Berita Borneotribun.com: Bulutangkis Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Bulutangkis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bulutangkis. Tampilkan semua postingan

Selasa, 06 Agustus 2024

Gregoria Mariska Tunjung Persembahkan Medali Pertama untuk Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Gregoria Mariska Tunjung Persembahkan Medali Pertama untuk Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Gregoria Mariska Tunjung meraih medali perunggu di Olimpiade Paris 2024 (Foto: PBSI)
PARIS – Gregoria Mariska Tunjung membuat sejarah bagi Indonesia dengan meraih medali perunggu di cabang bulutangkis tunggal putri pada Olimpiade Paris 2024. Pencapaian ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya, tetapi juga mengakhiri penantian panjang Indonesia selama 16 tahun untuk medali di kategori bulutangkis tunggal putri di Olimpiade.

Di ajang bergengsi yang digelar di Porte de La Chapelle, Paris, Gregoria berjuang keras untuk mencapai podium, bersaing dengan para pemain top dunia. Medali emas diraih oleh An Se Young dari Republik Korea, sementara medali perak jatuh ke tangan He Bing Jiao dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Keberhasilan Gregoria Mariska Tunjung adalah sesuatu yang sangat dinantikan oleh para pecinta bulutangkis tanah air. Sebelumnya, pebulutangkis tunggal putri Indonesia terakhir yang berhasil menyumbangkan medali adalah Maria Kristin di Olimpiade Beijing 2008 dengan medali perunggu.

Puji Syukur dari Pelatih dan Chef de Mission

Pelatih sektor tunggal putri Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Herli Djaenudin, menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian Gregoria. “Tentunya puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas kehendak-Nya dan juga rida-Nya. Setelah sekian lama kita tidak dapat medali di tunggal putri, sekarang alhamdulillah Jorji bisa dapat medali perunggu,” ujar Herli. Dia juga menambahkan, “Target saya memang medali. Kita tidak berpikir apa, yang penting medali dulu deh, karena lihat dari ranking di atas dia masih banyak. Ini jadi ajang pembuktian Jorji.”

Chef de Mission Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie, juga tidak kalah bersemangat. “Alhamdulillah, luar biasa perjuangannya. Ini menjadi inspirasi bagi semua atlet bahwa apapun itu kita tidak boleh menyerah sampai di ujung. Ini kebanggaan buat kita, buat Jorji, memberikan kebanggaan buat Indonesia. Penampilan Jorji dari awal sampai hari ini terus naik,” kata Anindya.

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, turut mengapresiasi perjuangan Gregoria. “Perjuangan yang begitu luar biasa yang ditunjukkan oleh Jorji sampai akhir. Ini adalah sebuah ganjaran, medalinya Jorji itu bukan dikasih tapi sebuah perjuangan yang ganjarannya medali,” ujar Raja Sapta.

Perjalanan Gregoria di Olimpiade Paris 2024

Di penyisihan grup, Gregoria Mariska Tunjung tampil gemilang dengan mengalahkan Polina Buhrova dari Ukraina dan Tereza Svabikova dari Ceko. Ia melanjutkan performa cemerlangnya di babak 16 besar dengan kemenangan dramatis melawan pebulutangkis Republik Korea. 

Di perempat final, Gregoria menundukkan Ratchanok Intanon dari Thailand dan berhasil menembus semifinal. Sayangnya, di semifinal, Gregoria harus menghadapi An Se Young, unggulan pertama dari Republik Korea, dan harus puas dengan hasil akhir 21-11, 13-21, dan 16-21.

Pada pertandingan semifinal lainnya, Carolina Marin dari Spanyol mengalami cedera saat menghadapi He Bing Jiao, sehingga Gregoria otomatis memastikan medali perunggu.

Gregoria Mariska Tunjung tidak hanya membawa pulang medali perunggu, tetapi juga menginspirasi seluruh bangsa dengan tekad dan perjuangannya. Pencapaiannya di Olimpiade Paris 2024 menjadi sorotan utama dan mengukuhkan namanya sebagai salah satu pebulutangkis terhebat Indonesia.

Selamat untuk Gregoria Mariska Tunjung! Semoga prestasi ini menjadi awal dari kesuksesan lebih besar di masa depan. Kita semua bangga dan menantikan lebih banyak kejayaan dari atlet-atlet Indonesia!

Minggu, 06 Agustus 2023

Wabup Kapuas Hulu Menghadiri Peresmian Gedung dan Peluncuran Kejuaraan Sira Jaya Open Bulutangkis Tahun 2023 di Desa Sira Jaya

Wabup Kapuas Hulu Menghadiri Peresmian Gedung dan Peluncuran Kejuaraan Sira Jaya Open Bulutangkis Tahun 2023 di Desa Sira Jaya
KAPUAS HULU – Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat meresmikan gedung multifungsi yang akan menjadi markas bagi para pemain bulutangkis serta membuka ajang kompetisi Sira Jaya Open Bulutangkis Tahun 2023 di Kecamatan Pengkadan, Kabupaten Kapuas Hulu, Pada Jum’at (4/8/2023) kemarin.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyambut hangat peresmian gedung bulutangkis Sira Jaya ini dan menekankan pentingnya kerjasama dan rasa saling peduli dalam menjaga fasilitas baru ini.

Ia juga menekankan bahwa gedung ini tidak hanya terbatas untuk kegiatan bulutangkis, tetapi dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis kegiatan.

Lebih lanjut, Wakil Bupati berharap bahwa gedung baru ini akan mendorong berbagai kegiatan olahraga yang beragam, melampaui batas-batas olahraga bulutangkis tradisional. 

Ia mengungkapkan harapannya agar fasilitas ini menjadi pusat kegiatan olahraga yang berdampak positif bagi masyarakat luas.

Tidak lupa, Wakil Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Desa Sira Jaya yang turut serta dalam pelaksanaan kegiatan ini. 

Partisipasi aktif mereka diapresiasi sebagai langkah penting menuju kesuksesan acara ini.

Dalam penutupnya, Wakil Bupati menyampaikan harapan bahwa kejuaraan bulutangkis ini akan terus berkembang dan menjadi lebih besar di masa depan. 

"Kami berharap kejuaraan bulutangkis ini akan terus tumbuh dan berkembang, mencapai tingkat yang lebih tinggi," ungkap Wakil Bupati dengan optimisme.

Dengan peresmian gedung baru dan peluncuran Sira Jaya Open Bulutangkis Tahun 2023, Desa Sira Jaya kini memiliki fasilitas yang akan menjadi pusat berkumpulnya para pecinta olahraga dan menjadi wadah bagi prestasi di bidang bulutangkis serta berbagai kegiatan lainnya. 

(Tim Liputan)


Senin, 04 Juli 2022

Turnamen Bulutangkis Bhayangkara Cup Memasuki Babak Akhir


Turnamen Bulutangkis Bhayangkara Cup (Hermanto/Borneotribun)

Borneotribun Sekadau, Kalbar - Turnamen bulutangkis Bhayangkara Cup yang digelar sejak tanggal 24 Juni 2022 kini telah memasuki babak akhir. 4 pasangan ganda putra bertanding guna memperebutkan juara 1,2,3 dan 4. 

Sebelum final digelar, Kapolres Sekadau AKBP K. Tri Panungko dalam sambutannya memberikan apresiasi atas peran serta semua pihak sehingga kegiatan ini berjalan dengan sukses, lancar dan kondusif. 

"Terima kasih atas partisipasi dan kerjasama semua pihak hingga selama 11 hari gelaran turnamen sukses terlaksana sampai babak final hari ini," kata Kapolres Sekadau, Senin 4 Juli 2022.

Ia mengharapkan, turnamen yang digelar untuk memeriahkan hari Bhayangkara ke-76 ini bisa menyalurkan bakat dan kemampuan serta melahirkan bibit unggul di bidang olahraga khususnya bulutangkis.

"Diharapkan pula seluruh atlet yang telah bertanding di turnamen ini mampu berbicara banyak dan sukses di kancah lebih tinggi serta mampu menorehkan prestasi lebih baik lagi," ungkapnya.

Sebelum partai final dimulai terlebih dahulu digelar partai eksibisi, mempertandingkan pasangan Kapolres Sekadau dan Kabag Ops  melawan Sekda Kabupaten Sekadau dan pasangannya.

Dalam pertandingan ini, juara pertama diraih pasangan Arif - Imam, juara 2 pasangan Hadi - Acun, juara 3 pasangan Mardona - Huda dan juara 4 pasangan Mahdi - Lingku.

Berakhirnya turnamen bulutangkis Bhayangkara Cup tahun 2022 sekaligus menutup seluruh rangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan peringatan hari Bhayangkara ke-76.

Reporter : R. Hermanto
Sumber  : Humas Polres 

Minggu, 04 April 2021

BWF akan Bahas Usulan Indonesia untuk Ubah Sistem Skor

BWF akan Bahas Usulan Indonesia untuk Ubah Sistem Skor
Ganda putra Mohammad Ahsan (berdiri) dan Hendra Setiawan saat bertanding di Thailand Open (Raphael Sachetat/Badmintonphoto/Raphael Sachetat)

BorneoTribun.com -- Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) mengatakan, Sabtu (2/4), BWF akan melakukan pemungutan suara pada Mei mengenai proposal untuk mengubah sistem skor setelah Olimpiade dan Paralimpiade di Tokyo tahun ini.

BWF mengatakan telah menindaklanjuti proposal dari Indonesia dan Maladewa untuk mengubah peraturan itu.

Sekarang ini pertandingan dimainkan dengan format 3 game x 21 poin. Pemain yang keluar sebagai pemenang adalah yang pertama kali mencapai 21 poin.

Sistem baru yang diusulkan adalah format 5 game x 11 poin. Tujuannya untuk menambah keseruan dan lebih cocok untuk disiarkan di TV.

"Proposal perubahan sistem poin adalah bagian dari visi saya untuk membuat badminton lebih menarik dan menambah nilai hiburan bagi pihak-pihak terkait dan penggemar," kata Presiden BWF Poul-Erik Hoyer, seperti dikutip dari Reuters.

"Proposal ini akan dibahas setelah Pertandingan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020. Saya yakin ini waktu yang tepat untuk melakukan perubahan."

BWF akan mengadakan pertemuan umum tahunan secara virtual pada 22 Mei. Pemungutan suara juga akan dilakukan untuk memutuskan posisi di badan eksekutif, termasuk presiden dan wakil presiden.

Untuk menyetujui perubahan sistem skor itu, mereka harus meraih suara mayoritas dua pertiga.

Upaya untuk mengubah sistem skor pernah dilakukan dan gagal pada 2018 dan 2014. [vm/ft]

Oleh: VOA Indonesia

Minggu, 21 Maret 2021

KOI Nyatakan Keberatan ke BWF atas Diskriminasi yang Diterima Tim Indonesia

KOI Nyatakan Keberatan ke BWF atas Diskriminasi yang Diterima Tim Indonesia
Menpora Zainudin Amali dan Ketum KOI Raja Sapta Oktohari saat memberikan keterangan pers, Jumat (19/03/2021), di Jakarta. (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Kemenpora RI)

BorneoTribun Jakarta -- Ketua Umum (Ketum) Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau National Olympic Committee (NOC) Indonesia Raja Sapta Oktohari menyampaikan pihaknya telah melayangkan surat protes kepada Badminton World Federation (BWF) terkait dipaksa mundurnya tim bulu tangkis Indonesia dari All England Open 2021 yang digelar di Birmingham, Inggris. Tim Indonesia juga diperlakukan secara diskriminatif dan tidak profesional.

Hal tersebut disampaikannya dalam keterangan pers bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Jumat (19/03/2021), di Jakarta.

Okto menyampaikan, setiap negara mempunyai regulasi terkait penanganan pandemi Covid-19, termasuk di negara Indonesia maupun Inggris. Untuk itu, penyelenggara kegiatan di setiap negara harus beradaptasi dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh otoritas setempat.

“Kami dalam hal ini memberi pernyataan yang sangat tegas kepada BWF agar tidak buang badan ke Pemerintah Inggris. Kami sudah melayangkan surat kepada BWF dan juga kepada NOC Inggris,” ujarnya.

Ketum KOI menyampaikan, surat yang disampaikan kepada BWF bersifat protes sedangkan yang disampaikan kepada NOC Inggris berupa permintaan dukungan.

“Karena yang melaksanakan kegiatan bukan Pemerintah Inggris tetapi panitia pelaksana All England. Ini sangat mengecewakan. BWF harusnya bertanggungjawab penuh atas keteledoran yang terjadi di All England,” tegasnya.

Disampaikan Okto, tim Indonesia telah disuntik Vaksin Covid-19 serta menjalankan tes PCR sebelum keberangkatan dan saat kedatangan di Inggris. Bahkan, sudah ada pemain Indonesia yang bertanding di ajang bulu tangkis bergengsi tersebut.

Namun, beberapa perlakukan diskriminatif, tidak profesional, dan tidak adil diterima oleh tim Indonesia. Diungkapkan Ketum KOI, selain dipaksa mundur dari pertandingan, tim Indonesia juga tidak diperkenankan untuk menggunakan lift dan naik bus oleh penyelenggara.

“Kami melihat apa yang dilakukan oleh BWF sangat tidak profesional. Dan kami sudah berkomunikasi dengan PBSI, dengan Kemenpora, dengan Kementerian Luar Negeri, dengan Federasi Bulu Tangkis Asia. Dan juga kami akan meneruskan tragedi atau skandal ini ke level yang paling tinggi atau memungkinkan untuk ke arbitrase internasional,” ujarnya.

Okto menilai, perlakuan yang diterima oleh atlet bulu tangkis Indonesia tersebut telah melukai perasaan masyarakat Indonesia khususnya penggemar olahraga yang merupakan salah satu cabang olahraga (cabor) andalan Indonesia. Untuk itu, pihaknya meminta agar BWF menyampaikan permintaan maaf atas perlakuan tersebut.

“BWF harus bertanggung jawab terhadap kelalaian dan keteledoran yang telah mereka lakukan. Mereka harus minta maaf kepada masyarakat Indonesia secara resmi dan juga harus ada pertanggungjawaban terhadap apa yang dilakukan oleh BWF kepada atlet-atlet kita yang sampai hari ini masih di karantina di Birmingham, Inggris,” tegasnya.

Tak hanya itu, KOI juga akan melakukan langkah-langkah untuk memastikan kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.

“Kami juga akan meneruskan ini kepada stakeholder kita terutama OCA (Olympic Council Asia) bahkan mungkin ke IOC (International Olympic Committee) supaya memastikan preseden ini tidak terulang kembali. Masih banyak cabor-cabor lain yang akan melakukan kualifikasi, kami tidak ingin hal seperti ini menjadi preseden dan terjadi di tempat yang lain,” kata Okto.

Menutup keterangan persnya, Ketum KOI menyampaikan apresiasi terhadap langkah cepat yang dilakukan oleh pemerintah pasca kejadian yang menimpa tim Indonesia di All England.

“Kami Komite Olimpiade Indonesia ingin mengucapkan apresiasi kepada Kemenpora dan juga Kementerian Luar Negeri yang sejak awal sangat sigap merespons apa yang terjadi terhadap anak-anak kita, para atlet kebanggaan Indonesia, yang sampai hari ini masih di karantina di Inggris,” tandasnya. (FID/UN)

Tim Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Mundur Dari All England, Menpora: Presiden Minta Dilakukan Langkah Cepat dan Terbaik

Tim Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Mundur Dari All England, Menpora: Presiden Minta Dilakukan Langkah Cepat dan Terbaik
Menpora Zainudin Amali saat memberikan keterangan pers, Jumat (19/03/201) siang. (Foto: Humas Kemenpora/Raiky)

BorneoTribun Jakarta -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengungkapkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memantau langsung perkembangan kejadian yang menimpa tim bulu tangkis Indonesia pada ajang All England Open 2021 yang digelar di Birmingham, Inggris.

“Ini dimonitor langsung oleh Bapak Presiden. Tentu kami menyampaikan informasi, juga Ibu Menlu, juga stakeholder lainnya [melaporkan kepada Presiden],” ujar Menpora dalam keterangan persnya, Jumat (19/03/201).

Sebagaimana diketahui, panitia penyelenggara memaksa tim bulu tangkis Indonesia untuk mundur dari turnamen bergengsi tersebut. Tim Indonesia dipaksa mundur karena saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/03/2021) terdapat salah satu penumpang pesawat yang dinyatakan positif COVID-19.

Namun, perlakuan diskriminatif disinyalir diterima oleh tim Indonesia. “Hasil test PCR sebelum pertandingan menunjukkan bahwa semua pemain bulutangkis Indonesia sehat walafiat. Sementara tim dari tiga negara lain yang jelas-jelas hasil tesnya positif, malah diberi keistimewaan untuk tes ulang, yang ternyata hasil tes ulangnya negatif,” ungkap Menpora.

Terkait kejadian tersebut, ujar Zainudin, Presiden telah menginstruksikan untuk melakukan langkah cepat dan terbaik terutama bagi tim bulu tangkis Indonesia yang saat ini tengah dikarantina di Inggris.

“Presiden meminta kepada kami dan Kementerian Luar Negeri untuk melakukan langkah-langkah yang cepat dan terbaik terutama untuk menyelamatkan anak-anak kita di sana, itu di satu sisi. Kemudian sisi yang lain, tentu Pak Presiden juga meminta supaya perlakukan-perlakuan yang tidak baik kepada kita ini jangan didiamkan, harus tetap dipersoalkan, tentu ada jalur-jalurnya,” ujar Menpora.

Sebelumnya, Menpora telah menegaskan sikap Pemerintah Indonesia yang menyayangkan adanya kejadian tersebut. “Sebagaimana yang saya sudah sampaikan sejak kemarin, bahwa posisi pemerintah menyayangkan kejadian ini dan prihatin, bahkan lebih tegas lagi mengecam kejadian ini,” tegasnya.

Menpora juga sudah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan pasca kejadian dipaksa mundurnya tim Indonesia tersebut.

“Sikap kita sama, kita minta klarifikasi dan minta penjelasan secara transparan serta perlakuan yang fair atau adil atas apa yang dialami oleh tim bulu tangkis Indonesia,” ujarnya.

Kementerian Luar Negeri melalui Duta Besar RI untuk Perserikatan Kerajaan Britania Raya Desra Percaya telah melayangkan surat kepada Presiden Federasi Internasional Bulu Tangkis atau Badminton World Federation (BWF) dan Chief Executive of Badminton England yang antara lain menyatakan kekecewaan Indonesia terhadap penarikan serta ketidakadilan yang dialami oleh tim Indonesia di ajang All England.

“Tentu sebagai warga negara kita terlukai, anak-anak kita terkurung tanpa kejelasan. Tetapi upaya-upaya yang dilakukan oleh Ibu Menteri Luar Negeri sudah sangat luar biasa. Duta Besar kita bekerja luar biasa yang ada di sana, menyuplai makanan setiap siap saat, cuma memang mereka tidak bisa ketemu,” ujar Zainudin Amali.

Lebih lanjut Menpora menyampaikan, pihaknya tidak mempunyai otoritas untuk berhubungan langsung dengan pihak penyelenggara All England Open 2021 maupun BWF, untuk itu ia mendorong Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan National Olympic Committee (NOC) Indonesia untuk mengambil tindakan terhadap perlakuan yang diterima tim Indonesia.

“Kami mendorong federasi nasional yaitu PBSI untuk meminta klarifikasi kepada federasi internasional (kepada BWF) dan penyelenggara All England kenapa ini terjadi. Dan tentu kami juga meminta bantuan NOC Indonesia melalui jaringannya, mungkin pada NOC yang ada di Inggris sana, [mengklarifikasi] apa yang sebenarnya terjadi,” ujar Zainudin Amali.

Menpora juga menyoroti sikap BWF yang dinilainya tidak profesional dan tidak transparan, serta memperlakukan tim Indonesia secara diskriminatif. “Cukup bukti untuk saya berani mengatakan itu. Oleh karena itu, kami sangat kecewa atas perlakuan ini dan BWF tidak boleh buang badan, berlindung pada aturan yang ada di negara Inggris,” tegasnya.

Untuk itu, Menpora juga meminta kepada PBSI dan NOC Indonesia untuk menyuarakan dilakukannya perbaikan pada organisasi BWF sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi di turnamen-turnamen yang akan datang.

“Ada beberapa kejuaraan series yang akan kita hadapi, kalau kita tidak tegas sekarang maka akan bisa berulang-ulang. Menjadi panitia All England saya kira bukan baru sekarang dan panitia itu disupervisi langsung oleh BWF, sama dengan kita menjadi tuan rumah kejuaraan bulu tangkis di sini. Bukan kita yang memegang kendali dari kebijakan-kebijakan yang ada. Itu semua di bawah kendali BWF,” tandasnya. (FID/UN)

Kamis, 18 Maret 2021

Satu Orang Terinfeksi COVID-19, Semua Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England

Satu Orang Terinfeksi COVID-19, Semua Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England
Para penggemar badminton membersihkan tangan dengan penyanitasi tangan sebelum memasuki arena turnamen Yonex All England di tengah merebaknya wabah virus corona, di Birmingham, Inggris, 15 Maret 2020. (Foto: Andrew Boyers/Reuters)

BorneoTribun Jakarta -- Seluruh anggota tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamenAll England 2021 di Birmingham, Inggris, dan tidak dapat melanjutkan pertandingan.

Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dalam unggahan di akun resmi Instagram mengatakan skuad Indonesia dipaksa mundur karena saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu, ada salah satu penumpang yang terkena Covid-19.

“Namun, kami pun tidak diberi tahu siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif tersebut,” kata PBSI dalam pernyataan itu.

Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif COVID-19, diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari. Sehingga, tim Indonesia dipaksa mundur dan melakukan isolasi sampai 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre, terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu.

PBSI memastikan keadaan seluruh tim Indonesia yang berada di Birmingham saat ini dalam keadaan sehat dan baik-baik saja.

“Hal ini merupakan kejadian luar biasa menyakitkan dan mengecewakan bagi kami semua,” kata PBSI dalam pernyataannya.

Dikutip dari situs web Yonex 2021 All England Open, Rabu (17/3), Federasi Bulutangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) dan Persatuan Bulu Tangkis Inggris mengonfirmasi bahwa layanan tes dan penelusuran Badan Layanan Kesehatan Nasional Inggris sudah mengontak tim bulu tangkis Indonesia dan meminta mereka untuk segera melakukan isolasi mandiri.

“Semua pemain Indonesia tidak bisa berlaga pada putaran turnamen saat ini atau putaran selanjutnya dan oleh karena itu telah ditarik dari Kejuaraan YONEX All England,” kata pernyataan tersebut.

“Meski kami menyesali konsekuensi yang disayangkan ini, BWF dan Asosiasi Bulu Tangkis Inggris akan terus mematuhi semua protokol yang diwajibkan oleh pemerintah Inggris dan otoritas kesehatan setempat untuk memastikan keselamatan semua peserta,” menurut pernyataan itu.

Semua hasil pertandingan hingga saat ini akan tetap berlaku dan undian tidak akan berubah. Semua tim lawan yang dijadwal untuk babak berikutnya dinyatakan walkover atau mundur saat pertandingan berlangsung. [na/ft]

Oleh: VOA Indonesia

Sabtu, 29 Agustus 2020

Perihal Indonesia Open 2020, PP PBSI Akui Masih Bicara dengan BWF

Sekertaris Jendral PBSI, Achmad Budiharto setelah menyambut Menpora di Pelatnas PBSI, Kamis (6/2/2020).


BORNEOTRIBUN
-- Revisi teranyar yang dirilis Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) terhadap kalender turnamen tahun ini membuat rencana PP PBSI untuk menggelar Indonesia Open 2020 pada November mendatang kembali jadi tanda tanya.


Kendati demikian, Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto memastikan bahwa pihaknya terus melakukan pembicaraan intensif dengan BWF.


Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, kalender turnamen 2020 kembali mengalami perubahan setelah BWF melakukan penyesuaian terhadap situasi yang disebabkan pandemi virus Corona alias Covid-19.


Penyesuaian inilah yang kemudian membuat BWF memutuskan untuk menggelar turnamen beruntun di satu negara.


BWF akan memulai kembali kalender kompetisi tahun ini dengan melangsungkan Piala Thomas dan Uber 2020 di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober mendatang.


Setelah itu, dua turnamen BWF World Tour Super 750 bertajuk Denmark Open I dan Denmark Open II bakal digelar di Odense.


Denmark Open I 2020 akan berlangsung pada 13-18 Oktober, sedangkan Denmark Open II 2020 bakal digelar pada 20-25 Oktober.


Usai mengikuti turnamen seri Eropa, BWF akan melanjutkan kalender kompetisi tahun ini ke Benua Asia.


Seperti di Denmark, ada tiga turnamen beruntun yang bakal dilangsungkan di Asia.


Namun, sejauh ini, BWF belum bisa mengonfirmasi negara penyelenggara untuk turnamen seri Asia.

ANDREAS JOEVI/BOLASPORT.COM


Rencananya, BWF akan menggelar Asia Open I 2020 Super 1000 pada 10-15 November, dilanjutkan dengan Asia Open II 2020 Super 1000 pada 17-22 November 2020.


Adapun rangkaian BWF World Tour 2020 bakal ditutup dengan turnamen BWF World Tour Finals pada 25-29 November mendatang.


"Seri di Asia mungkin saja di Indonesia, tetapi banyak hal yang harus dibicarakan karena masalahnya cukup kompleks," ucap Budiharto.


"Kalau dari pemerintah, sudah ada lampu hijau untuk mengadakan event olahraga."


"Namun, tetap dengan protokol Covid-19 karena perhatiannya tetap keselamatan atlet dan stakeholder lainnya," kata Budiharto lagi.


Dalam siaran pers yang dirilis di situs resminya, BWF mengatakan telah mendistribusikan protokol keselamatan dan prosedur kesehatan kepada seluruh anggota asosiasi.


Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund juga mengatakan, pandemi Covid-19 membuat BWF harus mengimplementasikan jadwal penyelenggaraan beberapa turnamen di satu negara.


Sebab, penyelenggaraan turnamen di berbagai negara memerlukan pengaturan perjalanan dengan ketentuan yang berbeda, sesuai kebijakan masing-masing negara penyelenggara.


Hal ini, ucap Lund, akan menjadi tantangan besar bagi negara-negara peserta.


(yk/bola/dfp)

Di Ajang Thomas dan Uber Cup 2020, Timnas Indonesia Dipastikan Akan Ikut Berlaga

Pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Moh Reza Pahlevi Isfahani saat tampil pada turnamen PBSI Home Tournament di Hall Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (24/6/2020).


BORNETORIBUN - Badminton World Federation (BWF) mengumumkan kelanjutan BWF World Tour 2020. Setelah lebih dari enam bulan turnamen dihentikan, turnamen internasional kembali akan bergulir. Yakni dibuka dengan Piala Thomas & Uber 2020 yang akan berlangsung di Aarhus, Denmark, 3 sampai 11 Oktober 2020.


Dua hari setelah Piala Thomas & Uber, akan dilangsungkan dua turnamen BWF World Tour Super 750. Keduanya akan berlangsung di Odense, Denmark. Danisa Denmark Open I 2020 rencananya akan diselenggarakan di Odense, pada 13-18 Oktober 2020, dilanjutkan dengan Denmark Open II 2020 pada 20-25 Oktober 2020.


Sekitar dua pekan kemudian, para atlet akan melanjutkan tur ke Asia. Sebanyak tiga turnamen beruntun akan berlangsung. Negera penyelenggara masih belum ditentukan. Asia Open I 2020 Super 1000 diselenggarakan pada 10-15 November 2020. Dilanjutkan dengan Asia Open II 2020 Super 1000 pada 17-22 November 2020.


Gelaran world tour 2020 akan ditutup dengan BWF World Tour Finals 2020, yang rencananya akan dilangsungkan pada 25-29 November 2020. Sama dengan tur Asia, BWF belum mengumumkan negara tuan rumah.


Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto telah memastikan keikutsertaan pebulu tangkis Indonesia dalam tiga kejuaraan yang berlangsung di Denmark tersebut.


Tim Indonesia bahkan siap menggelar Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020 pada pekan depan. Tujuannya adalah untuk memantapkan persiapan jelang ajang tersebut.


“Filosofinya, BWF ingin pemain bertanding setelah sudah lama tidak bertanding, tapi diusahakan agar mereka tidak berpindah-pindah negara karena pertimbangan risiko kesehatan karena adanya wabah Covid-19,” ujar Budiharto dalam siaran pers PP PBSI yang diterima KalbarOnline.com.


“Setelah mengadakan konsolidasi internal, PBSI memutuskan untuk ikut serta dalam Piala Thomas & Uber serta Denmark Open I dan II. Ini adalah kesempatan bagi pemain. Di samping bisa dapat poin, pemain juga dapat lebih banyak kesempatan bertanding,” imbuhnya.


Mengenai dua turnamen super 1000 di Asia dan kelanjutan Blibli Indonesia Open 2020 (BIO) yang awalnya akan dilangsungkan pada November 2020, Budiharto mengatakan hal ini masih akan didiskusikan lebih lanjut dengan BWF.


“Seri di Asia mungkin saja di Indonesia, banyak hal yang harus dibicarakan karena masalahnya cukup kompleks. Kalau dari pemerintah, sudah ada lampu hijau untuk mengadakan event olahraga di Indonesia. Tapi tetap dengan protokol Covid-19 karena concern-nya tetap keselamatan atlet dan stakeholder lainnya,” tutur Budiharto.


Dalam siaran pers yang dirilis di situs resminya, BWF mengatakan telah mendistribusikan protokol keselamatan dan prosedur kesehatan kepada seluruh anggota asosiasi.


Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund mengatakan bahwa wabah Covid-19 membuat BWF harus mengimplementasikan jadwal penyelenggaraan turnamen seperti di atas. Sebab, penyelenggaraan turnamen di berbagai negara memerlukan pengaturan perjalanan dengan ketentuan yang berbeda. Ini sesuai dengan ketentuan masing-masing negara penyelenggara.(*)

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno