Berita Borneotribun.com: Kapuas Hulu Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Kapuas Hulu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kapuas Hulu. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 September 2024

Pemkab Kapuas Hulu perkuat konektivitas wilayah pedalaman

Pemkab Kapuas Hulu perkuat konektivitas wilayah pedalaman
Pemkab Kapuas Hulu perkuat konektivitas wilayah pedalaman. (ANTARA)
Pontianak - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu resmi memulai pembangunan Jembatan Sungai Peniung tahap pertama dengan nilai anggaran sebesar Rp1,98 miliar, proyek itu diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas antarwilayah serta mendukung percepatan perekonomian lokal, terutama di wilayah pedalaman yang selama ini menghadapi keterbatasan infrastruktur.

"Jembatan tersebut merupakan bagian dari strategi besar pemerintah daerah untuk menghubungkan desa-desa terpencil dengan pusat-pusat ekonomi. Pembangunan ini sangat vital bagi masyarakat yang selama ini kesulitan mengakses layanan kesehatan, pendidikan, dan pasar sehingga kami berharap jembatan ini dapat menjadi jalur penghubung utama yang mempermudah distribusi barang, terutama hasil pertanian dan perkebunan," kata Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan di Kecamatan Kalis, Rabu.

Menurutnya, desa-desa di sekitar Sungai Peniung, yang mayoritas penduduknya bergantung pada sektor pertanian dan perkebunan, selama ini menghadapi tantangan logistik dalam mengirim hasil bumi ke pasar.

Dengan terbangunnya jembatan ini, diharapkan distribusi produk perkebunan seperti karet, sawit, dan hasil perikanan dapat berlangsung lebih efisien, sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat.

Selain itu, jembatan ini juga berperan penting dalam meningkatkan konektivitas wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.

Sebagai salah satu kabupaten yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Kapuas Hulu memiliki potensi strategis dalam pengembangan kawasan ekonomi perbatasan.

"Akses yang lebih baik diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi serta memperkuat pertahanan wilayah perbatasan," katanya.

Pembangunan Jembatan Sungai Peniung merupakan bagian dari program besar pemerintah daerah untuk membangun infrastruktur dasar di berbagai wilayah pedalaman Kalimantan Barat.

Bupati Kapuas Hulu menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu, serta memastikan kualitas bangunan yang baik demi kepentingan jangka panjang.

"Tahap pertama pembangunan jembatan ini baru permulaan. Kami akan melanjutkan proyek-proyek infrastruktur lain yang mendukung pertumbuhan wilayah, termasuk pembangunan jalan-jalan penghubung dan perbaikan fasilitas umum lainnya," tuturnya.

Selain pembangunan jembatan, pemerintah daerah juga berencana mengembangkan akses telekomunikasi dan listrik di wilayah pedalaman sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Infrastruktur yang memadai diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang investasi di sektor perkebunan, pariwisata, dan industri kreatif.

Meski disambut positif oleh masyarakat, proyek ini dihadapkan pada tantangan cuaca dan kondisi geografis yang cukup sulit.

Namun, pihak kontraktor memastikan bahwa pekerjaan akan dilakukan dengan standar keamanan tinggi dan penyelesaian sesuai jadwal.

"Dengan terbangunnya jembatan ini, kami berharap adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Akses yang lebih mudah akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan membuka lebih banyak peluang kerja," kata Antonius, salah satu tokoh masyarakat setempat.

Pembangunan Jembatan Sungai Peniung menjadi simbol komitmen pemerintah Kapuas Hulu untuk terus mendorong pemerataan pembangunan, memperkuat ketahanan ekonomi daerah, serta mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Barat.

Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA

Sabtu, 31 Agustus 2024

MADANI Berkelanjutan Luncurkan “Merapah Banua”, Platform Kreatif Komunitas untuk Lestarikan Warisan Budaya dan Ekonomi Sirkular Ramah Lingkungan di Kapuas Hulu

MADANI Berkelanjutan Luncurkan “Merapah Banua”, Platform Kreatif Komunitas untuk Lestarikan Warisan Budaya dan Ekonomi Sirkular Ramah Lingkungan di Kapuas Hulu
MADANI Berkelanjutan Luncurkan “Merapah Banua”, Platform Kreatif Komunitas untuk Lestarikan Warisan Budaya dan Ekonomi Sirkular Ramah Lingkungan di Kapuas Hulu.
PUTUSSIBAU - Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dikenal sebagai “The Heart of Borneo,” kini memiliki inisiatif kolaborasi baru yang menghubungkan kekayaan alam dan budaya lokal dengan publik. Melalui platform inovatif bernama "Merapah Banua," MADANI Berkelanjutan mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengembangkan potensi lokal yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Inisiatif ini tak hanya menjadi jembatan bagi pelestarian alam dan budaya, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi komunitas lokal.

“Merapah Banua adalah langkah nyata untuk mengangkat nilai kekayaan alam dan budaya Kapuas Hulu. Budaya, manusia dan alam merupakan satu kesatuan. Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengembangkan berbagai potensi lokal yang ada, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan dan budaya di wilayah ini maupun wilayah lain di Indonesia”, ucap Trias Fetra, Program Lead Komoditas Berkelanjutan di MADANI Berkelanjutan, pada saat meluncurkan platform “Merapah Banua” di acara Hulu Indonesia Festival (Hi-Fest) 2024 di Kota Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat pada 31 Agustus 2024. 


Nama Merapah Banua berasal dari kata “merapah” yang artinya mengembara atau menjelajah, dan “banua” yang berarti negeri atau rumah. Melalui platform ini, MADANI Berkelanjutan mengajak masyarakat luas untuk menjelajahi dan lebih mengenal berbagai potensi Kapuas Hulu, serta mendorong  masyarakat di hulu pada khususnya untuk berkolaborasi dalam mengembangkan wilayah tersebut.


Merapah Banua dirancang untuk menjadi ruang kreatif dan wadah bagi individu dan komunitas yang memiliki semangat yang sama dalam mengembangkan The Heart of Borneo. Melalui empat fitur utama, Merapah Banua membagikan kisah perjalanan mengeksplorasi alam dan budaya Kapuas Hulu melalui Cerita Perjalanan; mengenal kehidupan masyarakat adat Dayak dari dekat sekali bersama potensi komoditas lestari yang mereka miliki melalui Virtual Reality Tour 360°; terhubung dengan berbagai inisiatif kelompok anak muda yang berkomitmen melestarikan warisan budaya benda dan non benda Kapuas Hulu lewat rubrik Komunitas; serta mengapresiasi produk ramah alam dari tangan para perajin, pengusaha, dan UMKM setempat dengan berbelanja hasta karya mereka melalui pasar daring Pasar Rakyat Hulu. 


"Komunitas-komunitas lokal di Kapuas Hulu memiliki potensi luar biasa. Merapah Banua hadir sebagai wadah informasi yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal, lingkungan sosial, dan budaya. Dengan melibatkan orang muda dari berbagai latar belakang di Kapuas Hulu, inisiatif ini dapat menyebarluaskan cerita dan nilai-nilai positif tersebut. Saya berharap, Merapah Banua dapat menjadi corong inspiratif yang mampu menggerakkan siapa pun untuk ambil bagian dalam gerakan ini," kata Agustinus Surya Indrawan, Ketua Putussibau Art Community (PAC). 

“Pasar Rakyat Hulu adalah langkah awal bagi UMKM di Kapuas Hulu untuk memperkenalkan produk mereka secara lebih luas. Kami berharap ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, terutama bagi para perempuan perajin tenun yang juga berperan dalam konservasi hutan,” jelas Hardiyanti, founder Mahakarya Tenun, wadah pendokumentasian para perempuan perajin tenun Dayak Iban.

Merapah Banua diperkenalkan secara resmi pada publik pada acara Hulu Indonesia Festival (Hi-Fest) 2024 yang diselenggarakan di Aula Paroki Kota Putussibau. Dengan tema “Satu Bumi”, festival ini menampilkan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan Merapah Banua kepada publik dengan beberapa kegiatan, seperti Talkshow bertema “Berserikat untuk Alam dan Budaya” dengan menghadirkan beberapa tokoh penggiat lingkungan dan budaya pada Sabtu, 31 Agustus 2024. Dan Pameran Foto, Booth Virtual Tour, & Website Merapah Banua yang memberikan pengalaman interaktif bagi pengunjung untuk mengeksplorasi keindahan dan kekayaan budaya Kapuas Hulu lewat kacamata Virtual Tour 360° pada Jumat-Sabtu 30-31 Agustus 2024.


Kabupaten Kapuas Hulu yang terletak di Kalimantan Barat selama ini dikenal dengan areal hutan luas dan keanekaragaman hayatinya. Wilayah ini, bersama dengan Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Brunei, Sarawak, dan Sabah (Malaysia) menjadi rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna unik yang juga memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti  tengkawang hingga karet. Namun, potensi besar ini masih membutuhkan pengelolaan yang tepat agar dapat menjadi peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian tanpa merusak lingkungan.

MADANI Berkelanjutan, sebuah lembaga nirlaba yang beberapa tahun terakhir fokus melakukan riset dan advokasi di Kapuas hulu, merespon tantangan ini dengan  menggagas Merapah Banua. Inisiatif ini merupakan platform kolaboratif yang melibatkan komunitas-komunitas lokal untuk menghubungkan potensi budaya dan ekonomi sirkular ramah lingkungan di Kapuas Hulu dengan pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. 

“Melalui Merapah Banua, MADANI Berkelanjutan berharap dapat membangun sinergi yang kuat antara pelaku usaha, komunitas lokal, dan pemerintah dalam pengembangan potensi daerah yang berkelanjutan. Platform ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi kolaborasi yang lebih luas dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat di Kapuas Hulu. Dengan semangat “Dari Kapuas Hulu untuk Kapuas Hulu”, Merapah Banua mengajak semua pihak untuk berkontribusi, berkolaborasi, berinteraksi, dan berdaya bersama.

Kamis, 15 Agustus 2024

Pemkab Kapuas Hulu Bersama DPRD Bahas Rancangan Perda RPJPD 2025-2045

Pemkab Kapuas Hulu Bersama DPRD Bahas Rancangan Perda RPJPD 2025-2045
Pemkab Kapuas Hulu Bersama DPRD Bahas Rancangan Perda RPJPD 2025-2045.
KAPUAS HULU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat sedang membahas rancangan Peraturan Daerah (Perda) yang sangat penting bagi masa depan daerah tersebut, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2025-2045. 

Pembahasan ini merupakan langkah strategis untuk menentukan arah kebijakan pembangunan jangka panjang di Kapuas Hulu.

"Pembahasan Perda RPJPD itu untuk menjaring aspirasi semua pihak untuk menentukan arah kebijakan pembangunan jangka panjang di Kapuas Hulu," ujar Sekretaris Daerah Kapuas Hulu, Mohd Zaini, saat menghadiri rapat paripurna pembahasan rancangan Perda RPJPD di Putussibau, Rabu (tanggal tidak disebutkan).

Dalam rapat tersebut, beberapa poin utama menjadi fokus pembahasan. Salah satunya adalah penajaman visi, misi, dan sasaran pembangunan jangka panjang daerah. 

Selain itu, pembahasan juga mencakup klarifikasi serta penajaman tahapan dan prioritas pembangunan yang akan dijalankan dalam jangka panjang.

Zaini menegaskan bahwa pembahasan RPJPD ini penting untuk membangun komitmen bersama antara seluruh pemangku kepentingan di Kapuas Hulu. Dengan demikian, RPJPD yang dihasilkan dapat menjadi pedoman utama dalam melaksanakan pembangunan daerah selama 20 tahun ke depan.

"Harapan kami, melalui pembahasan rancangan Perda ini, kita bisa menghasilkan perencanaan pembangunan yang tepat sasaran dan sesuai dengan aturan serta ketentuan yang berlaku. Ini semua harus berdasarkan skala prioritas kebutuhan masyarakat dan daerah," ungkapnya.

Saat ini, infrastruktur seperti jalan dan jembatan masih menjadi prioritas utama dalam pembangunan di Kapuas Hulu. 

Selain itu, sektor pendidikan, kesehatan, perikanan, dan perkebunan juga mendapat perhatian khusus dalam perencanaan pembangunan jangka panjang ini.

Tak hanya itu, Zaini juga menekankan pentingnya penataan ruang, peningkatan pelayanan publik, serta peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Kapuas Hulu. 

"Makanya dalam pembahasan rancangan Perda RPJPD ini, Pemkab Kapuas Hulu melibatkan semua pemangku kepentingan dan menyerap aspirasi agar pembangunan jangka panjang terencana dengan baik," tambahnya.

Oleh: ANTARA/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Sabtu, 10 Agustus 2024

Merah Putih Berkibar di Perbatasan: Semarak HUT RI ke-79 di Badau, Kapuas Hulu

Merah Putih Berkibar di Perbatasan: Semarak HUT RI ke-79 di Badau, Kapuas Hulu
Merah Putih Berkibar di Perbatasan: Semarak HUT RI ke-79 di Badau, Kapuas Hulu.
KAPUAS HULU – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) yang ke-79, Polres Kapuas Hulu melalui Kapolsek Badau AKP Supriyanto memimpin kegiatan pembagian dan pemasangan bendera Merah Putih di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu.

Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 10 Agustus 2024, mulai pukul 08.00 WIB, dengan tujuan untuk menanamkan semangat nasionalisme di kalangan masyarakat perbatasan.

Kegiatan tersebut melibatkan berbagai elemen penting, termasuk Koramil 1206-04/Bdu yang diwakili oleh Lettu Inf Fadly Yanoor, Satgas Pamtas Yon Zipur 5/ABW (Pos Kotis) dan Pos Mentari, serta Kepala Desa Sebindang Karyadi dan Kepala Desa Badau Sukimin, beserta staf mereka. Kerja sama antarinstansi ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam menjaga semangat kebangsaan di wilayah terluar Indonesia.

Sasaran utama dari kegiatan ini adalah masyarakat yang belum memiliki bendera atau bendera mereka sudah tidak layak pakai.

Selain itu, pemasangan tiang dan bendera Merah Putih dilakukan di sepanjang Jalan Poros Lintas Utara yang menghubungkan Desa Sebindang, Desa Badau, dan Desa Janting.

Langkah ini menandai semangat kebersamaan di wilayah perbatasan, dengan Merah Putih yang berkibar megah sebagai simbol persatuan dan semangat juang bangsa.

Rangkaian kegiatan ini berhasil diselesaikan dengan lancar dan aman pada pukul 12.00 WIB.

Dalam suasana yang kondusif, bendera Merah Putih berkibar dengan gagah, mengingatkan kembali pada semangat perjuangan yang harus selalu dijaga, terutama di daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

AKP Supriyanto dalam penutupan kegiatan ini mengajak seluruh masyarakat, terutama yang berada di wilayah perbatasan, untuk terus menumbuhkan jiwa nasionalisme.

Ia berharap, peringatan HUT RI ke-79 ini menjadi momentum bagi seluruh warga untuk semakin mencintai dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kamis, 08 Agustus 2024

Disdukcapil Kapuas Hulu Tingkatkan Pelayanan Menyambut HUT RI ke-79

Disdukcapil Kapuas Hulu Tingkatkan Pelayanan Menyambut HUT RI ke-79
Disdukcapil Kapuas Hulu Tingkatkan Pelayanan Menyambut HUT RI ke-79.
KAPUAS HULU - Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-79, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kapuas Hulu menunjukkan komitmennya dengan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 

Menjelang perayaan kemerdekaan, Disdukcapil Kapuas Hulu memfokuskan diri pada upaya memastikan semua layanan administrasi kependudukan dapat dilakukan dengan cepat dan efisien.

Kepala Disdukcapil Kapuas Hulu, Usmandi, menyatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan berbagai langkah untuk menangani lonjakan permintaan layanan selama periode HUT RI ke-79. 

Langkah-langkah ini meliputi penambahan staf dan penguatan sistem teknologi informasi untuk meningkatkan kecepatan dan kualitas pelayanan.

“Kami memahami bahwa menjelang HUT RI ke-79, masyarakat memiliki kebutuhan mendesak untuk layanan administrasi kependudukan seperti pembuatan KTP, akta kelahiran, dan dokumen penting lainnya. Untuk itu, kami telah memperpanjang jam operasional dan menambah jumlah petugas untuk melayani masyarakat dengan lebih baik,” ujar Usmandi.

Sebagai bagian dari perayaan HUT RI ke-79, Disdukcapil Kapuas Hulu juga mengadakan berbagai kegiatan sosial dan edukasi. 

Kegiatan ini meliputi penyuluhan tentang pentingnya administrasi kependudukan, serta pemberian bantuan untuk masyarakat yang membutuhkan dalam pengurusan dokumen-dokumen penting.

Disdukcapil Kapuas Hulu berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik, terutama pada momen-momen penting seperti HUT RI. 

Dengan berbagai upaya dan inovasi yang dilakukan, diharapkan masyarakat Kapuas Hulu dapat merasakan manfaat dari pelayanan prima yang diberikan.

Open Turnamen Sepak Bola Meriahkan HUT ke-79 Republik Indonesia di Kecamatan Empanang, Diikuti oleh 33 Tim yang akan Berlaga

Open Turnamen Sepak Bola Meriahkan HUT ke-79 Republik Indonesia di Kecamatan Empanang, Diikuti oleh 33 Tim yang akan Berlaga
Open Turnamen Sepak Bola Meriahkan HUT ke-79 Republik Indonesia di Kecamatan Empanang, Diikuti oleh 33 Tim yang akan Berlaga.
KAPUAS HULU - Kecamatan Empanang memulai perayaan HUT ke-79 Republik Indonesia dengan semangat olahraga melalui Open Turnamen Sepak Bola. 

Acara ini dimulai pada Selasa 6 Agustus 2024 pukul 13.30 WIB dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat.

Turnamen kali ini diikuti oleh 33 tim yang akan berlaga dengan penuh semangat. 

Pertandingan dijadwalkan berlangsung hingga akhir bulan Agustus, menjanjikan aksi seru di setiap pertandingannya. 

Peserta tidak hanya berasal dari Empanang saja; tim dari kecamatan lain juga turut meramaikan acara ini, menambah warna dan semangat kompetisi.

Acara pembukaan dimulai dengan undian, dan pertandingan pertama mempertemukan Tim dari Desa Nanga Kantuk dengan Tim SMPN 1 Empanang. 

Suasana pembukaan sangat meriah dengan kehadiran Kasi Kesra Kecamatan, Ibu Sema Yasinta, yang mewakili Camat Empanang, serta Kapolsek Empanang beserta anggota, pihak Koramil, Kepala Desa Nanga Kantuk, Patih Empanang, kedua tim yang bertanding, dan masyarakat setempat.

Turnamen ini bukan hanya sebagai ajang olahraga, tetapi juga sebagai bentuk perayaan dan semangat dalam memperingati HUT ke-79 Republik Indonesia. 

Dengan antusiasme yang tinggi dari peserta dan penonton, diharapkan acara ini dapat mempererat hubungan antarwarga serta memberikan hiburan yang menyenangkan.

Minggu, 04 Agustus 2024

Pentingnya Pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kapuas Hulu

Pentingnya Pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kapuas Hulu
Rumah Betang Urang Unsa yang merupakan Cagar budaya dan menjadi salah satu objek wisata budaya yang berada di Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Disporapar Kapuas Hulu
KAPUAS HULU - Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kapuas Hulu, Kalbar, Abang Chairul Saleh, mengimbau desa-desa dengan potensi pariwisata untuk segera membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Inisiatif ini bertujuan untuk mengelola dan mengembangkan objek wisata yang ada di desa masing-masing, demi meningkatkan ekonomi dan pendapatan desa.

"Rata-rata objek wisata berada di pedesaan, jadi penting bagi desa untuk membentuk Pokdarwis agar bisa mengelola dan mengembangkan potensi wisata tersebut," ungkap Abang di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalbar, Minggu lalu.

Saat ini, Kapuas Hulu baru memiliki 13 Pokdarwis dari total 278 desa yang tersebar di 23 kecamatan. Namun, ada enam desa yang baru saja mengusulkan pembentukan Pokdarwis setelah peluncuran sistem informasi layanan Pokdarwis berbasis digital pada 3 Juli 2024.

"Kami menargetkan empat Pokdarwis setelah peluncuran layanan tersebut. Namun, ternyata ada enam yang mengusulkan, ini tentunya respons positif dari pihak desa," kata Abang.

Berikut adalah enam desa yang telah mengusulkan pembentukan Pokdarwis:

  1. Banua Sosoak, Desa Melapi, Kecamatan Putussibau Selatan, dengan potensi pariwisata budaya.
  2. Tambun Dua Soronan, Desa Urang Unsa, Kecamatan Putussibau Selatan.
  3. Telaga Kumang Pegari, Desa Sungai Abau, Kecamatan Batang Lupar.
  4. Alam Bukit Tilung, Desa Nanga Raun, Kecamatan Kalis.
  5. Pantai Musiman Karangan, Desa Pala Pulau, Kecamatan Putussibau Utara.
  6. Kensuray Mansang, Desa Kensuray, Kecamatan Kalis.

"Enam Pokdarwis ini diajukan melalui pemerintahan desa, dan kami berharap desa lainnya juga segera membentuk Pokdarwis," tambahnya.

Abang berharap, dengan adanya Pokdarwis, potensi pariwisata di desa-desa tersebut dapat terus berkembang. Selain mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, ini juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi warga desa.

Pembentukan Pokdarwis tidak hanya menguntungkan bagi pariwisata lokal tetapi juga dapat menjadi langkah awal menuju pengembangan pariwisata yang lebih berkelanjutan dan terencana di Kapuas Hulu. Diharapkan desa-desa lain segera menyusul dan mengambil langkah yang sama demi kesejahteraan bersama.

Pewarta : Teofilusianto Timotius/ANTARA
Editor: Yakop

Jumat, 02 Agustus 2024

Festival Rimba II 2024: Meningkatkan Ekonomi dan Pariwisata di Kapuas Hulu

Festival Rimba II 2024: Meningkatkan Ekonomi dan Pariwisata di Kapuas Hulu
Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat disambut tarian adat istiadat Dayak Iban membuka Festival Rimba ke-II Tahun 2024, di Sungai Utik Desa Batu Lintang, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Prokopim Setda Kapuas Hulu (Teofilusianto Timotius)
KAPUAS HULU - Festival Rimba II tahun 2024 di Sungai Utik, Desa Batu Lintang, Kapuas Hulu, kembali digelar dengan meriah. Acara ini bukan hanya sekadar ajang untuk melestarikan alam, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan dari dalam dan luar negeri. 

Menurut Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat, Festival Rimba merupakan kesempatan emas untuk mempromosikan adat dan budaya lokal. 

“Tidak hanya pelestarian alam, Festival Rimba itu juga dapat menarik perhatian para wisatawan baik dari dalam mau pun luar negeri,” ujar Wahyudi Hidayat saat dihubungi oleh ANTARA di Putussibau Kapuas Hulu.

Promosi Adat dan Budaya Lokal

Festival Rimba juga menjadi ajang untuk memamerkan produk-produk kerajinan tangan dan hasil tenun masyarakat Iban di Sungai Utik. 

Festival Rimba II 2024: Meningkatkan Ekonomi dan Pariwisata di Kapuas Hulu
Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat disambut tarian adat istiadat Dayak Iban membuka Festival Rimba ke-II Tahun 2024, di Sungai Utik Desa Batu Lintang, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Prokopim Setda Kapuas Hulu (Teofilusianto Timotius)
Produk-produk ini sangat diminati oleh para pengunjung dan mampu memberikan nilai ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat. 

"Artinya Festival Rimba itu mendatangkan nilai positif bagi ekonomi masyarakat," tambah Wahyudi.

Dengan adanya festival ini, usaha kecil dan menengah di Kapuas Hulu mendapatkan kesempatan untuk berkembang. 

Pemerintah daerah, bersama dengan masyarakat, berkomitmen untuk terus mendukung agar Festival Rimba bisa menjadi acara tahunan yang lebih besar dan lebih meriah. 

Dukungan dari Pemerintah Daerah

Wahyudi mengapresiasi penyelenggaraan Festival Rimba dan menyatakan bahwa pemerintah daerah siap mendukung agar festival ini menjadi agenda rutin tahunan di Kabupaten Kapuas Hulu. 

Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal dalam menjaga adat, budaya, dan kelestarian alam. 

"Festival Rimba itu mengingatkan kita untuk menjaga kelestarian alam yang telah diwariskan para leluhur," ungkapnya.

Lebih lanjut, Wahyudi berjanji untuk terus memberikan dukungan agar pelaksanaan Festival Rimba semakin meriah setiap tahunnya, dan melibatkan lebih banyak pihak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Kapuas Hulu.

Sungai Utik: Desa Wisata Berpotensi

Sungai Utik, tempat berlangsungnya Festival Rimba, masuk dalam 50 besar desa wisata di Indonesia dan sedang mempersiapkan diri untuk menjadi salah satu dari 10 besar. 

Desa ini dikenal dengan hutan adatnya yang telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah dan penghargaan internasional, berkat pelestarian adat dan budaya yang masih terjaga dengan baik.

Festival Rimba II 2024 menunjukkan bahwa Kapuas Hulu tidak hanya kaya akan keindahan alam, tetapi juga budaya yang unik dan beragam. 

Semoga festival ini terus berkembang dan menjadi daya tarik utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata daerah.

Oleh: ANTARA/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Kamis, 25 Juli 2024

Pekan Gawai Dayak Tampilkan Kekayaan Budaya Kapuas Hulu

Pekan Gawai Dayak Tampilkan Kekayaan Budaya Kapuas Hulu
Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan menaiki mobil hias saat pembukaan Pekan Gawai Dayak ke-III Kapuas Hulu, di Kota Putussibau Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (23/7/2024). ANTARA/Teofilusianto Timotius
KAPUAS HULU - Bupati Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Fransiskus Diaan menegaskan bahwa Pekan Gawai Dayak yang rutin dilaksanakan setiap tahun di Kapuas Hulu bukan sekadar pelestarian adat budaya, namun juga sebagai ajang promosi adat budaya peninggalan leluhur suku Dayak di daerah tersebut. 

"Adat dan budaya di Kapuas Hulu unik dan beragam, tentu itu modal utama untuk kita menarik perhatian wisatawan dalam menumbuhkan sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat," kata Fransiskus Diaan di Putussibau Kapuas Hulu, Rabu.

Fransiskus menekankan pentingnya melestarikan dan mewariskan adat serta budaya leluhur kepada generasi muda. Ia juga mengaku bangga atas keterlibatan generasi muda dalam berbagai rangkaian kegiatan pada pelaksanaan Pekan Gawai Dayak Kapuas Hulu. Menurutnya, adat dan budaya penting ditanamkan kepada generasi muda sebagai jati diri anak bangsa.

Keberagaman Suku di Kapuas Hulu

Kabupaten Kapuas Hulu dikenal dengan keberagaman sukunya, di antaranya suku Dayak, Melayu, Tionghoa, Jawa, Batak, Padang, dan sejumlah suku lainnya. Untuk suku Dayak sendiri, di Kapuas Hulu terdapat sekitar 21 sub suku Dayak yang memiliki adat istiadat serta seni budaya yang berbeda-beda. Komunitas suku Dayak di Kapuas Hulu hingga saat ini masih menjaga dan melestarikan peninggalan para leluhur.

"Keberagaman adat dan budaya adalah suatu anugerah bagi masyarakat Kapuas Hulu dan itu bisa dipromosikan agar dikenal pihak luar serta dapat menarik perhatian para wisatawan," lanjut Fransiskus.

Dukungan Pemerintah Daerah

Fransiskus mengapresiasi terselenggaranya Pekan Gawai Dayak ke-III Kapuas Hulu yang melibatkan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Ia berharap kegiatan positif ini dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat. Pemerintah daerah juga berkomitmen mendukung pelestarian adat dan budaya di Kapuas Hulu dengan harapan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan sektor wisata dengan keunikan dan ciri khas yang tidak dimiliki daerah lain.

Pekan Gawai Dayak ke-III Kapuas Hulu dipusatkan di GOR Uncak Kapuas Kota Putussibau dari tanggal 23 hingga 27 Juli 2024. Kegiatan ini menjadi wadah untuk memperkenalkan kekayaan budaya Kapuas Hulu kepada dunia luar, sekaligus menjadi ajang promosi pariwisata daerah yang kaya akan tradisi dan warisan budaya. 

Dengan pelaksanaan Pekan Gawai Dayak ini, diharapkan semakin banyak wisatawan yang tertarik untuk berkunjung ke Kapuas Hulu, sehingga bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat. 

Oleh: ANTARA/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Sabtu, 29 Juni 2024

Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Anggarkan Rp34,4 Miliar untuk Penyelesaian Gedung Pelayanan Satu Atap

Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Anggarkan Rp34,4 Miliar untuk Penyelesaian Gedung Pelayanan Satu Atap
Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan meninjau proses pembangunan gedung Pelayanan Satu Atas Pemkab Kapuas Hulu yang saat ini sedang di bangun, di Kota Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. ANTARA. (Teofilusianto Timotius)
KAPUAS HULU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, kembali mengalokasikan dana sebesar Rp34,4 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2024 untuk menyelesaikan pembangunan Gedung Kantor Bupati Kapuas Hulu atau Gedung Pelayanan Satu Atap. 

Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, menyampaikan keyakinannya bahwa gedung tersebut akan selesai dibangun tahun ini. 

"Kami pastikan tahun ini gedung itu selesai dibangun, saat ini progres pekerjaan sekitar 83 persen, mudah-mudahan segera selesai dan segera bisa kita gunakan untuk pelayanan," kata Fransiskus di Putussibau Kapuas Hulu, Sabtu.

Proyek pembangunan gedung ini telah menelan dana sebesar Rp100 miliar sejak Tahun Anggaran 2022 hingga 2023, dengan masing-masing alokasi sebesar Rp50 miliar per tahun.

Fransiskus menjelaskan, Gedung Pelayanan Satu Atap Pemkab Kapuas Hulu ini nantinya tidak hanya akan menjadi Kantor Bupati Kapuas Hulu, tetapi juga akan menampung beberapa organisasi perangkat daerah seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kapuas Hulu, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kapuas Hulu, Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kapuas Hulu, dan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kapuas Hulu.

"Saya selalu memantau proses pembangunan gedung itu, semua berjalan lancar sesuai ketentuan, hanya saja untuk tahun ini tahap penyelesaian," kata Fransiskus.

Fransiskus berharap dengan berdirinya gedung yang megah ini, tidak hanya akan menjadi ikon Kapuas Hulu, tetapi juga menjadi motivasi bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan gedung yang representatif.

Saat Fransiskus mulai menjabat sebagai bupati, kondisi gedung Kantor Bupati Kapuas Hulu sebelumnya sangat memprihatinkan dengan banyak bagian gedung mengalami kerusakan, terutama pondasi, karena beberapa diantaranya masih bangunan tua dari tahun 1979. 

Bahkan, beberapa lantai di dalam ruangan retak dan sejumlah ruangan dikosongkan karena khawatir bangunan akan roboh.

Melalui proses panjang, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu bersama DPRD Kapuas Hulu akhirnya sepakat menganggarkan pembangunan gedung baru di lahan komplek Kantor Bupati Kapuas Hulu. 

"Makanya, gedung yang baru itu kami bangun karena memang sudah menjadi kebutuhan dan salah satu prioritas," ucapnya.

Dengan demikian, Gedung Pelayanan Satu Atap ini diharapkan dapat segera digunakan dan memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat Kapuas Hulu.

Oleh: ANTARA/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, Terima Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN

Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, Terima Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN
Bupati Kapuas Hulu menerima penghargaan Manggala Karya Kencana dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam rangka peringatan ke-31 Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) dilaksanakan di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (28/06/2024). ANTARA/HO-Prokopim Setda Kapuas Hulu. (Teofilusianto Timotius)
KAPUAS HULU - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, baru saja menerima penghargaan Manggala Karya Kencana dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan keberhasilannya dalam menjalankan program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga di Kabupaten Kapuas Hulu.

Fransiskus Diaan, dalam sambutannya di Putussibau Kapuas Hulu pada hari Sabtu, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat dan instansi pemerintahan yang telah bekerja keras bersama-sama untuk mewujudkan visi dan misi dalam program kependudukan dan keluarga berencana. "Ini prestasi kita bersama," ujar Fransiskus dengan penuh rasa syukur.

Prestasi Bersama untuk Kapuas Hulu

Fransiskus menegaskan bahwa penghargaan Manggala Karya Kencana ini bukan hanya bukti nyata atas keberhasilan program-program yang telah dijalankan, tetapi juga menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. 

Ia menekankan pentingnya kerja sama dengan semua pihak hingga lapisan masyarakat untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar.

Komitmen Bupati Kapuas Hulu ini terlihat jelas dalam berbagai upayanya untuk mendukung dan mengembangkan program-program yang bermanfaat bagi kesejahteraan keluarga dan masyarakat di daerah tersebut. 

"Mulai dari persoalan stunting, program keluarga berencana, kependudukan, hingga kesehatan masyarakat di daerah terpencil serta pembangunan infrastruktur dasar terus kami dorong. Itu semua untuk kesejahteraan masyarakat," tambahnya.

Harapan untuk Masa Depan Kapuas Hulu

Fransiskus Diaan juga mengajak semua pihak untuk bersatu padu dan bekerja sama dalam menghadapi tantangan ke depan. 

Dengan harapan bahwa Kabupaten Kapuas Hulu akan terus berkembang menjadi daerah yang lebih hebat dan berdaya saing. 

"Semoga penghargaan ini menjadi pemicu semangat untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Kapuas Hulu dan seluruh masyarakat," pungkas Fransiskus.

Penghargaan ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Kapuas Hulu, yang bersama-sama dengan pemerintah daerah telah berupaya keras untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan di wilayah tersebut. 
Dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat diharapkan dapat terus terjaga untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar di masa depan. 

Dengan penghargaan ini, Fransiskus Diaan dan seluruh pihak yang terlibat semakin termotivasi untuk terus bekerja keras demi kemajuan Kabupaten Kapuas Hulu.

Oleh: ANTARA/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Sabtu, 22 Juni 2024

Wabup Kapuas Hulu: PWI Bisa Tangkal Wartawan Abal-abal

Wabup Kapuas Hulu: PWI Bisa Tangkal Wartawan Abal-abal
Ketua PWI Kalbar, Kundori berfoto bersama Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat. Foto: Tim Dokumentasi
KAPUAS HULU – Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat, menerima kunjungan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat di rumah dinasnya, Rabu (19/6/2024) siang.

Kunjungan ini untuk memperkenalkan pengurus PWI Kalimantan Barat Periode 2024-2029 ke Kepala Daerah dan pemerintah.

“Sebelum ke sini, kami sudah bertemu Pak Bupati. Kita berencana membentuk pengurus Pokja PWI Kabupaten Kapuas Hulu,” ucap Kundori membuka pertemuan dengan Wahyudi Hidayat.

Kundori berharap, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dapat menerima keberadaan Pokja PWI Kapuas Hulu nantinya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat menyambut baik rencana pembentukan PWI. Ia menyampaikan, keberadaan organisasi wartawan tertua di Indonesia ini sangat diperlukan.

“Di sini banyak wartawan-wartawan liar dan tidak jelas. Bahkan mereka datang dari luar kota,” ungkap Wahyudi Hidayat pada Kundori.

Wahyudi bilang, keberadaan PWI di Kapuas Hulu bisa membantu pemerintah untuk membedakan. Mana wartawan dan mana yang mengaku-mengaku sebagai wartawan.

“Adanya orang yang mengaku sebagai wartawan bisa merugikan pemerintah daerah. Tidak jarang mereka mengganggu aktivitas pemerintahan. Baik di desa maupun di OPD,” cerita Wahyu.

Oleh karena itu, sebagai Wakil Bupati, Wahyudi menegaskan, akan mendukung rencana pembentukan Pokja PWI Kapuas Hulu.

“Saya harap PWI bisa mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada pemerintah soal wartawan-wartawan yang benar dan profesional,” kata Wahyu.

Setelah bertemu Bupati dan Wakil Bupati Kapuas Hulu, Safari PWI Kalbar dilanjutkan ke Polres dan Kejaksaan Negeri Kapuas Hulu. (*)

Bupati Kapuas Hulu Terima Kunjungan PWI Kalbar

Bupati Kapuas Hulu Terima Kunjungan PWI Kalbar
Ketua PWI Kalbar, Kundori menyampaikan rencana pembentukan Pokja PWI Kapuas Hulu Bupati Fransiskus Diaan. Foto: Tim Dokumentasi
KAPUAS HULU –;Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat melakukan kunjungan kehormatan (Audiensi) ke Bupati Kapuas Hulu, Rabu (19/6/2024).

Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menerima rombongan PWI Kalbar di rumah dinasnya di Kelurahan Putussibau Kota, Kecamatan Putussibau Utara, Rabu siang.

Kunjungan ini dipimpin langsung Ketua PWI Kalbar, Kundori bersama Sekretaris Deska Irnan Syafara, Bendahara Jauhari Fatria, Wakil Ketua Bidang Multimedia Heri Yakop dan Wakil Sekretaris Asmuni.

Kundori menyampaikan, kedatangan pengurus ke Kapuas Hulu merupakan program Safari PWI Kalbar yang pertama. Tujuannya bersilaturahmi dan memperkenalkan kepengurusan baru.

Kundori juga meminta pendapat serta pandangan Bupati Fransiskus Diaan ihwal rencana pembentukan pengurus Kelompok Kerja (Pokja) PWI Kabupaten Kapuas Hulu.

“Kami ingin mendengar pendapat dan pandangan Pak Bupati. Apakah Pokja PWI Kapuas Hulu perlu kami bentuk?,” ucap Kundori bertanya langsung kepada Fransiskus Diaan.

“Pertama, saya ucapkan selamat datang di Kabupaten Kapuas Hulu. Saya senang rekan-rekan PWI Kalbar bisa berkunjung ke sini,” ucap Fransiskus Diaan.

Fransiskus bilang, PWI wajib ada di Kapuas Hulu. Sehingga bisa menjadi wadah bagi wartawan-wartawan yang bertugas di Bumi Uncak Kapuas.

“Saya sangat mendukung jika ada pembentukan Pokja PWI Kapuas Hulu. Supaya rekan-rekan pers yang ada di sini bisa berkumpul jadi satu,” ucap Bupati yang akrab disapa Sis ini.

Sis mempersilakan PWI Kalbar membentuk kepengurusan Pokja. Sehingga pemerintah bisa bermitra dengan para wartawan.

“Kalau sudah dibentuk dan ada legalitasnya. Kita siap mendukung,” demikian Fransiskus Diaan. (*)

Senin, 03 Juni 2024

Menyikapi Perkembangan Teknologi dan Globalisasi Ekonomi Untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu

Menyikapi Perkembangan Teknologi dan Globalisasi Ekonomi Untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu
Menyikapi Perkembangan Teknologi dan Globalisasi Ekonomi Untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu.
KAPUAS HULU – Kabupaten Kapuas Hulu atau dijuluki Uncak Kapuas adalah kabupaten di provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. 

Ibu kota kabupaten ini terletak di Putussibau. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 29.842,03 km² (20% luas Kalimantan Barat) dan berpenduduk 271.584 menurut data Disdukcapil Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2024.

Dengan keadaan geografis tersebut dapat diukur jumlah kepadatan penduduknya hanya sebesar 9 jiwa dalam setiap 1 km persegi wilayah di Kapuas Hulu, hal ini sangat jauh dibandingkan dengan kondisi geografis dan jumlah kepadatan penduduk di Kota Jakarta yang mana sebesar 15.978 jiwa per 1 km persegi.

Akan tetapi bukan tidak mungkin Kabupaten Kapuas tidak ada peluang untuk terus meningkatkan kapabilitas dan potensi menjadi kota yang mandiri secara ekonomi. 

Pada akhir tahun ini dunia makin deras diterjang arus globalisasi, mulai dari ekonomi dan teknologi yang demikian pesat ditengarai sebagai salah satu penyebab dari borderless world ini.

Kabupaten Kapuas Hulu harus mempersiapkan diri dikarenakan kondisi geografis Kabupaten Kapuas Hulu merupakan bagian dari daerah di Provinsi Kalimantan Barat yang mana menjadi bagian daerah di Indonesia yang berdekatan dengan negara lain seperti Negara Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan perlu memperhatikan pergerakan ekonomi serta arus pekerja tenaga asing dari negara lain yang bisa mempengaruhi ekonomi global seperti negara Republik Rakyat Tiongkok. 

Pada saat ini peran teknologi sudah banyak kegunaan untuk peningkatan ekonomi. Namun, tantangan terbesar adalah menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

Banyak pekerja yang terbiasa dengan pekerjaan manual tradisional kini harus belajar keterampilan baru untuk tetap relevan dalam pasar kerja yang semakin terhubung secara global dan berbasis teknologi.

Pemerintah setempat dan lembaga pendidikan berperan penting dalam membantu masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu menghadapi tantangan ini.

Program pelatihan keterampilan dan pendidikan teknologi harus didorong agar masyarakat dapat beradaptasi dan bersaing dalam ekonomi yang semakin digital ini.

Selain dari sisi teknologi peningkatan ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat terkhusus di Kabupaten Kapuas Hulu juga perlu memperhatikan kelayakan jaringan dan infrastruktur transportasi maupun komunikasi. 

Untuk komunikasi diperlukan adanya peningkatan konektivitas internet dan aksesibilitas perangkat ke seluruh wilayah.

Hal ini berguna untuk meningkatkan kecepatan informasi untuk seluruh masyarakat sehingga masyarakat dapat mengambil dan mempersiapkan respon untuk perubahan ekonomi dunia yang semakin tidak stabil yang dapat berakibat pada kemungkinan inflasi nasional.

Kemudian dengan adanya konektivitas internet yang baik membuat masyarakat dapat mempunyai kemampuan untuk bergerak disektor ekonomi digital. Seperti pembuatan konten kreatif maupun pekerjaan yang bisa dikerjakan dimanapun (Work From Anywhere).

Kemudian perlu adanya pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat seperti literasi digital maupun menambahkan kurikulum teknologi di sekolah. 

Setelah itu selain dari sektor ekonomi digital, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu mempunyai potensi di bidang pariwisata.

Pemerintah daerah dapat mengembangkan dan mempromosikan destinasi alam seperti Danau Sentarum dan Taman Nasional Betung Kerihun.

Yang terakhir memperhatikan perkembangan di sektor usaha kecil menengah yang dimana sudah mulai berkembang agar tetap terus dipertahankan dan ditingkatkan.

Peningkatan di ekonomi kecil menengah tersebut tentu bergantung pada dua hal yakni perlu adanya kemauan dari masyarakat itu sendiri serta dukungan dari pemerintah baik dari segi pembiayaan dan juga pemasaran.

Dengan demikian, meskipun terletak di pedalaman yang terpencil, Kabupaten Kapuas Hulu tidak luput dari dampak globalisasi dan perkembangan teknologi.

Adalah tugas bersama masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendidikan untuk memastikan bahwa dampak teknologi pada pasar kerja di Kabupaten Kapuas Hulu membawa manfaat yang positif bagi semua orang.

Penulis:
Steven Hoover Sianturi, A.Md.Ak.
Pelaksana Seksi Bank – KPPN Putussibau

Rabu, 29 Mei 2024

Kades Tekalong Kapuas Hulu Korupsi Dana Desa sebesar Rp 354.743.600

Kades Tekalong Kapuas Hulu Korupsi Dana Desa sebesar Rp 354.743.600
Kades Tekalong Kapuas Hulu Korupsi Dana Desa sebesar Rp 354.743.600.
KAPUAS HULU – Unit Tindak Pidana Korupsi Sat Reskrim Polres Kapuas Hulu berhasil mengungkap kasus penyimpangan penggunaan keuangan desa yang melibatkan Kepala Desa Tekalong, Sdr. FLM.

Berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat, penyelidikan menyeluruh telah mengungkapkan adanya kerugian keuangan negara

Kasus ini berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya penyalahgunaan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa di Desa Tekalong selama Tahun Anggaran 2018 hingga 2020. Penyelidikan yang dilakukan mencakup penelaahan dokumen, pemeriksaan fisik di lapangan, dan klarifikasi dengan pihak terkait. Dari hasil penyelidikan, ditemukan adanya kegiatan fiktif dan proyek yang tidak selesai yang dikelola langsung oleh Kepala Desa FLM.

Berikut rincian dana yang diterima Desa Tekalong selama tiga tahun tersebut:
- Tahun 2018: Rp 1.198.095.000
- Tahun 2019: Rp 1.345.276.000
- Tahun 2020: Rp 1.535.586.000

Total dana yang diterima Desa Tekalong adalah Rp 4.078.957.000. Dana ini seharusnya digunakan untuk pembangunan dan operasional desa, namun sebagian digunakan untuk kepentingan pribadi oleh Kepala Desa FLM.

Pada tanggal 25 Oktober 2022, berdasarkan bukti yang cukup, Sat Reskrim Polres Kapuas Hulu menerbitkan Laporan Polisi. Proses penyidikan melibatkan koordinasi dengan BPKP Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat untuk Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) dan konsultasi dengan ahli pidana. Dari hasil penyidikan dan PKKN, ditemukan kerugian keuangan negara sebesar Rp 354.743.600.

Kepala Desa Tekalong, Sdr. FLM, telah mengakui penggunaan dana desa untuk kepentingan pribadi dan saat ini ditahan di Rutan Polres Kapuas Hulu. Berkas perkara telah dinyatakan lengkap (P.21) oleh Jaksa Penuntut Umum, dan dalam waktu dekat tersangka serta barang bukti akan diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum (Tahap II).

Barang bukti yang diamankan meliputi:
- Dokumen Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan Desa Tahun Anggaran 2018-2020
- Dokumen Surat Perintah Pencairan Dana Tahun 2018-2020
- Uang sejumlah Rp 18.270.000 dari kegiatan pengadaan Dana Desa di tahun 2020 (pembelian laptop yang tidak terlaksana).

Pasal yang dipersangkakan kepada Sdr. FLM adalah Pasal 2 dan/atau Pasal 3 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001. Ancaman hukuman maksimal untuk pelanggaran ini adalah 20 tahun penjara.

Kapolres Kapuas Hulu mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah berperan aktif memberikan informasi sehingga membantu mewujudkan Kabupaten Kapuas Hulu yang bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Dengan terungkapnya kasus ini, diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan peringatan bagi seluruh pihak terkait untuk selalu menjaga integritas dan transparansi dalam pengelolaan dana desa.

Minggu, 19 Mei 2024

Pemuda Hilang dalam Kecelakaan Perahu Karam di Sungai Kapuas, Pencarian Masih Berlangsung

Pemuda Hilang dalam Kecelakaan Perahu Karam di Sungai Kapuas, Pencarian Masih Berlangsung
Pemuda Hilang dalam Kecelakaan Perahu Karam di Sungai Kapuas, Pencarian Masih Berlangsung. (Gambar ilustrasi)
KAPUAS HULU - Seorang pemuda bernama Rudi Gunawan (29) dari Desa Tanjung Jati, Kecamatan Putussibau Selatan, dilaporkan hilang setelah mengalami kecelakaan perahu karam di Riam Matahari, hulu Sungai Kapuas, Kabupaten Kapuas Hulu. 

"Kami telah berkoordinasi dengan Basarnas untuk melakukan pencarian terhadap korban tenggelam tersebut," ujar Gunawan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, pada Sabtu di Putussibau Kapuas Hulu.
Seorang pria bernama Rudi Gunawan (29) berasal Desa Tanjung Jati Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang diduga tenggelam di Riam Matahari Hulu Sungai Kapuas wilayah setempat. ANTARA/HO-BPBD Kapuas Hulu. (Teofilusianto Timotius)
Seorang pria bernama Rudi Gunawan (29) berasal Desa Tanjung Jati Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang diduga tenggelam di Riam Matahari Hulu Sungai Kapuas wilayah setempat. ANTARA/HO-BPBD Kapuas Hulu. (Teofilusianto Timotius)
Menurut Gunawan, berdasarkan laporan yang diterima BPBD, kecelakaan terjadi karena perahu loang boat yang ditumpangi korban tenggelam di Riam Matahari pada Rabu (15/5). 

Kapolsek Putussibau Selatan, Iptu Egnasius, menjelaskan bahwa kronologis kejadian bermula saat korban dan rombongan berangkat dari Desa Suka Maju menuju Sungai Tahum di daerah hulu Kapuas Desa Bungan Jaya pada Selasa (14/5).

"Rombongan sempat beristirahat di Riam Gurun Lapan dengan membuat tenda dan bermalam," jelas Egnasius.

Pada Rabu (15/5/2024) sekitar pukul 08.00 WIB, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Sungai Tahum dan tiba di Riam Matahari sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, perahu menepi untuk menurunkan delapan orang, sementara 13 orang lainnya tetap berada di dalam perahu.

"Karena arus deras di riam tersebut, perahu menepi ke batu besar untuk ditarik menggunakan tali," tambahnya.

Namun, ketika perahu sedang menepi, perahu tersebut terbawa arus air dan terbalik di tengah sungai karena posisi melintang. Para penumpang berusaha menyelamatkan diri, namun setelah berada di tepian sungai, mereka menyadari satu orang hilang.

"Rombongan sudah berusaha mencari korban dengan menyusuri sungai, namun korban tidak ditemukan. Tiga anggota rombongan memutuskan menumpang perahu warga yang melintas untuk kembali dan memberitahukan kejadian tersebut kepada keluarga korban di Tanjung Jati," jelas Egnasius.

Pihak kepolisian dan BPBD berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk melakukan pencarian bersama tim gabungan. Hingga saat ini, korban masih belum ditemukan.

"Sudah dua hari sejak kejadian, korban belum ditemukan. Kami bersama tim gabungan akan terus melakukan pencarian," kata Egnasius.

Oleh: ANTARA/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno