Sekda Pimpin Rakor TPID Cegah Inflasi 3 Daerah Di Kalbar | Borneotribun.com

Kamis, 06 Oktober 2022

Sekda Pimpin Rakor TPID Cegah Inflasi 3 Daerah Di Kalbar

Sekda Pimpin Rakor TPID Cegah Inflasi 3 Daerah Di Kalbar
Rakor TPID Cegah Inflasi 3 Daerah Di Kalbar. (BorneoPontianak/Adpim Pemprov Kalbar)

BorneoPontianak, Kalbar -  Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar dr. Harisson M.Kes., memimpin Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalbar di ruang rapat kerja Wakil Gubernur Kalbar, Rabu (5/10/2022). Rapat Koordinasi digelar, seiring dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) di 3 daerah yang ada di kalbar yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Prov Kalbar. Adapun tiga daerah tersebut diantaranya Kota Singkawang, Kota Pontianak dan Kabupaten Sintang.


Berdasarkan data yang diterima Kota Pontianak mengalami Inflasi pada bulan September 2022 yang lalu month to month sebesar 1,58% dan Inflasi Tahun Kalender 2022 sebesar 5,31% dan Inflasi Year on Year sebesar 5,43%. Sedangkan untuk Kota Singkawang pada Inflasi bulan September 2022 sebesar month to month sebesar 1,66% dan Inflasi Tahun Kalender 2022 sebesar 4,38% dan Inflasi Year on Year sebesar 5,20%. Kabupaten Sintang pada Inflasi bulan September 2022 sebesar month to month sebesar 1,37% dan Inflasi Tahun Kalender 2022 sebesar 5,95% dan Inflasi Year on Year sebesar 8,59%.


“Saya berharap di tiga daerah ini dapat mengendalikan inflasi daerahnya masing-masing. Inflasi kita ini kan sedang naik sebesar 1,57% di bulan september, dimana sebelumnya di bulan agustus deflasi sekitar 0,07%. Sedangkan inflasi kita year on year sekitar 5,71%. Ini masih di bawah rata-rata nasional,” ungkap Harisson.

Rakor TPID Cegah Inflasi 3 Daerah Di Kalbar
Rakor TPID Cegah Inflasi 3 Daerah Di Kalbar. (borneoPontianak/Adpim Pemprov Kalbar)

Dirinya pun menjelaskan umumnya penyebab terjadinya inflasi dikarenakan penyesuaian harga BBM dan Kota Singkawang ditambah kenaikan harga daging.


“Kalau di Kota Singkawang harga daging babi yang meningkat, karena stok atau persedian daging babi sedang berkurang sehubungan dengan hewan peternak babi terkena virus flu babi sehingga banyak yang mati. Kita berupaya untuk mengimport tetapi persyaratannya hewan babi import yang siap potong,” ujarnya.


Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri, Kepala BPKP Perwakilan Provinsi Kalbar  Ayi Riyanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar Heronimus Hero S.P., M.Si., Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar Ir. Florentinus Anum M.Si., Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalbar Ir. Herti Herawati M.MA., Kepala Biro Perekonomian Setda Prov Kalbar Frans Zeno S.STP., dan Perwakilan tiga daerah yang terdampak kenaikan IHK tersebut. (ian/aws)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar