Berita Borneotribun.com: Banjar Hari ini
Tampilkan postingan dengan label Banjar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Banjar. Tampilkan semua postingan

Jumat, 27 September 2024

Amparan Tatak: Hidangan Penutup Manis yang Populer di Kalimantan

Keterangan foto: Amparan Tatak/(instagram/@yfahriah_onlineshop.bjm)

Borneotribun.com - Amparan Tatak adalah salah satu hidangan penutup tradisional yang sangat populer di Kalimantan Selatan, khususnya di daerah Banjar.

Hidangan ini memiliki rasa manis yang khas dan tekstur lembut yang sangat disukai oleh masyarakat setempat.

Amparan Tatak sering kali dijadikan sebagai sajian penutup dalam berbagai acara adat maupun perayaan keluarga.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Amparan Tatak cukup sederhana dan mudah didapatkan.

Tepung beras, santan, gula, dan pisang adalah bahan utama yang membuat kue ini memiliki rasa yang kaya.

Pisang yang digunakan biasanya adalah pisang kepok yang memiliki tekstur padat dan manis, sehingga menambah cita rasa khas dari kue ini.

Cara membuat Amparan Tatak dimulai dengan mencampur tepung beras dan santan hingga membentuk adonan yang kental.

Pisang dipotong-potong kecil kemudian ditata di atas adonan tersebut sebelum dikukus hingga matang.

Setelah matang, Amparan Tatak akan memiliki lapisan tepung yang lembut dengan isian pisang manis di dalamnya.

Kue ini tidak hanya digemari oleh masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan yang berkunjung ke Kalimantan Selatan.

Rasa manis dan teksturnya yang kenyal membuat Amparan Tatak sering dijadikan sebagai oleh-oleh.

Selain itu, hidangan ini juga sering disajikan dalam acara adat seperti pernikahan, syukuran, dan perayaan keagamaan.

Apam Barabai: Kue Manis Tradisional Favorit Masyarakat Banjar

 

Keterangan foto: Apam Barabai/(instagram/@makananbanjar)

Borneotribun.com - Apam Barabai adalah salah satu kue tradisional yang sangat digemari oleh masyarakat Banjar.

Kue ini memiliki tekstur yang lembut dan rasa manis yang khas. Nama "Apam Barabai" sendiri diambil dari nama kota Barabai di Kalimantan Selatan, tempat asal mula kue ini.

Meskipun berasal dari Barabai, Apam ini sudah terkenal di seluruh Kalimantan Selatan dan sering dijadikan sebagai oleh-oleh khas daerah tersebut.

Bahan utama dalam pembuatan Apam Barabai adalah tepung beras, gula, dan ragi.

Proses pembuatannya cukup sederhana namun membutuhkan kesabaran.

Pertama, tepung beras dicampur dengan ragi dan dibiarkan hingga mengembang. Setelah itu, adonan tepung tersebut dicampur dengan air gula hingga teksturnya menjadi lembut dan kenyal. Adonan ini kemudian dikukus hingga matang.

Kue Apam Barabai sering disajikan dalam acara-acara adat dan perayaan keagamaan di daerah Banjar.

Rasa manis yang dihasilkan dari gula merah membuat kue ini sangat diminati oleh berbagai kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Kue ini juga memiliki nilai budaya yang tinggi karena sering dijadikan simbol kebersamaan dalam tradisi masyarakat Banjar.

Dalam tradisi Banjar, Apam Barabai sering disajikan sebagai hidangan penutup dalam acara pernikahan, syukuran, hingga perayaan Hari Raya.

Kue ini juga sering dijadikan buah tangan bagi wisatawan yang berkunjung ke Kalimantan Selatan.

Iwak Pakasam: Sajian Asam Pedas dari Ikan Fermentasi Ciri Khas Banjar

Keterangan foto: Iwak Pakasam, makanan khas Banjar, Kalimantan Selatan/(instagram/@azidin.23)

Borneotribun.com - Iwak Pakasam adalah salah satu sajian kuliner tradisional yang sangat terkenal di Kalimantan Selatan, khususnya di daerah Banjar.

Sajian ini terbuat dari ikan yang telah melalui proses fermentasi, memberikan rasa asam dan pedas yang khas.

Iwak Pakasam tidak hanya digemari karena rasanya yang unik, tetapi juga karena proses pembuatannya yang membutuhkan kesabaran dan keterampilan khusus.

Proses pembuatan Iwak Pakasam dimulai dengan pemilihan ikan yang segar. Biasanya, ikan yang digunakan adalah ikan air tawar seperti ikan gabus atau ikan haruan.

Ikan dibersihkan terlebih dahulu, kemudian dilumuri dengan garam kasar untuk memulai proses fermentasi.

Garam ini berfungsi untuk mengawetkan ikan sekaligus mempercepat fermentasi.

Setelah ikan ditaburi garam, ikan kemudian disimpan dalam wadah tertutup selama beberapa hari hingga berminggu-minggu, tergantung pada hasil fermentasi yang diinginkan.

Setelah fermentasi selesai, Iwak Pakasam siap diolah. Salah satu cara terbaik untuk menyajikan Iwak Pakasam adalah dengan menumisnya bersama bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan tomat.

Rasa asam dari ikan fermentasi berpadu sempurna dengan pedasnya cabai, menciptakan cita rasa yang menggugah selera.

Iwak Pakasam biasanya disantap bersama nasi hangat, dan menjadi hidangan yang populer di masyarakat Banjar.

Hidangan ini tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan probiotik karena proses fermentasinya, yang baik untuk pencernaan.

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pendidikan

Kalbar

Tekno