KETAPANG - Selebaran berisikan kutipan ayat suci Al Qur'an bertemakan "Tausiah Memilih Pemimpin yang Amanah dan Istiqomah" beredar di masyarakat terutama pada tempat ibadah Muslim. Selebaran itu berisikan 12 potongan ayat sucil dari berbagai surat dalam Alqur'an.
Selebaran tersebut menurut info warga, berasal dari pendukung Paslon Pilkada Ketapang nomor urut 3 Junaidi SP dan Suprapto. Tersebar diantaranya di kecamatan Matan Hilir Utara (MHU).
Suryadi misalnya salah satu warga Ketapang mengatakan, Pilkada bukan memilih pemimpin agama, harus dibedakan. Karena Pilkada adalah memilih pemimpin semua orang lintas agama suku maupun golongan.
"Agama mohon jangan dikaitkan dengan politik. Apalagi kabupaten Ketapang ini dihuni banyak suku, agama adat istiadat dan kebudayaan. Kita hidup di Indonesia, negara Bhineka Tunggal Ika," ujarnya.
Dirinya sangat menyayangkan isu agama diedarkan oleh Paslon Pilkada yang diduga dari orang-orang pendukung Junaidi Suprapto. Menurutnya, hal ini terkesan memecah belah, mengkotak kotakan agama dan kelompok tertentu.
"Pendukung yang menyebarkan isu begitu jika atas arahan calonya maka menurut saya calonya tidak layak dipilih. Tanda tanda pemimpin rasis. Politik adalah urusan dunia, memilih pemimpin atau bupati adalah pemimpin seluruh masyarakat Ketapang. Saya secara pribadi tidak akan dukung Junaidi Prapto," tandasnya.
Lebih jauh menurut dia, moment Pilkada hendaknya tidak merusak suasana kerukunan antara umat beragama dan kehidupan bermasyarakat. Karena Pilkada adalah amanat Undang-undang, setiap lima tahun akan berganti pemimpinya. Sehingga perlu menjaga persatuan dan kesatuan bermasyarakat. Bukan adu domba dan pecah belah.
"Ketapang harus tetap menjadi daerah kondusif dan aman, jangan karena Pilkada atau ucapan Calon membuat daerah jadi tidak aman. Sebagai masyarakat saya berharap suasana tetap biasa saja," kata dia.
Warga lainya yang minta namanya dituliskan bernama Ujang mengaku mengenal Junaidi karena bertempat tinggal di kecamatan Benua Kayong dekat rumah Junaidi dikenalnya sebagai sebagai sosok religius,taat beragama.
Dia menyayangkan selebaran itu jika benar bersumber dari Tim Kampanye Junaidi. Menurutnya salah karena Junaidi dibesarkan dari politik berdasarkan suara terbanyak masyarakat lintas agama dan suku.
"Junai tu politisi, jadi angggota dewan 3 periode dipilih masyarakat lintas agama dan suku, jangan pakai politik agamalah kalau minta dipilih jadi Bupati tu," ucap dia.
Salah seorang Tim media Paslon Junaidi Suprapto Herry Iskandar alias Otong dikonfirmasi menjawab sedang menunggu jawaban dari Eri Setyawan, politisi partai Nasdem sebagai salah satu partai pengusung Paslon dengan jargon Ketapang Betuah.
"Ke Eri gimane, sebentar saya tanya dulu," jawab mantan PNS di lingkungan Pemkab Ketapang tersebut, Rabu (06/11/2024).
Lebih jauh Herry Iskandar sampai berita ini diterbitkan tidak memberikan jawaban atau penjelasan apapun terkait selebaran yang diduga berasal dari pendukung calonnya tersebut. Ia hanya bilang semuanya dibawah kendali Eri Setyawan.
Beberapa kali ikhtiar meminta penjelasan lewat telepon kepada Eri Setyawan sudah diupayakan walau tidak direspon.
Sementara itu Bawaslu Ketapang belum merespon pertanyaan yang dikirim BorneoTribun lewat pesan tertulis dari pagi sampai berita ini naik. Muhammad Dofir ketua Bawaslu sedang rapat. "Masih rapat bang, nanti saya chat," ujar Dofir.
Muzahidin
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS