Pontianak - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memastikan ketersediaan bahan pokok (sembako) dan stabilitas harga menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
"Pemkab Kubu Raya berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga kebutuhan pokok serta melakukan intervensi yang diperlukan demi menjaga kesejahteraan masyarakat," kata Yusran di Sungai Raya, Senin.
Dia mengatakan dari hasil pantauan di sejumlah pasar yang ada di Kecamatan Sungai Raya, harga sejumlah bahan pokok di kabupaten tersebut relatif stabil dan tidak terjadi kenaikan yang signifikan.
Sebagai langkah konkret, katanya, Pemkab Kubu Raya telah menjalin kemitraan antara peternak mandiri dan perusahaan-perusahaan besar untuk menciptakan stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok. Selain itu, Yusran menyebut operasi pasar juga rutin dilakukan di seluruh kecamatan.
"Kami terus berupaya menjaga ketersediaan pangan agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang wajar. Saat ini, stok pangan di Kubu Raya relatif aman, tetapi kami tetap waspada terhadap potensi gangguan, seperti banjir dan serangan hama tikus di beberapa sentra produksi padi," tuturnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas harga dan kelancaran distribusi bahan pokok, terutama menjelang momen besar seperti Natal dan Tahun Baru.
"Dengan langkah-langkah yang telah diambil, kami optimis masyarakat Kubu Raya dapat merayakan Nataru dengan tenang, tanpa khawatir akan kelangkaan bahan pokok atau lonjakan harga," kata Yusran.
Menurut Yusran, Kubu Raya menunjukkan perkembangan positif dalam pengendalian inflasi. "Secara umum, indeks pembangunan harga di Kubu Raya cukup menggembirakan dibandingkan daerah lainnya di Kalimantan Barat. Beberapa komoditas bahkan berhasil kami kendalikan dengan baik," ujar Yusran.
Namun, ia menegaskan pentingnya langkah antisipasi menghadapi lonjakan permintaan selama hari-hari besar keagamaan, seperti Natal, Tahun Baru, Imlek, Ramadhan, dan Idul Fitri, yang sering kali mempengaruhi kestabilan harga.
"Kita punya pengalaman sebelumnya, seperti saat Idul Fitri lalu, harga ayam sempat anjlok karena produksi yang berlebih. Situasi ini menjadi pelajaran penting agar kita dapat menjaga keseimbangan pasokan dan harga," katanya.
Pewarta : Rendra Oxtora/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS