Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo. |
JAKARTA – Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyebut ada 12.000 desa di Indonesia yang masih blank spot. Blank spot adalah kondisi suatu wilayah tidak tercover sinyal komunikasi, baik komunikasi analog seperti jaringan telepon ataupun komunikasi digital seperti jaringan internet.
Hal ini diungkapkan Ganjar Pranowo saat menanggapi jawaban Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, pada sesi kelima debat terakhir Capres yang digelar KPU RI, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu malam, 4 Februari 2024.
“Ada kurang lebih 12.000 desa yang masih blank spot. Padahal kita ingin mendigitalisasi banyak hal untuk memberikan fasilitas, ya pendidikan, ya kesehatan,” kata Ganjar.
HASIL CEK FAKTA
Dikutip dari kominfo.go.id, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI), melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI), menyusun rencana strategis roadmap spektrum 5G untuk tahun 2020–2024 guna memenuhi kebutuhan spektrum jaringan 5G di Indonesia.
Selain menyusun roadmap spektrum frekuensi radio untuk mendukung pengembangan jaringan 5G tersebut, Ditjen SDPPI juga turut mendukung program prioritas Kementerian Kominfo dalam mengakselerasi pemerataan infrastruktur digital yang inklusif di seluruh wilayah Indonesia untuk memberantas blankspot akses Internet di 12.548 desa.
Dimulai sejak tahun 2020 dan ditargetkan selesai di tahun ini, sebagian besar dari 12.548 desa tersebut (73%) berada di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). “Di desa-desa ini, pemerintah mengeluarkan anggaran negara yang cukup besar untuk menggelar infrastruktur digital berupa BTS 4G. Selanjutnya, di 3.435 desa (27% sisanya) yang berada di wilayah non-3T, seluruh operator seluler bahu-membahu membangun BTS 4G untuk tujuan yang sama,” ucap Direktur Penataan Sumber Daya, Denny Setiawan, pada sidang The 19th Meeting of The Joint Committee on Communications (JCC) antara Indonesia dengan Malaysia, Kamis (15/9/22).
Berdasarkan Statistik Telekomunikasi Indonesia 2021 dari Badan Pusat Statistik menyatakan jumlah desa/kelurahan yang tidak dapat menerima sinyal juga semakin menurun dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2019, jumlah desa/kelurahan yang tidak dapat menerima sinyal sebanyak 5.972 (7,11 persen) desa/kelurahan, menurun pada tahun 2020 menjadi 5.705 (6,79 persen) desa/kelurahan, serta kembali menurun pada tahun 2021 menjadi hanya sebanyak 5.158 (6,13 persen) desa/kelurahan.
KESIMPULAN
Pernyataan Ganjar Pranowo soal 12.000 desa masih blank spot sebagian benar. Sebab, berdasarkan data Kominfo sebanyak 12.548 desa belum mendapatkan internet 4G.
RUJUKAN
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS