Berita Borneotribun.com: Mayat Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Mayat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mayat. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Oktober 2020

Ditemukan Jasad Perempuan Terbakar dalam Mobil di Sukoharjo

Ditemukan Jasad Perempuan Terbakar dalam Mobil di Sukoharjo
Mayat wanita terbakar dalam mobil di Sukoharjo. Foto: Sri Hartono/detikcom


BorneoTribun | Sukoharjo, Jateng - Ditemukan sesosok jasad berjenis kelamin perempuan terbakar disebuah mobil di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah malam tadi. Sementara pihak polisi masih menyelidiki kasus ini.


"Iya (ada perempuan terbakar di dalam mobil)," kata Kasat Reskrim Polres Sukoharjo AKP Muhammad Alfan saat dilansir dari detikcom, Rabu (21/10/2020).


Pertama kali mengetahui adanya jasad perempuan di dalam mobil yang terbakar oleh warga di Dukuh Cendono Baru RT 4/7 Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (20/10) sekitar pukul 22.00 WIB. Mobil itu diparkir di halaman sebuah toko bahan bangunan. 


“Jadi warga yang melewati lokasi kejadian melihat gumpalan asap dari dalam mobil, kemudian warga tersebut mengetuk pemilik rumah di sebelah lokasi kejadian, lalu bersama-sama memadamkan api di dalam mobil menggunakan selang. Kemudian Damkar tersebut datang dan memadamkannya. api di dalam mobil dengan APAR, ”kata Alfan. .


Setelah api padam, petugas menemukan jasad perempuan di bagian belakang mobil. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Polsek Bendosari. "Usai memadamkan api, Tempat duduk dibelakang mobil ada seseorang."lanjutnya.


(YK/ER)

Jumat, 21 Agustus 2020

Ada Tanda Kekerasan di Leher Mayat Babinsa Menurut Dokter

Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kendari mengungkap ada tanda kekerasan di leher yang diduga jadi penyebab kematian Babinsa Serda R. (Istockphoto/Nito100)


BORNEOTRIBUN - Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kendari Raja Al Fatih Widya Iswara mengungkap ada tanda kekerasan di leher yang diduga jadi penyebab kematian Bintara Pembina Desa (Babinsa) Serda R (36).

Namun, Raja tidak menyebut detail jenis kekerasan tersebut. Ia juga enggan memberikan komentar atas hasil autopsi yang telah dilakukan.


"Nanti tanyakan saja ke penyidik karena bukan wewenang saya," kata Raja kepada wartawan, Rabu malam (19/8).


Sementara itu, Kapolres Bombana AKBP Andi Herman menyebut, pihaknya belum menerima hasil autopsi dari RS Bhayangkara Kendari. Namun, berdasarkan keterangan awal dokter, bahwa korban mengalami luka di leher.


Ia juga menyebut tidak ada bekas kekerasan di tubuh Babinsa tersebut. Namun Andi Herman belum mau berbicara soal adanya dugaan bunuh diri atau dibunuh.


"Tapi kan kita tidak bisa dulu menduga-duga. Kita masih melakukan penyelidikan dulu," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (20/8).


Sejauh ini, lanjut dia, penyidik terus bekerja dan memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui insiden yang menewaskan Serda R.


Sementara itu, Komandan Resor Militer (Danrem) 143/Haluoleo, Brigjen TNI Jannie A Siahaan menyebut hasil autopsi sementara ini menunjukkan korban meninggal akibat jalan pernapasan yang terhambat karena tali yang melilit.


"Untuk indikasi lain, tunggu dulu proses penyelidikan," katanya dan menyebut kasus ini sementara ditangani oleh Detasemen Polisi Militer (POM) Angkatan Darat.


Sementara itu, Kapolda Sultra Irjen Pol Merdisyam menyebut pihaknya turut membantu penyelidikan kasus ini Bersama POM TNI AD. "Kita turut mem-back-up penanganannya," katanya singkat.


Jenazah almarhum sendiri telah diterbangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan.


"Keberangkatan jenazah almarhum, turut mendampingi Dandim Buton Letkol Arif Kurniawan, Danramil 141305 Kabaena, Kapten Infanteri Harlin Ulo dan 7 orang dari pihak keluarga," kata Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 143/Haluoleo, Mayor Arm Sumarsono dalam keterangan tertulis.(*)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno