KETAPANG (BT) - Jalur perjalanan wisata sejarah dan budaya Napak Tilas Ketapang 2023 tidak menyinggahi keraton kerajaan Matan Tanjung Pura yang terletak di kelurahan Mulia Kerta Ketapang.
Salah satu kerabat keraton Matan menyayangkan panitia tidak melibatkan pihaknya dalam seluruh rangkaian event sejarah budaya tersebut.
Ia menilai, event ini serasa kurang bermakna karena Napak Tilas sejatinya memperkenalkan sejarah budaya peradaban masyarakat Ketapang.
"Kami dari keraton tidak diajak panitia, bahkan acaranya pun tidak ada ke sini (keraton)," ujar dia yang minta tidak disebutkan namanya saat menghubungi BorneoTribun, selasa malam (03/10/23).
Ketua panitia Napak Tilas, Gusti Kamboja mengkonfirmasi keraton bukan sebagai bagian rute Napak Tilas, walau rute acara bisa dirubah.
"Bisa saja, jadwal ini belum fix dari seksi acara,"ujarnya, Rabu (04/10/23).
Dijelaskanya, sesuai jadwal, saat acara karnaval sungai, panitia menyarankan agar pihak keraton menyalakan meriam yang berada di areal keraton.
Kamboja mengatakan, peserta Napak Tilas akan mengunjungi makam pangeran Iranata.
"Hanya Ziarah di makam pangeran Iranata, tapi keraton akan hidupkan meriam saat karnaval sungai," kata Kamboja.
Dalam susunan jadwal acara (round down), rencana acara berada di empat kecamatan yakni kecamatan Delta Pawan, Benua Kayong, Matan Hilir Selatan dan Tumbang Titi.
Acara ini akan dimulai pada 21 hingga 28 Oktober 2023.
Rincianya, kecamatan Delta Pawan akan dilakukan Open Ceremony, festival budaya, pameran UMKM, pesta rakyat dan lomba dragon boat.
Kemudian di kecamatan Benua Kayong akan dilakukan ziarah makam pejuang.
Berikutnya, di kecamatan Matan Hilir Selatan akanada acarasusur sungai, peresmian infrastruktur daerah dan peresmian agropolitan dan wisata kanal.
Selanjutnya di kecamatan Tumbang Titi akan berlangsung acara festival budaya, deklarasi Daerah Otonomi Baru (DOB), susur sungai, ziarah makam pejuang dan peresmian monumen tugu kota juang.
Penulis: Muzahidin
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS