World Water Forum Ke-10: Agenda Besar Indonesia di Mata Dunia, Puluhan Ribu Peserta Siap Hadiri World Water Forum di Bali | Borneotribun.com

Rabu, 28 Februari 2024

World Water Forum Ke-10: Agenda Besar Indonesia di Mata Dunia, Puluhan Ribu Peserta Siap Hadiri World Water Forum di Bali

World Water Forum Ke-10: Agenda Besar Indonesia di Mata Dunia, Puluhan Ribu Peserta Siap Hadiri World Water Forum di Bali
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memberikan keterangan pers usai menghadiri rapat di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/02/2024). (Foto: Humas Setkab/Agung)
JAKARTA - Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah bagi World Water Forum (WWF) yang ke-10, menjadikannya negara Asia Tenggara pertama yang menggelar acara prestisius ini. 

Acara tersebut dijadwalkan berlangsung di Bali pada 18-24 Mei 2024 mendatang, dengan perkiraan kehadiran sekitar 30-50 ribu peserta dari berbagai negara.

Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, WWF ke-10 akan menjadi forum yang lebih besar dibandingkan dengan acara rutin lainnya seperti Conference of The Parties (COP). 

Dalam sebuah rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Dwikorita menjelaskan, "Ada 244 sesi yang dihadiri kurang lebih 30-50 ribu peserta. 

Jadi ini sedikit lebih besar daripada Conference of The Parties yang biasa diselenggarakan dengan istilah COP."

Lebih lanjut, Dwikorita menjabarkan bahwa WWF ke-10 terdiri dari tiga komponen utama, yaitu proses tematik, proses regional, dan proses politis. 

"Thematic process itu terkait dengan sains dari iklim, air, pangan, energi, dan kesehatan."

"Kemudian juga dibahas dari aspek political process, jadi hasil pembahasan sains itu dibahas, didetailkan, diintegrasikan dengan pembahasan politik agar pemikiran sains itu bisa terimplementasi ke masyarakat."

"Dan juga ada pembahasan regional process yang berbasis best practice yang ada di region-region di seluruh dunia, sehingga diharapkan output atau hasil pembahasan ini lebih mudah tereksekusi, menjadikan kebijakan negara-negara," ujarnya.

Dalam konteks forum ini, Indonesia juga menekankan pentingnya deklarasi para menteri terkait sumber daya air, iklim, pangan, energi, dan kesehatan. 

Langkah lain yang didorong adalah pembentukan Centre of Excellence on Water and Climate Resilience. 

"Setelah penyelenggaraan World Water Forum Ke-10 ini, Indonesia akan mengoordinasikan center of excellence. Jadi aliansi of center-center yang sudah ada di Asia Pasifik ataupun di dunia akan berkoordinasi dalam koordinasi Indonesia. Ini salah satu tujuan, hasil yang akan diperoleh," jelas Dwikorita.

WWF adalah pertemuan internasional terbesar yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di bidang sumber daya air, termasuk pemimpin politik, pemerintah, lembaga multilateral, politisi, akademisi, masyarakat sipil, dan pelaku usaha. Acara ini telah menjadi agenda rutin setiap tiga tahun sejak tahun 1997.

Dalam WWF ke-10, terdapat enam subtema utama yang diangkat, yaitu water security and prosperity; water for humans and nature; disaster risk reduction and management; governance, cooperation, and hydro-diplomacy; sustainable water finance; dan knowledge and innovation.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar