Berita Borneotribun.com: Marc Marquez Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Marc Marquez. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Marc Marquez. Tampilkan semua postingan

Rabu, 26 Maret 2025

Protege Marc Marquez, Maximo Quiles, Siap Debut di Moto3 Amerika

Protege Marc Marquez, Maximo Quiles, Siap Debut di Moto3 Amerika
Protege Marc Marquez, Maximo Quiles, Siap Debut di Moto3 Amerika.

JAKARTA -- Bintang muda yang digadang-gadang sebagai calon pebalap hebat, Maximo Quiles, akan menjalani debutnya di ajang grand prix Moto3 akhir pekan ini di GP Amerika bersama tim Aspar. Quiles merupakan salah satu talenta paling menjanjikan di paddock MotoGP untuk musim 2025, setelah meraih berbagai prestasi gemilang di level junior.

Perjalanan Karier Quiles

Maximo Quiles pertama kali mencuri perhatian dengan menjuarai European Talent Cup pada tahun 2021 di musim debutnya. Tak hanya itu, ia kembali mengulang kesuksesan serupa pada tahun 2023. Kehebatannya berlanjut dengan finis di posisi tiga besar dalam kejuaraan Red Bull Rookies Cup serta meraih kemenangan di Junior GP World Championship, yang akhirnya mengantarnya mendapatkan kontrak Moto3 dengan Aspar untuk musim 2025.

Namun, debutnya di Moto3 lebih cepat dari yang diperkirakan berkat perubahan aturan batas usia yang diberlakukan akhir tahun lalu. Awalnya, aturan hanya mengizinkan pebalap yang berada di posisi tiga besar Red Bull Rookies Cup "pada musim sebelumnya" untuk naik kelas ke Moto3. Dengan Quiles yang hanya finis di posisi kelima tahun lalu, ia seharusnya baru bisa naik ke Moto3 pada 2026.

Namun, perubahan pada aturan tersebut kini memperbolehkan pebalap yang pernah finis tiga besar "di musim mana pun" untuk mendapatkan pengecualian usia. Tak heran, banyak yang menyebut regulasi baru ini sebagai "Aturan Quiles".

Debut di GP Amerika

Meski mendapatkan pengecualian usia, Quiles tetap harus menunggu hingga ia berusia 17 tahun untuk memulai balapannya. Karena ia baru merayakan ulang tahunnya pada 19 Maret, ia melewatkan dua seri pertama musim ini di Thailand dan Argentina. Kini, dengan aturan yang memungkinkannya turun di Moto3, Quiles siap menjalani balapan perdananya di Circuit of the Americas, Austin.

"Saya sangat menantikan balapan di Austin," kata Quiles. "Saya memang sedikit kecewa karena tidak bisa balapan di Thailand dan Argentina, tetapi akhirnya perjalanan saya di kejuaraan dunia benar-benar dimulai. Moto3 memiliki level yang sangat tinggi, jadi saya harus berusaha sebaik mungkin. Di beberapa balapan pertama, target saya adalah belajar dan menikmati setiap momen, tetapi tentu saja saya juga ingin tampil baik."

Dibimbing Oleh Marc Marquez

Bakat besar yang dimiliki Quiles membuatnya dilirik oleh Vertical Management, perusahaan manajemen yang dikelola oleh Marc dan Alex Marquez. Sepanjang tahun lalu, Quiles beberapa kali terlihat berlatih bersama kakak beradik Marquez, menandakan bahwa ia memang menjadi bagian dari program pembinaan mereka.

Namun, perjalanan kariernya tak lepas dari kontroversi. Tahun lalu, Quiles sempat terkena hukuman larangan balap akibat insiden di salah satu balapan Red Bull Rookies Cup di Mugello. Meski begitu, ia tetap menjadi prospek yang menarik di dunia balap motor.

Sebelum memulai debutnya, Quiles sudah mengikuti sesi tes pramusim bersama tim Aspar. Selama dua seri pertama musim ini, ia sempat digantikan oleh Jakob Rosenthaler. Sayangnya, Rosenthaler tidak mampu meraih poin dalam dua balapan tersebut, yang semakin membuka peluang besar bagi Quiles untuk langsung memberikan dampak positif bagi timnya.

Akankah Quiles Bersinar?

