Ketapang -Jebolnya tanggul penampung limbah bauksit PT CMI di beberapa wilayah pertambangan (WP) dengan dampak kerusakan ekosistem hewan dan sumber mata air warga ataupun areal perkebunan.
Kejadian terkini sekitar sepekan yang lalu di WP Kendawangan. Dimana, air luapan lumpur berwarna kuning bekas bauksit mengalir ke anak sungai Silat yang hulunya berada di kecamatan Air Upas.
Menyoal itu, Dinas Perumahan, Pemukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Ketapang telah meminta keterangan terhadap peristiwa sleding pada BPP dan diinstruksikan untuk melaksanakan SOP tanggap darurat penanganan pencemaran lingkungan.
"Pada saat ini, PT. CMI site Air Upas sudah melakukan penanganan sebaran limpasan dan dalam proses melaksanakan program bantuan bagi yg terkena dampak serta melakukan pengontrolan kualitas air pada sungai-sungai terdekat dari asal kejadian," kata kadis Perkim LH, H Husnan lewat pesan tertulis pada Jumat ini (16/12/22).
Kata dia lagi, untuk CMI site Sandai, juga telah melakukan prosedur lingkungan hidup dan pada saat ini sedang dalam proses melaksanakannya.
Dari peristiwa tanggul jebol tersebut, menurut dia, CMI harus konsisten melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pengelolaan operasional penanganan limbah.
"Sehingga tidak lagi menimbulkan kejadian yang serupa" katanya.
Diberitakan, tanggul CMI site Kendawangan jebol. Air yang diduga mengandung unsur kimia dari bekas kolam bauksit mengalir ke anak sungai Silat.
Hal tersebut disampaikan salah seorang pekerja saat ditanya peristiwa itu ditanyakan.
"Washing Plant 7, 8 dan 9 CMI site kendawangan tanggul kolam limbah desa Mekar Jaya kecamatan kendawangan jebol. Limbah bauksit cemari sungai Silat dusun perendaman kecamatan Air Upas Ketapang" tutur seorang pekerja perusahaan tersebut saat ditanya sambil meminta untuk namanya tidak dituliskan, Kamis (15/12/22).
Oleh: Muzahidin
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS