Ketapang (BT) - Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP3D) Gusti Kamboja mengatakan hingga saat ini nama AS alias LK yang diduga pengguna izajah palsu paket C saat mendaftar sebagai bacaleg 2024 masih tergabung dalam tim bentukan Bupati Ketapang tersebut.
"Dia (AS) masuk di tim kita mewakili unsur tokoh masyarakat," ujar Kamboja, Selasa (20/06/23) saat di konfirmasi di Ketapang.
Menurut Kamboja, TP3D merupakan tim yang dibentuk Bupati dengan tugas memberikan pertimbangan dan masukan kepada Bupati terkait percepatan dan peningkatan pelayanan publik dengan tugas prioritas diantaranya mengusulkan pemekaran wilayah dan mendorong percepatan pembangunan misalnya memberikan masukan tentang program strategis seperti food estate.
"Tugas-tugasnya membantu Bupati dan wakil Bupati memberikan informasi dan masukan terkait program strategis daerah sesuai dengan visi misi kepala daerah," kata Kamboja.
Karena tugas diantaranya begitu, menurut Kamboja, tidak ada syarat khusus menjadi anggota TP3D seperti jenjang pendidikan.
"Kalau syaratnya pendidikan, tentunya pak LK (AS) dak mungkin masuk. Kan bukan rahasia soal pendidikan dia itu," kata Kamboja.
Sementara itu, asisten 2 bidang Pemerintahan Setda Ketapang Heronimus Tanam memberikan informasi, TP3D dibawah kendali bagian Ekonomi dan pembangunan (Ekbang), Bapeda Ketapang dan asisten bidang Kesra.
"Bukan koordinasi dengan bagian kami. Namun tim tersebut benar, bekerja membantu Bupati seperti mempercepat usulan DOB (Daerah Otonomi Baru) dan sebagainya lah terkait memberikan masukan kepada Bupati juga," kata Tanam, Jumat (23/06/23).
Tanam mengatakan, dalam bekerja, tim tersebut tidak diberikan gaji karena bukan lembaga resmi pemerintah. Namun, tim tersebut diberikan penghargaan atau honor saat melakukan kegiatan-kegiatan.
"Bukan gaji namanya, kan bukan lembaga resmi. Tapi sumbernya (pembiayaanha) dari APBD pertahun melekat di Bapeda)," ujarnya.
Tanam juga menyatakan, rekrutmen tim tersebut sepenuhnya adalah kewenangan Bupati. Sehingga tidak ada persyaratan khusus orang yang masuk kedalam TP3D tersebut.
"Endak ada syarat khusus misal pendidikan. Kalo dipakai tentunya misalkan orang seperti pak AS tersebut tidak lolos,karena kita tahulah isunya kalo die tidak jelas latar belakang pendidikannya," tandasnya.
Oleh: Muzahidin
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS