Berita Borneotribun.com: Lebanon Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Lebanon. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lebanon. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 Januari 2024

Tuan Rumah Qatar Sabet Kemenangan Dominan di Piala Asia 2023, Pecahkan Kebuntuan dengan Kemenangan 3-0 atas Lebanon

Tuan Rumah Qatar Sabet Kemenangan Dominan di Piala Asia 2023, Pecahkan Kebuntuan dengan Kemenangan 3-0 atas Lebanon
Pemain muda tim Qatar Akram Afif (AFC)
JAKARTA - Qatar, sebagai tuan rumah, menunjukkan dominasi yang kuat dengan mengalahkan Lebanon 3-0 dalam pertandingan pembuka Piala Asia 2023 di Stadion Lusail, Doha, Jumat malam waktu setempat.

Dua striker utama Qatar, Akram Afif (2) dan Almoez Ali, menjadi pahlawan dengan mencatatkan ketiga gol bagi tim tuan rumah. 

Meskipun pertandingan baru dimulai, juara bertahan Qatar tampil agresif sejak awal.

Abdulaziz Hatem mencoba mencetak gol pada menit ke-2 melalui umpan Almoez Ali dari sisi kiri kotak penalti, namun upayanya digagalkan oleh penjaga gawang Lebanon, Mostafa Matar.

Dalam pertarungan yang ketat, Qatar mendominasi serangan dengan 16 tendangan dibandingkan dengan sembilan tendangan yang dilakukan oleh Lebanon. 

Qatar juga mencatatkan 13 tendangan dari dalam kotak penalti, sementara Lebanon hanya memiliki lima peluang.

Gol pertama bagi Qatar terjadi pada menit ke-45 melalui Akram Afif, yang menerima umpan dari Almoez Ali dan dengan cepat menjebol gawang lawan.

Pada menit ke-56, Qatar menambah keunggulan dengan gol kedua melalui sepakan Almoez Ali yang melesat dari sisi kiri gawang setelah menerima umpan dari Mohammed Waad. 

Pertahanan Lebanon tidak mampu mengantisipasi pergerakan Ali, sehingga gawang Matar berhasil dijebol.

Tidak memberi kesempatan untuk lawan, Qatar kembali mencetak gol pada menit 90+6, kali ini lewat Akram Afif. 

Pertahanan Lebanon terbukti lemah karena meninggalkan Afif tanpa pengawalan di depan gawang. 

Afif dengan cepat memanfaatkan peluang tersebut dan membobol gawang Lebanon dengan tendangan kaki kirinya.

Dengan kemenangan ini, Qatar meraih poin maksimal pada pertandingan pembuka Piala Asia 2023 dan untuk sementara memimpin klasemen Grup A pada babak penyisihan.

Suasana Gembira di Stasiun Metro Msheireb Saat Menuju Pertandingan Lebanon vs Qatar

Suporter timnas sepak bola Lebanon menggunakan kereta bawah tanah Metro menuju Stadion Lusail untuk menyaksikan tim kesayangan mereka menghadapi Qatar pada pertandingan pembuka Piala Asia 2023, Jumat. (ANTARA/Roy Rosa Bachtiar)
Suporter timnas sepak bola Lebanon menggunakan kereta bawah tanah Metro menuju Stadion Lusail untuk menyaksikan tim kesayangan mereka menghadapi Qatar pada pertandingan pembuka Piala Asia 2023, Jumat. (ANTARA/Roy Rosa Bachtiar)
JAKARTA - Stasiun Metro Doha, Qatar, ramai oleh kehadiran para penggemar tim nasional sepak bola Lebanon yang berkumpul untuk menuju Stadion Lusail pada Jumat.

Kedatangan massal para pendukung ini bertujuan untuk menyaksikan pertandingan tim kesayangan mereka melawan tuan rumah, yang sekaligus menjadi pembuka dari turnamen Piala Asia 2023 yang diselenggarakan di Doha mulai 12 Januari hingga 10 Februari.

Suporter timnas Lebanon tampak mencolok dengan membawa bendera nasional dalam berbagai ukuran. 

Kerumunan penggemar Lebanon terutama terlihat di Stasiun Metro Msheireb, yang merupakan stasiun utama di jaringan kereta bawah tanah tersebut.

Stasiun Metro Msheireb menjadi simpul tiga jalur kereta bawah tanah, yaitu rute merah, hijau, dan emas. 

Stadion Lusail, tempat pertandingan tersebut berlangsung, terletak di ujung rute merah di utara Doha.

Stasiun Metro Msheireb menjadi titik transit bagi para pendukung yang datang dari berbagai bagian Kota Doha. 

Mereka kemudian berganti rute untuk mencapai Stadion Lusail yang berjarak 19 kilometer dari pusat kota.

Pertandingan antara Lebanon dan Qatar merupakan satu-satunya laga yang dimainkan pada hari tersebut. Sebelum kick-off pada pukul 19.00 waktu Qatar, acara dimulai dengan pesta pembukaan Piala Asia 2023 yang meriah.

Pesta pembukaan itu dimeriahkan oleh pertunjukan musik dan teatrikal, diakhiri dengan pertunjukan kembang api yang mempesona di sekitar atap stadion berbentuk lingkaran.

Stadion Lusail tidak hanya menjadi tempat pertandingan pembuka Piala Asia 2023, tetapi juga dijadwalkan sebagai tempat babak final yang akan berlangsung pada 10 Februari pukul 18.00 waktu Qatar.

Senin, 24 Mei 2021

Hizbullah Peringati Penarikan Mundur Israel dari Lebanon

Hizbullah Peringati Penarikan Mundur Israel dari Lebanon
Ribuan warga Palestina di Lebanon melambaikan bendera Palestina pada aksi mendukung Palestina di Beirut, Lebanon (18/5) lalu.


BorneoTribun Internasional - Pendukung Hizbullah hari Minggu (23/5) memperingati berakhirnya pertempuran di Gaza baru-baru ini dan sekaligus 21 tahun penarikan pasukan Israel dari Lebanon Selatan, dengan pawai di perbatasan Lebanon dan Israel.


Para pejuang dan pendukung kelompok militan itu berkumpul di pagar perbatasan yang menghadapi ke kota Metula, Israel. Mereka melambai-lambaikan bendera Palestina dan spanduk Hizbullah yang berwarna kuning terang, sambail meneriakkan slogan-slogan.


Kendaraan-kendaraan pasukan penjaga perdamaian PBB tampak berpatroli di kawasan itu selama acara pawai tersebut.


Anggota parlemen Lebanon dari blok Hizbullah, Ali Fayyad, menyamakan konflik di Gaza itu dengan konflik bersejarah Lebanon dan Israel, khususnya pada “siklus pencegahan dan penangkisan”


“Tidak ada keraguan lagi bahwa apa yang terjadi di Palestina merupakan peristiwa besar dan dalam beberapa hal menunjukkan apa yang telah dialami Lebanon selama bertahun-tahun. Sekarang ini merupakan hal normal di Palestina untuk melakukan hal-hal terakit keseimbangan dan penangkalan serupa dengan yang kami lalui. Saya ingat pada Juli 1983 dan April 1996, menuju pembebasan pada tahun 2000.”


Pasukan Israel ditarik dari Lebanon Selatan pada tahun 2000 setelah pendudukan selama 18 tahun sejak perang tahun 1982. [em/jm]


Oleh: VOA

Kamis, 20 Mei 2021

Israel Balas Serangan Roket dari Lebanon dengan Artileri

Israel Balas Serangan Roket dari Lebanon dengan Artileri
Militer Israel disiagakan dekat perbatasan Lebanon Rabu (19/4), pasca serangan 4 roket dari Lebanon ke Israel.

BorneoTribun Internasional -- Militer Israel Rabu (19/5) melancarkan serangan artileri ke "sejumlah target" di Lebanon sebagai tanggapan atas tembakan empat roket yang menurut militer Israel diluncurkan dari Lebanon ke Israel.

"Kami siap menghadapi skenario apa pun di front mana pun," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.

Militer Israel juga mengatakan pihaknya mencegat salah satu dari tembakan roket itu sementara "sisanya kemungkinan besar jatuh di daerah terbuka dan kosong."

Meskipun belum jelas siapa yang menembakkan roket tersebut, sumber keamanan di Lebanon mengkonfirmasi bahwa empat roket telah ditembakkan ke Israel dari sebuah desa dekat pantai selatan kota Tirus di Lebanon.

Belum ada laporan mengenai korban atau kerusakan atau dari kedua pihak.

Peluncuran roket hari Rabu menandai untuk ketiga kalinya roket ditembakkan dari Lebanon ke Israel sejak bentrokan antara Israel dan Palestina meletus pada 10 Mei.

Juru bicara militer Israel Hidai Zilberman, Selasa mengatakan militer Israel percaya faksi kecil Palestina bertanggung jawab atas serangan itu, bukan kelompok teroris Hizbullah, yang berpengaruh dan memiliki akses roket canggih di Lebanon selatan.

Gerilyawan Israel dan Hizbullah berperang pada tahun 2006 dan kelompok kecil Palestina di Lebanon, di masa lalu kadang-kadang menembak Israel.

Peluncuran roket hari Rabu dan serangan balasan itu terjadi sementara protes setiap hari terjadi di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel untuk mengecam serangan mematikan Israel di Jalur Gaza. [my/jm]

Oleh: VOA

Rabu, 30 Desember 2020

FBI Temukan 500 Ton Pupuk Penyebab Ledakan Pelabuhan Beirut

FBI Temukan 500 Ton Pupuk Penyebab Ledakan Pelabuhan Beirut
Tim penyelmat mencari korban di reruntuhan gedung-gedung yang rusak di kawasan Gemmayze, akibat ledakan hebat di kawasan pelabuhan Beirut awal Agustus lalu, Lebanon, 4 September 2020. (Foto: Reuters)

BorneoTribun | Internasional - Perdana Menteri Lebanon yang akan mundur dari jabatannya, Hassan Diab, Selasa (29/12), mengatakan penyelidikan FBI terhadap ledakan 4 Agustus di pelabuhan Beirut memperoleh temuan, ledakan itu disebabkan oleh 500 ton amonium nitrat.

Perdana menteri, yang mengundurkan diri setelah ledakan yang menewaskan lebih dari 200 orang itu, sebelumnya mengatakan lebih dari 2.700 ton pupuk amonium nitrat disimpan secara sembarangan di gudang pelabuhan selama bertahun-tahun.

Namun, Diab dalam penjelasan singkat kepada wartawan mengatakan laporan badan intelijen domestik AS, yang membantu Lebanon dalam penyelidikan tersebut, mengatakan hanya seperempat dari jumlah itu yang meledak.

"Laporan FBI mengungkapkan jumlah yang meledak hanya 500 ton," ujarnya. "Ke mana 2.200 ton (lainnya)?" tambah Diab.

AFP belum bisa memverifikasi isi laporan FBI secara independen.

Hampir lima bulan setelah ledakan itu, tidak banyak penjelasan mengenai keadaan yang menyebabkan bencana terburuk di Lebanon pada masa damai itu. Ledakan itu secara luas dianggap sebagai kelalaian dan korupsi elit penguasa negara itu selama beberapa dekade.

Lambatnya penyelidikan telah memicu kemarahan di dalam negeri dan ketidakpercayaan di antara para donor internasional. Dukungan donor ini sangat dibutuhkan jika Lebanon ingin bertahan dari krisis ekonominya yang paling parah dalam beberapa dekade. [my/jm]

Oleh: VOA Indonesia

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno