PLN Hadirkan Listrik 24 Jam, Kawasan Perbatasan Temajuk Paloh Menjadi Lebih Maju Ekonominya
SAMBAS - Bupati Sambas, Kalimantan Barat, Satono, optimis bahwa perekonomian dan kehidupan masyarakat di kawasan perbatasan Temajuk, Paloh, yang berbatasan darat dengan Sarawak, Malaysia, akan mengalami kemajuan signifikan dengan tersedianya layanan listrik 24 jam yang dipersembahkan oleh PLN.
"Dengan adanya pelayanan listrik yang kini tersedia selama 24 jam dari PLN, saya yakin bahwa kehidupan masyarakat di Kabupaten Sambas, khususnya di wilayah perbatasan, akan mengalami perkembangan yang positif dan berkelanjutan," ujar Satono dalam wawancara di Sambas pada hari Rabu.
Ia menegaskan bahwa penyediaan layanan listrik yang sekarang dapat dinikmati oleh masyarakat membuktikan komitmen negara dan pemerintah dalam mendukung daerah perbatasan.
"Dalam nama pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Sambas, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih serta penghargaan yang tinggi terhadap upaya PLN dalam mempercepat penyediaan layanan listrik selama 24 jam di wilayah perbatasan melalui operasionalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Temajuk, Kabupaten Sambas," tambahnya.
Bupati juga mendorong agar masyarakat memanfaatkan fasilitas ini untuk mendukung perkembangan daerah dalam berbagai aspek seperti ekonomi, pendidikan, dan pariwisata.
"Temajuk, sebagai destinasi pariwisata, memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang dengan kehadiran listrik ini. Mari kita semua bersama-sama memanfaatkannya guna mendorong kemajuan daerah ini," ajaknya.
Sebelumnya, PLN telah meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 371 kWp + 708 kWh baterai di Desa Temajuk, Kabupaten Sambas. Dengan suplai listrik yang berasal dari jaringan listrik utama dan didukung oleh PLTS Temajuk, sekitar 786 rumah penduduk kini dapat menikmati layanan listrik PLN secara teratur. Hal ini akan mendukung berbagai aktivitas warga serta membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mengembangkan usaha mereka.
Salah seorang warga, Rumiati (53), yang tinggal di Desa Temajuk, mengungkapkan bahwa ketersediaan listrik PLN selama 24 jam telah membantu usaha pembuatan kue yang telah dia tekuni selama setahun terakhir.
Sebelumnya, Rumiati hanya bisa memproduksi kue pada malam hari karena keterbatasan listrik. Ketika produksi dilakukan di siang hari menggunakan mesin genset, keuntungan yang didapatkan tidak sebanding dengan biaya operasional, terutama pengeluaran untuk bahan bakar minyak setiap harinya.
"Dapat menikmati listrik selama 24 jam adalah impian kami yang telah lama. Kami bersyukur bahwa PLN telah mewujudkannya. Sekarang, kami dapat bekerja dengan lebih lancar, baik pada siang hari maupun malam hari, tanpa ketergantungan pada mesin genset lagi," ujar Rumiati dengan senang hati.
(Tim Liputan)