 |
| Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sekadau, Herman. |
SEKADAU - Penyeberangan Sunyat-Asam saat ini tengah menjadi sorotan karena pelayanan yang belum optimal. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sekadau, Herman, berharap masyarakat pengguna jasa penyeberangan dapat bersabar sambil menunggu perbaikan dan peningkatan fasilitas yang direncanakan.
Saat ini, penyeberangan menggunakan kapal feri KMP Gunung Palong hanya dapat melayani kendaraan kecil atau kendaraan keluarga. Kendaraan bermuatan berat belum bisa dilayani. Hal ini disebabkan oleh kondisi dermaga di Sunyat yang masih menggunakan pelensengan (landasan miring) untuk bersandar kapal feri. Pelensengan ini memiliki tingkat kemiringan yang cukup curam dan berisiko, terutama bagi kendaraan yang harus mundur masuk ke kapal.
Selain itu, tongkang/ponton yang sebelumnya digunakan untuk bersandar kapal feri tidak dapat dioperasikan karena mengalami kerusakan. Tongkang tersebut mengalami karam beberapa waktu lalu dan saat ini masih membutuhkan perbaikan besar akibat komponen yang rusak parah dan termakan usia.
Tongkang atau ponton sangat vital untuk menunjang operasional penyeberangan Sunyat-Asam. Fasilitas ini berfungsi sebagai tempat bersandar kapal feri dan memudahkan kendaraan masuk atau keluar dengan lebih aman. Herman menyatakan bahwa perbaikan tongkang menjadi prioritas untuk menciptakan pelayanan yang lebih nyaman dan aman bagi masyarakat. Namun, proses perbaikan ini memerlukan anggaran yang cukup besar dan waktu pengerjaan yang tidak singkat.
Dinas Perhubungan Kabupaten Sekadau terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan fasilitas penyeberangan. Herman juga meminta masyarakat untuk memahami situasi ini dan bersabar. "Kami menyadari pentingnya penyeberangan ini bagi masyarakat, terutama untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Kami berkomitmen untuk menghadirkan layanan yang lebih baik di masa mendatang," ujarnya, kamis (14/11/2024).
Selama proses perbaikan dan peningkatan fasilitas berlangsung, Kepala Dinas Perhubungan mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati saat menggunakan jasa penyeberangan. "Kami mengerti adanya ketidaknyamanan ini, tetapi kami berharap masyarakat dapat bersabar dan mendukung proses perbaikan yang sedang kami upayakan," tambah Herman.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS