Aluminium batangan terlihat disimpan di bengkel peleburan aluminium Rusal Krasnoyarsk di Krasnoyarsk. (Foto: Reuters) |
WASHINGTON - Gedung Putih, Jumat (24/2), mengatakan Amerika Serikat (AS) akan memberlakukan tarif 200 persen untuk aluminium dan produk turunan yang diproduksi di Rusia mulai 10 Maret. Sanksi tersebut diumumkan bersamaan dengan peringatan invasi Rusia ke Ukraina. Menurut kantor berita Reuters, dengan tarif itu, AS pada dasarnya menerapkan pelarangan terhadap impor aluminium Rusia.
AS juga akan menerapkan bea masuk sebesar 200 persen untuk impor aluminium dari aluminium primer yang diproduksi di Rusia mulai 10 April.
"Presiden Biden memprioritaskan pengurangan dampak invasi Rusia terhadap industri dalam negeri yang penting bagi keamanan nasional kami, dan ini termasuk industri aluminium Amerika," kata Departemen Perdagangan AS.
"Dalam memberlakukan tarif ini, kami menutup pasar penting untuk aluminium Rusia sekaligus membela pekerja Amerika."
Aluminium Rusia diproduksi oleh Rusal yang menyumbang sekitar 6 persen dari pasokan global.
"Alcoa menyambut baik pengenaan tarif pemerintah AS pada aluminium Rusia," kata produsen aluminium AS itu. "Kami terus mendukung pemberlakuan sanksi sebagai cara paling efektif bagi pemerintah untuk mengambil tindakan terhadap Rusia dan menyamakan kedudukan bagi produsen AS."
Pada 2018, sanksi Departemen Keuangan AS terhadap Rusal membekukan sebagian besar ekspor perusahaan, melumpuhkan rantai pasokannya, dan membuat para konsumennya kelimpungan.
Sanksi juga memicu lonjakan harga aluminium di London Metal Exchange. [ah/ft]
Oleh: VOA Indonesia
Editor: Yakop
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS