Pontianak - Mimpi untuk mewujudkan Kalimantan terang benderang sudah di depan mata menyusul telah terealisasinya interkoneksi kelistrikan dari lima provinsi di Pulau Borneo tersebut.
Kalimantan Barat (Kalbar) yang semula masih relatif terisolasi dari provinsi lainnya, maka dengan terhubungnya jaringan transmisi dari Sukamara, Kalimantan Tengah (Kalteng) - Kendawang, Kalbar, seluruh Kalimantan terhubung dalam satu sistem Kalimantan melalui jaringan transmisi 150 kV.
PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (PLN UIP KLB) saat ini telah mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) untuk instalasi ketenagalistrikan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Kendawangan – Sukamara.
SLO tersebut dikeluarkan pada 30 November 2024 dengan nomor register JA1.1.K24 untuk Sirkit 1 dan JA0.1.K24 untuk Sirkit 2. Sertifikat tersebut menandakan bahwa instalasi listrik tersebut telah siap dioperasikan dan memenuhi seluruh persyaratan yang ditentukan.
Pelaksaba Harian General Manager PLN UIP Kalimantan Bagian Barat Dicky Saputra mengatakan SLO merupakan bukti bahwa instalasi ketenagalistrikan telah melalui rangkaian pemeriksaan dan pengujian yang ketat oleh Lembaga Inspeksi Teknik yang ditunjuk oleh pemerintah.
Tujuan dari sertifikat tersebut untuk menjamin bahwa instalasi listrik aman, tidak hanya untuk pengoperasian sistem kelistrikan itu sendiri, tetapi juga untuk keselamatan masyarakat dan lingkungan sekitar.
SUTT 150 kV Kendawangan – Sukamara memiliki peran strategis dalam pengelolaan pasokan listrik di wilayah Kalteng dan Kalbar. Infrastruktur ini tidak hanya memberikan pasokan listrik yang stabil dan andal, namun juga menjadi bagian penting dalam mewujudkan interkoneksi kelistrikan se-Pulau Kalimantan. Dengan demikian, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Pencapaian yang ada merupakan hasil kerja keras tim PLN yang telah memastikan setiap aspek dari proyek ini memenuhi standar keselamatan dan operasional.
Proses panjang
Untuk menghadirkan koneksi SUTT 150 kV Kendawangan – Sukamara, PLN UIP KLB berjibaku menjinakkan tantangan geografi dan demografi yang demikian rumit, terutama di saat UPP KLB 2 mulai membangun infrastruktur kelistrikan seperti SUTT 150 kV Kendawangan-Sukamara dengan 438 titik tower.
Infrastruktur ini dibangun di sepanjang lintasan 302,38 kilometer sirkit (Kms), melintasi 16 desa, delapan kecamatan, dua kabupaten, dan dua provinsi bertetangga, Kalbar dan Kalteng.
Manager Unit Pelaksanan Proyek Kalbagbar 2, Dony Cahya Heri Mulya menambahkan bahwa pembangunan transmisi Kendawangan - Sukamara 150 kV dan Gardu Induk (GI) Kendawangan 150 kV bukan soal hasil kerja semata, tetapi lebih kepada proses panjang yang harus ditempuh oleh personel PLN dalam mencapai target yang diimpikan.
Setelah transmisi Kendawangan - Sukamara 150 kV mendapat SLO, ditargetkan pada awal 2025 bisa dialiri listrik dan khusus sistem Ketapang yang saat ini isoleted bisa masuk ke sistem Kalimantan. Sehingga kehandalan dan suplai daya bisa lebih maksimal.
Selanjutnya, pekerjaan besar PLN UIP KLB yakni menyelesaikan SUTT dan GI 150 kV Tayan – Sandai yang dilaksanakan UPP KLB 1. SUTT 150 kV Tayan-Sandai ini melewati 21 desa, tujuh kecamatan dan dua kabupaten yaitu Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalbar.
SUTT Tayan - Sandai yang ditarget selesai 2025 mendatang memiliki jumlah 432 titik tower dan memiliki panjang 328,86 Kms.
Setelah SUTT Tayan - Sandai selesai, mendapat SLO dan beroperasi maka bisa terhubung ke Sistem Khatulistiwa dan Ketapang. Sehingga dengan hal itu, Provinsi Kalbar terkoneksi secara utuh ke sistem Kalimantan.
Potret daya
Dalam sistem Kalimantan, PLN mencatat suplai daya mampu sebesar 2.941 MW dan cadangan ada 309 MW. Sedangkan untuk beban puncak mencapai 2.359 MW. Dengan daya yang ada sistem Kalimantan surplus.
Khusus untuk beban puncak masing - masing wilayah, Kalbar sebesar 593,34 MW dari 1.583.166 pelanggan, Kalselteg beban puncak 986,2 MW dari 1.876.602 pelanggan dan Kaltimra 825,7 MW dari 1.477.908 MW.
Bagi Provinsi Kalbar, hadirnya sistem Kalimantan dengan daya melimpah bisa meningkatkan rasio elektrifikasi dan keandalan. Pasalnya, saat ini berdasarkan data PLN Unit Induk Distribusi Kalbar hingga akhir 2024 rasio elektrifikasi Provinsi Kalbar 94,23 persen.
Rasio elektrifikasi sendiri merupakan persentase perbandingan rumah tangga yang sudah mendapatkan listrik dengan total rumah tangga .
Dari capaian rasio elektrifikasi yang ada, masih ada 367 desa belum teraliri listrik dari total 2.000 lebih desa yang ada di Kalbar. Sehingga dengan sistem Kalimantan dari sisi daya yang surplus bisa mendorong percepatan peningkatan rasio elektrifikasi.
Dengan rasio elektrifikasi meningkat maka berkorelasi positif terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat hingga pelosok desa.
Sinergi
Dalam mewujudkan percepatan sistem Kalimantan, UIP KLB 1 mengajak 14 lembaga dan media dari seluruh Kalbar berkunjung dan melihat langsung SUTT 150 kV Kendawangan-Sukamara.
Dalam kegiatan yang digelar 9 -10 Desember 2024 para peserta diajak untuk mengikuti perjalanan ke lokasi proyek infrastruktur kelistrikan, termasuk menuju Tower SUTT 150 kV Kendawangan-Sukamara dan Gardu Induk 150 kV Kendawangan, meskipun harus melewati kondisi geografis yang menantang. Dalam kesempatan tersebut, peserta juga diperkenalkan dengan berbagai peralatan utama dan pendukung yang digunakan di GI tersebut.
Dengan sinergi yang lebih erat, PLN berharap media dapat turut serta mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya infrastruktur kelistrikan yang mendukung kesejahteraan dan pembangunan ekonomi di Kalimantan. Media massa memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi mengenai program pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalimantan.
Bupati Ketapang, Martin Rantan mengapresiasi dan menyatakan bangga atas pencapaian proyek SUTT 150 kV Kendawangan – Sukamara karena sangat penting bagi kemajuan wilayahnya. Selain meningkatkan keandalan pasokan listrik, juga membuka peluang bagi investasi yang lebih besar di daerah ini.
Apresiasi juga disampaikan Penjabat Bupati Sukamara Rendi Lesmana. Dengan adanya proyek tersebut kualitas hidup masyarakat di Sukamara bisa semakin meningkat. Infrastruktur kelistrikan yang andal akan mendukung berbagai sektor, terutama industri dan pelayanan publik.
Dengan sistem besar yang sudah terintegrasi, infrastruktur memadai dan suplai daya terpenuhi, menjadi tonggak penting bagi PLN dalam mewujudkan visi untuk menyediakan energi listrik yang handal, efisien, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Kalimantan.
Hadirnya listrik yang andal, diharapkan Kalimantan menjadi lebih terang benderang dan semakin berdaya dalam berbagai aspek kehidupan.
Oleh Dedi/ANTARA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS