Presiden Jokowi Buka Pabrik Amonium Nitrat di Bontang, Kaltim | Borneotribun.com

Jumat, 01 Maret 2024

Presiden Jokowi Buka Pabrik Amonium Nitrat di Bontang, Kaltim

Presiden Jokowi Buka Pabrik Amonium Nitrat di Bontang, Kaltim
Presiden Jokowi meresmikan pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat, di Kota Bontang, Kalimantan Timur, Kamis (29/02/2024) pagi. (Foto: BPMI Setpres)
BONTANG - Presiden Joko Widodo resmi membuka pabrik amonium nitrat PT Kaltim Amonium Nitrat di Kota Bontang, Kalimantan Timur pada Kamis (29/02/2024) pagi. Dalam sambutannya, Presiden menggarisbawahi bahwa pendirian pabrik ini memiliki dampak strategis dalam menghadapi krisis pangan global serta meningkatkan kemandirian pangan di Indonesia.

"Dulu kalau kita impor yang namanya beras, yang namanya gandum, begitu sangat mudahnya kita cari. Sekarang ini semua negara, 22 negara yang biasanya gampang kita beli berasnya, sekarang ngerem semuanya, bahkan ada yang setop untuk bisa dibeli berasnya. Artinya, pangan ke depan menjadi sangat penting sekali bagi semua negara dan produktivitas pangan kita memerlukan yang namanya pupuk," ujar Presiden.

Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa Indonesia masih bergantung pada impor beberapa komponen pupuk, termasuk amonium nitrat, yang merupakan bahan baku penting. Dia berharap dengan kehadiran pabrik ini, impor amonium nitrat dapat berkurang drastis.

"Saya sangat mengapresiasi, sangat menghargai upaya keras pembangunan industri amonium nitrat ini. Ini penting karena 21 persen amonium nitrat kita masih impor. Dengan dibangunnya Pabrik Kaltim Amonium Nitrat ini, akan mengurangi dari 21 persen impor dikurangi 8 persen, artinya masih juga 13 persen kita masih impor," ujarnya.

Pabrik dengan investasi Rp1,2 triliun tersebut diharapkan tidak hanya meningkatkan ketersediaan bahan baku pupuk di dalam negeri, tetapi juga mendorong kemandirian dan produktivitas pangan Indonesia.

"Saya minta ekspansi ini diteruskan sehingga substitusi barang-barang impor itu bisa kita lakukan," tegas Presiden.

Presiden menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk mencapai kemandirian dalam produksi barang dan produk lainnya, bukan hanya terbatas pada amonium nitrat. Dengan demikian, Indonesia diharapkan dapat mengendalikan kebutuhan domestiknya sepenuhnya dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.

"Tidak hanya urusan amonium nitrat, tetapi juga barang-barang dan produk-produk kita yang masih impor. Harus semuanya bisa diproduksi di dalam negeri karena kita memiliki kekuatan untuk itu," tandasnya.

Acara peresmian juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Ketua Wantimpres Wiranto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, dan Wali Kota Bontang Basri Rase. Turut hadir pula sejumlah Direktur Utama perusahaan terkait, seperti Bobby Rasyidin dari DEFEND ID, Rahmat Pribadi dari Holding Pupuk Indonesia, Wildan Widarman dari PT Dahana, dan Budi Wahju Susilo dari PT Pupuk Kaltim.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar