Berita Borneotribun.com: Harga Telur Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Harga Telur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Harga Telur. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 Januari 2024

Kenaikan Harga Telur Ayam di Kalimantan Barat Menjelang Imlek

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kalimantan Barat, Syarif Kamaruzzaman (ANTARA/Rendra Oxtora)
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kalimantan Barat, Syarif Kamaruzzaman (ANTARA/Rendra Oxtora)
PONTIANAK - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalimantan Barat, Syarif Kamaruzzaman, menyampaikan bahwa harga sejumlah kebutuhan pokok, terutama telur ayam, di Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami kenaikan yang signifikan menjelang perayaan Imlek tahun 2024.

"Dari laporan pantauan harga barang kebutuhan pokok Kalbar pada tanggal 29 Januari 2024, terlihat kenaikan pada beberapa kebutuhan pokok, namun masih dalam batas normal. Harga telur ayam ras tercatat naik cukup tinggi, mencapai Rp799 per kilogram, dibandingkan dengan minggu sebelumnya," ujar Kamaruzzaman di Pontianak, Senin.

Dia menjelaskan bahwa minggu sebelumnya, harga telur ayam ras berada di kisaran Rp30.192 per kilogram. 

Namun, pada minggu ini, harga tersebut melonjak menjadi Rp30.991 per kilogram atau mengalami kenaikan sebesar Rp799 per kilogram.

"Peningkatannya mencapai 2,65 persen, hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan telur ayam ras di pasaran menjelang perayaan Imlek yang akan berlangsung pada awal bulan Februari," tambahnya.

Untuk mengatasi lonjakan harga telur ayam ras, pihaknya telah mengadakan operasi pasar dan memastikan ketersediaan pasokan telur ayam ras, sehingga dapat mencegah kelangkaan dan stabilisasi harga.

Kamaruzzaman menjelaskan bahwa kenaikan harga telur ayam tidak hanya terjadi di Pontianak, tetapi juga merata di beberapa daerah lain di Kalbar.

"Faktor-faktor seperti kondisi cuaca ekstrem dan kenaikan biaya produksi juga berperan sebagai penyebab utama kenaikan harga telur ayam," katanya.

Selain melaksanakan operasi pasar, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk mengambil langkah bijak dalam menghadapi kenaikan harga sembako.

Menurutnya, beberapa langkah yang dapat diambil masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga termasuk pengaturan anggaran belanja. Khususnya bagi masyarakat Kalbar yang merayakan perayaan Imlek, diharapkan dapat menyesuaikan kembali anggaran belanja mereka untuk tetap memenuhi kebutuhan pokok meskipun dengan harga yang naik.

"Masyarakat juga disarankan untuk mencari alternatif lain dalam menggantikan telur ayam jika harganya terlalu tinggi, seperti memilih bahan makanan lain yang lebih terjangkau dan tetap memenuhi kebutuhan nutrisi," jelasnya.

Dalam jangka panjang, lanjutnya, pihaknya akan bekerja sama dengan dinas terkait lainnya untuk memberdayakan petani lokal guna meningkatkan produksi telur ayam dan bahan pangan lainnya, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.

Sumber: Antara/Rendra Oxtora
Editor: Yakop

Senin, 12 Desember 2022

Harga Telur Ayam Rp31ribu per Kilogram di Singkawang

Harga Telur Ayam Rp31ribu per Kilogram di Singkawang
Harga Telur Ayam Rp31ribu per Kilogram di Singkawang.
Pontianak - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Singkawang, Kalimantan Barat, Muslimin mengatakan, harga telur ayam di tingkat agen mengalami kenaikan hingga mencapai Rp31 ribu per kilogram jelang Natal dan Tahun Baru.

"Hal ini berdasarkan pengawasan yang dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Singkawang, di mana harga telur ayam mulai mengalami kenaikan sejak Kamis kemarin. Untuk harga semula Rp25 ribu sampai Rp28 ribu per kilogram, naik menjadi Rp31 ribu kilogram," kata Muslimin di Singkawang, Minggu.

Menurutnya, kenaikan harga telur karena persoalan pasokan serta ditambah harga pakan yang terus naik sehingga di tingkat peternak dan agen sudah dipatok harga sebesar Rp31 ribu per kilogram.

"Dapat dibayangkan jika sampai ke tingkat pengecer maka harga telur ayam ras bisa berada di kisaran antara Rp33 ribu hingga Rp34 ribu per kilogram," kata Muslimin.

Hasil pengawasan ini, sudah dilaporkannya ke Dinas Perdagangan Provinsi Kalbar untuk dibahas guna menentukan langkah-langkah apa yang akan dilakukan. Terkait kenaikan harga telur ini, Muslimin mengimbau kepada agen/distributor untuk menjual telur ayam sesuai dengan harga yang wajar.

Jangan sampai ada indikasi mereka menimbun karena akan ada konsekuensi hukum yang akan mereka hadapi apabila terbukti. "Sudah kita ingatkan kepada mereka kemarin," ungkap Muslimin.

Kepada masyarakat yang memerlukan untuk kebutuhan bahan pokok dalam rangka menghadapi Natal dan Tahun Baru agar lebih cermat dan cerdas dalam memilih atau membeli bahan pokok agar disesuaikan dengan kebutuhan.

Dia meminta agar masyarakat jangan panic buying yang pada akhirnya dapat menyebabkan stok bahan pokok menjadi berkurang, sehingga menyebabkan harga menjadi naik karena terjadi kelangkaan.

Muslimin mengungkapkan, untuk harga-harga bahan pokok (bapok) lainnya sampai saat ini masih dalam tataran normal atau wajar.

"Begitu pula dengan ketersediaan/stok bapok berdasarkan pengawasan kemarin, baik jelang maupun di perayaan Nataru masih dalam kondisi aman," kata Muslimin.

Pewarta : Rendra Oxtora/Antara
Editor : Yakop

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno