Kapuas Hulu, Kalbar - Pemerintah Daerah (Pemda) Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mendukung perayaan Cap Go Meh salah satunya atraksi naga yang merupakan upaya pelestarian budaya Tionghoa di Kabupaten Kapuas Hulu.
"Pemerintah daerah sangat mendukung adanya atraksi naga mau pun barongsai, suatu tradisi dan budaya yang harus tetap dilestarikan," kata Sekretaris Daerah Kapuas Hulu Mohd Zaini, saat menyambut permainan naga di halaman Kantor Bupati Kapuas Hulu, Rabu (1/2/2023).
Disampaikan Zaini, perayaan Imlek dan Cap Go Meh baru bisa dilaksanakan tahun ini dengan adanya atraksi naga, karena beberapa tahun terakhir terkendala pandemi COVID-19.
Menurutnya, atraksi naga dan barongsai sebagai wujud keberagaman tradisi dan budaya yang harus tetap dijaga bersama.
"Sebenarnya kegiatan itu bisa dikemas untuk menarik perhatian wisatawan, namun untuk di Kota Putussibau belum bisa seperti Kota Pontianak dan Singkawang," katanya.
Dia berharap rangkaian perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kapuas Hulu bisa berjalan aman dan lancar.
Oleh sebab itu, dia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk sama-sama menjaga keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama.
Sementara itu, Ketua Majelis Agama Konghucu Indonesia (Makin) Putussibau Kapuas Hulu Sepien menjelaskan dalam perayaan Cap Go Meh diawali dengan ritual membuka mata naga, dengan tujuan untuk memasukkan roh naga ke dalam naga yang akan dimainkan.
Dikatakan dia, dalam atraksi naga itu akan berkeliling Kota Putussibau termasuk ke sejumlah instansi pemerintahan untuk membersihkan roh-roh jahat.
"Naga yang akan diarak-arak keliling Kota Putussibau sepanjang 38 meter yang dimainkan 40 hingga 50 orang secara bergantian," jelasnya.
Untuk diketahui, setelah ritual buka mata naga, permainan atau atraksi naga itu berkeliling kota Putussibau termasuk ke Kantor Bupati Kapuas Hulu dan sejumlah kantor pemerintah di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat.
Pewarta : Tt/Antara
Editor : Yakop
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS