Lagi-lagi Upaya Pembunuhan Terhadap Donald Trump Digagalkan, Pelaku Berkemah di Lapangan Golf | Borneotribun.com

Selasa, 17 September 2024

Lagi-lagi Upaya Pembunuhan Terhadap Donald Trump Digagalkan, Pelaku Berkemah di Lapangan Golf

Lagi-lagi Upaya Pembunuhan Terhadap Donald Trump Digagalkan, Pelaku Berkemah di Lapangan Golf
Lagi-lagi Upaya Pembunuhan Terhadap Donald Trump Digagalkan, Pelaku Berkemah di Lapangan Golf.
JAKARTA – Seorang pria yang diduga berencana melakukan pembunuhan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ditemukan berkemah di dekat lapangan golf Florida selama hampir 12 jam sebelum aksinya digagalkan oleh agen Secret Service. 

Berdasarkan dokumen pengadilan yang diajukan Senin lalu, pria bernama Ryan Wesley Routh (58) ini membawa senapan dan makanan saat menunggu kesempatan untuk menyerang.

Routh tidak sempat menembakkan senjata apapun dan tidak pernah memiliki Trump dalam garis tembaknya.

Dia melarikan diri setelah seorang agen Secret Service menembakinya, meskipun tak seorang pun terluka dalam insiden tersebut.

Routh kemudian ditangkap di kabupaten tetangga dan kini menghadapi dakwaan kepemilikan senjata secara ilegal.

Menurut keterangan FBI, Routh telah berada di sekitar area lapangan golf sejak dini hari hingga sore hari, sekitar pukul 1:59 pagi hingga 2:31 siang. 

Ia meninggalkan kamera digital, ransel, senapan serbu, serta kantong plastik berisi makanan setelah melarikan diri menggunakan SUV.

Latar Belakang Pelaku Upaya Pembunuhan Terhadap Donald Trump

Routh diketahui memiliki riwayat pidana dengan beberapa kasus kepemilikan barang curian dan senjata. Investigasi lebih lanjut juga menyoroti jejak digitalnya yang menunjukkan pandangan politiknya yang terus berkembang, dengan kebencian terhadap Trump sebagai salah satu faktor utama dalam aksi nekatnya. 

Dalam sebuah buku yang dia terbitkan sendiri, Routh menyebut Trump sebagai "bodoh" dan mengkritiknya atas berbagai keputusan politik, termasuk terkait kerusuhan Capitol 6 Januari 2021.

Keamanan Trump yang Ditingkatkan

Meskipun serangan berhasil digagalkan, kejadian ini menimbulkan kekhawatiran baru tentang keamanan Trump, terutama di tengah kampanye presiden yang penuh ketegangan.

Ronald Rowe Jr., direktur sementara Secret Service, menyatakan bahwa meskipun tantangan keamanan terus meningkat, timnya tetap berada di garis depan untuk melindungi para tokoh penting.

"Kami berada di titik puncak, namun para agen terus menjawab tantangan ini dengan baik," ujarnya, menekankan perlunya sumber daya tambahan untuk menghadapi ancaman yang semakin dinamis.

Kejadian ini terjadi beberapa minggu setelah insiden penembakan di kampanye Trump di Pennsylvania pada bulan Juli, di mana Trump terluka akibat tembakan. 

Para politisi, termasuk Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, mengutuk aksi kekerasan ini dan menyerukan perdamaian di tengah meningkatnya retorika politik.

Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh FBI, yang terus menggali motif di balik aksi Routh dan mengumpulkan bukti dari orang-orang di sekitarnya. Meskipun tidak ada korban jiwa, insiden ini menambah kekhawatiran bahwa kekerasan dapat terus menyelimuti politik Amerika di masa mendatang.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar