Antusiasme Warga Indonesia di Jepang dalam Pemilu 2024
WNI mengantre untuk mencoblos di TPS, Balai Indonesia, Sekolah Republik Indonesia Tokyo, Minggu (11/2). (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu) |
WNI mengantre untuk mencoblos di TPS, Balai Indonesia, Sekolah Republik Indonesia Tokyo, Minggu (11/2). (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu) |
Foto: Rumah-rumah rusak akibat tanah longsor setelah hujan lebat melanda dustrik Izusan, Atami, Jepang (3/7). |
Menteri Kehakiman Jepang Katsuyuki Kawai berbicara selama konferensi pers di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo pada tahun 2020. (Foto: AP) |
Cincin Olimpiade terlihat di tepi Pantai Odaiba di Tokyo pada 3 Juni 2021. (Foto: AFP/Kazuhiro Nogi) |
CIncin Olimpiade di Odaiba, Tokyo, 8 April 8, 2021. (AP Photo/Eugene Hoshiko) |
Petugas medis menerima vaksin COVID-19 Pfizer di di Tokyo, Jumat, 5 Maret 2021. (Foto: AP) |
Pertemuan 2+2 Menlu-Menhan Indonesia-Jepang (Sumber: Humas Kemhan) |
Menteri Olimpiade dan Paralimpiade Jepang Seiko Hashimoto menghadiri konferensi pers di Tokyo, Jepang, 16 September 2020. (Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon) |
Para pejalan kaki terlihat mengenakan masker saat melewati papan kampanye Olimpiade Tokyo di depan kantor sekuritas di Tokyo, Jepang, 29 Januari 2021. |
Pemimpin Partai Demokrat Liberal Jepang (LDP) yang baru terpilih, Yoshihide Suga, berpose di kantornya setelah konferensi pers di kantor pusat partai di Tokyo pada 14 September 2020. {Foto: AFP) |
BORNEOTRIBUN -- Majelis rendah parlemen Jepang, Rabu (16/9/2020), resmi memilih Yoshihide Suga sebagai perdana menteri, menggantikan Shinzo Abe. Ia menjadi pemimpin baru pertama dalam delapan tahun dan diperkirakan akan mempertahankan sekitar setengah dari kabinet Abe.
Melansir kantor berita Reuters, Suga yang berusia 71 tahun adalah tangan kanan Abe sejak lama. Ia berjanji untuk menjalankan banyak program Abe, termasuk strategi ekonomi “Abenomics” yang khas, dan terus maju dengan reformasi struktural, termasuk deregulasi dan perampingan birokrasi.
Abe, perdana menteri terlama di Jepang, mengundurkan diri karena kesehatan setelah delapan tahun menjabat. Suga menduduki posisi penting dalam kabinet Abe, yaitu sebagai kepala sekretaris kabinet.
Suga berhasil memenangkan 314 suara dari 462 yang diberikan oleh anggota majelis rendah parlemen.
Suga berhasil memenangkan pemilihan Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) dengan suara mayoritas dalam pemilihan pada Senin (14/9). Ia akan menghadapi banyak tantangan, termasuk mengatasi Covid-19 sambil menghidupkan kembali ekonomi yang terpukul.
Dengan pengalaman diplomatik langsung yang minim, Suga juga harus mengatasi masalah konfrontasi AS-China yang semakin intensif, membangun hubungan dengan pemenang pemilihan presiden AS pada 3 November, dan menjaga hubungan Jepang dengan Beijing pada jalurnya.
Media Jepang memperkirakan Suga akan tetap mempertahahankan kira-kira setengah dari kabinet Abe. Hanya akan ada dua perempuan dan usia rata-rata para anggota kabinet, termasuk Suga, adalah 60 tahun.
Di antara mereka yang diharapkan akan mempertahankan posisinya adalah Menteri Keuangan Taro Aso, Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi, Menteri Olimpiade Seiko Hashimoto dan Menteri Lingkungan Hidup Shinjiro Koizumi, yang termuda di usia 39 tahun.
Adik laki-laki Abe, Nobuo Kishi, kemungkinan besar akan dipilih sebagai menteri pertahanan. Menteri Pertahanan Taro Kono akan bertanggung jawab atas reformasi administrasi, posisi yang ia pegang sebelumnya.
Menurut laporan media Jepang, Yasutoshi Nishimura, orang penting Abe dalam gugus tugas Covid-19, akan tetap menjadi menteri ekonomi, sementara Menteri Perdagangan dan Industri Hiroshi Kajiyama, putra seorang politisi yang dianggap oleh Suga sebagai mentornya, diperkirakan akan mempertahankan jabatannya.
Suga telah menekankan latar belakangnya sebagai putra petani dan politikus yang maju berkat usahanya sendiri dalam janji akan melayani kepentingan rakyat biasa dan masyarakat perdesaan.
Suga, yang tidak tergabung dengan sayap manapun di dalam partai dan menentang faksionalisme, menyatakan ia adalah seorang reformis yang akan mendobrak kepentingan-kepentingan terselubung dan peraturan yang menghambat reformasi. Ia menyatakan akan membentuk suatu badan pemerintah baru untuk mempercepat transformasi digital Jepang yang tertinggal.
Akan tetapi dalam perombakan pos-pos penting dalam partai berkuasa, Suga secara merata mengalokasikan jabatan-jabatan utama untuk faksi-faksi penting, suatu tindakan yang dianggap untuk membalas dukungan mereka dalam pemilihan ketua partai.
Suga menyatakan akan menunjuk “orang-orang yang berpikiran reformis dan bekerja keras” untuk kabinet barunya. (red)
Sumber: www.voaindonesia.com
Subscribe di situs ini untuk mendapatkan update berita terbaru