Pontianak - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat melalui dinas terkait melakukan langkah antisipasi dalam mencegah penyebaran virus flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) menjelang Natal dan tahun baru.
“Kita harus waspada, saya minta dinas terkait terus memantau di lapangan, baik ternak yang dipotong di Kota Pontianak maupun suplai daging dari luar, jangan sampai membahayakan masyarakat,” ujar Penjabat Wali Kota Pontianak Edi Suryanto saat rapat koordinasi inflasi di Pontianak, Senin.
Edi menambahkan, untuk memantau flu babi Pemerintah Kota Pontianak melakukan berbagai upaya, mulai dari pengawasan lalu lintas hewan masuk dan keluar, memperketat tindakan karantina hewan, dan melakukan pengujian ASF terhadap ternak babi.
“Tak kalah pentingnya adalah menyosialisasikan pentingnya mencegah penyebaran virus flu babi,” ungkapnya.
Pada bagian lain ia menyebut Satgas Ketahanan Pangan Kota Pontianak juga akan melakukan peninjauan lapangan ke beberapa lokasi distributor untuk mendapatkan informasi terkini terkait stok pangan di Kota Pontianak.
“Yang kita cegah adalah lonjakan, kendati tetap terjadi fluktuasi harga bahan pokok. Masyarakat tidak perlu khawatir,” ucapnya.
Sebelumnya, Pemkot Pontianak telah menggelar operasi pasar murah di enam kecamatan se-Kota Pontianak. Masyarakat tampak antusias dan merasa diringankan dengan agenda tersebut.
Edi menambahkan, operasi pasar murah melibatkan berbagai pihak mulai dari PT Bulog, PDAM Tirta Khatulistiwa, Bank Kalbar, Bank Indonesia, Ritel Modern, BPR Khatulistiwa, sampai kelompok tani.
Ia menjelaskan, Pemerintah Kota Pontianak juga fokus menjelang Natal dan tahun baru. Ia menyampaikan pesan Mendagri terhadap potensi bencana berturut-turut. Memasuki Desember 2024, cuaca diperkirakan turun hujan dengan intensitas lebat di banyak wilayah di Indonesia.
“Kami akan siapkan langkah antisipasi seperti kelengkapan personel, alat, anggaran dalam menghadapi kedaruratan hidrometeorologi basah,” kata dia.
Pewarta : Dedi/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS