Berita Borneotribun.com: Jepang Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Jepang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jepang. Tampilkan semua postingan

Rabu, 05 Maret 2025

Kebakaran Hutan Terbesar dalam Puluhan Tahun Melanda Jepang, Ribuan Warga Mengungsi

Kebakaran Hutan Terbesar dalam Puluhan Tahun Melanda Jepang, Ribuan Warga Mengungsi
Kebakaran Hutan Terbesar dalam Puluhan Tahun Melanda Jepang, Ribuan Warga Mengungsi.

JAKARTA - Jepang tengah menghadapi kebakaran hutan terbesar dalam beberapa dekade terakhir. Kebakaran yang terjadi di kota Ofunato, pesisir timur laut Jepang, telah menghanguskan lebih dari 2.100 hektare lahan, merusak puluhan rumah, dan memaksa lebih dari 1.000 warga untuk mengungsi. 

Otoritas setempat memperingatkan bahwa kebakaran ini masih berpotensi meluas akibat kondisi cuaca yang kering dan angin kencang.

Kebakaran Masih Berlangsung, Ribuan Warga Mengungsi

Sejak api mulai berkobar sekitar satu minggu lalu, pemadam kebakaran dan Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) telah dikerahkan untuk mengendalikan kobaran api yang terus menyebar ke wilayah pegunungan berhutan di sekitar Ofunato. 

Hingga Senin, sebanyak 84 rumah telah rusak akibat kebakaran ini, sementara 1.200 warga terpaksa mengungsi ke pusat penampungan seperti aula sekolah dan gedung serbaguna. 

Selain itu, sekitar 2.000 warga lainnya memilih mengungsi ke rumah kerabat atau teman.

Selain menyebabkan kerusakan material, kebakaran ini diduga telah menelan korban jiwa. 

Otoritas setempat menemukan jenazah seorang pria di jalanan kota Ofunato akhir pekan lalu, meskipun penyebab kematiannya masih dalam penyelidikan.

Penyebab Kebakaran: Musim Dingin Kering dan Angin Kencang

Menurut badan meteorologi Jepang, musim dingin tahun ini tergolong sangat kering, yang diperkirakan menjadi salah satu pemicu cepatnya penyebaran api. 

Data menunjukkan bahwa kota Ofunato hanya menerima curah hujan sebesar 2,5 mm sepanjang Februari, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata 41 mm pada bulan yang sama di tahun-tahun sebelumnya.

Pakar sumber daya air dari Universitas Kyoto, Yoshiya Touge, menjelaskan bahwa kombinasi faktor seperti kelembaban rendah, angin kencang, medan yang curam, serta dominasi pohon jenis konifer yang mudah terbakar, membuat api dengan cepat menyebar ke berbagai wilayah.

Pemerintah Jepang Ambil Langkah Darurat

Menanggapi bencana ini, Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menegaskan bahwa pemerintah akan mengerahkan semua sumber daya yang diperlukan untuk mengatasi kebakaran. 

"Meskipun kebakaran ini sulit dikendalikan dalam waktu singkat, kami akan melakukan segala upaya agar dampaknya terhadap pemukiman warga bisa diminimalisir," ujarnya.

Saat ini, lebih dari 2.000 personel SDF dan pemadam kebakaran masih berjuang memadamkan api. Namun, medan yang sulit dijangkau membuat proses pemadaman semakin menantang.

Harapan Pemadaman: Salju dan Hujan Diprediksi Turun

Ada sedikit harapan untuk meredakan kebakaran ini. Badan meteorologi Jepang memperkirakan bahwa hujan salju akan mulai turun pada hari Rabu pagi, yang kemudian akan berubah menjadi hujan menjelang siang. 

Jika prediksi ini akurat, maka kelembaban yang meningkat bisa membantu memperlambat penyebaran api dan mempermudah upaya pemadaman.

Kebakaran Hutan di Jepang: Fenomena yang Meningkat?

Meski jumlah kebakaran hutan di Jepang menurun dibandingkan puncaknya pada tahun 1970-an, data pemerintah menunjukkan bahwa pada tahun 2023 masih terjadi sekitar 1.300 kebakaran hutan di seluruh negeri. 

Kebanyakan kebakaran ini terjadi antara Februari hingga April, periode di mana udara cenderung lebih kering dan angin bertiup lebih kencang.

Kebakaran di Ofunato ini disebut sebagai yang terbesar sejak akhir 1980-an. Sebelumnya, beberapa kebakaran lain sempat terjadi di wilayah pegunungan prefektur Nagano, tetapi berhasil dikendalikan sebelum menyebabkan kerusakan besar.

Kebakaran hutan yang saat ini terjadi di Jepang menjadi pengingat akan betapa pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. 

Dengan ribuan orang terdampak dan ratusan rumah rusak, perhatian masyarakat dan pemerintah kini tertuju pada langkah-langkah pemulihan serta pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. 

Sebelum Menikah dengan Wanita Jepang, Kenali Dulu Budaya Jepang dari Tradisi, Keunikan, hingga Daya Tariknya

Sebelum Menikah dengan Wanita Jepang, Kenali Dulu Budaya Jepang dari Tradisi, Keunikan, hingga Daya Tariknya
Sebelum Menikah dengan Wanita Jepang, Kenali Dulu Budaya Jepang dari Tradisi, Keunikan, hingga Daya Tariknya.

JAKARTA - Menikah dengan wanita Jepang tentu menjadi impian bagi sebagian pria. Selain terkenal dengan kecantikan dan kelembutan mereka, wanita Jepang juga dikenal memiliki budaya yang unik dan kaya akan nilai-nilai tradisional. 

Namun, sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita memahami budaya Jepang secara lebih dalam. Dari tradisi, keunikan, hingga daya tariknya dalam kehidupan sehari-hari, berikut adalah hal-hal yang perlu kalian ketahui sebelum menikah dengan wanita Jepang.

Jepang adalah negara yang kaya akan budaya dan tradisi unik yang telah berkembang selama berabad-abad. Dari seni, kuliner, hingga etika sosial, Jepang menawarkan banyak hal menarik yang membuatnya begitu istimewa. Berikut adalah beberapa aspek budaya Jepang yang patut untuk diketahui dan dipelajari.

Sebelum Menikah dengan Wanita Jepang
Pernikahan orang jepang. (Sumber Gambar: kabar6)

1. Tradisi dan Etika Masyarakat Jepang: Budaya Disiplin dan Sopan Santun

Jepang dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi kedisiplinan, kesopanan, dan rasa hormat terhadap sesama. Tidak heran jika banyak wisatawan yang kagum dengan budaya Jepang yang tertanam kuat dalam kehidupan sehari-hari. 

Masyarakat Jepang menerapkan berbagai nilai budaya yang membuat mereka terkenal sebagai bangsa yang tertib dan ramah. Berikut beberapa aspek utama dari tradisi dan etika masyarakat Jepang yang patut kita pelajari.

1. Omotenashi: Keramahan Tanpa Pamrih

Salah satu konsep budaya Jepang yang sangat terkenal adalah omotenashi, yang bisa diartikan sebagai keramahan tanpa pamrih. Konsep ini mengajarkan bahwa pelayanan harus dilakukan dengan sepenuh hati tanpa mengharapkan imbalan. Tidak heran jika Jepang menjadi salah satu negara dengan layanan terbaik di dunia, baik di restoran, hotel, maupun tempat umum lainnya.

Sebagai contoh, staf restoran di Jepang akan selalu memberikan pelayanan terbaik dengan senyuman dan penuh perhatian. Mereka tidak mengharapkan tip, karena bagi mereka kepuasan pelanggan adalah hal utama. Hal ini juga tercermin dalam bagaimana orang Jepang memperlakukan tamu di rumah mereka, selalu memastikan kenyamanan tamu dengan penuh kesopanan.

2. Hormat kepada Orang Lain

Sikap saling menghormati adalah bagian penting dari budaya Jepang. Dalam percakapan sehari-hari, masyarakat Jepang sering menggunakan bahasa honorifik (keigo) untuk menunjukkan rasa hormat kepada lawan bicara. Keigo memiliki berbagai tingkatan, tergantung kepada siapa seseorang berbicara. Misalnya, ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau atasan, mereka akan menggunakan bahasa yang lebih sopan dibandingkan saat berbicara dengan teman sebaya.

Selain dalam bahasa, rasa hormat juga terlihat dalam kebiasaan membungkukkan badan (ojigi) sebagai bentuk penghormatan. Ada berbagai jenis ojigi, seperti:

  • Eshaku (15 derajat): Digunakan dalam situasi informal, misalnya saat menyapa rekan kerja.
  • Keirei (30 derajat): Biasanya digunakan dalam lingkungan bisnis atau untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang yang lebih tinggi jabatannya.
  • Sai-keirei (45 derajat): Bentuk penghormatan tertinggi, sering digunakan untuk meminta maaf atau dalam situasi yang sangat formal.

3. Etika dalam Bersosialisasi

Masyarakat Jepang juga dikenal memiliki etika sosial yang sangat kuat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa kebiasaan yang mencerminkan budaya disiplin dan sopan santun mereka antara lain:

a. Menghormati Antrean

Jepang sangat terkenal dengan budaya antre yang tertib. Baik saat menunggu transportasi umum, memesan makanan, atau masuk ke tempat wisata, masyarakat Jepang selalu mengikuti antrean dengan rapi dan tidak saling menyerobot. Mereka percaya bahwa setiap orang harus mendapatkan haknya secara adil tanpa berebut atau mendahului orang lain.

b. Tidak Berbicara Keras di Tempat Umum

Di Jepang, berbicara dengan suara keras di tempat umum, terutama di transportasi umum seperti kereta dan bus, dianggap tidak sopan. Oleh karena itu, penumpang biasanya berbicara dengan suara pelan atau bahkan memilih untuk tidak berbicara sama sekali. Panggilan telepon juga biasanya dihindari saat berada di dalam kereta atau bus untuk tidak mengganggu kenyamanan orang lain.

c. Membuang Sampah pada Tempatnya

Jepang sangat terkenal dengan kebersihannya, meskipun tempat sampah di ruang publik cukup terbatas. Masyarakat Jepang memiliki kebiasaan membawa sampah mereka sendiri sampai menemukan tempat sampah yang sesuai. Selain itu, mereka juga memilah sampah sesuai kategori, seperti sampah yang dapat didaur ulang dan sampah yang harus dibakar. Budaya ini menunjukkan kesadaran tinggi terhadap lingkungan dan tanggung jawab pribadi dalam menjaga kebersihan.

4. Menghargai Waktu dan Ketepatan Janji

Ketepatan waktu adalah hal yang sangat penting dalam budaya Jepang. Masyarakat Jepang sangat menghargai waktu, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Kereta di Jepang, misalnya, terkenal dengan jadwalnya yang sangat tepat waktu. Jika terjadi keterlambatan, pihak kereta bahkan akan memberikan permintaan maaf secara resmi kepada penumpang.

Dalam pertemuan bisnis atau sosial, orang Jepang selalu datang tepat waktu atau bahkan lebih awal. Mereka menganggap keterlambatan sebagai bentuk ketidaksopanan dan kurangnya rasa hormat terhadap orang lain. Oleh karena itu, jika memiliki janji dengan orang Jepang, sangat disarankan untuk datang tepat waktu.

5. Kesopanan dalam Bertukar Kartu Nama

Dalam dunia bisnis, pertukaran kartu nama (meishi) adalah salah satu ritual penting di Jepang. Ada aturan khusus dalam bertukar kartu nama, yaitu:

  • Kartu nama harus diberikan dengan dua tangan dan dalam posisi yang mudah dibaca oleh penerima.
  • Saat menerima kartu nama, orang harus melihatnya dengan seksama dan tidak langsung menyimpannya tanpa membaca.
  • Kartu nama yang diterima tidak boleh dilipat atau ditaruh sembarangan, karena dianggap tidak sopan.

Budaya Jepang yang penuh dengan nilai disiplin, sopan santun, dan penghormatan terhadap orang lain merupakan contoh yang patut diteladani. Konsep omotenashi yang mengajarkan keramahan tanpa pamrih, kebiasaan antre yang tertib, etika berbicara di tempat umum, hingga ketepatan waktu adalah beberapa aspek yang membuat masyarakat Jepang begitu dihormati di seluruh dunia.

Sebagai wisatawan atau orang yang ingin belajar dari budaya Jepang, memahami dan menerapkan nilai-nilai ini dapat membantu kita beradaptasi lebih baik serta meningkatkan kualitas interaksi sosial kita. Dengan belajar dari Jepang, kita bisa menjadi masyarakat yang lebih disiplin, sopan, dan saling menghormati satu sama lain!

2. Seni dan Budaya Tradisional Jepang yang Masih Dilestarikan Hingga Kini

Seni dan Budaya Tradisional Jepang yang Masih Dilestarikan Hingga Kini
Seni dan Budaya Tradisional Jepang. (Gambar: getradius.id)

Jepang dikenal sebagai negara dengan kebudayaan yang kaya dan unik. Meskipun telah menjadi negara modern, Jepang tetap menjaga dan melestarikan berbagai seni serta budaya tradisionalnya. Seni-seni ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki nilai filosofis dan spiritual yang dalam. Berikut beberapa seni dan budaya tradisional Jepang yang masih lestari hingga sekarang.

1. Ikebana: Seni Merangkai Bunga dengan Makna Filosofis

Ikebana adalah seni merangkai bunga khas Jepang yang lebih dari sekadar dekorasi. Dalam Ikebana, setiap susunan bunga memiliki makna dan mengikuti prinsip keseimbangan serta harmoni. Tidak hanya memilih bunga yang indah, tetapi juga memperhatikan batang, daun, dan ruang kosong di sekitarnya.

Filosofi utama dalam Ikebana adalah menciptakan keseimbangan antara manusia, alam, dan semesta. Oleh karena itu, dalam praktiknya, Ikebana mengajarkan kesabaran, ketenangan, dan kepekaan terhadap keindahan alami.

2. Kabuki dan Noh: Teater Klasik Jepang yang Sarat Makna

Jepang memiliki dua jenis teater klasik yang sangat terkenal, yaitu Kabuki dan Noh. Keduanya memiliki ciri khas tersendiri:

  • Kabuki adalah seni teater yang lebih ekspresif dengan kostum mencolok dan riasan wajah yang khas. Cerita yang ditampilkan biasanya diambil dari sejarah atau legenda Jepang.
  • Noh adalah bentuk teater yang lebih minimalis, dengan gerakan yang lebih anggun dan lambat. Pemain Noh sering menggunakan topeng untuk menggambarkan karakter yang mereka perankan.

Kedua seni teater ini masih dipentaskan di berbagai festival budaya dan menjadi daya tarik wisata bagi pecinta seni dari seluruh dunia.

3. Origami: Seni Melipat Kertas yang Mengajarkan Kesabaran

Origami merupakan seni melipat kertas yang sangat populer di Jepang dan telah mendunia. Seni ini tidak hanya mengajarkan keterampilan tangan, tetapi juga mengasah kesabaran serta ketelitian.

Salah satu bentuk origami paling terkenal adalah bangau kertas (senbazuru), yang melambangkan harapan dan keberuntungan. Dalam budaya Jepang, ada kepercayaan bahwa jika seseorang berhasil melipat seribu bangau kertas, maka permohonannya akan dikabulkan oleh para dewa.

4. Chanoyu: Upacara Minum Teh yang Sarat Filosofi

Chanoyu atau upacara minum teh adalah ritual tradisional Jepang yang dilakukan dengan penuh kehormatan dan mengikuti aturan yang ketat. Dalam upacara ini, teh hijau bubuk (matcha) disajikan dalam suasana yang tenang dan penuh penghormatan.

Upacara ini lebih dari sekadar menikmati teh, melainkan mengajarkan konsep wabi-sabi, yaitu menemukan keindahan dalam kesederhanaan dan ketidaksempurnaan. Peserta upacara juga diajarkan untuk menghargai momen saat ini dan menikmati kesunyian sebagai bentuk meditasi.

Mengapa Seni dan Budaya Jepang Tetap Lestari?

Salah satu alasan mengapa seni dan budaya tradisional Jepang masih bertahan adalah karena adanya dedikasi dari masyarakat dan pemerintah dalam melestarikannya. Seni seperti Ikebana, Kabuki, Origami, dan Chanoyu diajarkan sejak dini di sekolah-sekolah, serta terus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, festival budaya yang diadakan setiap tahun juga membantu memperkenalkan seni-seni ini kepada generasi muda dan wisatawan. Hal ini menunjukkan bahwa Jepang bukan hanya negara maju secara teknologi, tetapi juga tetap berpegang pada akar budayanya.

Seni dan budaya Jepang bukan hanya menarik untuk dipelajari, tetapi juga mengandung nilai-nilai kehidupan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dari Ikebana yang mengajarkan keseimbangan, Origami yang melatih kesabaran, hingga Chanoyu yang menanamkan ketenangan, semuanya memiliki makna mendalam yang bisa kita pelajari.

Apakah Anda tertarik untuk mencoba salah satu seni tradisional Jepang ini? Yuk, eksplorasi lebih dalam dan rasakan keindahan serta filosofi yang terkandung di dalamnya!

3. Kuliner Khas Jepang: Lezat, Artistik, dan Mendunia

Jepang dikenal sebagai negara dengan kekayaan budaya yang luar biasa, termasuk dalam dunia kuliner. Masakan Jepang tidak hanya terkenal karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena penyajiannya yang begitu artistik dan penuh filosofi. Tak heran jika banyak makanan khas Jepang yang kini mendunia dan digemari oleh berbagai kalangan. Berikut beberapa kuliner khas Jepang yang wajib dicoba!

Kuliner Khas Jepang: Lezat, Artistik, dan Mendunia
Sushi dan Sashimi. (Gambar: lifeandstyle.expansion.mx)

1. Sushi dan Sashimi

Sushi dan sashimi adalah hidangan berbasis ikan mentah yang menjadi ikon kuliner Jepang.

  • Sushi terdiri dari nasi yang dibumbui dengan cuka dan disajikan dengan berbagai topping seperti ikan segar, telur, atau sayuran. Jenis-jenis sushi yang terkenal antara lain nigiri, maki, dan temaki.
  • Sashimi, di sisi lain, merupakan potongan ikan mentah yang disajikan tanpa nasi, biasanya dengan kecap asin, wasabi, dan irisan lobak.

Kelezatan sushi dan sashimi terletak pada kesegaran bahan bakunya. Oleh karena itu, restoran sushi berkualitas selalu menggunakan ikan terbaik yang langsung diambil dari laut.

2. Ramen

Ramen adalah salah satu makanan Jepang yang memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. Hidangan ini berupa mi yang disajikan dalam kuah kaldu kaya rasa dengan berbagai topping seperti telur rebus, nori (rumput laut), dan irisan daging. Beberapa varian ramen yang populer meliputi:

  • Shoyu Ramen: Menggunakan kuah berbasis kecap asin yang memiliki cita rasa gurih dan ringan.
  • Miso Ramen: Menggunakan pasta miso sebagai bahan utama kuah, menghasilkan rasa yang lebih kaya dan beraroma kuat.
  • Tonkotsu Ramen: Kuahnya berasal dari rebusan tulang babi yang memberikan rasa creamy dan gurih.

Setiap daerah di Jepang memiliki variasi ramen khasnya sendiri, membuat pengalaman mencicipi ramen semakin menarik.

3. Tempura

Tempura adalah makanan yang dibuat dengan cara menggoreng bahan-bahan seperti udang, cumi-cumi, dan sayuran dengan balutan adonan tipis yang renyah. Ciri khas tempura adalah teksturnya yang ringan dan tidak terlalu berminyak. Biasanya, tempura disajikan dengan saus khusus bernama "tentsuyu," yang terbuat dari kecap asin, mirin, dan kaldu dashi.

Tempura sering disantap sebagai lauk pendamping nasi atau sebagai topping untuk mi soba dan udon. Kelezatan dan kerenyahan tempura menjadikannya favorit banyak orang, baik di Jepang maupun di luar negeri.

4. Takoyaki

Takoyaki adalah camilan khas Jepang berbentuk bola-bola kecil yang terbuat dari adonan tepung dengan isian potongan gurita. Takoyaki biasanya dimasak di cetakan khusus dan diputar-putar hingga berbentuk bulat sempurna.

Hidangan ini disajikan dengan saus takoyaki yang gurih, mayones, taburan bonito flakes (serutan ikan kering), dan aonori (rumput laut kering). Rasanya yang gurih dengan tekstur lembut di dalam dan renyah di luar membuat takoyaki menjadi makanan jalanan yang sangat populer, baik di Jepang maupun di berbagai negara lainnya.

Kuliner khas Jepang menawarkan kelezatan yang unik dan beragam. Dari sushi yang segar, ramen yang hangat, tempura yang renyah, hingga takoyaki yang lezat, semua memiliki daya tarik tersendiri. Tak heran jika makanan Jepang begitu populer di seluruh dunia.

Bagi pecinta kuliner, mencicipi makanan khas Jepang adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan. Jadi, makanan mana yang menjadi favorit Anda? Jangan ragu untuk mencobanya dan menikmati keunikan rasa dari Negeri Sakura!

4. Festival dan Perayaan Jepang yang Penuh Warna dan Makna

Festival dan Perayaan Jepang yang Penuh Warna dan Makna. (Gambar:japanesestation.com)
Festival dan Perayaan Jepang yang Penuh Warna dan Makna. (Gambar:japanesestation.com)

Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya dan tradisi, salah satunya adalah festival-festival yang selalu dinanti-nantikan setiap tahunnya. Berbagai perayaan ini tidak hanya menarik perhatian wisatawan lokal, tetapi juga turis mancanegara yang ingin merasakan langsung keunikan budaya Jepang. Berikut adalah beberapa festival Jepang yang paling terkenal dan memiliki makna mendalam bagi masyarakatnya.

1. Hanami – Menikmati Keindahan Bunga Sakura

Hanami adalah tradisi Jepang yang dilakukan pada musim semi untuk menikmati keindahan bunga sakura yang sedang mekar. Biasanya, orang-orang berkumpul di taman, membawa tikar, makanan, dan minuman untuk berpiknik di bawah pohon sakura. Hanami tidak hanya menjadi momen untuk menikmati keindahan alam, tetapi juga waktu untuk berkumpul bersama keluarga, teman, atau rekan kerja. Beberapa tempat populer untuk Hanami di Jepang adalah Taman Ueno di Tokyo, Taman Maruyama di Kyoto, dan Kastil Himeji di Hyogo.

2. Gion Matsuri – Festival Spektakuler di Kyoto

Gion Matsuri adalah salah satu festival terbesar dan paling terkenal di Jepang yang diadakan setiap bulan Juli di Kyoto. Festival ini berasal dari zaman Heian dan awalnya diselenggarakan sebagai ritual untuk menangkal wabah penyakit. Salah satu daya tarik utama Gion Matsuri adalah parade Yamaboko Junko, di mana belasan kereta hias (float) raksasa yang dihiasi dengan ornamen tradisional akan diarak di jalanan Kyoto. Festival ini juga dimeriahkan dengan berbagai acara budaya, kuliner khas festival, serta yukata (kimono musim panas) yang dikenakan oleh banyak pengunjung.

3. Tanabata – Perayaan Cinta di Langit

Tanabata, atau Festival Bintang, adalah perayaan romantis yang terinspirasi dari legenda klasik tentang dua kekasih, Orihime dan Hikoboshi, yang hanya bisa bertemu sekali dalam setahun. Festival ini biasanya dirayakan pada tanggal 7 Juli atau 7 Agustus, tergantung wilayahnya. Salah satu tradisi khas Tanabata adalah menuliskan harapan di selembar kertas warna-warni (tanzaku) dan menggantungnya di ranting bambu. Kota Sendai dan Hiratsuka terkenal dengan perayaan Tanabata yang sangat meriah, dihiasi dengan dekorasi kertas besar yang menggantung di jalanan.

4. Obon – Menghormati Arwah Leluhur

Obon adalah festival yang didedikasikan untuk mengenang dan menghormati arwah leluhur. Festival ini berlangsung selama tiga hari di pertengahan Agustus dan merupakan momen bagi keluarga untuk berkumpul, membersihkan makam keluarga, serta melakukan berbagai ritual penghormatan. Salah satu tradisi yang paling dikenal dalam Obon adalah Bon Odori, yaitu tarian tradisional yang dilakukan di berbagai kota di Jepang. Festival ini ditutup dengan pelepasan lentera di sungai atau laut, yang melambangkan arwah kembali ke alam mereka dengan damai.

Festival dan perayaan di Jepang bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki nilai budaya, spiritual, dan sejarah yang mendalam. Dari Hanami yang menyambut musim semi, Gion Matsuri yang megah, Tanabata yang penuh romantisme, hingga Obon yang sarat makna, setiap festival mencerminkan kekayaan budaya Jepang yang patut diapresiasi. Jika Anda berencana mengunjungi Jepang, jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan langsung keindahan dan kemeriahan festival-festival ini!

5. Teknologi dan Budaya Pop Jepang: Perpaduan Modernitas dan Hiburan Global

Jepang adalah negara yang dikenal dengan perpaduan unik antara budaya tradisional dan teknologi canggih. Selain memiliki warisan budaya yang kaya, Jepang juga merupakan pusat dari berbagai inovasi teknologi serta budaya pop yang mendunia. Dari anime hingga industri game, berikut adalah beberapa aspek budaya pop Jepang yang telah memikat banyak orang di seluruh dunia.

1. Anime dan Manga: Hiburan yang Mendunia

Anime dan manga adalah dua elemen budaya Jepang yang telah mencapai popularitas luar biasa di berbagai belahan dunia. Anime, yang merupakan animasi khas Jepang, memiliki berbagai genre yang bisa dinikmati oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa. Beberapa anime terkenal seperti Naruto, One Piece, dan Attack on Titan telah menjadi fenomena global.

Sementara itu, manga (komik Jepang) juga memiliki basis penggemar yang sangat besar. Banyak manga yang kemudian diadaptasi menjadi anime, film live-action, atau bahkan game. Contohnya, Dragon Ball dan Demon Slayer adalah manga yang sukses besar baik di Jepang maupun internasional. Industri anime dan manga Jepang juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan, dengan penjualan yang mencapai miliaran dolar setiap tahunnya.

2. J-Pop dan Idol Group: Musik yang Menghipnotis Dunia

Jepang juga memiliki industri musik yang sangat berkembang, dengan J-Pop (Japanese Pop) sebagai salah satu genre musik yang banyak digemari. J-Pop memiliki ciri khas musik yang ceria, penuh energi, dan sering kali didukung dengan konsep visual yang menarik.

Salah satu aspek unik dari industri musik Jepang adalah kehadiran idol group. Grup idola seperti AKB48, Nogizaka46, dan Perfume memiliki basis penggemar yang sangat loyal. Konsep idol di Jepang lebih dari sekadar menyanyi dan menari; mereka juga membangun interaksi dekat dengan penggemar melalui konser, meet-and-greet, dan media sosial.

Selain itu, musisi Jepang seperti Kenshi Yonezu dan YOASOBI juga berhasil menarik perhatian global berkat lagu-lagu mereka yang viral di berbagai platform digital. Lagu-lagu J-Pop sering kali digunakan dalam anime, drama, hingga iklan, sehingga semakin memperluas jangkauan musik Jepang di dunia.

3. Game dan Teknologi: Jepang sebagai Raja Inovasi

Jepang adalah rumah bagi beberapa perusahaan game terbesar di dunia, seperti Nintendo, Sony, dan Sega. Perusahaan-perusahaan ini telah melahirkan berbagai konsol game legendaris, seperti PlayStation, Nintendo Switch, dan Sega Genesis, yang telah dimainkan oleh jutaan orang di seluruh dunia.

Selain itu, Jepang juga dikenal sebagai pelopor dalam pengembangan game dengan cerita yang menarik dan gameplay yang inovatif. Game seperti Super Mario, Final Fantasy, dan The Legend of Zelda telah menjadi ikon dalam industri game global. Bahkan, tren e-sports dan game mobile di Jepang juga semakin berkembang pesat, dengan banyak turnamen dan kompetisi yang menarik perhatian para gamer profesional maupun kasual.

Di luar industri game, Jepang juga unggul dalam pengembangan teknologi canggih, seperti robotika, kecerdasan buatan (AI), dan transportasi. Jepang telah menciptakan robot humanoid seperti ASIMO dan memiliki jaringan kereta cepat (Shinkansen) yang dikenal sebagai salah satu sistem transportasi paling efisien di dunia.

Teknologi dan budaya pop Jepang telah menjadi bagian penting dalam kehidupan modern. Anime, manga, J-Pop, idol group, serta industri game dan teknologi telah membawa Jepang ke panggung dunia sebagai pusat inovasi dan hiburan. Popularitas budaya Jepang tidak hanya berdampak pada ekonomi negara tersebut, tetapi juga menghubungkan berbagai budaya di seluruh dunia melalui kecintaan terhadap hiburan dan teknologi.

Budaya Jepang memiliki daya tarik yang luar biasa, baik dari segi tradisi maupun modernitas. Dari etika sosial, seni, kuliner, hingga hiburan, Jepang menawarkan pengalaman yang unik dan menarik bagi siapa saja yang ingin mengenalnya lebih dalam. Jika Anda berkesempatan mengunjungi Jepang, pastikan untuk merasakan langsung kekayaan budaya yang ada di sana!

Minggu, 02 Maret 2025

Jepang Berjuang Hadapi Kebakaran Hutan Terbesar dalam Beberapa Dekade

Jepang Berjuang Hadapi Kebakaran Hutan Terbesar dalam Beberapa Dekade
Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan kebakaran di Kota Ofunato, Prefektur Iwate, Jepang, 28 Februari 2025. (Foto: Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran via REUTERS)

JAKARTA - Jepang saat ini tengah menghadapi kebakaran hutan terbesar dalam lebih dari tiga dekade. Kebakaran yang terjadi di hutan Ofunato, wilayah utara Iwate, telah menghanguskan sekitar 1.200 hektare lahan sejak pertama kali muncul pada Rabu (26/2).

Menurut Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Jepang, kebakaran ini menjadi yang terbesar sejak peristiwa serupa pada tahun 1992 di Kushiro, Hokkaido, yang kala itu membakar 1.030 hektare lahan.

1.000 Warga Dievakuasi, 80 Bangunan Rusak

Dampak dari kebakaran ini sangat luas. Pemerintah kota Ofunato melaporkan bahwa lebih dari 1.000 penduduk harus dievakuasi demi keselamatan mereka. 

Selain itu, lebih dari 80 bangunan mengalami kerusakan akibat api yang terus menyebar hingga Jumat (28/2).

Sayangnya, kebakaran ini juga merenggut korban jiwa. Polisi setempat menemukan satu jasad yang hangus terbakar pada Kamis (28/2). 

Hingga saat ini, penyebab pasti dari kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan.

Upaya Pemadaman Kebakaran

Untuk mengatasi kebakaran ini, sekitar 1.700 petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan dari berbagai daerah di Jepang. 

Lembaga penyiaran publik NHK bahkan menayangkan rekaman udara yang menunjukkan kepulan asap tebal yang menyelimuti area pegunungan Ofunato.

Selain kebakaran di Ofunato, dua kebakaran lainnya juga dilaporkan terjadi pada Sabtu (1/3), masing-masing di Yamanashi dan wilayah lain di Iwate.

Jepang Berjuang Hadapi Kebakaran Hutan Terbesar dalam Beberapa Dekade
Pemandangan udara menunjukkan bangunan terbakar akibat meluasnya kebakaran hutan di Ofunato, Prefektur Iwate, timur laut Jepang, 28 Februari 2025. (Foto: Kyodo/via REUTERS)

Kebakaran Hutan di Jepang Semakin Sering Terjadi?

Jepang mencatat sekitar 1.300 kebakaran hutan sepanjang tahun 2023. Sebagian besar insiden ini terjadi antara bulan Februari hingga April, saat cuaca lebih kering dan angin bertiup lebih kencang.

Namun, menurut data pemerintah, jumlah kebakaran hutan di Jepang sebenarnya telah menurun dibandingkan puncaknya pada era 1970-an. 

Meski begitu, perubahan iklim tetap menjadi faktor yang mempengaruhi kondisi lingkungan.

Kota Ofunato sendiri hanya menerima curah hujan sebesar 2,5 milimeter sepanjang bulan ini, jauh lebih sedikit dibandingkan rekor terendah sebelumnya yang tercatat 4,4 milimeter pada Februari 1967. 

Hal ini memperparah kondisi kekeringan yang bisa memicu kebakaran lebih mudah.

Perubahan Iklim dan Cuaca Ekstrem

Jepang, seperti banyak negara lain, mengalami peningkatan suhu yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. 

Tahun lalu bahkan tercatat sebagai tahun terpanas di Jepang sejak pencatatan dimulai. 

Para ahli menyebutkan bahwa emisi gas rumah kaca yang terus meningkat menjadi penyebab utama perubahan iklim global yang semakin ekstrem.

Kebakaran hutan yang terjadi saat ini menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim. 

Jepang masih terus berjuang mengendalikan api dan melindungi warganya dari ancaman kebakaran yang semakin sering terjadi.

Oleh: VOA Indonesisa | Editor: Yakop

Senin, 12 Februari 2024

Antusiasme Warga Indonesia di Jepang dalam Pemilu 2024

Antusiasme Warga Indonesia di Jepang dalam Pemilu 2024
WNI mengantre untuk mencoblos di TPS, Balai Indonesia, Sekolah Republik Indonesia Tokyo, Minggu (11/2). (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)
JEPANG - Warga negara Indonesia di Jepang yang memiliki hak pilih turut serta dalam pemilihan umum di Balai Indonesia, Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT), pada Minggu (11/2). Tempat pemungutan suara (TPS) dibuka sejak pukul 08.00 waktu setempat, dan calon pemilih telah mulai mengantre di tiga lokasi TPS yang tersedia.

Salah satu pemilih dari Kanagawa, Hidayat Polim (33), menyatakan bahwa ia memilih menggunakan hak suaranya di TPS untuk merasakan atmosfir demokrasi yang membahagiakan. "Bisa langsung merasakan euforianya untuk Pemilu karena lima tahun sekali," ungkapnya. Hidayat juga mengungkapkan bahwa untuk memilih calon presiden dan wakil presiden, dia mencari informasi melalui berita dan debat capres dan cawapres.

Hidayat memberikan pesan kepada WNI di dalam dan luar negeri untuk memanfaatkan hak suaranya demi menentukan masa depan bangsa. Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Risky Revily (27), yang pertama kali menggunakan hak suaranya di luar negeri. "Meriah banget ya, ramai banget orang-orang juga pada antusias," katanya.

Terkait pemilihan calon presiden, Risky mengungkapkan keyakinannya karena pernah bertemu dengan salah satu kandidat yang dipilihnya. "Kalau aku sempat ketemu sama salah satu capres di Bata. Jadi, orangnya gimana. Visi sama misinya juga sesuai sih sesuai sama yang dimauin sama diri aku sendiri," ujarnya.

Risky juga mengajak para calon pemilih untuk tidak golput. "Hak pilih itu penting ya. Jangan golput karena menentukan Indonesia ke depannya," tambahnya.

Keduanya mengaku tidak mengalami kesulitan saat mendaftar maupun menggunakan hak suaranya. Pemilihan di TPS berlangsung pada Minggu, 11 Februari 2024, dengan penghitungan suara serentak pada 14-15 Februari 2024.

Calon pemilih diwajibkan membawa surat undangan yang telah dikirim oleh PPLN Tokyo melalui pos serta kartu identitas berupa KTP atau paspor. Menurut data PPLN Tokyo, terdapat total 29.434 pemilih, dengan 18.334 perempuan dan 11.100 laki-laki. Jumlah pemilih yang menggunakan TPS adalah sebanyak 2.847 orang, sementara 26.587 lainnya menggunakan hak suara lewat pos.

Oleh: Antara/Juwita Trisna Rahayu
Editor: Yakop

Rabu, 22 Juni 2022

Polri Kawal Deportasi Mitsuhiro Taniguchi Sampai Jepang


Konferensi pers (Sy/Borneotribun)

Borneotribun Jakarta - Polri menyatakan melakukan pengawalan proses deportasi Mitsuhiro Taniguchi hingga diterima oleh pihak Kepolisian di Negara Jepang. 

Mitsuhiro Taniguchi merupakan tersangka kasus dugaan penipuan bantuan sosial Covid-19 di Jepang. Ia telah ditangkap oleh pihak kepolisian Indonesia dan hari ini akan dipulangkan ke Jepang. 

"NCB Interpol Indonesia berkerjasama dengan Imigrasi pagi ini telah melakukan Deportasi Buronan WN Jepang Mitsuhiro Taniguchi kepada pihak polisi Jepang yang menjemput langsung dan akan mengawal subjek sampai ke Jepang," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada awak media, Jakarta, Rabu (22/6).

Dedi menjelaskan, pengawalan proses deportasi oleh pihak Kepolisian Indonesia dilakukan lantaran dalam proses penangkapan ini adanya kerjasama Police to Police. 

"Karena warga Jepang yang dideportasi statusnya pelaku kejahatan di Jepang jadi harus ada kerjasama Police to police," ujar Dedi.

Sebelumnya, Polri menyatakan bahwa Mitsuhiro Taniguchi (47) buronan Jepang telah ditangkap oleh pihak Imigrasi di wilayah Lampung, pada Selasa 7 Juni 2022. 

Polisi Jepang mengusut kasus dugaan penipuan dana subsidi bagi usaha kecil yang mengalami dampak Pandemi Covid-19. Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka, yakni Rie Taniguchi (45), Daiki (22) dan putra keduanya yang namanya belum disebutkan berusia 21 tahun. 

Para tersangka diduga diminta oleh Mitsuhiro mengajukan pengembalian pajak atas nama orang yang telah terdaftar di kantor pajak atau memalsukan permohonan.

 
Penulis : Syahrial
Editor  : Robiantinus Hermanto

Senin, 05 Juli 2021

Lebih seribu tentara, petugas pemadam kebakaran dan polisi berjuang menyelamatkan korban tanah longsor di Jepang

Lebih seribu tentara, petugas pemadam kebakaran dan polisi berjuang menyelamatkan korban tanah longsor di Jepang
Foto: Rumah-rumah rusak akibat tanah longsor setelah hujan lebat melanda dustrik Izusan, Atami, Jepang (3/7).

BORNEOTRIBUN.COM - Lebih dari seribu tentara, petugas pemadam kebakaran dan polisi hari Minggu (4/7) berjuang menyelamatkan korban tanah longsor di kota resor yang terletak di barat daya Tokyo, Jepang menewaskan sedikitnya dua orang dan menyebabkan sedikitnya 20 orang hilang.

Perdana Menteri Jepang Yoshide Suga mengatakan kepada wartawan bahwa 19 orang telah berhasil diselamatkan, sementara 130 rumah dan bangunan di Atami itu rusak.

Dua orang tewas, tetapi dikhawatirkan banyak yang hilang, ujar Suga setelah melangsungkan pertemuan darurat kabinet hari Minggu.

Tentara, petugas pemadam kebakaran dan tim penyelamat lain yang didukung tiga kapal penjaga pantai, bekerja membersihkan lumpur dari jalan-jalan Atami dan berupaya menjangkau mereka yang diyakini masih terperangkap atau terbawa arus.

Kawasan Izusan di Atami di mana tanah longsor itu terjadi merupakan resor tepi laut yang terletak sekitar 100 kilometer barat daya Tokyo.

Kawasan ini terkenal dengan sumber air panas, kuil dan jalan-jalan yang dipadati toko-toko perbelanjaan. [em/jm]

Oleh: VOA

Sabtu, 19 Juni 2021

Berdoa agar COVID-19 Usai, Patung Dewi Kwan Im di Jepang Dipasangi Masker

Berdoa agar COVID-19 Usai, Patung Dewi Kwan Im di Jepang Dipasangi Masker
Para pekerja memasang masker pada patung Dewi Kwan Im setinggi 57 meter di kuil Houkokuji Aizu Betsuin di Prefektur Fukushima untuk berdoa agar pandemi virus corona (COVID-19) cepat berlalu, Selasa, 15 Juni 2021. (Foto: Houkokuji Aizu Betsuin via Reuters)

BorneoTribun Internasional - Sejumlah pekerja memasang masker khusus di patung raksasa Dewi Kwan Im di Jepang, Selasa (15/6), sebagai doa agar pandemi virus corona berakhir.

Mengutip Reuters, dibutuhkan empat pekerja selama tiga jam untuk menaikkan masker raksasa dengan tali ke atas patung putih setinggi 57 meter di kuil Houkokuji Aizu Betsuin di Prefektur Fukushima. Dewi Kwan Im di Jepang juga dikenal dengan nama Dewi Kannon atau Dewi Pengasih

Mereka kemudian membentangkan masker yang terbuat dari kain jaring merah muda, berukuran 4,1 m x 5,3 m dan berat 35 kg menutupi bagian bawah wajah patung.

Patung yang dibangun 33 tahun lalu itu berlubang dengan tangga spiral yang bisa dinaiki hingga di bagian bahu sang dewi. Orang-orang mengunjungi patung, yang menggendong bayi, untuk berdoa agar bayi lahir dengan selamat dan meminta berkah bagi bayi mereka yang baru lahir.

Manajer kuil Takaomi Horigane mengatakan para pekerja datang dengan ide untuk masker wajah saat pembahasan diskusi tentang restorasi patung yang rusak akibat gempa pada Februari.

Horigane mengatakan mereka berencana untuk tetap memasang masker di patung itu sampai situasi COVID-19 terkendali di Jepang. [na/ft]

Oleh: VOA

Mantan Menteri Kehakiman Jepang Dipenjarakan karena Beli Suara

Mantan Menteri Kehakiman Jepang Dipenjarakan karena Beli Suara
Menteri Kehakiman Jepang Katsuyuki Kawai berbicara selama konferensi pers di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo pada tahun 2020. (Foto: AP)

BORNEOTRIBUN.COM - Seorang mantan menteri kehakiman Jepang dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, Jumat (18/6), karena membeli suara agar istrinya terpilih sebagai anggota majelis tinggi parlemen negara itu,

Kantor berita NHK melaporkan, Katsuyuki Kawai, 58 tahun, dinyatakan bersalah atas tuduhan membagi-bagikan sekitar 29 juta yen (atau 260.000 dolar AS) kepada sekitar 100 orang pada 2019 untuk membantu mengamankan kursi majelis tinggi untuk istrinya, Anri.

Menurut kantor berita AFP, para pejabat di Pengadilan Distrik Tokyo belum mengonfirmasi laporan tersebut.

Kawai, orang kepercayaan mantan perdana menteri Shinzo Abe, telah menganulir klaim sebelumnya bahwa ia tidak bersalah dan secara luas mengakui tuduhan terhadap dirinya.

Anri, yang memenangkan kursinya dalam pemilihan Juli 2019, telah dinyatakan bersalah atas perannya dalam skema tersebut dan menerima hukuman percobaan 16 bulan awal tahun ini.

Hukuman Kawai bukan hukuman percobaan, artinya ia menghadapi hukuman penjara. Namun harian Yomiuri Shimbun melaporkan bahwa ia mengajukan banding.

Kawai diangkat menjadi menteri kehakiman oleh Abe pada 2019 tetapi mundur dari jabatannya hanya beberapa pekan setelah skandal itu mencuat.

Partai Demokrat Liberal yang berkuasa dilaporkan menyediakan sekitar 1,4 juta dolar untuk kampanye pemilihan Anri, jumlah yang luar biasa besar untuk mendongkrak upaya kampanyenya. [ab/uh]

Oleh: VOA

Senin, 07 Juni 2021

Menurut Setengah Warga Jepang, Olimpiade Akan Tetap Berlangsung

Menurut Setengah Warga Jepang, Olimpiade Akan Tetap Berlangsung
Cincin Olimpiade terlihat di tepi Pantai Odaiba di Tokyo pada 3 Juni 2021. (Foto: AFP/Kazuhiro Nogi)

BorneoTribun Jepang -- Setengah publik Jepang meyakini Olimpiade Tokyo akan berlangsung sesuai rencana, terlepas dari mereka menginginkannya atau tidak.

Temuan ini diperoleh berdasarkan jajak pendapat akhir pekan yang dilakukan surat kabar Jepang Yomiuri, yang hasilnya dirilis hari Senin (7/6).

Olimpiade dijadwalkan dimulai kurang dari dua bulan lagi, setelah ditunda setahun karena krisis kesehatan global yang masih terus berlangsung.

Tetapi masih ada pertanyaan mengenai bagaimana Tokyo dapat membuat para sukarelawan, atlet, ofisial dan masyarakat Jepang tetap aman.

Jepang sekarang ini sedang menghadapi gelombang keempat wabah, dengan mencatat kenaikan jumlah kasus yang parah.

Hari Jumat, mantan peraih medali Olimpiade Kaori Yamaguchi mengatakan Jepang telah “dipojokkan” untuk tetap melaksanakan Olimpiade, meskipun masyarakat menentangnya.

Jajak pendapat baru Yomiuri menunjukkan dukungan publik bagi pemerintahan PM Yoshihide Suga merosot ke tingkat terendah, 37 persen.

Sebagian besar responden menyatakan langkah-langkah pengamanan dari virus corona bagi para atlet dan partisipan Olimpiade tidak cukup.

Para pejabat tinggi telah berulang kali berjanji untuk membuat pelaksanaan Olimpiade “aman dan selamat.”

Jajak pendapat juga mendapati lebih dari seperempat responden meyakini Olimpiade akan terus berlangsung tanpa kehadiran penonton.

Sementara pemerintah telah melarang penonton asing menghadiri Olimpiade itu, keputusan mengenai penonton domestik diperkirakan akan diambil bulan ini. [uh/ab]

Oleh: VOA

Sabtu, 17 April 2021

Hashimoto Kembali Tegaskan Olimpiade Tokyo Tidak Akan Dibatalkan

Hashimoto Kembali Tegaskan Olimpiade Tokyo Tidak Akan Dibatalkan
CIncin Olimpiade di Odaiba, Tokyo, 8 April 8, 2021. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

BorneoTribun.com -- Ketua Olimpiade Tokyo, Jumat (16/4), kembali dipaksa untuk meyakinkan dunia bahwa pesta olahraga yang sempat ditunda itu akan dilangsungkan dalam waktu tiga bulan lagi dan tidak dibatalkan meskipun kasus COVID-19 melonjak di Jepang.

Ketua panitia penyelenggara Seiko Hashimoto ditanya wartawan pada konferensi pers apakah ada kondisi di mana Olimpiade itu akan bisa dibatalkan.

Pertanyaan itu muncul setelah sekretaris jenderal partai politik LDP yang berkuasa, dan orang nomor dua yang bertanggung jawab atas Olimpiade Tokyo, Toshihiro Nikai, menyebutkan kemungkinan pembatalan penyelenggaraannya sehari sebelumnya.

“Ada berbagai kekhawatiran tetapi sebagai panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 kami tidak berpikir untuk membatalkannya, '' kata Hashimoto.

Nikai ditanya pada hari Kamis dalam sebuah wawancara apakah pembatalan masih menjadi pilihan. “Tentu saja,'' jawabnya, menambahkan bahwa jika Olimpiade menyebabkan lonjakan infeksi, “tidak ada artinya menyelenggarakan Olimpiade. ''

Nikai belakangan berusaha menarik pernyataannya, dan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis (16/4) yang mengatakan bahwa pemerintah berusaha keras untuk melangsungkan Olimpiade yang terjamin keamanannya.

Hashimoto mengaku bisa memahami keprihatinan Nikai dan menyiratkan itu bahwa itu mencerminkan pendapat publik Jepang pada umumnya. Jajak-jajak pendapat menunjukkan sebanyak 80 persen warga Jepang menentang penyelenggaraan Olimpiade selama pandemi.

“Fakta bahwa ia (Nikai) prihatin adalah hal yang perlu kami tanggapi serius mengingat makin dekatnya pelaksanaan Olimpiade,'' katanya. “Komentarnya mengingatkan kami betapa kami harus percaya diri atau sepenuhnya siap menyelenggarakan pertandingan.''

Kasus COVID-19 meningkat di berbagai penjuru Jepang. Meskipun demikian, Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan panitia Olimpiade Tokyo bersikeras untuk tetap melangsungkannya. Pemasukan IOC tersendat karena penundaan Olimpiade itu, dan Jepang telah menginvestasikan setidaknya 15 miliar dolar untuk menyelenggarakan Olimpiade Tokyo. [ab/uh]

Oleh: VOA

Jumat, 09 April 2021

Tokyo Minta Izin Pemerintah Pusat Berlakukan Tindakan Pengendalian Virus

Tokyo Minta Izin Pemerintah Pusat Berlakukan Tindakan Pengendalian Virus
Petugas medis menerima vaksin COVID-19 Pfizer di di Tokyo, Jumat, 5 Maret 2021. (Foto: AP)

BorneotTribun Jepang, Internasional -- Tokyo meminta izin pemerintah pusat Jepang untuk menerapkan langkah-langkah darurat untuk mengekang lonjakan kasus varian baru virus corona yang menyebar dengan cepat dan lebih mudah menular, lebih dari tiga bulan sebelum dimulainya Olimpiade.

Tokyo telah keluar dari keadaan darurat Januari lalu. Gubernurnya, Yuriko Koike, mengatakan kepada wartawan, Kamis (8/4), ia meminta pemerintah mengizinkannya mengeluarkan perintah mengikat berdasarkan undang-undang pencegahan virus baru yang diberlakukan pada Februari, yang mencakup hukuman bagi pemilik bisnis yang membangkang dan kompensasi bagi mereka yang patuh.

Langkah Tokyo ini mengikuti Osaka di Jepang Barat, yang mengumumkan keadaan darurat medis setelah rumah sakit-rumah sakitnya kewalahan menangani kasus-kasus baru.

Tokyo melaporkan 555 kasus pada Rabu (7/4), tertinggi sejak awal Februari. Koike mengatakan, ia khawatir dengan penyebaran varian baru yang cepat, terutama yang awalnya terdeteksi di Inggris.

“Hanya persoalan waktu sebelum Tokyo menghadapi situasi yang mirip dengan di Osaka, '' kata Koike.

Lonjakan terbaru dimulai di Jepang bagian barat, termasuk Osaka, di mana jumlah korban harian mencapai rekor baru, yakni 878. Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura meminta agar estafet obor Olimpiade yang dijadwalkan pada Selasa (6/4) dan Rabu (7/4) diadakan di taman dan bukan di jalan umum. Ia mengatakan lebih dari 70 persen tempat tidur rumah sakit telah terisi, yang berarti mencapai ambang batas untuk mengeluarkan peringatan medis.

Kasus infeksi juga melonjak di wilayah lain di negara itu. Mengingat upaya vaksinasi Jepang yang masih pada tahap awal, lonjakan tersebut dapat menyebabkan pembatalan lebih lanjut kegiatan-kegiatan terkait Olimpiade.

Koike mengatakan waktu dan detail langkah-langkah baru, termasuk jam operasi yang lebih pendek untuk restoran dan bar, akan diputuskan nanti, mungkin pada Jumat (9/4).

Ia juga kembali mengingatkan penduduk untuk menghindari perjalanan yang tidak penting, termasuk ke kota-kota lain dan terutama ke dan dari bagian barat Jepang. [ab/uh]

Oleh: YK/VOA

Kamis, 01 April 2021

RI dan Jepang Tandatangani Perjanjian Pengalihan Alat dan Teknologi Pertahanan

RI dan Jepang Tandatangani Perjanjian Pengalihan Alat dan Teknologi Pertahanan
Pertemuan 2+2 Menlu-Menhan Indonesia-Jepang (Sumber: Humas Kemhan)

BORNEOTRIBUN JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi dan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga, di Tokyo, Jepang, Selasa (30/03/2021). 

Pada hari yang sama juga dilakukan penandatanganan Perjanjian antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah RI tentang Pengalihan Alat dan Teknologi Pertahanan.

Kedua belah pihak sepakat untuk mempromosikan kerja sama keamanan dan pertahanan termasuk pengalihan alat dan teknologi pertahanan. 

PM Jepang menyambut baik kunjungan kehormatan kedua menteri ini. 

PM Suga juga menyampaikan harapan agar perjanjian yang telah ditandatangani tersebut menjadi landasan kerja sama keamanan yang lebih dalam antara kedua negara. 

Sementara itu, Menlu Retno Marsudi mengatakan dalam pertemuan dengan PM Suga disampaikan mengenai pentingnya untuk menindaklanjuti kesepakatan yang telah dihasilkan dalam pertemuan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan PM Jepang tersebut Oktober tahun lalu. 

“[Pada] kunjungan kehormatan kepada PM Suga bersama dengan Menhan RI, kami menyampaikan pesan Presiden mengenai pentingnya kedua negara terus menindaklanjuti kerja sama yang sudah dibahas pada saat kunjungan PM Suga ke Indonesia, termasuk di bidang investasi,” ungkap Menlu, dalam pernyataan pers tertulisnya dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Rabu (31/03/2021). 

Selain kunjungan kehormatan pada PM Suga, Menlu menyampaikan, dalam lawatan ke Jepang ini dirinya telah mengadakan pertemuan dengan sejumlah pihak di antaranya Menlu, Menhan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Jepang, serta Chairman Nippon Foundation dan Japanese Special Envoy for National Reconciliation in Myanmar. 

Terkait rangkaian kegiatan ini, Retno menyampaikan bahwa kunjungan ke Tokyo, Jepang kali ini membuahkan hasil yang baik. “Pertama, kita menindaklanjuti kunjungan PM Suga ke Indonesia, dengan​​ pertemuan intensif seperti ini maka akan memudahkan kita untuk mengukur implementasi dari kesepakatan-kesepakatan yang sudah ada,” ujarnya. 

Kedua, kerja sama di bidang kesehatan telah mulai berjalan dan kedua negara sepakat untuk terus memperkuat karena isu kesehatan sangat penting di masa mendatang.​

“Ketiga, terdapat komitmen yang kuat, komitmen yang sama dari kedua belah pihak untuk memperkuat kerja sama ekonomi termasuk bidang​ investasi serta upaya menyelesaikan berbagai tantangan perdagangan kedua negara,” ujarnya. Keempat, Indonesia dan Jepang sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama pertahanan dan maritim kedua negara. 

Kelima, mengenai pembahasan isu kawasan dan internasional Menlu menekankan pentingnya semua negara memajukan kerja​ sama agar tercipta stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan tidak hanya di kawasan tapi juga dunia. “Kerja sama dan perdamaian sangat diperlukan bagi dunia untuk keluar bersama dari pandemi COVID-19. Kerja sama dan perdamaian diperlukan dunia untuk bersama melakukan pemulihan ekonomi,” tandasnya. 

(AIT/UN)

Rabu, 03 Maret 2021

Hashimoto Desak Peningkatan Kuota Perempuan di Dewan Eksekutif Olimpiade Tokyo

Hashimoto Desak Peningkatan Kuota Perempuan di Dewan Eksekutif Olimpiade Tokyo
Menteri Olimpiade dan Paralimpiade Jepang Seiko Hashimoto menghadiri konferensi pers di Tokyo, Jepang, 16 September 2020. (Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

BorneoTribun Jepang, Internasional - Ketua Olimpiade Tokyo 2020 Seiko Hashimoto mengatakan, Selasa (2/3),bahwa timnya harus bergerak cepat mempromosikan kesetaraan gender untuk memulihkan kepercayaan pada panitia penyelenggara pesta olahraga akbar itu.

Hashimoto mendesak peningkatan jumlah perempuan di Dewan Eksekutif Tokyo 2020.

“Sebagai langkah awal, kami ingin mengubah Anggaran Dasar agar jumlah pengurus yang dipilih Panitia Penyelenggara bisa bertambah, kemudian meminta pengurus untuk memutuskan diadakannya rapat dewan untuk meningkatkan rasio perempuan sebagai anggota dewan,” katanya.

Hashimotomengambil alih posisi ketua OlimpiadeTokyo 2020 bulan lalu setelah pengunduran diri pendahulunya Yoshiro Mori menyusul reaksi keras atas komentar Mori yang dianggap seksis,

Hashimoto juga mengumumkan bahwapertemuan melalui konferensi video akan berlangsung Rabu, antara ia dan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach, Presiden Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Andrew Parsons, Gubernur Tokyo Yuriko Koike, dan Menteri Olimpiade Tamayo Marukawa. [ab/uh]

Oleh: VOA Indonesia

Sabtu, 30 Januari 2021

Jepang Bertekad Selenggarakan Olimpiade, Paralimpiade

Jepang Bertekad Selenggarakan Olimpiade, Paralimpiade
Para pejalan kaki terlihat mengenakan masker saat melewati papan kampanye Olimpiade Tokyo di depan kantor sekuritas di Tokyo, Jepang, 29 Januari 2021.

BorneoTribun | Jepang- PM Jepang Yoshihide Suga, hari Jumat (29/1) menyatakan tekad bahwa Olimpiade Tokyo akan tetap berlangsung pada musim panas mendatang.

Pesta olahraga akbar itu ditunda tahun lalu karena pandemi virus corona. Berbagai jajak pendapat telah mengindikasikan bahwa masyarakat Jepang ingin acara ini ditunda di tengah-tengah berlanjutnya kekhawatiran mengenai perebakan virus.

Tetapi dalam pidato pada pertemuan virtual Forum Ekonomi Dunia (WEF), Suga menyatakan bertekad untuk terus maju dengan rencana penyelenggaraannya.

“Jepang, pada musim panas ini, akan menyelenggarakan Olimpiade dan Paralimpiade,” ujar Suga. “Sebagai simbol bahwa umat manusia telah mengalahkan virus corona dan dunia telah bersatu, kami bertekad untuk membuat Olimpiade terwujud yang memberi semangat dan harapan bagi dunia,” jelasnya.

Ketika ditanya apakah ada langkah-langkah konkret untuk memastikan Olimpiade yang aman dari Covid-19, Suga menjawab bahwa pemerintah sedang membahasnya. Tetapi ia menambahkan bahwa langkah-langkah dasar antivirus seperti mengenakan masker mungkin merupakan langkah yang paling efektif.

“Saya tahu ini adalah langkah-langkah dasar, tetapi jika semua orang di Jepang melakukannya, ini akan menjadi langkah paling kuat,” kata Suga.

Jepang mengalami lonjakan kasus dalam beberapa bulan ini, dan banyak daerah di negara itu kini di bawah perintah darurat.

Jumlah kematian di Jepang kurang dari 5.000, dan pihak berwenang mengendalikan perebakan virus ini jauh lebih baik daripada di banyak negara lainnya. [uh/ab]

Oleh: VOA Indonesia

Kamis, 07 Januari 2021

Jepang Bersiap Deklarasikan Keadaan Darurat

Seorang pekerja medis yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bekerja di Unit Perawatan Intensif (ICU) untuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit Universitas Kedokteran St. Marianna di Kawasaki, selatan Tokyo, Jepang, 4 Mei 2020
Seorang pekerja medis yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bekerja di Unit Perawatan Intensif (ICU) untuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit Universitas Kedokteran St. Marianna di Kawasaki, selatan Tokyo, Jepang, 4 Mei 2020. (Foto: REUTERS/Issei Kato)

BorneoTribun - Jepang sedang bersiap untuk mendeklarasikan keadaan darurat terkait pandemi virus corona untuk Tokyo dan tiga kawasan terdekat, karena jumlah kasus yang terus meningkat di berbagai penjuru negara itu.

Katsunobu Kato, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, mengatakan dalam konferensi pers, Rabu (6/1), pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengambil "langkah-langkah efektif dan kuat" untuk mengatasi risiko yang ditimbulkan oleh orang-orang yang makan di luar rumah.

Deklarasi tersebut tidak akan memberlakukan sanksi bagi para pelanggarnya namun akan berfungsi sebagai permintaan yang kuat bagi orang-orang untuk bekerja dari rumah, mengurangi kegiatan di luar rumah, dan tidak makan di restoran.

Restoran diminta untuk tutup pada jam 20.00 waktu setempat. Para pejabat mengatakan sekolah, klub kebugaran, dan bioskop kemungkinan akan tetap buka, dengan memberlakukan social distancing.

Jepang mengalami situasi darurat serupa pada April tahun lalu, sehingga akhirnya keadaan darurat diperluas dan diterapkan secara nasional, untuk menurunkan jumlah kasus.

Jumlah kasus baru virus corona harian di Jepang meningkat pesat akhir-akhir ini, dan kini mencapai lebih dari 3.000 per hari.

Jumlah kasus baru harian di Tokyo mencapai 1.278 pada Selasa (5/1), mendekati rekor yang dicapai pada Malam Tahun Baru, yakni 1.337.

Menurut Kementerian Kesehatan, Jepang memiliki sekitar 240 ribu kasus secara nasional, dengan lebih dari 3.600 kematian. [ab/uh]

Oleh: VOA Indonesia

Kamis, 17 September 2020

Yoshihide Suga Terpilih Jadi Perdana Menteri Jepang

Pemimpin Partai Demokrat Liberal Jepang (LDP) yang baru terpilih, Yoshihide Suga, berpose di kantornya setelah konferensi pers di kantor pusat partai di Tokyo pada 14 September 2020. {Foto: AFP)


BORNEOTRIBUN -- Majelis rendah parlemen Jepang, Rabu (16/9/2020), resmi memilih Yoshihide Suga sebagai perdana menteri, menggantikan Shinzo Abe. Ia menjadi pemimpin baru pertama dalam delapan tahun dan diperkirakan akan mempertahankan sekitar setengah dari kabinet Abe.


Melansir kantor berita Reuters, Suga yang berusia 71 tahun adalah tangan kanan Abe sejak lama. Ia berjanji untuk menjalankan banyak program Abe, termasuk strategi ekonomi “Abenomics” yang khas, dan terus maju dengan reformasi struktural, termasuk deregulasi dan perampingan birokrasi.


Abe, perdana menteri terlama di Jepang, mengundurkan diri karena kesehatan setelah delapan tahun menjabat. Suga menduduki posisi penting dalam kabinet Abe, yaitu sebagai kepala sekretaris kabinet.


Suga berhasil memenangkan 314 suara dari 462 yang diberikan oleh anggota majelis rendah parlemen.


Suga berhasil memenangkan pemilihan Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) dengan suara mayoritas dalam pemilihan pada Senin (14/9). Ia akan menghadapi banyak tantangan, termasuk mengatasi Covid-19 sambil menghidupkan kembali ekonomi yang terpukul.


Dengan pengalaman diplomatik langsung yang minim, Suga juga harus mengatasi masalah konfrontasi AS-China yang semakin intensif, membangun hubungan dengan pemenang pemilihan presiden AS pada 3 November, dan menjaga hubungan Jepang dengan Beijing pada jalurnya.


Media Jepang memperkirakan Suga akan tetap mempertahahankan kira-kira setengah dari kabinet Abe. Hanya akan ada dua perempuan dan usia rata-rata para anggota kabinet, termasuk Suga, adalah 60 tahun.


Di antara mereka yang diharapkan akan mempertahankan posisinya adalah Menteri Keuangan Taro Aso, Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi, Menteri Olimpiade Seiko Hashimoto dan Menteri Lingkungan Hidup Shinjiro Koizumi, yang termuda di usia 39 tahun.


Adik laki-laki Abe, Nobuo Kishi, kemungkinan besar akan dipilih sebagai menteri pertahanan. Menteri Pertahanan Taro Kono akan bertanggung jawab atas reformasi administrasi, posisi yang ia pegang sebelumnya.


Menurut laporan media Jepang, Yasutoshi Nishimura, orang penting Abe dalam gugus tugas Covid-19, akan tetap menjadi menteri ekonomi, sementara Menteri Perdagangan dan Industri Hiroshi Kajiyama, putra seorang politisi yang dianggap oleh Suga sebagai mentornya, diperkirakan akan mempertahankan jabatannya.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga memberi isyarat saat ia terpilih sebagai ketua baru partai yang berkuasa pada pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) yang membuka jalan baginya untuk menggantikan Perdana Menteri Shinzo Abe, di Tokyo, Jepang. (Foto: Kyodo via REUTERS)


Suga telah menekankan latar belakangnya sebagai putra petani dan politikus yang maju berkat usahanya sendiri dalam janji akan melayani kepentingan rakyat biasa dan masyarakat perdesaan.


Suga, yang tidak tergabung dengan sayap manapun di dalam partai dan menentang faksionalisme, menyatakan ia adalah seorang reformis yang akan mendobrak kepentingan-kepentingan terselubung dan peraturan yang menghambat reformasi. Ia menyatakan akan membentuk suatu badan pemerintah baru untuk mempercepat transformasi digital Jepang yang tertinggal.


Akan tetapi dalam perombakan pos-pos penting dalam partai berkuasa, Suga secara merata mengalokasikan jabatan-jabatan utama untuk faksi-faksi penting, suatu tindakan yang dianggap untuk membalas dukungan mereka dalam pemilihan ketua partai.


Suga menyatakan akan menunjuk “orang-orang yang berpikiran reformis dan bekerja keras” untuk kabinet barunya. (red)


Sumber: www.voaindonesia.com