepon tidak pernah diangkat. Kalau kami kirim pesan setelah lima hari baru dibalas,” ungkapnya.

Tak jelasnya nasib para pengungsi yang berharap dikirim ke negara tujuan menyebabkan beberapa dari pencari suaka itu mengalami gangguan jiwa. Bahkan, ada beberapa yang nekat bunuh diri karena dilanda depresi.

“UNHCR sudah tahu kondisi kami seperti apa, banyak pengungsi sudah sakit jiwa karena sudah lama di sini. Kami enggak boleh kerja, belajar, ke luar kota. Kalau kami ke luar kota ditangkap imigrasi. Itu menyebabkan depresi, mengakibatkan perkelahian, bunuh diri, atau pembunuhan pun terjadi,” ucap Muhammad.

Puluhan pengungsi dari berbagai negara berunjuk rasa di depan kantor perwakilan UNHCR di Medan, Sumatera Utara, Jumat 18 Desember 2020. (Anugrah Andriansyah)2.jpg

Masih kata Muhammad, sebanyak 1.500 pengungsi dari berbagai negara yang menetap sementara di Medan. Untuk itu mereka berharap agar keinginan para pencari suaka bisa terwujud. “Kami berharap UNHCR dan IOM bisa koordinasikan dengan empat negara yang biasa menampung pengungsi dari Indonesia,” ujarnya.

Namun, unjuk rasa yang dilakukan para pencari suaka itu tak berlangsung lama. Unjuk rasa itu dibubarkan secara paksa oleh polisi dengan alasan Covid-19.

Kanit V Kamneg Dirintel Polda Sumut, AKP Nainggolan mengatakan pembubaran yang dilakukan pihaknya terhadap unjuk rasa itu karena menimbulkan kerumunan orang. “Karena ada Covid-19 akan menjadi klaster baru dan itu ada peraturan di Indonesia masih dilarang kerumunan. Itu sudah kita tegaskan dan mereka paham,” katanya.

Sejauh ini, tak ada tanggapan apa pun yang didapat para pengungsi dari pihak UNHCR atau IOM. [aa/ab]

Oleh: VOA Indonesia

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno