Berita Borneotribun.com: Jembatan Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Jembatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jembatan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Agustus 2024

Jembatan Besi Nanga Koman Kabupaten Sekadau Segera Dibangun

Jembatan Besi Nanga Koman Kabupaten Sekadau Segera Dibangun
Peletakan batu pertama pembangunan pondasi Jembatan Besi Nanga Koman Senin (12/8/2024).
SEKADAU - Peletakan batu pertama pembangunan pondasi Jembatan Besi Nanga Koman Senin (12/8/2024). Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Bupati Sekadau Aron, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sekadau Handi, SE, Kepala Bidang Bina Marga PUPR P. Kamestu, Camat Nanga Taman Loreng Kuseno, serta unsur Forkopimcam Nanga Taman, Kades Nanga Koman Linus Raw, dan tamu undangan lainnya.

Jembatan Besi Nanga Koman direncanakan untuk melayani tujuh desa, menjadi lintas sektoral yang sangat penting bagi daerah tersebut. Peletakan pondasi jembatan di Nanga Koman merupakan langkah strategis dari pemerintah daerah untuk meningkatkan perekonomian setempat.

Peletakan batu pertama pembangunan pondasi Jembatan Besi Nanga Koman Senin (12/8/2024).
Bupati Sekadau Aron mengatakan bahwa jembatan ini adalah impian lama warga, terutama bagi desa-desa di sekitar Nanga Koman. "Selama ini, kendala terkait jembatan telah menghambat akses perekonomian masyarakat di daerah bantaran sungai," ujar Bupati Aron. Rencana pembangunan pondasi baru dimulai pada tahun 2023 setelah perencanaan dianggarkan.

Pembangunan jembatan ini diharapkan dapat mempermudah akses menuju berbagai fasilitas penting, seperti RS Landau Apin Nanga Mahap, serta menyelesaikan pengerjaan jembatan di Meragun Nanga Taman yang didanai dari Instruksi Presiden (Inpres) tahun 2024.

P. Kamestu, Kepala Bidang Bina Marga PUPR, menjelaskan bahwa perencanaan jembatan telah dimulai sejak tahun 2022, dengan pagu anggaran senilai Rp. 1 miliar untuk pembangunan abutmen pondasi jembatan satu titik. Proyek ini akan berlangsung selama 127 hari kalender dengan total biaya mencapai Rp. 972.276.000.

Dalam sambutannya, Bupati Aron menekankan pentingnya koordinasi antara Pemerintah Desa Nanga Kiungkang dan Nanga Koman untuk memastikan akses jalan tembus dapat dibangun. "Kami berkomitmen untuk menuntaskan pembangunan jembatan Koman dan melanjutkan pembangunan pondasi di sisi seberang pada tahun depan," tambahnya.

Linus Raw, Kades Nanga Koman, menyambut baik proyek besar ini. "Selama saya memimpin, baru kali ini ada proyek sebesar ini di Koman. Jembatan besi ini sangat dinantikan karena selama ini kami hanya memiliki jembatan gantung yang sempit," ungkap Linus.

Dengan adanya jembatan baru ini, diharapkan masyarakat dapat memiliki akses yang lebih mudah dan cepat, sehingga ekonomi setempat dapat berkembang lebih pesat. 

"Banyak masyarakat yang belum membeli mobil karena tidak ada jembatan besi. Selama ini kami mengandalkan sepeda motor untuk transportasi," tambahnya.

Peletakan batu pertama pembangunan pondasi Jembatan Besi Nanga Koman Senin (12/8/2024).
Pemerintah Kabupaten Sekadau berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur di daerahnya, dengan harapan bahwa Sekadau akan menjadi kabupaten yang maju, sejahtera, dan bermartabat di masa depan. Jembatan Besi Nanga Koman adalah langkah awal menuju impian tersebut, yang diharapkan dapat membuka banyak peluang baru bagi masyarakat setempat. (DN)

Jumat, 09 Agustus 2024

Bupati Sekadau Aron Resmikan Pembangunan Jembatan Sungai Sekadau – Landau Apin

Bupati Sekadau Aron Resmikan Pembangunan Jembatan Sungai Sekadau – Landau Apin
Bupati Sekadau Aron Resmikan Pembangunan Jembatan Sungai Sekadau – Landau Apin.
SEKADAU - Bupati Sekadau Aron meresmikan pembangunan Jembatan Sungai Sekadau – Landau Apin di Desa Landau Apin, Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau. Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Sekadau, yang mengungkapkan rasa syukurnya karena impian masyarakat setempat kini telah menjadi kenyataan.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Inspektur Daerah Kabupaten Sekadau, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Direktur RSUD Sekadau, serta tokoh adat, agama, dan masyarakat setempat. Keberadaan jembatan ini sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat Desa Landau Apin dan Nanga Mahap, dengan harapan dapat mendorong perekonomian lokal dan memperlancar akses menuju Rumah Sakit Pratama.

Dalam sambutannya, Bupati Aron menekankan pentingnya pembangunan Jembatan Sungai Sekadau – Landau Apin sebagai bagian dari program prioritas Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau. "Pembangunan jembatan ini diharapkan bisa mendongkrak perekonomian masyarakat serta kelancaran akses darat bagi masyarakat menuju Rumah Sakit Pratama," ucap Aron.

Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk mendengarkan dan merespons keluhan masyarakat terkait sulitnya akses menuju fasilitas kesehatan. "Untuk itu, Pemerintah Daerah beserta seluruh jajaran berupaya semaksimal mungkin bagaimana program-program prioritas bisa dilaksanakan dan dijalankan di Kabupaten Sekadau ini," tambahnya.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sekadau, Heri Handoko, berharap agar masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga dan memelihara jembatan yang telah dibangun ini. "Jembatan yang telah kita bangun ini semoga kita bisa bersama-sama menjaga dan memeliharanya, agar bisa kita fungsikan untuk waktu yang lama," ujarnya.

Dengan panjang 30 meter dan lebar 4 meter, jembatan ini diharapkan dapat mempermudah transportasi masyarakat menuju Rumah Sakit Pratama Desa Landau Apin. "Semoga jembatan ini dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat dalam jangka waktu yang panjang," ungkap Heri.

Pembangunan Jembatan Sungai Sekadau – Landau Apin merupakan langkah nyata Pemerintah Kabupaten Sekadau dalam meningkatkan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat. Keberadaan jembatan ini diharapkan tidak hanya memperlancar akses transportasi tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. 

Dengan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga infrastruktur ini, diharapkan manfaat dari jembatan ini dapat dirasakan hingga generasi mendatang.

Rabu, 07 Agustus 2024

Enam Bulan Usai Ditenderkan, Pelaksana Belum Kerjakan Jembatan Baja di Jelai Hulu

Enam Bulan Usai Ditenderkan, Pelaksana Belum Kerjakan Jembatan Baja di Jelai Hulu
Bupati Martin ketika di lokasi jembatan baja desa Periangan, Senin semalam.
KETAPANG - Pelaksana proyek pembangunan jembatan rangka baja desa Periangan kecamatan Jelai Hulu Ketapang belum juga ada "hilal" akan mengerjakan proyek tersebut.

Padahal, diketahui paket ini sudah di lelang sejak bulan Maret kemarin. Artinya, terhitung sudah 6 bulan, proyek itu masih stagnant. 

Hal ini salah satu sebab Bupati Ketapang Martin Rantan terjun ke lokasi dimana proyek itu berada. Saat di lokasi, Bupati memerintahkan dinas Pekerjaan Umum untuk segera di rampungkan dalam tempo hingga bulan Desember tahun ini. 

"Pembangunan jembatan rangka baja ini memang jadi PR kita bersama. Saya sudah sampaikan di depan Forkopimcam kecamatan Jelai Hulu, warga masyarakat mengeluh dan mempertanyakan alasannya jembatan ini belum diselesaikan," kata Martin dilokasi, Senin, (05/08'24). 

Dilihat dari laman elektronik pengadaan barang dan jasa atau LPSE Pemda Ketapang, Rabu 7 Agustus ini, paket proyek ini bersumber dari APBD Ketapang tahun 2024 dengan nilai pagu sebesar 9,7 miliar ini dimenangkan oleh CV Awansa Perkasa berdasarkan hasil penetapan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ). 

Proses tender paket ini sesuai info laman tersebut ditentukan pemenangnya berdasarkan penawaran harga terendah dengan sistim gugur. 

Informasi yang diketahui lainya yakni jumlah perusahaan yang berminat terhadap proyek jembatan ini adalah berjumlah 42 perusahaan. Hal itu dilihat dari jumlah dokumen lelang yang didownload calon pelaksana.

Namun, berdasarkan hasil evaluasi Kelompok Kerja atau Pokja LPSE, hanya 5 perusahaan yang serius dengan melakukan penawaran harga pekerjaan. 

Setelah di evaluasi berdasarkan syarat-syarat maupun dokumen penawaran dari perusahaan peminat, Pokja LPSE menetapkan empat perusahaan dianggap tidak memenuhi syarat alias tidak diberi tanda bintang. Hanya CV Awansa Perkasa dianggap mampu melaksanakan pekerjaan dan otomatis bertanda bintang. 

Tak ada keterangan dari dinas PU Ketapang meski upaya menggali keterangan dengan sejumlah pihak di dinas pimpinan Deneri itu sudah dilakukan. Nomor telepon Deneri juga tidak tersambung saat dihubungi hari ini. 

Penulis: Muzahidin

Senin, 06 Mei 2024

PUPR Lakukan Pemeliharaan Jembatan Uncak Kapuas untuk Kenyamanan Pengendara

PUPR Lakukan Pemeliharaan Jembatan Uncak Kapuas untuk Kenyamanan Pengendara
Petugas dari Kementerian PUPR sedang melakukan pengaspalan di jembatan Kapuas di Kota Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Senin (06/05/2024). ANTARA (Teofilusianto Timotius)
KAPUAS HULU - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan upaya pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan di berbagai wilayah Indonesia. Salah satunya adalah pemeliharaan jembatan Uncak Kapuas yang terletak di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

"Kami mohon maaf pengendara sedikit terganggu sebab ada pemeliharaan atau pengaspalan di jembatan," ujar Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) 3.2 Provinsi Kalbar-Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 3 Provinsi Kalbar, Daniel Dixon Octora, di Putussibau Kapuas Hulu pada Senin kemarin.

Pengaspalan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan bagi pengendara. Namun, selama proses pengaspalan, satu jalur ditutup secara bergantian sejak Minggu kemarin.

Menurut Daniel, pemeliharaan jembatan Uncak Kapuas termasuk dalam agenda rutin Kementerian PUPR, yang meliputi pembersihan dan pengecatan.

"Jembatan Kapuas di Putussibau itu posisinya masih aman, hanya saja harus tetap dilakukan pemeliharaan," jelasnya.

Selain pemeliharaan jembatan Uncak Kapuas, Kementerian PUPR juga melakukan pemeliharaan jalan dan jembatan di berbagai ruas jalan nasional. Beberapa di antaranya adalah jembatan Manday, jembatan Sampak, dan jembatan Menarin Suruk.

Daniel berharap dengan pemeliharaan expansion joint menggunakan asphaltic plug di jembatan Uncak Kapuas, pengendara tidak lagi merasakan hentakan saat melintas.

"Setelah diaspal, pengendara akan semakin nyaman melintasi jembatan, akan tetapi kami mengingatkan agar pengendara tetap mengutamakan keselamatan," tambah Daniel.

Salah satu pengendara, Muhammad Alamsyah, menyambut baik langkah pemeliharaan yang dilakukan. Menurutnya, pengaspalan pada sambungan jembatan sangatlah penting untuk meningkatkan kenyamanan bagi warga yang melintas.

"Memang sudah seharusnya diaspal seperti itu, agar pengendara tidak merasa terhentak saat mengendarai kendaraan. Tentu kami sebagai masyarakat berterima kasih atas perhatian Kementerian PUPR yang memahami kondisi kenyamanan para pengendara," ujar Alamsyah.

Oleh: Antara/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Rabu, 01 Mei 2024

Jembatan Gantung Ambruk, Keren!!! Warga Bangun Jembatan Apung Sungai Sambang

Jembatan Gantung Ambruk, Keren!!! Warga Bangun Jembatan Apung Sungai Sambang
Jembatan Gantung Ambruk, Keren!!! Warga Bangun Jembatan Apung Sungai Sambang.
SEKADAU – Beberapa waktu lalu jembatan gantung di sungai sambang ambruk. Sehingga warga inisiatif membangun jembatan Apung sebagai akses utama warga dari Desa Sungai Sambang, Engkorong, Sungai Gonting, Desa Setawar, Tapang Perodah dan Nanga Pemubuh. 

Jembatan Apung Aur Tekam hampir rampung itu merupakan swadaya dari kelompok masyarakat dari Desa Sungai Sambang. Dan memiliki panjangnya 78 meter, lebar 2,5 meter, yang terbuat dari papan dan ditopang sejumlah drum di bawahnya. Jembatan itu kelak bisa dilewati sepeda motor.

Jembatan Apung Sungai Sambang. (Mus/Borneotribun)
Jembatan Apung Sungai Sambang. (Mus/Borneotribun)
Sekretaris Kelompok Swadaya Pembangunan Jembatan Apung Desa Sungai Sambang, Augustinus Titi, S.H mengungkapkan, jembatan Apung dibangun mengutamakan anak-anak sekolah dan tenaga pendidik yang pulang pergi menyeberangi sungai sambang. 

"Sebelum dibangun jembatan Apung, warga harus memutar sejauh lewat jalan kayu lapis atau Desa Boti, biasanya juga menyediakan perahu untuk aktivitas penyeberangan saat di desa sungai sambang," ungkap Augustinus Titi kepada awak media. 

Dikatakan Augustinus Titi, bahwa jembatan apung mulai dikerjakan satu mingguan lalu. Jembatan apung tersebut diperkirakan selesai hari ini Rabu 1 mei.

"Rencana nantinya yang melintas dikenai tarif, bayar Rp 10 ribu untuk sepeda motor besar sedang Rp 5 ribu untuk sepeda motor kecil. Untuk pulang pergi anak-anak sekolah dan pengajar, ataupun pihak kesehatan itu gratis. Dan sekarang malam hari ini sudah bisa dilewati." jelasnya. 

Kelompok Swadaya Pembangunan Jembatan Apung Desa Sungai Sambang. (Mus/Borneotribun)
Kelompok Swadaya Pembangunan Jembatan Apung Desa Sungai Sambang. (Mus/Borneotribun)
Diungkapkan Agustinus Titi, Ia mengaku bersyukur karena ada investor yang membangun jembatan di Sungai sambang. Ia juga berterimakasih kepada kepala desa sungai sambang sudah mendukung kegiatan sekelompok masyarakat desa sungai sambang membuat jembatan apung yang di swadaya oleh masyarakat tergabung dari Tekam sulang betuk dan sungai sambang bersama ekorog. (Mus)

Minggu, 17 Maret 2024

Sempat Telat, Jembatan Kepuluk Kecamatan Sungai Melayu Ketapang Rampung Dikerjakan

Sempat Telat, Jembatan Kepuluk Kecamatan Sungai Melayu Ketapang Rampung Dikerjakan
Jembatan kepuluk yang dilihat pada hari Jumat 15 Maret 2024. (Foto: istimewa)
KETAPANG - Pembangunan jembatan kepuluk kecamatan Sungai Melayu Raya Ketapang sempat telat pekerjaanya. Dinas pekerjaan Umum (PU) Ketapang harus mendenda kontraktor akibat lamban selesaikanya.

Menurut PU, saat ini hasil pekerjaan sudah dapat dinilai tuntas, hanya tersisa beberapa pekerjaan kecil sebagai penyempurnaan proyek tersebut. Mereka bilang, proyek itu memang di anggarkan pada tahun 2023.

"Masalah keterlambatan sebenarnya terletak pada kemampuan kontraktor sendiri bukan kita. Kata mereka sih, mereka ada masalah internal sehingga mengganggu progres pekerjaan," ucap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Uray Iing Fernando, Minggu (17/03/24).

Dia menambahkan, selain soal internal, kontraktor juga menghadapi masalah pengadaan material. Kendati begitu, pada dasarnya PU tidak peduli persoalan tersebut. Kontraktor tetap dikenakan denda setelah berkoordinasi dengan badan pemeriksa keuangan atau BPK provinsi Kalbar. 

"Karna sudah diaudit BPK sebelumya, maka hasil pekerjaan inipun kami akan sampaikan lagi ke BPK," imbuh Uray Iing. 

Uray Iing melanjutkan, dinas PU telah membayar pekerjaan tersebut sebesar 90,6 persen sesuai dengan nilai kontrak yakni 2,3 miliar. Sesuai hasil pemeriksa lapangan, saat ini pekerjaan tersebut sudah mencapai 100 persen. 

"Hitungan sementara tim tekhnis kita, proyek itu udah selesai, aman lah kalau soal pembayaran ke kontraktor," kata dia. 

Jembatan ini berada di ruas jalan Pelang Batu Tajam di dusun Kepuluk desa Sungai Melayu kecamatan Sungai Melayu Raya Ketapang. 

Proyek ini bersumber dari APBD Ketapang tahun 2023. Dikerjakan oleh CV  Barakas Jaya hasil dari tender terbuka tahun 2023 dengan nilai kontrak Rp 2.338.861.629.00. (din).

Rabu, 28 Februari 2024

Gotong Royong, Prajurit dan Warga Bangun Jembatan Bambu di Perbatasan Kalimantan Barat

Gotong Royong, Prajurit dan Warga Bangun Jembatan Bambu di Perbatasan Kalimantan Barat
Prajurit Satgas Pamtas bersama warga gotong royong memperbaiki jembatan kayu dan bambu yang ada di Desa Desa Suruh Tembawang Entikong, perbatasan Indonesia-Malaysia, Kabupaten Sanggau wilayah Provinsi Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Pendam XII/Tpr (Teofilusianto Timotius)
SANGGAU - Prajurit dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonarmed 16/TK turut serta bergotong-royong dengan warga Desa Suruh Tembawang Entikong dalam memperbaiki sebuah jembatan bambu di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Komandan Pos Guntembawang, Letda Arm Bahtera Yudha Saragih, menyatakan, "Jembatan itu terbuat dari kayu dan bambu, kondisinya sudah memprihatinkan sehingga kami bersama warga bergotong-royong memperbaikinya." Ini menjadi langkah nyata dalam mendukung aksesibilitas masyarakat setempat.

Menurut Letda Arm Yudha, jembatan tersebut menjadi jalur penting yang menghubungkan akses ke Dusun Gunjemak Desa Suruh Tembawang. "Akses jalan untuk sepeda motor harus melewati sungai, yang menjadi tidak bisa dilalui saat musim hujan. Dengan perbaikan jembatan ini, akses masyarakat menjadi lebih lancar meskipun jembatan tersebut masih sederhana terbuat dari kayu dan bambu," jelasnya.

Tidak hanya itu, semangat gotong-royong dan kebersamaan masyarakat sangat terasa dalam proses ini. "Masyarakat sangat antusias dalam bergotong-royong, semangat kebersamaannya sangat tinggi," tambah Letda Arm Yudha.

Letda Arm Yudha juga menegaskan pentingnya semangat gotong-royong dalam memperkokoh persatuan di daerah perbatasan. "Semangat gotong-royong dengan rasa persatuan dan kesatuan di daerah perbatasan harus terus ditumbuhkembangkan untuk memperkokoh persatuan di tengah masyarakat," ujarnya.

Kegiatan ini juga menunjukkan kemanunggalan TNI bersama rakyat. "Melalui kegiatan bakti sosial ini, kami ingin menegaskan bahwa TNI selalu hadir di tengah kesulitan masyarakat. Kami dengan ikhlas bersama-sama masyarakat bahu membahu memperbaiki jembatan ini, tentu masyarakat senang meskipun jembatan ini sederhana namun dapat memperlancar akses transportasi di desa tersebut," pungkasnya.

Sumber: Antara/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Selasa, 27 Februari 2024

Peresmian Jembatan Sungai Koman oleh Bupati Sekadau Aron

Peresmian Jembatan Sungai Koman oleh Bupati Sekadau Aron
Peresmian Jembatan Sungai Koman oleh Bupati Sekadau Aron.
SEKADAU - Bupati Sekadau Aron bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sekadau, Ny. Magdalena Susilawati Aron, secara resmi meresmikan pembangunan jembatan Sungai Koman di Dusun Sengkabang, Desa Tamang, Kecamatan Nanga Mahap, pada Sabtu (24/2/2024). 

Acara peresmian tersebut mencatat momen bersejarah dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Sekadau.

Aron mengungkapkan pentingnya pembangunan jembatan ini yang telah lama dinantikan oleh masyarakat. 

Ia menyatakan harapannya agar jembatan ini dapat memberikan dorongan signifikan terhadap perekonomian masyarakat serta kelancaran transportasi darat di sekitar wilayah tersebut. 

"Jembatan ini sudah sangat dinantikan masyarakat, terutama untuk masyarakat di Desa Cenayan, Tamang, dan Engkulun. Karena selama ini apabila masyarakat di sini ingin berangkat menuju Nanga Mahap harus melewati sungai," ucap Aron.

Ditambahkan oleh Aron, "Setelah kita resmikan, semoga bisa memperlancar akses transportasi dan meningkatkan roda perekonomian masyarakat."

Tidak hanya itu, Aron juga berharap agar masyarakat terus mendukung pemerintah Kabupaten Sekadau dalam upaya menjaga keberlanjutan pembangunan di daerah tersebut. "Semoga masyarakat terus mendukung pemerintah Kabupaten Sekadau dalam upaya keberlanjutan pembangunan-pembangunan yang akan dilaksanakan," tandasnya.

Sementara itu, Kadis PUPR Kabupaten Sekadau, Heri Handoko, berharap adanya kerjasama dari masyarakat untuk menjaga dan merawat jembatan yang telah dibangun tersebut agar dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang. 

"Jembatan yang telah kita bangun ini semoga kita bisa bersama-sama menjaga dan memeliharanya, agar bisa kita fungsikan untuk waktu yang lama," ujar Heri.

Lebih lanjut, Heri mengungkapkan bahwa jembatan memiliki panjang sekitar 60 meter dan lebar 4 meter. Dengan ukuran tersebut, diharapkan jembatan ini dapat mempermudah kelancaran roda transportasi masyarakat.

Acara peresmian tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, antara lain Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sekadau, Sabas, Kadis Sosial PPPA Kabupaten Sekadau, Martinus Ridi, Ketua TP PKK Kabupaten Sekadau, Magdalena Susilawati Aron, Camat Nanga Mahap, Franseda Sasak, dan Kades Tamang, Hendrikus Amin.

Minggu, 25 Februari 2024

PUPR Gelontorkan Rp114,4 Miliar untuk Atasi Banjir di Kapuas Hulu, Kalbar

PUPR Gelontorkan Rp114,4 Miliar untuk Atasi Banjir di Kapuas Hulu, Kalbar
Jembatan layang di ruas jalan nasional antara Kecamatan Kalis-Putussibau, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat saat ini sedang dalam proses pembangunan sebagai upaya pemerintah mengatasi persoalan banjir yang kerap terjadi di daerah tersebut, Sabtu (24/02/2024). ANTARA (Teofilusianto Timotius)
KAPUAS HULU - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melaksanakan proyek pembangunan jalan layang dengan anggaran sekitar Rp114,4 miliar untuk mengatasi permasalahan genangan banjir di sepanjang ruas jalan nasional antara Kalis dan Putussibau, yang terletak di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Menurut Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) 3.2 Provinsi Kalbar-Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 3 Provinsi Kalbar, Daniel Dixon Octora, proyek ini ditujukan untuk meningkatkan akses transportasi, terutama bagi angkutan umum dan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat yang terganggu akibat genangan banjir secara berkala.
PUPR Gelontorkan Rp114,4 Miliar untuk Atasi Banjir di Kapuas Hulu, Kalbar
Jembatan layang di ruas jalan nasional antara Kecamatan Kalis-Putussibau, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat saat ini sedang dalam proses pembangunan sebagai upaya pemerintah mengatasi persoalan banjir yang kerap terjadi di daerah tersebut, Sabtu (24/02/2024). ANTARA (Teofilusianto Timotius)
"Pile slab ini untuk jalan layang guna mengatasi masalah banjir yang setiap tahun terjadi dan menghambat akses transportasi di jalan nasional terutama untuk angkutan umum dan pasokan kebutuhan pokok masyarakat," ujar Daniel Dixon Octora.

Pembangunan tahap dua "pile slab" ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya, yang sudah memberikan manfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan kelancaran lalu lintas di ruas jalan Kalis-Putussibau.

Saat ini, proyek tahap dua sedang berada dalam tahap pembangunan pondasi tiang dan alas, dengan progres mencapai sekitar 47,812 persen dari target pembangunan sesuai rencana anggaran. Meskipun demikian, ada penurunan produktivitas kerja yang disebabkan oleh proses pembebasan lahan, yang saat ini sedang dievaluasi. Karena hal ini, diusulkan perpanjangan waktu penyelesaian proyek hingga Desember 2024, dari target awal Juni 2024.

Daniel berharap semua pihak, termasuk masyarakat setempat, dapat memberikan dukungan agar proyek "pile slab" ini dapat berjalan lancar. Ia menegaskan bahwa pembangunan ini sangat penting untuk mengatasi masalah banjir yang secara konsisten mengganggu arus lalu lintas, dan akhirnya, berdampak pada perekonomian, khususnya terhambatnya aliran barang dan jasa ke Putussibau.

"Kita lihat bersama 'pile slab' tahap pertama dulu sudah bisa digunakan dan sangat membantu kelancaran akses transportasi, harapan kita 'pile slab' tahap dua itu bisa terbangun dengan baik dan lancar," tambahnya.

Lokasi proyek pembangunan "pile slab" ini berada di wilayah dataran rendah yang rentan tergenang banjir, terutama saat musim hujan, mengingat kondisi gambut di sekitarnya.

Sumber: Antara/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Rabu, 14 Februari 2024

Foto Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk

Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
SEKADAU - Tingginya intensitas curah hujan beberapa hari terakhir menyebabkan ambruknya jembatan penghubung Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang, Selasa (13/2/2024) sekitar pukul 10.20 WIB. Jembatan gantung tersebut dibangun pada tahun 2020 dengan APBD Kabupaten Sekadau.

"Awal mulanya jembatan tersebut dibangun pada tahun 2020, menggunakan dana APBD daerah. Pada hari Senin, tanggal 12 Februari terjadi banjir. Pada hari ini, tanggal 13 Februari 2024, sekitar pukul 10.20 WIB, jembatan tersebut ambruk total membawa 1 unit motor Honda Verza AB 6145 VG yang membawa satu pengendara motor dan satu penumpang," cerita Kepala Desa Sungai Sambang, Vinsensius Lican.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.

Kepala Desa memperingatkan seluruh warga yang akan melintas untuk membalik arah karena jembatan sudah tidak dapat dilalui kendaraan bermotor.

"Jembatan tidak dapat dilalui. Korban pengendara mengalami luka lecet dan motor saat ini harus dibawa ke Bengkel," tukas Lican.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.

Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Kejadian ini menimbulkan dampak signifikan bagi masyarakat yang bergantung pada jembatan tersebut sebagai jalur utama penghubung antar desa. Langkah-langkah penanganan darurat sedang dilakukan oleh pemerintah setempat untuk memulihkan akses transportasi dan memastikan keselamatan warga sekitar.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.

Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.

Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.
Jembatan Sungai Menterap Aur Tekam-Sungai Sambang Sekadau Ambruk.

Selasa, 06 Februari 2024

Pemeriksaan Langsung Tim Inspektorat di Lokasi Proyek Jembatan Gantung Sungai Empanang Kapuas Hulu

Pemeriksaan Langsung Tim Inspektorat di Lokasi Proyek Jembatan Gantung Sungai Empanang Kapuas Hulu.
Pemeriksaan Langsung Tim Inspektorat di Lokasi Proyek Jembatan Gantung Sungai Empanang Kapuas Hulu.
KAPUAS HULU - Dalam sebuah kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 03 Februari 2024, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kapuas Hulu (DPUPR) melalui Bidang Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pemeliharaan Infrastruktur Keciptakaryaan turut serta dalam Pendampingan Pemeriksaan yang dilakukan oleh Inspektorat terhadap Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Gantung Sungai Empanang di Dusun Tikul Batu, Desa Nanga Kantuk, Kecamatan Empanang. 

Kegiatan ini melibatkan Agus Salim S, Sumardi, S.T., Yusrianto, S.E., serta Perangkat Kepala Desa Nanga Kantuk.
Pemeriksaan Langsung Tim Inspektorat di Lokasi Proyek Jembatan Gantung Sungai Empanang Kapuas Hulu.
Pemeriksaan Langsung Tim Inspektorat di Lokasi Proyek Jembatan Gantung Sungai Empanang Kapuas Hulu.
Tim Inspektorat Kabupaten Kapuas Hulu, yang dipimpin oleh Koordinator lapangan, bekerja sama dengan Kepala UPTD dan staf UPTD, melakukan pemeriksaan secara langsung di lokasi proyek, tepatnya di Jembatan Gantung Sungai Empanang. 

Langkah ini dilakukan dengan maksud untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan selama tahun 2023.

Usai proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Inspektorat Kabupaten Kapuas Hulu, pihak tersebut juga melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Nanga Kantuk, Kecamatan Empanang. 

Tujuan dari koordinasi ini adalah untuk menyampaikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan di lapangan, serta memberikan saran dan masukan kepada kepala desa terkait dengan pemeliharaan Jembatan Gantung Sungai Empanang tersebut.

Minggu, 04 Februari 2024

Bupati Sekadau Resmikan Jembatan Gantung di Desa Nanga Kiungkang

Bupati Sekadau, Aron, S.H., secara resmi mengukuhkan Jembatan Gantung Sungai Sekadau di Desa Nanga Kiungkang, Kecamatan Nanga Taman
Bupati Sekadau, Aron, S.H., secara resmi mengukuhkan Jembatan Gantung Sungai Sekadau di Desa Nanga Kiungkang, Kecamatan Nanga Taman.
SEKADAU - Bupati Sekadau, Aron, S.H., secara resmi mengukuhkan Jembatan Gantung Sungai Sekadau di Desa Nanga Kiungkang, Kecamatan Nanga Taman, pada Jumat (2/2/24). 

Acara peresmian ini diramaikan oleh sejumlah pejabat terkait serta tokoh masyarakat yang turut hadir.

Dalam pidatonya, Bupati Aron menegaskan signifikansi partisipasi masyarakat dalam memelihara dan menjaga infrastruktur yang baru saja dibangun ini. 

Beliau berharap jembatan gantung tersebut akan berperan aktif dalam memperkuat perekonomian lokal.

"Pembangunan jembatan ini mencerminkan komitmen kuat Pemerintah Daerah dalam mewujudkan aspirasi dan keinginan masyarakat. Kami berharap agar masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari pembangunan ini," kata Bupati Aron.

Bupati Aron juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembangunan jembatan. Ia menyoroti bahwa proyek ini berhasil terwujud berkat kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, yang memiliki dampak positif bagi kemajuan daerah.

Acara peresmian ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Sekadau, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Perkimtan, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Satpol PP, Forkopimcam Nanga Taman, Kepala Desa Nanga Kiungkang, serta undangan lainnya. Mereka menyambut momen bersejarah ini sebagai wujud dukungan terhadap pembangunan infrastruktur yang mendukung kesejahteraan masyarakat.

Jembatan Gantung Sungai Sekadau diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah, membuka aksesibilitas baru, serta menggalakkan kegiatan ekonomi di sekitar Sungai Sekadau. 

Dengan peresmian ini, diharapkan akan lebih memudahkan masyarakat dalam mengakses peluang ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan bersama.

Jumat, 12 Januari 2024

Pj Gubernur Kalbar Resmikan Jembatan Sungai Marsedan Semitau Kapuas Hulu

Pj Gubernur Kalbar, Harisson meresmikan Jembatan Sungai Marsedan di Desa Marsedan Raya, Kecamatan Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Pj Gubernur Kalbar, Harisson meresmikan Jembatan Sungai Marsedan di Desa Marsedan Raya, Kecamatan Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
KAPUAS HULU – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson meresmikan Jembatan Sungai Marsedan di Desa Marsedan Raya, Kecamatan Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu, Jumat (12/1/2024). 

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Pj Gubernur Harisson dan Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan di hadapan Pj Ketua TP PKK Prov Kalbar, Windy Prihastari, sejumlah pejabat Pemprov Kalbar, Pemkab Kapuas Hulu, dan tokoh masyarakat setempat.

Jembatan yang dimulai pengerjaannya sejak bulan Maret 2023 lalu tersebut kini sudah bisa dinikmati oleh masyarakat Semitau dan sekitarnya.

Jembatan Marsedan ini merupakan infrastruktur penting bagi warga Semitau. Dimana akses tersebut menghubungkan Semitau dengan 2 kecamatan lainnya, yaitu Kecamatan Suhaid dan Sejiram.

Pj Gubernur Kalbar, Harisson meresmikan Jembatan Sungai Marsedan di Desa Marsedan Raya, Kecamatan Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Pj Gubernur Kalbar, Harisson meresmikan Jembatan Sungai Marsedan di Desa Marsedan Raya, Kecamatan Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Harisson mengatakan bahwa pembangunan Jembatan yang menelan anggaran sebesar  hampir 20 miliar ini, merupakan bentuk komitmen nyata dari Pemerintah Provinsi Kalbar untuk meningkatkan infrastruktur di Kabupaten Kapuas Hulu. Jembatan ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan menggeliatkan perekonomian masyarakat.

"Jembatan ini menjadi akses penting bagi masyarakat di Kecamatan Semitau dan sekitarnya. Dengan adanya jembatan ini, masyarakat akan lebih mudah untuk melakukan aktivitas sehari-hari," kata Pj Gubernur Harisson.

Pj Gubernur Harisson juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Kalbar Periode 2018 - 2023, H. Sutarmidji yang telah menginstruksikan pembangunan jembatan ini. Menurutnya, jembatan ini merupakan salah satu janji kampanye Gubernur Sutarmidji yang telah dituntaskan.

"Pak Sutarmidji yang meminta jembatan ini dibangun, sudah selesai (dibangun), dan diresmikan. Selain itu, sebelumnya Pak Sutarmidji juga meminta empat jembatan di daerah ini diperhatikan," kata Pj Gubernur Harisson.

Sebelumnya, Pj Gubernur Harisson juga menyempatkan diri untuk meninjau Jembatan Kecapah di Kecamatan Semitau. Jembatan Kecapah merupakan akses masyarakat setempat menuju pusat kecamatan Semitau yang saat ini kondisinya dibawah jalan raya juga sering banjir dan menghambat masyarakat setempat untuk melaluinya.

Pj Gubernur Harisson mengungkapkan akan segera membangun jembatan baru di lokasi tersebut. Ia berharap pembangunan jembatan itu dapat segera dimulai agar masyarakat tidak lagi kesulitan untuk mengakses pusat kecamatan Semitau.

"Jembatan Kecapah ini akan segera kita bangun. Kita akan cari solusi terbaik agar masyarakat tidak lagi kesulitan untuk mengakses pusat kecamatan Semitau," imbuhnya.

Pj Gubernur Kalbar, Harisson meresmikan Jembatan Sungai Marsedan di Desa Marsedan Raya, Kecamatan Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Pj Gubernur Kalbar, Harisson meresmikan Jembatan Sungai Marsedan di Desa Marsedan Raya, Kecamatan Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun)
Di tempat yang sama Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengapresiasi kepada Pj Gubernur dan rombongan atas perhatiannya terhadap pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kapuas Hulu. Ia mengatakan bahwa pembangunan Jembatan Sungai Marsedan akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kapuas Hulu.

"Ini adalah momentum yang luar biasa bagi kita masyarakat di Kapuas hulu. Karena salah satu infrastruktur yang berada di wilayah kabupaten Kapuas hulu salah satu nya yang ada di ruas jalan Provinsi Kalimantan Barat sedikit demi sedikit dan bertahap mulai diperbaiki dan dibenahi, Pembangunan jembatan ini akan memperlancar arus transportasi dan mobilitas masyarakat, serta meningkatkan perekonomian masyarakat”, pungkasnya.

Tak hanya meresmikan jembatan, Pj Gubernur juga menyerahkan bantuan dari Presiden Joko Widodo bagi masyarakat yang terdampak banjir di Kapuas Hulu serta 1 unit Mobil Ambulance. Pj Ketua PKK Provinsi Kalbar turut menyerahkan sembako kepada masyarakat di wilayah tersebut.(adpim)

Rabu, 03 Januari 2024

Presiden Jokowi Resmikan Tiga Jembatan Strategis di Banyumas Jawa Tengah

Peresmian tiga jembatan yaitu Jembatan Tajum Margasana dan Jembatan Karangbawang di Kabupaten Banyumas, serta Jembatan Jurug B di Kota Surakarta, pada Selasa (02/01/24). (Foto: Kris/BPMI Setpres)
Peresmian tiga jembatan yaitu Jembatan Tajum Margasana dan Jembatan Karangbawang di Kabupaten Banyumas, serta Jembatan Jurug B di Kota Surakarta, pada Selasa (02/01/24). (Foto: Kris/BPMI Setpres)

JAKARTA - Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo secara resmi meresmikan tiga jembatan pada kunjungan kerjanya di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, pada hari Selasa, 2 Januari 2024. 

Ketiga jembatan yang diresmikan tersebut adalah Jembatan Tajum Margasana dan Jembatan Karangbawang di Kabupaten Banyumas, serta Jembatan Jurug B di Kota Surakarta.

Dalam acara peresmian yang berlangsung di Jembatan Tajum Margasana, Presiden Jokowi menyampaikan, "Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini saya resmikan Jembatan Tajum Margasana Banyumas, yang kedua Jembatan Karangbawang Banyumas, dan Jembatan Jurug B Solo-Karanganyar." Ia menekankan bahwa ketiga jembatan tersebut merupakan bagian dari 37 jembatan Callender Hamilton (CH) yang tersebar di Pulau Jawa dan telah mencapai batas umur layanan lebih dari 40 tahun.

Presiden menjelaskan bahwa penggantian jembatan ini menjadi suatu kebutuhan yang mendesak karena usia layanannya yang telah melebihi batas wajar. 

"Di Pulau Jawa ini ada 37 jembatan Callender Hamilton yang harus diganti karena umur layanannya sudah melebihi 40 tahun," tambahnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara memaparkan bahwa biaya pembangunan masing-masing jembatan adalah Rp72 miliar untuk Jembatan Tajum Margasana, Rp89 miliar untuk Jembatan Karangbawang, dan Rp90 miliar untuk Jembatan Jurug B. 

Presiden berharap kehadiran ketiga infrastruktur tersebut akan meningkatkan kelancaran arus mobilitas baik bagi barang maupun orang.

"Ini akan memperbaiki, akan merevitalisasi jembatan-jembatan yang memang sudah saatnya untuk diperbarui karena beban transportasi, beban logistik yang ada di atas jembatan makin hari makin berat. Kita harapkan dengan jembatan baru ini mobilitas barang, mobilitas orang akan makin terjamin keamanan dan kecepatannya," ungkapnya.

Data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat bahwa 37 jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa tersebar di beberapa provinsi, termasuk 3 di Provinsi Banten, 16 di Provinsi Jawa Barat, 9 di Provinsi Jawa Tengah, dan 9 di Provinsi Jawa Timur. 

Total biaya proyek mencapai Rp2,2 triliun dengan masa konstruksi dua tahun (Desember 2021 hingga Desember 2023), dan masa layanan hingga tahun 2033.

Jembatan Callender Hamilton merupakan jenis jembatan rangka prafabrikasi portabel modular yang memungkinkan pengerjaan konstruksinya dilakukan dengan cepat karena komponennya sudah dirancang sebelumnya. 

Jembatan ini telah ada di Indonesia sejak tahun 1970an dan saat ini, setelah lebih dari 50 tahun beroperasi, menjadikannya rentan terhadap beban logistik berukuran berat, sehingga perlu diganti dengan yang baru.

Presiden Jokowi dalam kunjungannya didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Pj. Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro.

Kamis, 07 Desember 2023

Kerusakan Parah Jembatan Gantung Sungai Mentrap di Desa Sungai Sambang, Sekadau Hulu

Kerusakan Parah Jembatan Gantung Sungai Mentrap di Desa Sungai Sambang, Sekadau Hulu
Kerusakan Parah Jembatan Gantung Sungai Mentrap di Desa Sungai Sambang, Sekadau Hulu.
SEKADAU - Cuaca buruk akibat musim hujan belakangan ini menyebabkan kerusakan cukup parah pada Jembatan Gantung Sungai Mentrap di Desa Sungai Sambang, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau.

Kepala Desa Sungai Sambang, Vinsensius Lican, mengungkapkan melalui pesan WhatsApp pada Kamis (7/12/2023) bahwa intensitas hujan beberapa hari terakhir telah menyebabkan jembatan gantung tersebut hampir tidak dapat dilalui.

"Dampak dari curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir membuat Jembatan Gantung Sungai Mentrap hampir tak dapat dilewati," ungkap Lican.

Lican juga memberikan himbauan kepada warga masyarakat desa dan sekitarnya untuk meningkatkan kewaspadaan saat melewati jembatan yang rusak tersebut.

"Saya menghimbau kepada seluruh warga di Desa Sungai Sambang dan sekitarnya untuk sementara waktu menghindari melewati jembatan tersebut, demi keselamatan bersama dan mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan," tambahnya.

Minggu, 24 September 2023

Bupati Kubu Raya Prioritaskan Perbaikan Jembatan Rusak Melalui APBD Perubahan 2023

Bupati Kubu Raya Prioritaskan Perbaikan Jembatan Rusak Melalui APBD Perubahan 2023.
KUBU RAYA - Bupati Kubu Raya Kalimantan Barat, Muda Mahendrawan, telah mengumumkan bahwa pembangunan dan perbaikan sejumlah jembatan yang rusak di kabupaten tersebut akan menjadi prioritas utama dalam penganggaran melalui APBD Perubahan 2023.

Muda Mahendrawan mengungkapkan bahwa pemerintah kabupaten telah menetapkan beberapa fokus strategis, termasuk penguatan dana yang tidak terduga. Hal ini penting mengingat daerah ini sering menghadapi situasi insidentil seperti kebakaran hutan dan lahan. Kerusakan jembatan juga menjadi prioritas, mengingat Kubu Raya memiliki banyak jembatan vital.

Untuk mewujudkan rencana ini, Bupati Muda Mahendrawan telah menandatangani Nota Kesepakatan (MoU) mengenai Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan APBD Tahun 2023. Perubahan anggaran ini diperlukan untuk mengakomodasi kebutuhan mendesak yang harus selesai dalam tahun ini.

Perubahan anggaran mencakup penyesuaian kebijakan pokok yang telah disepakati serta perubahan berdasarkan regulasi dan kebutuhan. Bupati Muda Mahendrawan menekankan pentingnya percepatan serapan anggaran agar program-program yang bermanfaat bagi masyarakat dapat segera dilaksanakan.

Ketua DPRD Kabupaten Kubu Raya, Agus Sudarmansyah, juga mengungkapkan bahwa belanja akhir dalam nota kesepakatan KUPA mencapai sekitar Rp1,7 triliun. Ia menyoroti masalah infrastruktur jalan dan jembatan yang masih menjadi fokus penyelesaian di Kubu Raya, terutama setelah laporan tentang dua jembatan yang putus di Desa Pinang Luar Kecamatan Kubu.

Meskipun infrastruktur menjadi sorotan utama, APBD Kubu Raya tetap memperhatikan sektor lain seperti nelayan, pertanian, dan sektor lainnya dengan menyediakan bantuan stimulan. Bupati Muda Mahendrawan dan DPRD Kubu Raya bersama-sama berkomitmen untuk terus bekerja keras dalam memajukan daerah ini. (Red)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno