Polisi Selidiki Motif, Rilis Nama Korban Penembakan Indianapolis
Para kerabat menunjukkan foto orang-orang terkasih yang menjadi korban penembakan massal di fasilitas fedEx, dalam doa bersama di Krannert Park, Indianapolis, Indiana, 17 April 2021. |
BorneoTribun.com -- Pihak berwenang sedang menyelidiki motif dalam penembakan yang menewaskan delapan orang di sebuah fasilitas FedEx di Indianapolis, Indiana, Kamis lalu (15/4).
Polisi merilis nama kedelapan korban. Empat di antaranya adalah orang Sikh, yaitu Amarjit Sekhon, usia 48 tahun; Jaswinder Kaur, 64 tahun; Amarjeet Johal, 66 tahun; dan Jaswinder Singh, 68 tahun.
Empat korban lain diidentifikasi sebagai Matthew R. Alexander, 32 tahun; Samaria Blackwell, 19 tahun; Karlie Smith, 19 tahun; dan John Weisert, 74 tahun. Tujuh orang juga terluka.
Tersangka penembakan adalah pria 19 tahun bernama Brandon Hole, mantan karyawan di fasilitas itu. Hole bunuh diri setelah menembaki para korban. Polisi pada Sabtu (17/4) mengatakan Hole membeli secara resmi dua senapan serbu yang digunakan dalam serangan tersebut, meski ada undang-undang di Indiana yang bertujuan mencegah orang yang tidak stabil dan kasar untuk membeli senjata.
Tahun lalu, polisi menyita sebuah senjata dari rumah Hole setelah ibunya menelepon pihak berwenang. Ibunya khawatir Hole mungkin akan berusaha melakukan "bunuh diri oleh polisi," kata laporan Associated Press. Itu adalah suatu keadaan di mana seseorang memperlihatkan gerak gerik yang mengancam dan berusaha memprovokasi polisi untuk membunuhnya.
Pejabat Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) Paul Keenan mengatakan dalam pernyataan, Jumat (16/4), bahwa FBI pernah menginterogasi Hole pada April 2020 dan "tidak menemukan idelogi ekstremisme kekerasan bermotif rasial" dalam penyelidikan itu.
Komunitas Sikh, banyak di antaranya mengenakan turban dan sering dikira Muslim, telah menjadi target kejahatan bermotif kebencian di seluruh AS sejak serangan teroris 11 September 2011. Serangan terhadap Sikh yang paling buruk adalah penembakan tujuh orang Sikh di Oak Creek Gurdwara, atau rumah ibadah Sikh, di Wisconsin pada 2012. [vm/lt]
Oleh: VOA