Delapan Desa di Kapuas Hulu Bahas Strategi Mitigasi Perubahan Iklim | Borneotribun.com

Kamis, 19 Desember 2024

Delapan Desa di Kapuas Hulu Bahas Strategi Mitigasi Perubahan Iklim

Foto: Workshop Peran Pemuda dalam Mitigasi perubahan Iklim di Gedung Paroki Banua Martinus Kapuas Hulu.

KAPUAS HULU – Gemawan dan Aman selenggarakan Workshop Peran Pemuda dalam Mitigasi perubahan Iklim di Gedung Paroki Banua Martinus Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu pada, Rabu (17/12/2024).

Kegiatan dikemas dalam diskusi panel, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman pemuda mengenai dampak perubahan iklim pada kehidupan masa kini dan masa depan.

Ketua AMAN Kalbar, Tono menyebut, Mengapa penting sekali perempuan dan pemuda? Yang pertama, kalau perempuan tentu semua aktivitas di masyarakat itu di kampung, yang punya banyak peran itu perempuan.

"Ketika tanahnya tidak ada, sudah hilang, lingkungan sudah rusak, kata Tono, pasti perempuan yang pertama yang merasakan dampaknya. Karena Perempuan semua aktivitas di rumah itu hampir semua perempuan yang melakukannya," ujar dia.

Sementara itu, Training Learning Center Gemawan yang akrab disapa Arni, menyampaikan catatan penting dalam kegiatan tersebut, Perempuan adat sangat krusial bagi hutan, tapi menjadi korban berlapis krisis iklim. Nah, kata Arni, ini kenapa kita ngobrolin soal Perempuan dan anak muda, kalau kita ngobrolin soal perempuan adat, dari tadi udah disingung, bahwa sebenarnya bagaimana perempuan adat itu punya peran penting dalam hal pengelolaan sumberdaya alam atau lingkungan.

“Kami masih memahami mengenai satu pengetahuan baru. Bahwa ternyata perempuan itu lebih dari 60 persen juga melakukan seluruh kegiatan peladangan, mulai dari persiapan sampai dengan panen,” jelas Arni.

Dikatakan Arni, Pertanian itu adalah pengetahuan, termasuk perempuan-perempuan masyarakat adat yang memahami bahwa banyak sekali tanaman-tanaman obat di lahan kita.

Dan, sambungnya, tentu dengan kerajinan seperti penenun dan kerajinan-kerajinan lainnya seperti anyaman tikar dan lain-lain itu adalah pelestarian pengetahuan lokal.

"Ya, seharusnya semua orang memahami bahwa itu adalah pengetahuan yang harus kita wariskan," pungkas Arni.

Kegiatan Workshop Peran Pemuda dalam Mitigasi perubahan Iklim ini juga dihadiri oleh perwakilan Perempuan muda dari 8 desa diantaranya Banua Martinus, Batu Lintang, Rantau Prapat, Apan, Banua Ujung, Pulau Manak, Lengan Baru, dan Manua Sadap. Hadir juga undangan lainnya seperti SMA N 1 Embaloh Hulu, SMPN 3 Embaloh Hulu, OMK Paroki Martinus, dan PD AMAN Kapuas Hulu. (Izhar)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar