Acara Peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2024. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun) |
PONTIANAK - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalbar mengadakan acara Peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2024. Acara ini diresmikan oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Mohammad Bari, S.Sos., M.Si., dan dihadiri oleh perwakilan perusahaan yang beroperasi di Kalimantan Barat. Acara tersebut dilaksanakan di Hotel Golden Tulip Pontianak pada Senin (12/2/2024).
Peringatan Bulan K3 Nasional berlangsung selama sebulan penuh, dari tanggal 12 Januari hingga 12 Februari 2024. Serangkaian acara ini diselenggarakan di seluruh Indonesia dengan tema "Budayakan K3, Sehat dan Selamat dalam Bekerja, Terjaga Keberlangsungan Usaha".
Mohammad Bari, dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya Pembangunan Ekosistem Ketenagakerjaan yang Unggul. Beliau menekankan bahwa selain penyusunan regulasi yang baik di bidang ketenagakerjaan, peningkatan pemahaman dan kesadaran dalam menerapkan norma ketenagakerjaan juga sangat penting.
Acara Peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2024. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun) |
“Salah satu kunci penting dari Pembangunan Ekosistem Ketenagakerjaan yang Unggul adalah dengan membangun budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang baik. Dengan adanya budaya K3 yang unggul, maka angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja akan dapat ditekan, yang pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja,” ujar Mohammad Bari.
Dia juga menekankan bahwa keberhasilan program K3 diharapkan dapat menekan kerugian, meningkatkan kualitas hidup, dan Indeks Pembangunan Manusia. Implikasi dari keberhasilan penerapan K3 juga akan mendukung pembangunan nasional, peningkatan daya saing nasional, dan pencapaian pembangunan yang berkelanjutan, serta peningkatan daya saing nasional di era global.
"Dengan berkomitmen pada pekerjaan yang layak, Indonesia turut memainkan peran penting dalam memasukkan persoalan ketenagakerjaan dan tenaga kerja ke dalam Sustainable Development Goals (SDGs)," tambahnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Mohammad Bari, S.Sos., M.Si. (Adpim Pemprov Kalbar/Borneotribun) |
Mohammad Bari juga menyoroti peningkatan jumlah kecelakaan kerja selama tiga tahun terakhir, sebagaimana yang tercatat dalam laporan tahunan BPJS Ketenagakerjaan. Dari data tersebut, terlihat peningkatan jumlah kecelakaan kerja dari tahun ke tahun.
"Berangkat dari data tersebut, bahwa pelaksanaan K3 harus makin menjadi perhatian dan menjadi prioritas bagi dunia kerja di Indonesia. Untuk itu kami mengajak dan mendorong terus kepada pengurus perusahaan untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara konsisten sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya.
Dia mengakhiri sambutannya dengan mengajak semua pihak, termasuk pelaku industri, cendekiawan, akademisi, organisasi profesi, asosiasi, dan pihak terkait untuk berkolaborasi dalam meningkatkan K3 dan mendukung arah kebijakan K3 secara nasional.
"Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan melakukan koordinasi, sinergi, dan kolaborasi dalam peningkatan berbudaya kemandirian K3 di setiap kesempatan," tutupnya.
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS