Mohammad Nasir soroti pentingnya kompetensi teknologi bagi mahasiswa | Borneotribun.com

Selasa, 10 Desember 2024

Mohammad Nasir soroti pentingnya kompetensi teknologi bagi mahasiswa

Mohammad Nasir soroti pentingnya kompetensi teknologi bagi mahasiswa
Mohammad Nasir soroti pentingnya kompetensi teknologi bagi mahasiswa. (ANTARA)
Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi periode 2014-2019 Prof. Mohamad Nasir, Ph.D., CPA menyoroti pentingnya kompetensi teknologi bagi bekal para mahasiswa dalam menghadapi tantangan kerja di masa depan.

“Tidak hanya dalam bentuk pengetahuan akademik, tetapi juga literasi digital dan pemahaman nilai-nilai etika. Semua ini akan menjadi modal utama bagi untuk bersaing di pasar kerja global dan menjadi inovator di bidang masing-masing,” kata Prof. Nasir dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Dalam acara wisuda Universitas Siber Asia (UNSIA) periode II Tahun Akademik 2023/2024 yang digelar di Jakarta, Minggu (8/12), itu mengatakan saat ini beberapa pekerjaan yang tidak digantikan oleh robot.

Ia mencontohkan pekerjaan yang tergantikan tersebut antara lain dosen, terapis, psikolog, koreografer, sales engineers, instructional coordinators, dokter sampai ahli bedah.

Dalam mengatasi permasalahan tersebut, menurutnya para peserta didik perlu memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi dan kecerdasan emosional.

“Hal ini hanya dapat diberikan oleh dosen (manusia), perguruan tinggi berperan dalam menyiapkan lulusan yang kompetitif, terampil, entrepreneur dan berkarakter,’’ kata dia.

Rektor UNSIA Jang Youn Cho., Ph.D., CPA menyampaikan bahwa pihaknya memiliki misi menjadi universitas siber bereputasi dan bermartabat di tingkat ASEAN dan masuk sebagai 10 top online universitas terbaik di wilayah Asia.

Misi lain yang dimiliki oleh universitasnya adalah memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu dan pengetahuan di era cyber society.

Untuk mencapai hal tersebut, pihaknya menerapkan berbagai strategi dalam bidang Tri Darma Perguruan Tinggi dan terus meningkatkan kualitas pengajaran serta penelitian dan meningkatkan kerjasama dengan berbagai lembaga bereputasi dalam dan luar negeri yang dapat memberikan dampak positif kepada institusi, dosen dan mahasiswa dan masyarakat.

Salah satunya adalah dengan menambah jumlah program studi di jenjang S1 dan S2, yaitu program studi bahasa dan kebudayaan korea, serta magister administrasi bisnis dan teknik informatika.

“Dengan penambahan jumlah program studi di tahun ke empat UNSIA, kami berharap masyarakat akan memiliki program studi yang lebih variatif untuk belajar kapanpun dan dimanapun mereka berada,’’ ujar Cho.

Dalam kesempatan itu, sebanyak 170 mahasiswa secara daring maupun luring mengikuti wisuda.

Selain mahasiswa, sejumlah pihak juga mendapatkan gelar guru besar (profesor) yakni Abdul Aziz dari Program Studi PJJ S1 Manajemen. Adapula Didik Rusmanto prodi PJJ S1 Informatika yang berdomisili di Skotlandia, Rima Nuroktaviani prodi PJJ S1 Manajemen yang berdomisili di Jepang dan Yohannes prodi Sistem Informasi yang berdomisili di Arab Saudi.

Oleh : Hreeloita Dharma Shanti/ANTARA

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar