Pontianak - Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon mendorong komunitas film untuk terus berkembang dan memanfaatkan industri perfilman sebagai sarana untuk memperkenalkan potensi daerah, khususnya di Kalimantan Barat.
"Film bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga media yang dapat menyisipkan berbagai elemen budaya, seperti kuliner, sejarah, dan keindahan alam. Saya melihat film sebagai wadah seni yang sangat kaya, karena melalui film kita bisa memperkenalkan potensi daerah, mulai dari kuliner khas hingga lanskap alam yang luar biasa," kata Fadli Zon saat menjadi pembicara dalam kegiatan Bincang Budaya Pelestarian Budaya Kalbar di Pontianak, Sabtu.
Menurutnya, ini kesempatan besar bagi sineas untuk mengangkat kekayaan budaya Indonesia ke tingkat yang lebih luas.
Fadli Zon juga menyoroti pentingnya mengangkat kisah-kisah sejarah dalam perfilman, termasuk sosok Sultan Hamid II yang memiliki peran besar dalam perancangan lambang negara dan keterlibatannya dalam Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO).
Ia menilai perjalanan Sultan Hamid II sangat layak untuk difilmkan, sekaligus menjadi bagian dari upaya pengusulan beliau sebagai pahlawan nasional.
"Manusia tidak ada yang sempurna, tetapi kita harus melihat bagaimana jasanya dalam sejarah bangsa ini. Perannya dalam BFO dan desain lambang negara adalah bagian penting dari perjalanan Indonesia," tuturnya.
Selain itu, Fadli Zon juga menyinggung peristiwa Mandor sebagai salah satu tragedi sejarah yang bisa diangkat ke layar lebar. Tragedi tersebut menjadi bukti kelam perjuangan tokoh-tokoh Kalimantan Barat yang gugur di tangan tentara Jepang.
"Kita memiliki banyak kisah yang bisa difilmkan, dan saya yakin banyak sutradara hebat yang mampu mengemasnya menjadi karya berkualitas," kata dia.
Ia juga menambahkan bahwa beberapa film Indonesia telah mendapatkan pengakuan di berbagai festival film internasional, membuktikan bahwa kualitas film nasional mampu bersaing di kancah dunia. Dengan dukungan pemerintah dan komunitas film diharapkan perfilman Kalbar dapat semakin berkembang dan turut serta dalam mengangkat budaya serta sejarah lokal ke tingkat yang lebih luas.
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Krisantus Kurniawan menyatakan dukungannya terhadap pengembangan industri film di provinsi tersebut. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah siap memfasilitasi para sineas lokal untuk mengembangkan karya-karya berbasis potensi budaya Kalbar.
"Saya sepakat dengan apa yang disampaikan Pak Menteri Kebudayaan. Kalbar bukan hanya kaya akan budaya, tetapi juga memiliki banyak kisah menarik yang bisa dikembangkan dalam perfilman. Sejarah, tradisi, hingga kehidupan masyarakat adat di Kalbar merupakan sumber inspirasi yang luar biasa," katanya.
Menurut Krisantus, film dapat menjadi alat yang efektif dalam mempromosikan budaya dan pariwisata daerah. Ia mencontohkan bagaimana beberapa daerah di Indonesia berhasil meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan setelah lokasi mereka dijadikan latar film.
Ia juga menyoroti berbagai lokasi di Kalbar yang layak dijadikan latar film, seperti pesona Sungai Kapuas, Danau Sentarum, Bukit Raya, hingga keunikan budaya masyarakat Dayak dan Melayu. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, ia berharap lebih banyak sineas tertarik untuk menjadikan Kalbar sebagai lokasi produksi film yang memperkenalkan budaya dan keindahan alamnya.
Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA
DIIKLANKAN BORNEOTRIBUN
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS