Singkawang - Sedikitnya lima orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Singkawang, Kalimantan Barat yang berhasil menyelesaikan pendidikan sertifikat Diploma 1 Teologi di wisuda dalam lapas tersebut.
"Lima warga binaan tersebut dinyatakan lulus setelah menempuh pendidikan secara daring (dalam jaringan) selama satu tahun melalui kerja sama dengan Sekolah Tinggi Teologi Anugerah Indonesia (STTAI) Surabaya dan Yayasan Indonesia Bangkit Bersinar(YIBB)," kata Kalapas Kelas IIB Singkawang, Priyo Tri Laksono di Singkawang, Rabu.
"Ini merupakan pencapaian luar biasa karena wisuda Diploma I ini menjadi yang pertama di Lapas Singkawang," ujarnya.
Dia mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap Sekolah Tinggi Teologi Anugerah Indonesia (STTAI) Surabaya dan Yayasan Indonesia Bangkit Bersinar (YIBB) yang telah memberikan pendidikan teologi kepada warga binaan yang dapat menjadi bekal ketika mereka nantinya kembali ke masyarakat.
Ke depannya, dia akan mengupayakan agar jumlah warga binaan yang mengikuti pendidikan makin bertambah dan akan dibahas mengenai pengembangan untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.
"Ke depannya akan kita kembangkan untuk bisa dilanjutkan ke jenjang sarjana. Kami tentu berharap kerja sama dengan Sekolah Tinggi Teologi Anugerah Indonesia (STTAI) Surabaya dan Yayasan Indonesia Bangkit Bersinar(YIBB) akan terus berjalan," ujarnya.
Selain mendukung pendidikan untuk WBP juga memberikan pelatihan keterampilan untuk pertukangan. Hal tersebut sebagai salah satu program pembinaan bagi narapidana di Lapas Singkawang.
"Adapun program kemandirian yang diberikan berupa pelatihan pertukangan, hal ini sangat penting dan bisa bermanfaat bagi narapidana agar mereka memiliki keterampilan dan keterampilan tersebut yang nantinya bisa dijadikan bekal hidup setelah bebas nantinya," ujarnya.
Dia menambahkan, pemberian pelatihan ketrampilan kemandirian ini untuk persiapan sebagai kompetensi pada masyarakat luar, yang mana nantinya narapidana yang telah selesai ikut pelatihan akan menerima sertifikat pelatihan.
"Sertifikat pelatihan ini sangat penting untuk mereka sebagai salah satu daya kompetensi ketika melamar atau mencari pekerjaan di luar karena ketrampilan mereka diakui dan bersertifikat," ucapnya.
Oleh : Narwati/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS