Hujan Es Turun di Desa Anik Dingir Kabupaten Landak, Apa Penyebabnya? | Borneotribun.com

Rabu, 24 Januari 2024

Hujan Es Turun di Desa Anik Dingir Kabupaten Landak, Apa Penyebabnya?

Hujan Es Turun di Desa Anik Dingir Kabupaten Landak, Apa Penyebabnya?
Hujan Es Turun di Desa Anik Dingir Kabupaten Landak. (Borneotribun/Tino)
LANDAK – Fenomena Alam berupa hujan es terjadi di desa Anik Dingir, Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak. Rabu, (24/1/2024) sekitar pukul 15.37 Wib.

Hal tersebut di ungkapkan oleh salah satu warga bernama Rego (27), ia menjelaskan bahwa fenomena hujan es tersebut terjadi sekita kurang lebih 1 jam  yang mana sebelumnya terjadi panas yang begitu menyengat.

"Saya terkejut begitu hujan deras, terdengar suara seperti benda jatuh di atas genteng saya, lalu saya keluar rumah ternyata ada benda seperti batu berwarna putih di pegang di tangan terasa dingin," ungkap Rego di hubungi Media ini.

Dirinya juga mengatakan hujan es tersebut terjadi sekitar kurang lebih 10 menit, setelah itu hujan biasa yang di sertai angin kencang serta petir.

"Kurang lebihnya 10 menitan lah, habis itu angin kencang dan petir," ujarnya.

Penyebab Fenomena Hujan Es

Menurut situs BMKG, penyebab terjadinya fenomena hujan es adalah karena dipicu oleh adanya pola konvektifitas di atmosfer dalam skala lokal-regional yang signifikan. Hujan es dapat terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb).

Umumnya awan jenis Cumulonimbus memiliki dimensi menjulang tinggi yang menandakan bahwa adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan tersebut. Sehingga hal ini dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar.

Proses Terjadinya Fenomena Hujan Es

Terkait proses terjadinya fenomena hujan es dijelaskan oleh Koordinator Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko. Hary menjelaskan tentang hujan es disebabkan oleh adanya awan Cumulonimbus (Cb)

Hary mengatakan ada tiga partikel dalam awan Cb, yakni butir air, butir air super dingin, dan partikel es. Awan Cb ini dapat terbentuk dari dua proses, yakni strong updraft dan downdraft, dan lower freezing level.

Pertama, awan Cb dapat terbentuk karena proses pergerakan massa udara naik dan turun yang sangat kuat alias strong updraft dan downdraft. Strong updraft diketahui dapat membawa uap air naik hingga suhu udara menjadi sangat dingin dan uap air membeku menjadi partikel es.

Kedua, awan Cb juga dapat terbentuk karena adanya lapisan tingkat pembekuan atau freezing level yang lebih rendah dari ketinggian normalnya. Freezing level ini merupakan lapisan pada ketinggian tertentu di permukaan bumi yang suhu udaranya bernilai nol derajat celcius.

"Pada ketinggian ini, butiran air umumnya akan membeku menjadi partikel es. Di Indonesia umumnya lapisan tingkat pembekuan berada pada kisaran ketinggian antara 4-5 km di atas permukaan laut," kata Hary.

Lebih lanjut, Hary menuturkan bahwa hujan es hanya bisa diprediksi 30 menit hingga satu jam sebelum kejadian. Dia menyebut hujan es ini kecil kemungkinannya untuk kembali terjadi di tempat sama dalam waktu yang singkat.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar