SEKADAU – Beberapa waktu lalu jembatan gantung di sungai sambang ambruk. Sehingga warga inisiatif membangun jembatan Apung sebagai akses utama warga dari Desa Sungai Sambang, Engkorong, Sungai Gonting, Desa Setawar, Tapang Perodah dan Nanga Pemubuh.
Jembatan Apung Aur Tekam hampir rampung itu merupakan swadaya dari kelompok masyarakat dari Desa Sungai Sambang. Dan memiliki panjangnya 78 meter, lebar 2,5 meter, yang terbuat dari papan dan ditopang sejumlah drum di bawahnya. Jembatan itu kelak bisa dilewati sepeda motor.
Sekretaris Kelompok Swadaya Pembangunan Jembatan Apung Desa Sungai Sambang, Augustinus Titi, S.H mengungkapkan, jembatan Apung dibangun mengutamakan anak-anak sekolah dan tenaga pendidik yang pulang pergi menyeberangi sungai sambang.
"Sebelum dibangun jembatan Apung, warga harus memutar sejauh lewat jalan kayu lapis atau Desa Boti, biasanya juga menyediakan perahu untuk aktivitas penyeberangan saat di desa sungai sambang," ungkap Augustinus Titi kepada awak media.
Dikatakan Augustinus Titi, bahwa jembatan apung mulai dikerjakan satu mingguan lalu. Jembatan apung tersebut diperkirakan selesai hari ini Rabu 1 mei.
"Rencana nantinya yang melintas dikenai tarif, bayar Rp 10 ribu untuk sepeda motor besar sedang Rp 5 ribu untuk sepeda motor kecil. Untuk pulang pergi anak-anak sekolah dan pengajar, ataupun pihak kesehatan itu gratis. Dan sekarang malam hari ini sudah bisa dilewati." jelasnya.
Diungkapkan Agustinus Titi, Ia mengaku bersyukur karena ada investor yang membangun jembatan di Sungai sambang. Ia juga berterimakasih kepada kepala desa sungai sambang sudah mendukung kegiatan sekelompok masyarakat desa sungai sambang membuat jembatan apung yang di swadaya oleh masyarakat tergabung dari Tekam sulang betuk dan sungai sambang bersama ekorog. (Mus)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS