Bengkayang - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar memberikan bimbingan dan mengambil sampel penyakit yang menyerang tanaman daun bawang di Desa Beringin Baru, Dusun Giri Raharja, Kecamatan Monterado Bengkayang.
"Sampel yang dikumpulkan akan digunakan sebagai bahan penelitian guna mencari solusi untuk mengatasi penyakit tersebut, sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat," kata Pengawas Benih Tanaman Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Debby Rahmawati, Jumat.
Ia menyatakan, kegiatan ini merupakan langkah awal untuk memahami penyebab penyakit yang menyerang tanaman daun bawang.
"Tujuan utama dari pengambilan sampel ini adalah untuk meneliti penyakit yang ada dan menemukan cara efektif untuk mengatasinya. Dengan demikian, diharapkan para petani dapat meningkatkan hasil panen mereka," ujarnya.
Sampel yang telah diambil kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut. Hasil analisis tersebut nantinya akan disosialisasikan ke para petani sebagai panduan untuk mengatasi penyakit yang ada.
Selain itu, Staf Laboratorium Pengamatan dan Pengendalian Hama Penyakit (LPHP), Muharna menekankan, pentingnya mengetahui penyebab penyakit pada tanaman. Ia menjelaskan bahwa penelitian ini memiliki dampak besar terhadap hasil pertanian yang lebih baik dan berkelanjutan.
"Dengan mengetahui penyebab dan solusi penyakit, kita tidak hanya membantu petani tetapi juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat," kata dia.
Kemudian, petani bawang dusun Giri Raharja Monterado, Khusni Mubarok mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas kunjungan dan edukasi yang diberikan kepada para petani. Ia berharap, kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Adanya kegiatan ini sangat membantu para petani, baik dalam meningkatkan keterampilan maupun memahami cara mengatasi masalah pada tanaman mereka," ujarnya.
Para petani juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan tanaman sebagai salah satu langkah pencegahan penyakit.
"Penyuluh memberikan penjelasan terkait gejala penyakit yang sering menyerang daun bawang, seperti bercak daun dan layu fusarium, serta cara pengendaliannya secara terpadu, baik dengan metode organik maupun kimiawi," ujarnya.
Kunjungan dan bimbingan dari penyuluh kata dia, para petani Dusun Giri Raharja merasa sangat terbantu, baik dari segi edukasi maupun pendampingan teknis.
Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara rutin untuk meningkatkan kapasitas petani dalam menghadapi berbagai tantangan di bidang pertanian.
"Dengan kolaborasi antara pemerintah, petugas teknis, dan masyarakat, diharapkan sektor pertanian di daerah tersebut dapat berkembang lebih baik lagi, mendukung ketahanan pangan, serta meningkatkan kesejahteraan petani" ujarnya.
Kehadiran mereka katanya, menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah, petugas teknis, dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan di sektor pertanian.
Oleh : Narwati/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS