Berita Borneotribun.com: Dayak Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Dayak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dayak. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 08 Maret 2025

Penunjukan Ketua DAD Kecamatan Sengah Temila Dianggap Cacat, Menyalahi AD/ART Kelembagaan Adat Dayak

Penunjukan Ketua DAD Kecamatan Sengah Temila Dianggap Cacat, Menyalahi ADART Kelembagaan Adat Dayak
Penunjukan Ketua DAD Kecamatan Sengah Temila Dianggap Cacat, Menyalahi AD/ART Kelembagaan Adat Dayak.

Landak – Penunjukan dan pengesahan Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Sengah Temila yang dilakukan oleh sekelompok Timangong di Dusun Bintang, Desa Pahauman, Kecamatan Sengah Temila, pada 6 Maret 2025, menuai polemik. 

Ketua DAD Sengah Temila yang masih aktif, Albinus Indarto Beben, menyayangkan keputusan tersebut karena dinilai tidak sah dan menyalahi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kelembagaan DAD Kabupaten Landak.

Menurut Albinus, pemilihan ini dilakukan tanpa dasar yang kuat dan tidak mengacu pada aturan resmi yang sudah ditetapkan.

“Saya sangat menyesalkan tindakan Forum BKTB yang telah melakukan pemilihan ini tanpa mengacu pada AD/ART Kelembagaan Adat Dayak Kabupaten Landak yang sesuai dengan Peraturan Daerah Tahun 2021. Ini terkesan seperti ingin merebut hak orang lain, padahal sesuai dengan SK yang dikeluarkan oleh DAD Kabupaten, saya masih menjabat sebagai Ketua DAD Sengah Temila untuk periode 2021-2026,” ungkapnya pada Jumat, (7/3/2025).

Harus Sesuai AD/ART dalam Penggantian Ketua DAD

Lebih lanjut, Albinus menegaskan bahwa setiap pergantian atau pemberhentian Ketua DAD harus sesuai dengan aturan yang telah disahkan dalam AD/ART kelembagaan adat. 

Ada lima syarat utama yang harus dipenuhi jika seorang Ketua DAD ingin digantikan, yaitu:

  1. Berakhirnya masa jabatan.
  2. Meninggal dunia.
  3. Mengundurkan diri.
  4. Mengalami cacat permanen yang menyebabkan ketidakmampuan menjalankan tugas, dengan bukti surat keterangan resmi dari dokter atau rumah sakit.
  5. Terlibat kasus pidana dengan putusan hukum tetap.

Jika salah satu dari lima unsur di atas tidak terpenuhi, maka Ketua DAD yang lama masih sah menjabat hingga masa tugasnya berakhir sesuai dengan SK yang dikeluarkan.

“Mohon pahami dan mengerti isi AD/ART organisasi. Bagaimana bisa menjalankan sebuah organisasi jika aturan dasarnya sendiri tidak dipahami dan justru dilanggar?” tegasnya.

Jangan Merusak Kelembagaan Adat Dayak

Albinus juga mengingatkan agar kelembagaan adat tidak dijadikan arena konflik dan kepentingan kelompok tertentu. 

Ia mengajak semua pihak untuk memahami konsep “Maduduk” dalam adat serta penerapannya.

“Jangan hanya bisa melaksanakan adat dan mengaku tahu adat, tapi tidak memahami makna serta tujuan dari adat itu sendiri. Sementara di luar sana orang-orang hanya menonton dan bertepuk tangan. Jika memang saya melakukan kesalahan atau melanggar AD/ART, ayo buktikan dengan jelas. Jangan bertindak sepihak seperti ini,” tambahnya.

Ia pun menegaskan bahwa sebaiknya semua pihak bersabar dan menghormati aturan yang berlaku. 

Jika masa jabatannya telah selesai, maka pemilihan ketua baru bisa dilakukan dengan mekanisme yang adil dan sah sesuai AD/ART.

Polemik penunjukan Ketua DAD Kecamatan Sengah Temila ini menunjukkan pentingnya menjunjung tinggi aturan kelembagaan adat yang sudah ditetapkan. 

Jika aturan tidak dihormati, maka kelembagaan adat bisa kehilangan wibawa dan fungsinya sebagai penjaga tradisi serta nilai-nilai budaya Dayak. 

Semua pihak diharapkan dapat menahan diri dan menghormati mekanisme yang ada agar keharmonisan dalam kelembagaan adat tetap terjaga.

Reporter: Tino

Ritual Adat Dayak Tonyoi Benuaq Bentiatn di Kutai Barat: Nalitn Tautn

Ritual Adat Dayak Tonyoi Benuaq Bentiatn di Kutai Barat Nalitn Tautn
Ritual Adat Dayak Tonyoi Benuaq Bentiatn di Kutai Barat: Nalitn Tautn.

KUTAI BARAT - Ritual adat suku Dayak Tonyoi Benuaq Bentiatn kembali digelar dengan khidmat di Kelurahan Simpang Raya, Barong Tongkok, Kutai Barat, Kalimantan Timur. 

Acara adat yang disebut Nalitn Tautn atau Gugu Tautn (Nyolungk Pakatn Samat) ini merupakan tradisi turun-temurun yang dijalankan oleh para sesepuh adat, tetua adat, serta masyarakat adat yang memiliki garis keturunan leluhur mereka.

Makna dan Tujuan Ritual Nalitn Tautn

Ritual Nalitn Tautn adalah bentuk penghormatan kepada roh leluhur yang telah berjasa bagi masyarakat Dayak. 

Acara ini tidak hanya menjadi ajang spiritual, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya adat istiadat dalam kehidupan masyarakat Dayak. 

Ketua Adat Kecamatan Damai, Barong Tongkok, Nerus, menyatakan bahwa manusia tanpa adat ibarat pohon tanpa daun dan akar, yang pada akhirnya akan mati.

Pemimpin Ritual: Kanongk Beliatn

Ritual ini dipimpin oleh seorang Pemeliatn, yang dalam bahasa setempat disebut Kanongk Beliatn

Pemeliatn bukanlah sosok yang belajar melalui pendidikan formal seperti sekolah atau universitas, tetapi seseorang yang memiliki keahlian turun-temurun dalam memahami mantra dan tata cara ritual adat. 

Keberadaan mereka sangat dihormati karena merupakan bagian dari sistem adat yang telah terjaga sejak zaman nenek moyang.

Adat yang Dijaga Sejak Sebelum Kemerdekaan

Adat istiadat Dayak telah diakui sejak lama, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Undang-Undang Adat Tumbang Anoy yang ditetapkan pada tahun 1894 menjadi bukti kuat bahwa masyarakat adat memiliki hukum sendiri yang dihormati dan dijalankan dengan tegas. 

Dalam aturan adat ini, siapa pun yang melanggar dan tidak mengakui adat bisa dikenai sanksi, termasuk dikucilkan dari wilayah hukum adat.

Pentingnya Melestarikan Tradisi

Ritual Nalitn Tautn bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkuat identitas dan kebersamaan masyarakat Dayak. 

Dengan mempertahankan adat istiadat, masyarakat dapat menjaga warisan leluhur agar tidak hilang ditelan zaman.

Sebagai generasi penerus, sangat penting untuk terus menghormati dan melestarikan budaya yang telah diwariskan. 

Adat bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan, tetapi merupakan bagian dari jati diri yang membentuk kehidupan masyarakat Dayak hingga saat ini.

Dengan adanya ritual seperti Nalitn Tautn, masyarakat Dayak Tonyoi Benuaq Bentiatn di Kutai Barat terus menjaga tradisi dan nilai-nilai leluhur, memastikan bahwa adat tetap hidup dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Reporter: Henryanus Achiang

Sabtu, 13 Juli 2024

Pengukuhan Pengurus Menak Jawant Periode 2024-2027 dan Gawe Nyapat Taunt di Sekadau

Pengukuhan Pengurus Menak Jawant Periode 2024-2027 dan Gawe Nyapat Taunt di Sekadau
Pengukuhan Pengurus Menak Jawant Periode 2024-2027 dan Gawe Nyapat Taunt di Sekadau.
SEKADAU - Pengukuhan pengurus baru Perkumpulan Dayak Jawant untuk periode 2024-2027 sekaligus perayaan Gawe Nyapat Taunt yang di gelar di Aula Gedung Kateketik Sekadau Pada Sabtu (13/7/2024).. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh dan masyarakat Dayak Jawant yang antusias.

Pengukuhan ini dilakukan oleh perwakilan Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sekadau, yang diwakili oleh Sekjen DAD, Isbianto. 

Afronius Akim Sehan kembali terpilih sebagai Ketua Umum, didampingi oleh Linus Silvester sebagai Ketua Harian, Andri Wanto dan Theodorus Sutet sebagai Sekretaris, serta Aket Titus dan Anton sebagai Bendahara.
Pengukuhan Pengurus Menak Jawant Periode 2024-2027 dan Gawe Nyapat Taunt di Sekadau
Pengukuhan Pengurus Menak Jawant Periode 2024-2027 dan Gawe Nyapat Taunt di Sekadau.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Sekadau, Martinus Ridi, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangganya. "Ini sebuah kebanggaan bagi kita semua. Paguyuban Dayak Jawant sudah berdiri selama 30 tahun dan memiliki aset berupa tanah seluas 2 hektar," ujarnya.

Paguyuban Dayak Jawant yang berfokus pada pelestarian budaya dan adat istiadat ini sangat berperan dalam pembangunan daerah, baik dalam bidang budaya maupun urusan pemerintahan lainnya. 

Sub suku Dayak Jawant, yang sebagian besar warganya berada di Kecamatan Sekadau Hulu, selalu aktif dalam berbagai kegiatan di Kabupaten Sekadau.

"Saya ucapkan selamat atas pengukuhan dan perayaan Gawe. Semoga melalui perkumpulan ini, rekan-rekan dapat menjadi penyambung informasi kepada warga di kampung. Kehadiran kalian sangat penting untuk menjaga komunikasi dan solidaritas antara sub-sub suku di Kabupaten Sekadau." ucap Martinus Ridi.

Tidak lupa, Ridi juga menyampaikan pesan dari Bupati Sekadau, Aron, S.H., yang mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat selama ini. 

"Terima kasih atas dukungan yang diberikan selama saya memimpin Kabupaten Sekadau. Dukungan kalian sangat membantu dalam membangun Kabupaten Sekadau yang lebih maju, sejahtera, dan bermartabat."

Dengan pengukuhan ini, diharapkan Paguyuban Dayak Jawant terus berperan aktif dalam pelestarian budaya dan mendukung pembangunan Kabupaten Sekadau. Selamat kepada pengurus baru dan semoga sukses dalam menjalankan tugasnya.

Minggu, 11 Februari 2024

Masyarakat Suku Dayak Taman Kapuas di Rumah Betang Siap Berpartisipasi dalam Pemilu Serentak 2024

Masyarakat Suku Dayak Taman Kapuas di Rumah Betang Siap Berpartisipasi dalam Pemilu Serentak 2024
Sejumlah warga rumah betang Soo Limung Malapi Pabiring di Desa Malapi, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, sedang berbincang persiapan menghadapi Pemilu serentak 14 Februari 2024 di daerah tersebut. ANTARA/Jessica Wuisang
KAPUAS HULU - Masyarakat Suku Dayak Taman Kapuas yang tinggal di rumah betang (Soo Limung) di Desa Malapi, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, siap menyambut Pemilu serentak pada 14 Februari 2024 dengan libur berladang sehari untuk mendatangi tempat pemungutan suara (TPS).

"Warga di rumah betang kami ini rata-rata bertani, tapi pada hari pemilu nanti seperti biasanya kami tidak akan pergi ke ladang, kami mencoblos ke TPS," kata Ketua RT 02 Pabiring Desa Malapi, Teresia Pisa, dalam wawancara dengan ANTARA, di rumah betang di Desa Malapi, Kecamatan Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, Sabtu.

Ia menjelaskan bahwa pada siang hari, rumah betang menjadi sepi karena warga pergi ke ladang untuk memanen padi dan beberapa di antaranya bekerja ke daerah lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, menghadapi pemilu, sebagian besar warga akan memprioritaskan mencoblos di TPS.

"Sore hari warga kembali ke rumah Betang untuk beristirahat, makanya kalau siang terlihat sepi karena memang rata-rata pergi bekerja," tambahnya.

Tidak hanya warga yang saat ini berada di rumah betang yang akan ikut serta dalam Pemilu, namun juga beberapa warga yang bekerja di luar daerah akan pulang kampung untuk memberikan suaranya.

"Banyak warga yang pulang kampung nanti, kecuali beberapa di antara remaja yang masih melanjutkan sekolah di luar Kapuas Hulu, baik di Pontianak maupun di Pulau Jawa, ada yang tidak pulang karena keterbatasan ekonomi keluarga, tapi katanya di kampus ada juga mereka bisa mencoblos," ujar Pisa.

Untuk menentukan lokasi TPS, para petugas dan tokoh masyarakat akan bermusyawarah apakah nanti TPS akan dibuka di rumah betang RT 02 Malapi atau di rumah betang Malapi tiga.

Rumah betang Soo Limung Malapi Pabiring di Desa Malapi yang dibangun pada 1961 memiliki panjang 108,50 meter yang di huni sebanyak 36 kepala keluarga dengan 113 jiwa.

Pada Pemilu 2024, Kabupaten Kapuas Hulu memiliki 984 TPS yang tersebar di 278 desa dan empat kelurahan di 23 kecamatan, dengan total jumlah daftar pemilih tetap sebanyak 193.984 jiwa pemilih. Dari jumlah TPS tersebut, 54 TPS berada di rumah betang serta beberapa menggunakan balai adat.

Ketua KPUD Kabupaten Kapuas Hulu, Muhammad Yusuf, mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilih pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.

"Mari kita sukseskan pemilu 2024, jangan ada rasa ketakutan untuk menggunakan hak pilih dan tetap jaga keamanan dan ketertiban," pesan Yusuf kepada masyarakat.

Oleh: Antara/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Senin, 29 Januari 2024

Kunker Lembaga Perempuan Dayak Nasional 2024

Kunjungan Kerja ke berbagai instansi pemerintah di Jakarta diikuti sebanyak 20 orang terdiri dari jajaran pengurus nasional dan daerah seperti LPD Provinsi Kalteng, Kalsel, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, Kalbar, juga DKI.
Kunjungan Kerja ke berbagai instansi pemerintah di Jakarta diikuti sebanyak 20 orang terdiri dari jajaran pengurus nasional dan daerah seperti LPD Provinsi Kalteng, Kalsel, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, Kalbar, juga DKI.
KAPUAS, [KALTENG] - Di tengah kesibukannya menyerap aspirasi masyarakat sebagai Caleg DPR Provinsi Kalteng Dapil V Kalimantan Tengah Nomor 2 dari PDI Perjuangan di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, Ir. Nyelong Inga Simon tetap menjalankan tanggungjawabnya sebagai Ketua Umum Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN) dengan tetap memastikan organisasi berjalan secara baik dan profesional. 

Hal ini dibuktikan dengan dilaksanakan Kunjungan Kerja ke berbagai instansi pemerintah di Jakarta diikuti sebanyak 20 orang terdiri dari jajaran pengurus nasional dan daerah seperti LPD Provinsi Kalteng, Kalsel, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, Kalbar, juga DKI.

Kunjungan Kerja ke berbagai instansi pemerintah di Jakarta diikuti sebanyak 20 orang terdiri dari jajaran pengurus nasional dan daerah seperti LPD Provinsi Kalteng, Kalsel, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, Kalbar, juga DKI.
Kunjungan Kerja ke berbagai instansi pemerintah di Jakarta diikuti sebanyak 20 orang terdiri dari jajaran pengurus nasional dan daerah seperti LPD Provinsi Kalteng, Kalsel, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, Kalbar, juga DKI.
Kunjungan kerja selama 5 hari yang dimulai pada tanggal 25 Januari tersebut diawali dengan kunjungan ke Kemendagri yakni Dirjen Bina Pemerintah Daerah. Dalam pertemuan tersebut LPDN mennyampaikan rancangan kerjasama dalam hal pemerintahan daerah. Kunjungan selanjutnya adalah ke DPR RI pada tanggal 26 Januari 2024 yang diterima langsung oleh Humas DPR RI. Di DPR RI, peserta kunker diajak keliling Musium DPR RI, berfoto di halaman Gedung Nusantara, dan mengunjungi ruang sidang utama atau yang biasa digunakan untuk sidang paripurna maupun pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI. 

Setelah dari DPR RI, kunjungan dilanjutkan ke BKKBN yang diterima langsung oleh Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN) didampingi oleh Marianus Mau Kuru, SE, MPH Direktur Bina Kesehatan Reproduksi, Niken Plt. Direktur Hubungan Antar Lembaga, dr FAJAR FIRDAWATI Direktur Bina Pelayanan Keluarga Berencana Wilayah Khusus,  Martin Suanta, SE, M.Si Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB dan juga jajaran Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN.

Kunjungan ke BKKBN tersebut membahas pematangan MoU antara LPDN dan BKKBN dalam hal penanganan Stunting, Keluarga Berencana dan lainnya. Ir. Nyelong Inga Simon pada sambutannya menyampaikan bahwa, LPDN hadir untuk kepentingan Perempuan Dayak secara keseluruhan yang jumlahya saat ini mencapai 6 juta. Keberadaan LPDN adalah untuk menjawab segala tantangan menyongsong Indonesia emas 2045. Salah satunya terkait daya tawar perempuan dayak juga masyarakat dayak dengan hadirnya IKN dan ragam eksploitasi hutan dan alam yang ada di bumi borneo, di mana perempuan dayak memiliki tanggung jawab domestik keluarga yang menopang hidup dan kehidupan sebuah keluarga dan bumi dayak.

Lebih jauh Ir. Nyelong Inga Simon menjelaskan bahwa, di sinilah peran Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN) menjadi sangat penting, karena LPDN memiliki kemampuan untuk mewadahi, menampung aspirasi dan menyampaikan ragam rekomendasi ke pemerintah pusat maupun daerah. Sehingga jika perempuan dayak khususnya dan masyarakat dayak mengalami berbagai masalah terkait pengembangan ekonomi kreatif, pendidikan, hukum, sengketa lahan, dan lainnya dapat disampaikan melalui LPDN.

“Jadi melalui LPDN, kami berharap kerjasama yang akan berjalan bersama BKKBN akan menambah eksistensi perempuan dayak dan masyarakat dayak di Kalimantan melalui keterlibatannya diberbagai ranah kebijakan baik pusat maupun daerah, serta dilintas sektoral mulai dari sektor pendidikan, sumber daya manusia, penanganan stunting, keluarga berencana dan lainnya. Terlebih saat ini kami membentuk sekolah lapang yang ditujukan guna mencetak SDM lokal Dayak yang handal sehingga mendapat kesempatan dan prilaku yang profesional dari berbagai stakeholder baik swasta maupun pemerintah yang melakukan eksplorasi dan eksploitasi yang mengakibatkan deforestasi hutan dan alam di Bumi Borneo. Sehingga hadirnya perkembangan di Bumi Borneo jangan sampai menjadikan perempuan serta masyarakat dayak terbuang dan termusiumkan dari Bumi Borneo.” tegas Nyelong.

Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN) Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., menyambut baik atas inisiasi kerjasama antara LPDN dan BKKBN, yang tentunya akan lebih menambah kekuatan bagi BKKBN dalam menjalankan segala programnya, khususnya di wilayah Kalimantan.

“Untuk MoU ini perlu kita percepat, secara prinsip apa yang menjadi hajat LPDN dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045, BKKBN menyambut baik. Dan untuk mewujudkannya bisa segera disusun naskahnya dan ditandatangani, sehingga semua program dapat segera berjalan. Kemudian dari diskusi kita selain untuk percepatan kerjasama, juga kami sangat senang dengan masukan-masukan yang disampaikan, semua itu kami gunakan untuk penguatan dan penyempurnaan program yang kami jalankan,” jelas Sukaryo.

Selain BKKBN, untuk kunjungan kerja selanjutnya adalah ke beberapa wilayah dan instansi lain, seperti pada tanggal 27 Januari, peserta kunker LPDN menghadiri perayaan Natal Bersama Dewan Adat Dayak di Jakarta Pusat, tepatnya di GPIB Petrus Jakarta. Pada tanggal 28 Januari peserta kunker diajak mencoba kereta cepat Jakarta Bandung dan mencoba MRT serta LRT.

Kunjungan Kerja ke berbagai instansi pemerintah di Jakarta diikuti sebanyak 20 orang terdiri dari jajaran pengurus nasional dan daerah seperti LPD Provinsi Kalteng, Kalsel, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, Kalbar, juga DKI.
Kunjungan Kerja ke berbagai instansi pemerintah di Jakarta diikuti sebanyak 20 orang terdiri dari jajaran pengurus nasional dan daerah seperti LPD Provinsi Kalteng, Kalsel, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, Kalbar, juga DKI.
Di hari terakhir kunjungan kerja LPDN tepatnya pada 29 Januari 2024, rombongan berkunjung ke Kementerian Sosial dan ditutup dengan kunjungan ke Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia.

Sekretaris Umum LPDN, Maria Goretty IE Nereng menyampaikan bahwa kunjungan kerja LPDN ini dimaksudkan untuk selain memberi semangat bagi pengurus baik nasional maupun daerah, juga memastikan ragam program kerjasama dengan berbagai instansi seperti Kemendagri, BKKBN, Kemensos, KemenkoUKM dan lainnya segera dapat berjalan.

“LPDN sebentar lagi berusia 1 tahun, dan setelah dari Pra Rakernas LPDN yang dilaksanakan pada 26 November 2023 lalu di Palangka Raya, kami fokus melakukan akselerasi semua program yang telah pengurus canangkan. Mulai dari pendidikan, pengembangan SDM, Pengembangan Ekraf, dan lainnya. Dan peserta yang ikut dalam kunjungan kerja ini adalah dari Kalsel dan Kalteng,”jelasnya.

Oleh: Tarsih Ekaputra/Team Media
Editor: Yakop

Minggu, 16 Juli 2023

10 Perlombaan Akan Meriahkan Gawai Dayak XII Kabupaten Sekadau, Apa-apa Saja?

Panitia Gawai Dayak Kabupaten Sekadau
Sekadau, Kalbar - Sepuluh perlombaan yang akan memeriahkan acara Gawai Dayak XII Kabupaten Sekadau Tahun 2023 yang bertema "Bersatu Untuk Semua" dilaksanakan di rumah betang youth center sekadau dari tanggal 18-22 Juli 2023.

Hal itu dikatakan Ketua Panitia Gawai Dayak XII Kabupaten Sekadau, Martinus Siden, S.E. saat kegiatan Dewan Adat Dayak Kabupaten Sekadau dan Panitia Gawai Dayak melakukan konferensi pers di Lupung Coffee, Minggu (16/7/2023) pukul 13.00 WIB.

Lebih lanjut Martinus Siden menyampaikan sepuluh lomba akan akan ditampilkan selama kegiatan gawai dayak XII Kabupaten Sekadau. 

"Perlombaan Pop Singer, Lomba Pangkak Gasing, Lomba Menumbuk dan Menampik Padi Rakyat, Perlombaan Busana Dayak Kreasi Anak, Lomba Menganyam Tikar Seksi Permainan, Lomba Menyumpit Rakyat, Perlombaan Tari Kreasi, Lomba Tengkuyung Berambih Seksi Permainan, Lomba Melukis Perisai Rakyat dan Perlombaan Bujang Dara Gawai," ungkap Martinus Siden. 

Selain itu diungkap Martinus Siden pada hari pembukaan Gawai Dayak XII juga dilaksanakan pawai budaya. 

"Panitia sudah menentukan rute dari pawai budaya tersebut. Jalur rutenya akan mengambil jalur kiri, bermula dari rumah betang jalan panglima naga tembus jalan sintang simpang tiga kemudian melewati depan SMP N 1 melalui jalan bundaran tugu PPK sampai jalan rawak simpang tiga depan SMA Karya dan kembali di ke rumah betang yourt centeng jalan panglima naga," ungkapnya. 

Sementara, Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Sekadau, Jefray Raja Tugam mengatakan, Gawai Dayak Ke-XII Kabupaten Sekadau akan dilaksanakan pada tanggal 18-22 juli 2023, bertempat di Betang Youth Center Sekadau. 

"Konferensi pers ini bertujuan untuk menyampaikan informasi, agar masyarakat luas khususnya masyarakat Kabupaten Sekadau mengetahui bahwa pekan Gawai Dayak akan dibuka pada tanggal 18 Juli 2023," kata Jefray Raja Tugam yang Juga Anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari Fraksi Demokrat. 

"Kami mengajak seluruh masyarakat agar dapat menyaksikan Pekan Gawai Dayak Ke-XII Kabupaten Sekadau Tahun 2023. Gawai merupakan ucapan syukur atas apa yang telah Tuhan berikan atas hasil pertanian," tambahnya. 

Hadir mengikuti kegiatan konferensi pers bersama dengan awak media, Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Sekadau, Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Wakil Ketua Panitia Gawai Dayak XII, Koordinator Humas, Koordinator Acara, Koordinator Publikasi, Koordinator Keamanan dan Koordinator Parkir.

(Tim/Hermanto)

Rabu, 30 Maret 2022

Diskusi Publik Forum Komunikasi Suku Dayak Kabupaten Melawi

Diskusi Publik Forum Komunikasi Suku Dayak Kabupaten Melawi
Hadiri Diskusi Publik Forum Komunikasi Suku Dayak Kabupaten Melawi, Ini Pesan Kapolres.

BorneoTribun Melawi, Polda Kalbar - Kapolres Melawi AKBP Sigit Eliyanto Nurharjanto, S.I.K., menghadiri Diskusi Publik Forum Komunikasi Suku Dayak Kabupaten Melawi di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Melawi, Sabtu (26/3/2022).

Dalam sambutannya Kapolres Melawi menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas dilaksanakannya diskusi.

“Kami menyambut baik kegiatan ini, Kami berharap kegiatan seperti ini terus dilaksanakan untuk menyatukan semua suku yang ada di Indonesia khususnya di Kabupaten Melawi, agar tercipta kerukunan antar suku, agama dan ras demi terciptanya Kamtibmas yang kondusif,” harapnya.

Lebih jauh, Kapolres Melawi mengajak kepada seluruh peserta diskusi agar ikut mensukseskan Program Vaksinasi Nasional dan selalu mematuhi protokol kesehatan.

Kapolres meminta semua pihak untuk dapat bersinergi dan bersama-sama menjaga Kamtibmas yang kondusif guna mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Diakhir sambutannya, AKBP Sigit menyampaikan pantun, “Hujan Turun Topan Melanda, Patah Satu Anak Tangga, Meskipun Kita Berbeda-Beda, Hidup Rukun Harus Dijaga.”

“Beli Sukun Jumlahnya Lima, Semua Gurih Saat Dirasa, Jika Rukun Dengan Sesama, Hidup Nyaman Akan Terasa,” tuntas Kapolres.


Penulis: Samsi/Humas Polres Melawi
Editor: Libertus

Jumat, 03 September 2021

Ulang tahun Altar Nek Payong Samabue yang ke 2 Dayak Bajare Samalantan

Ulang tahun Altar Nek Payong Samabue yang ke 2 Dayak Bajare Samalantan
Ulang tahun Altar Nek Payong Samabue yang ke 2 Dayak Bajare Samalantan. 

BorneoTribun Bengkayang, Kalbar -- Meski situasi pandemi COVID-19 yang menghantui semua masyarakat baik bengkayang maupun dunia, komunitas adat Dayak Bajare, kecamatan samalantan, kabupaten bengkayang tetap menggelar upacara ulang tahun Altar Nek Payong Samabue yang ke-2 tahun 2021, Jumat (3/9/2021). 

Ketua Kemunitas Bawikng Mongko Tajur Bernadus Mikra Januardi mengatakan, sebagai orang dayak tetap menjunjung tinggi adat istiadat.


"Jadi sebelum acara ritual adat ini laksanakan yang pertama kegiatan adatnya harus dilaksanakan terlebih dahulu dalam bahasa dayak bajare Nyangahant/ritual persembahan itu merupakan adat yang wajib terlebih dahulu dilaksanakan tidak boleh tidak, tidak boleh asal-asalan atau sembarangan disini ada bawa yang namanya  tandu ibaratnya besi yang tajam tetapi adat itu tetap dilaksanakan karna itu yang diutamakan," kata Bernadus Ketua Komunitas Mongko Tajur kepada awak media.

Selebihnya, kata Bernadus, acara Ritual Ulang Tahun Nek Payong Samabue ini sampai saat ini masih tetap dilestarikan.

"Saya ini keturunan yang ke 4 yang sudah menjadi kewajiban saya untuk melestarikannya, dan harapan saya kedepannya secara pribadi saya sendiri sebagai seorang yang cinta akan adat istiadat akan tetap saya lestarikan dan tetap optimis, ya walaupun ada pro dan kontra sebagian ada yang mengatakan kalau ikut kegiatan seperti ini adalah hal yang tidak baik dan yang tidak wajar," terang Bernadus. 

Bernadus menuturkan, Komunitas ini sudah berjalan selama 2 tahun berjalan, kami ini masuk rumpun Dayak bajare, yang berada di desa marunsu, kecamatan samalantan, kabupaten bengkayang, Kalbar. 

"Saya juga mohon doa dan dukungannya supaya kegiatan hari ini di barakati Jubata supaya aman dan berjalan lancar tanpa ada kendala apapun," katanya. 

Senada juga apa yang disampaikan Manda, bahwa dia tertarik bergabung di komunitas, karena dia juga ingin melestarikan adat budaya Dayak.

"Ini sudah menjadi adat tradisi kita orang dayak yang ada di kecamatan samalantan ini," tutup Manda.

Penulis : Rinto Andreas

Kamis, 29 Oktober 2020

Pengukuhan Pengurus DPP Pemuda Dayak Kabupaten Sanggau, Ini Pesan Paolus Hadi

Bertempat di Rumah Betang Raya Dori Mpolur Sanggau
Pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pemuda Dayak Kabupaten Sanggau (PDKS) periode 2020 - 2025. (Foto: BT/LB)


BorneoTribun | Kalbar - Secara resmi pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pemuda Dayak Kabupaten Sanggau (PDKS) periode 2020 - 2025, bertempat di Rumah Betang Raya Dori Mpolur Sanggau. Pengukuhan dipimpin langsung Ketua Umum DPP PDKS Yuvenalis Krismono, Rabu (28/10/2020).

Pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pemuda Dayak Kabupaten Sanggau (PDKS) periode 2020 - 2025. (Foto: BT/LB)
Pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pemuda Dayak Kabupaten Sanggau (PDKS) periode 2020 - 2025. (Foto: BT/LB)


Pengukuhan PDKS bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober. Menurut Ketua umum DPP PDKS periode 2020 – 2025, dalam kesempatan tersebut ia  berjanji akan mengangkat marwah dan Martabat masyarakat Dayak dan potensi seluruh masyarakat adat Dayak khususnya pemuda untuk kemajuan daerah. 


Ia berharap, semoga semuanya bida kompak, bersatu dalam wadah organisasi PDKS untuk bersama dengan Pemerintah membangun daerah Bumi Daranante ini. 


Inilah alasannya melakukn pengukuhan PDKS di saat sumpah pemuda agar semangat pemuda di 28 Oktober bisa di ambil untuk membangun bangsa dan Negara.


Di kesempatan yang sama Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengungkapkan bahwa Pengukuhan PDKS bertepatan dengan momen Hari Sumpah Pemuda adalah sebuah momen bersejarah bagus yang mereka ukir dan Pemuda Dayak Kabupaten Sanggau memang menyadari bahwa Pancasila menjadi kekuatan mereka untuk senantiasa bergerak dan berkarya. Ia juga berharap PDKS bisa menjadi pelopor persatuan bangsa.


Semoga mereka menjadi pelopor serta konsisten menjaga keutuhan Sanggau, dan bida besarnya untuk negara. Selamat Hari Sumpah Pemuda kepada seluruh organisasi pemuda di Kabupaten Sanggau, dan secara khusus pengurus PDKS yang baru dikukuhkan,” ucap Bupati Sanggau.


Bupati Sanggau juga mengapresiasi susunan kepengurusan DPP PDKS di bawah kepemimpinan Yuvenalis Krismono.


“Dulu saya bagian yang melihat perkembangan, untuk menjadi pengurus susah juga. Hari ini saya lihat komposisinya lumayan baik. Dari latar pendidikan beragam, ada yang sudah master, sarjana cukup banyak,” kata Bupati.


Kepada PDKS, Bupati menitip pesan agar bersinergi dalam membangun daerah. Dalam kesempatan tersebut Bupati Sanggau juga berpesan supaya saling bersinergi dan bersama-sama membangun daerah Sanggau bersama organisasi lain. 


Sanggau sudah jelas bukan hanya orang Dayak. Kita berbagai suku bangsa. Ayo pemuda, bergabunglah, semangat. 


"Kalian bisa menjadi pedagang, menjadi pelajar yang baik, bisa menjadi wartawan, bisa menjadi imam, ustadz atau menjadi pendeta, termasuk bisa menjadi Bupati. Berlombalah,” ujarnya.


Ketua DAD Kabupaten Sanggau, Yohanes Ontot berharap PDKS menjadi sebuah kekuatan dalam organisasi di DAD Kabupaten Sanggau. Karena PDKS juga merupakan bagian dari masyarakat adat Dayak.


Harapan kita, PDKS menjadi bintang di antara bintang untuk membangun daerah ini. Tentu bersinergi dengan seluruh organisasi kemasyarakat yang ada, baik Dayak, Melayu, Cina, Jawa, Sunda, Batak, Aceh dan seterusnya.


Ia juga berharap PDKS mampu menjadi pelopor persatuan. "Kita tidak menjadi organisasi yang eksklusif, tetapi menjadi organisasi yang mampu mempersatukan dan mensiregikan kekuatan organisasi-organisasi kemasyarakatan yang lain untuk membangun masyarakat Sanggau. Agar Sanggau lebih maju dan terdepan,” pungkas Ontot.


Hadir Bupati Sanggau, Paolus Hadi yang juga Dewan Penasehat DPP PDKS, Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot yang juga Ketua DAD Kabupaten Sanggau, Ketua DPRD Kabupaten Sanggau Jumadi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sanggau Timotius Yance, Dandim 1204/Sanggau Letkol Inf Affiansyah, Ketua TP PKK Kabupaten Sanggau Arita Apolina Paolus Hadi, Ketua MABM Kabupaten Sanggau Budi Darmawan dan pimpinan organisasi kemasyarakat lainnya. (YK/LB)

Selasa, 29 September 2020

Mubes III PDKS Ditutup, Ini Harapan Wakil Bupati Sanggau

Mubes III PDKS Ditutup, Ini Harapan Wakil Bupati Sanggau
Wakil Bupati Sanggau Drs. Yohanes Ontot, M.Si. (Foto: BT/LB)


BorneoTribun | Sanggau, Kalbar - Kegiatan Musyawarah Besar Ke-3 Pemuda Dayak Kabupaten Sanggau 28-29 September 2020 di Aula Grand Narita Sanggau resmi diutup oleh Wakil Bupati Sanggau Drs. Yohanes Ontot, M.Si. Selasa (29/9/2020).


Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Umum PDKS terpilih, Yuvenalis Krismono, Sekjen DAD Kabupaten Sanggau Urbanus, S.Sos, Kepengurusan PDKS yang lama, panitia mubes dan para undangan lainnya.


Ketua Umum PDKS terpilih, Yuvenalis Krismono, SE, M.Si menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaan para peserta Mubes sehingga dirinya terpilih sebagai Ketua Umum PDKS untuk periode 2020-2025.

Mubes III PDKS Ditutup, Ini Harapan Wakil Bupati Sanggau
Kegiatan Musyawarah Besar Ke-3 Pemuda Dayak Kabupaten Sanggau. (Foto: BT/LB)


“Ini merupakan amanah dan tugas serta tanggungjawab yang diberikan kepada saya. Sehingga saya akan berusaha semaksimal mungkin, dengan kerja keras bagaimana kita tetap terus membawa PDKS ini semakin besar, bagus dan semakin dicintai masyarakat khususnya masyarakat Dayak,” katanya.


Krismono juga optimis akan membawa Dayak untuk dikenal oleh seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia.


Selain itu, Krismono juga akan membentuk kepengurusan DPP hingga DPC di 15 kecamatan dikabupaten sanggau.


"Kita akan segera benahi kepengurusan dulu, setelah itu kita memulai dengan program kerja kita. Karena yang menjadi kekuatan awal adalah di kepengurusan itu sendiri,” jelasnya.

Mubes III PDKS Ditutup, Ini Harapan Wakil Bupati Sanggau
Kegiatan Musyawarah Besar Ke-3 Pemuda Dayak Kabupaten Sanggau. (Foto: BT/LB)


Sebelum menutup Mubes ke-3 PDKS, Wakil Bupati Sanggau Drs. Yohanes Ontot, M.Si menyampaikan ucapan selamat kepada saudara Yuvenalis Krismono, SE, M.Si yang terpilih sebagai Ketua Umum PDKS periode 2020-2025.


Selaku Dewan Penasehat PDKS, Drs. Yohanes Ontot, M.Si menyampaikan kepada ketua terpilih untuk mengkaji ulang program-program apa saja yang belum berjalan dan yang sudah berjalan.


"Harapan kita, kepemimpinan PDKS yang baru ini mampu mengakomodir program-program, baik program yang lalu sepanjang itu masih baik kita lanjutkan dan tentu dia menganalisis perkembangan waktulah dengan bekerjasama dengan anggota dalam struktur itu," Tuturnya.


Wakil Bupati Sanggau juga menyebutkan 3 hakekat pokok organisasi yakni  manusianya, keuangannya dan peralatannya.


“Kita juga berharap harus sinergikan lagi kekuatan pemuda-pemuda Dayak ini menjadi sebuah kekuatan besar untuk membangun dirinya dalam berbagai aspek, baik dalam aspek politik, ekonomi, budaya dan yang lainnya,” Tutupnya.


Penulis : Agustinus Andi

Editor    : Redaksi