Dengan pengalaman dan dukungan yang dimilikinya, banyak yang berharap Maximo Quiles bisa segera menunjukkan potensinya di kelas Moto3. Debutnya di GP Amerika akan menjadi momen yang dinantikan oleh para penggemar MotoGP, terutama mereka yang penasaran apakah Quiles benar-benar bisa menjadi pebalap masa depan yang dijanjikan.

Mari kita nantikan aksi perdananya akhir pekan ini di Circuit of the Americas!

Prediksi Insider Ducati Tentang Potensi Ancaman Dominasi Marc Marquez di MotoGP 2025

Prediksi Insider Ducati Tentang Potensi Ancaman Dominasi Marc Marquez di MotoGP 2025
Prediksi Insider Ducati Tentang Potensi Ancaman Dominasi Marc Marquez di MotoGP 2025.

JAKARTA -- Marc Marquez tampil luar biasa di awal musim MotoGP 2025. Dengan empat kemenangan beruntun di Thailand dan Argentina, ia langsung memimpin klasemen sementara dan menunjukkan bahwa dirinya masih menjadi salah satu pebalap terbaik di dunia.

Namun, menurut Michele Pirro, test rider Ducati, dominasi Marquez mungkin tidak akan bertahan lama. Pirro meyakini bahwa rekan setimnya, Pecco Bagnaia, masih memiliki peluang besar untuk kembali bersaing memperebutkan gelar juara dunia.

Pecco Bagnaia: Lambat Panas, Tapi Bisa Bangkit

Pirro mengungkapkan bahwa Bagnaia memang bukan tipe pebalap yang langsung tampil maksimal di awal musim. Selain itu, dua seri pertama di Thailand dan Argentina bukanlah trek yang menguntungkan bagi Bagnaia.

“Pecco belum pernah menjadi pebalap yang langsung memberikan performa terbaiknya di awal musim. Itu adalah karakteristiknya,” kata Pirro kepada GPOne.

Ia juga menambahkan bahwa Marquez saat ini berada dalam kondisi terbaik. “Marc memiliki talenta luar biasa, keinginan besar untuk bangkit, dan berada di motor terbaik. Jadi, dia hanya melakukan apa yang sudah ia kuasai.”

Namun, Pirro percaya bahwa Bagnaia akan segera menemukan ritmenya dan kembali ke persaingan papan atas. “Saya yakin Pecco akan kembali bertarung untuk kemenangan dalam beberapa balapan ke depan.”

Kejutan dari Alex Marquez

Salah satu hal yang mengejutkan di awal musim ini adalah performa impresif Alex Marquez. Adik kandung Marc Marquez ini mampu tampil kompetitif meskipun hanya mengendarai Ducati GP23, motor versi tahun lalu yang digunakan oleh tim Gresini.

Pirro menjelaskan bahwa keberadaan Marc Marquez di paddock turut membantu Alex meningkatkan performanya. “Kedekatan dengan saudaranya dan memiliki motor yang sama telah membantunya melangkah lebih jauh. Selain itu, ia langsung merasa nyaman dengan GP24.”

Bagnaia Pertimbangkan Kembali ke Motor Tahun Lalu

Bagnaia kini tengah mempertimbangkan opsi untuk kembali menggunakan motor Ducati GP24, yang merupakan versi tahun lalu, demi menemukan kembali performanya. Meskipun perbedaan antara GP24 dan GP25 tidak terlalu signifikan, Bagnaia merasa bahwa motor lama bisa memberinya kepercayaan diri yang lebih.

Pirro pun menanggapi isu ini dengan mengatakan, “Saat ini yang terpenting adalah memberikan ketenangan kepada Pecco dan membantunya mendapatkan kembali feeling yang ia butuhkan.”

Ketika ditanya apakah Bagnaia tertekan dengan kehadiran Marc Marquez di tim pabrikan Ducati, Pirro mengakui bahwa tekanan itu ada. “Untuk mengatakan bahwa dia tidak terganggu dengan kehadiran Marc adalah sebuah pernyataan yang besar. Marquez adalah salah satu rekan setim paling sulit yang bisa dimiliki seseorang.”

Namun, Pirro tetap optimistis bahwa Bagnaia bisa bangkit. “Pecco memiliki semua bakat yang dibutuhkan untuk bisa mengalahkan Marc. Dia hanya perlu menemukan kembali kepercayaan dirinya, dan saya yakin dalam beberapa seri ke depan, dia akan kembali bertarung untuk kemenangan.”

MotoGP Amerika Jadi Ujian Berikutnya

Akhir pekan ini, MotoGP 2025 akan memasuki seri ketiga di Circuit of the Americas (COTA), Texas. Trek ini dikenal sebagai salah satu favorit Marc Marquez, yang bisa menjadi peluang besar baginya untuk memperlebar keunggulan di klasemen.

Sementara itu, Bagnaia harus berusaha keras untuk memangkas jarak poin dan menemukan kembali kenyamanannya di atas motor. Seri di Amerika ini bisa menjadi titik balik sebelum musim berlanjut ke Eropa, di mana persaingan akan semakin ketat.

Akankah Bagnaia mampu bangkit dan menghentikan dominasi Marquez? Atau justru Marc Marquez semakin menjauh di puncak klasemen? Kita tunggu aksinya di lintasan!

Sabtu, 22 Maret 2025

Bagaimana Reaksi Giacomo Agostini Jika Marc Marquez Memecahkan Rekornya?

Bagaimana Reaksi Giacomo Agostini Jika Marc Marquez Memecahkan Rekornya
Bagaimana Reaksi Giacomo Agostini Jika Marc Marquez Memecahkan Rekornya.

JAKARTA - MotoGP makin panas! Marc Marquez baru aja mencetak kemenangan ke-90 di MotoGP Argentina kemarin. 

Ini berarti, sekarang cuma dua legenda yang masih ada di atasnya dalam daftar kemenangan sepanjang masa: Valentino Rossi (115 kemenangan) dan Giacomo Agostini (122 kemenangan).

Tapi, sampai kapan?

Dengan 22 balapan per musim, bukan nggak mungkin Marquez bisa melampaui dua ikon Italia tersebut sebelum kontraknya dengan Ducati Lenovo berakhir dalam dua tahun ke depan.

Agostini: "Saya Jelas Tidak Menginginkannya!"

Ketika ditanya bagaimana perasaannya jika Marquez melewati rekornya, Agostini memberikan jawaban yang cukup jujur. 

Dalam wawancara dengan La Repubblica, dia bilang, "Saya jelas tidak menginginkannya!"

"Saya pasti nggak bakal senang, tapi saya akan tetap memberi selamat padanya. Dia memang pantas mendapatkannya," lanjut Agostini.

Bukan cuma rekor kemenangan terbanyak yang jadi target Marquez. Kalau musim ini dia sukses jadi juara dunia, maka dia akan menyamai catatan Rossi dengan tujuh gelar MotoGP dan sembilan gelar kejuaraan dunia di semua kelas.

"Tahun ini dia menargetkan gelar kesembilan untuk menyamai Rossi," kata Agostini.

"Kalau dia berhasil, target berikutnya pasti gelar ke-10. Dia nggak akan mikirin hal lain. Tapi ya, kita semua bakal melakukan hal yang sama kalau di posisinya. Menang itu luar biasa."

Jika berhasil meraih gelar ke-10, Marquez akan menjadi pembalap paling sukses di era modern, meskipun rekor 15 gelar dunia Agostini yang diraih di tahun 1960-an dan 70-an kemungkinan besar nggak akan bisa digapai siapa pun.

Di daftar gelar dunia terbanyak, Marquez juga baru saja menyamai Angel Nieto, yang punya koleksi 13 gelar dunia di berbagai kelas.

Bagnaia, Saingan atau Korban Berikutnya?

Sejauh ini, Marquez sudah tampil dominan dalam dua akhir pekan balapan pertamanya bersama Ducati Lenovo. 

Sementara itu, rekan setimnya, Francesco "Pecco" Bagnaia, belum bisa mengalahkannya di sesi mana pun tahun ini.

Agostini pun nggak melihat Marquez bakal mengendurkan gas dalam waktu dekat.

"Kalau terserah dia, Marquez pasti ingin menang di semua 44 balapan dalam satu musim (termasuk Sprint), tanpa menyisakan remah-remah untuk yang lain. 

Dia akan mencoba, itu pasti. Di posisinya, kamu juga bakal melakukan hal yang sama," kata Agostini.

Tapi bagaimana dengan Bagnaia yang sudah dua kali juara dunia?

"Kamu nggak bisa menang dua gelar dunia secara kebetulan," ujar Agostini.

"Pecco lebih suka melakukan semuanya dengan tenang, dia ingin mengendalikan segalanya. Saya juga seperti itu. Saya punya kepekaan yang sangat tinggi dalam berkendara dan ingin mengontrol detail sekecil apa pun.

"Sedangkan Mike Hailwood, kasih aja dia motor apa pun, dia bakal langsung kencang. Gila banget! Kalau kita tukeran motor sebelum balapan, dia pasti bakal tetap mencetak waktu yang sama dengan motorku. Sementara aku bakal lebih lambat satu detik dengan motornya."

Marc Marquez sendiri kini mengincar kemenangan ke-91 di Circuit of The Americas (COTA) akhir pekan depan, salah satu sirkuit terbaiknya sepanjang karier.

Jadi, pertanyaannya sekarang: Bisakah Marquez benar-benar memecahkan rekor Agostini? Dan kalau iya, apa Agostini bakal tetap bisa tersenyum?

Jorge Martin Bicara Tentang Dominasi Marc Marquez di Atas Ducati MotoGP 2025

Jorge Martin Bicara Tentang Dominasi Marc Marquez di Atas Ducati MotoGP 2025
Jorge Martin Bicara Tentang Dominasi Marc Marquez di Atas Ducati MotoGP 2025.

JAKARTA - MotoGP musim ini makin panas, bro! Salah satu berita yang lagi rame dibahas adalah komentar Jorge Martin soal dominasi Marc Marquez di awal musim 2025. 

Martin, yang baru aja pindah ke Aprilia, mengakui kalau performa Marquez di atas Ducati pabrikan memang udah bisa diprediksi.

Dari Ducati ke Aprilia: Perjalanan Baru Jorge Martin

Sejak resmi gabung ke Aprilia buat MotoGP 2025, Jorge Martin harus meninggalkan Ducati Desmosedici motor yang sukses membawanya jadi Juara Dunia MotoGP 2024. 

Sayangnya, meski udah buktiin kualitasnya, Martin tetap nggak dapet tempat di tim pabrikan Ducati.

Keputusan Ducati yang lebih memilih Enea Bastianini di 2022, lalu mempertahankannya di 2023 meski Martin bertarung sengit untuk gelar juara, hingga akhirnya menggantinya dengan Marc Marquez di 2024, bikin banyak fans bertanya-tanya. 

Tapi, Martin tetap move on dan fokus ke tantangan baru bareng Aprilia.

Marc Marquez Menggila di MotoGP 2025

Nggak bisa dipungkiri, Marquez langsung tampil menggila di musim ini! Dari dua seri pertama di Thailand dan Argentina, doi sukses menyapu bersih empat balapan dengan kemenangan.

Martin sendiri yang harus absen akibat cedera, sadar kalau mempertahankan gelar juaranya bakal jadi tantangan besar. Tapi, dia nggak kaget dengan performa Marquez di atas motor Ducati.

"Marc menang itu bukan hal yang nggak bisa diduga," kata Martin dalam wawancaranya bareng Gazzetta dello Sport.

Fokus Jorge Martin: Bangkit Bareng Aprilia

Alih-alih kecewa nggak dapet kursi di Ducati, Martin justru makin termotivasi buat bawa Aprilia ke level tertinggi. 

Seperti yang kita tahu, Aprilia belum pernah juara di kelas MotoGP, dan Martin ngelihat ini sebagai tantangan besar yang justru bikin semangat.

"Gue nggak dendam sama siapa pun. Di akhir hari, gue suka tantangan, dan nggak ada tantangan yang lebih besar daripada coba juara lagi dengan motor yang belum pernah juara," ungkapnya.

Namun, langkah awal Martin bersama Aprilia nggak semulus yang dibayangkan. 

Cedera yang dialaminya di awal musim bikin dia harus absen lumayan lama, minimal sampai MotoGP Qatar di bulan April.

"Dibanding pembalap lain, gue udah ketinggalan sekitar 5.000 km dari sisi mileage," katanya, menyoroti betapa pentingnya waktu adaptasi dengan motor baru.

Tapi, Martin tetap optimis.

"Semua terjadi karena alasan. Ini bakal bikin gue comeback lebih kuat dari sebelumnya. Bareng Aprilia, gue bakal kembali lebih kuat!" tegasnya.

MotoGP 2025 Makin Seru!

Dengan Marc Marquez yang makin dominan dan Jorge Martin yang siap bangkit bareng Aprilia, MotoGP 2025 bakal jadi musim yang nggak boleh dilewatin. 

Apakah Martin bakal sukses membawa Aprilia ke puncak? Kita tunggu aja kejutan-kejutan selanjutnya!

Rabu, 19 Maret 2025

Marc Marquez Bongkar Inspirasi dari Atlet yang Nggak Sengaja Bocorin Kepindahannya dari Honda

Marc Marquez Bongkar Inspirasi dari Atlet yang Nggak Sengaja Bocorin Kepindahannya dari Honda
Marc Marquez Bongkar Inspirasi dari Atlet yang Nggak Sengaja Bocorin Kepindahannya dari Honda.

JAKARTA - Siapa sangka, ternyata legenda MotoGP Marc Marquez punya inspirasi besar dari salah satu atlet top dunia, Rafael Nadal! Yup, pembalap pabrikan Ducati itu mengaku kalau perjuangan Nadal dalam menghadapi cedera dan bangkit kembali jadi motivasi utamanya buat comeback ke puncak MotoGP.

Marquez, yang masuk nominasi penghargaan Comeback of the Year di ajang Laureus Sports Awards, bilang kalau momen Nadal juara Australian Open 2022 adalah titik balik buat dirinya. 

Saat itu, Marquez lagi duduk di sofa dengan kondisi tangan yang masih belum bisa digerakin sepenuhnya akibat cedera.

"Tentu aja, di dunia olahraga ada banyak kisah comeback yang luar biasa. Tapi buat gue, [Rafael] Nadal itu inspirasi yang nyata," kata Marquez ke Laureus. 

"Gue inget banget, pas dia main di Australian Open dan menang setelah berkali-kali kena cedera, gue lagi duduk di rumah dengan tangan masih terblokir total. Saat itu gue langsung mikir, ‘Oke, gue juga bisa balik lagi’."

Kisah cedera Nadal memang nggak kalah dramatis. Petenis asal Spanyol ini sering banget dihantam cedera, terutama di bagian lutut di awal 2010-an. 

Pas Marquez ngeliat dia juara Australian Open 2022, Nadal baru aja comeback setelah musim 2021-nya terhenti gara-gara cedera kaki kiri.

Nah, kalau buat Marquez, cedera yang paling bikin kariernya terancam adalah patah tulang humerus di 2020. 

Cedera ini bikin dia harus absen lama dan bahkan mengalami masalah penyembuhan yang bikin lengannya nggak pulih dengan benar. 

Belum lagi masalah diplopia (gangguan penglihatan ganda) di 2022 yang makin memperparah situasi.

Dari Honda ke Ducati: Bocoran yang Nggak Sengaja dari Nadal

Meski akhirnya bisa comeback secara fisik di 2023, Honda yang dikendarainya udah nggak kompetitif lagi buat bersaing di barisan depan. 

Keputusan Marquez buat cabut lebih awal dari HRC dan gabung Ducati ternyata sempat bocor duluan oleh siapa? Yup, Rafael Nadal sendiri!

Nadal secara nggak sengaja nge-spill kepindahan Marquez ke Ducati pada 2023 sebelum diumumkan secara resmi. 

Dan sekarang? Keputusan itu terbukti jadi langkah terbaik buat Marquez! Sejak awal musim 2024, dia udah menang lima balapan Grand Prix. 

Bahkan, di musim 2025, doi ngegas langsung dengan hasil sempurna di dua seri pembuka di Thailand dan Argentina: pole position, menang di Sprint Race, dan juara Grand Prix!

Perjalanan Marquez ini jelas jadi inspirasi buat banyak orang, bukan cuma di dunia MotoGP, tapi juga di olahraga secara keseluruhan. 

Dari cedera parah, keputusan besar buat pindah tim, sampai akhirnya balik ke puncak, Marquez nunjukin kalau mental baja dan kerja keras emang nggak ada matinya!