Menjaga Tradisi Nyapat Taon: Merayakan Keberhasilan dan Syukur kepada Alam | Borneotribun.com

Rabu, 12 Juni 2024

Menjaga Tradisi Nyapat Taon: Merayakan Keberhasilan dan Syukur kepada Alam

Menjaga Tradisi Nyapat Taon: Merayakan Keberhasilan dan Syukur kepada Alam
Menjaga Tradisi Nyapat Taon: Merayakan Keberhasilan dan Syukur kepada Alam.
KETAPANG - Di tengah kesibukan kehidupan modern, tradisi-tradisi kuno seringkali terancam terlupakan. Salah satu tradisi yang patut dilestarikan adalah Nyapat Taon, sebuah ritual tahunan yang dilakukan untuk menutup tahun perladangan dan membuka tahun perladangan berikutnya. Tradisi ini merupakan bentuk puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas keberhasilan tanaman padi yang ditanam oleh warga.

Nyapat Taon adalah tradisi yang dirayakan sekali dalam setahun sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen padi. Nama "Nyapat Taon" sendiri berarti "menutup tahun perladangan dan membuka tahun perladangan baru." Ritual ini sering dirangkaikan dengan pesta gawai, menjadikannya momen yang penuh warna dan kebersamaan.

Salah satu contoh pelestarian tradisi ini terlihat di Dusun Tanjung Beringin, Desa Sebadak Raya, Kecamatan Nanga Tayap. Pada Rabu, 12 Juni 2024, masyarakat Dusun Tanjung Beringin menggelar Gawai Adat Kamuh Banyak Sapat Tahun. Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Ketapang, H. Farhan, SE., M.Si, bersama Wakil Ketua TP. PKK Ketapang, Hj. Ervani Masitha Farhan, serta Pol PP dan Bagian Prokopim Setd Ketapang.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Ketapang memberikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat Dusun Tanjung Beringin. Ia menyatakan, "Saya berharap kegiatan Nyapat Taon ini tidak boleh berhenti, karena ini merupakan tradisi dan budaya kita. Kita hidup di alam, dan diberikan kehidupan di alam ini, berarti kita harus bersyukur kepada alam."

Wakil Bupati juga menekankan pentingnya tetap berpegang teguh pada adat istiadat meskipun kita hidup di zaman modern. "Berpegang teguh kepada adat istiadat merupakan pondasi kita yang kuat. Adat istiadat ini, meskipun sesuai dengan kondisi kemodernan, diharapkan juga dapat menjadi potensi untuk pariwisata," tambahnya.

Ia mengingatkan bahwa dengan melestarikan adat istiadat, kita tidak hanya menunjukkan rasa syukur kepada alam, tetapi juga memastikan bahwa kegiatan sehari-hari seperti bertani, berladang, dan beternak berjalan lancar. "Dengan demikian, kita bisa mengumpulkan hasil tersebut untuk keperluan pendidikan anak-anak kita," ujar Wakil Bupati.

Selain itu, Wakil Bupati juga berpesan untuk mendukung pelaksanaan MTQ XXXI tingkat Kabupaten di Kecamatan Nanga Tayap yang akan digelar pada bulan Juli mendatang. "Tujuannya adalah agar Kecamatan Nanga Tayap semakin dikenal dan pembangunannya semakin cepat," jelasnya.

Setelah acara, Wakil Bupati dan rombongan meninjau gereja dan lapangan voli di Dusun Tanjung serta menghadiri Gawai Nyapat Taon di Rumah Adat Bujang Menunggu Dusun Kebuai, Desa Sebadak Raya. Kehadiran orang nomor dua di Kabupaten Ketapang tersebut disambut antusias oleh masyarakat setempat, membuat acara Gawai Nyapat Taon semakin meriah.

Tradisi Nyapat Taon adalah bagian penting dari warisan budaya kita yang harus dilestarikan. Dengan menjaga dan merayakan tradisi ini, kita tidak hanya menghormati leluhur tetapi juga memperkuat ikatan kita dengan alam dan komunitas. Semoga semangat dan antusiasme masyarakat Dusun Tanjung Beringin menjadi contoh bagi kita semua untuk terus merayakan dan melestarikan adat istiadat yang berharga ini.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar