Wabup Subandrio Tanam Perdana Peremajaan Kelapa Sawit di Engkersik | Borneotribun.com

Minggu, 07 Agustus 2022

Wabup Subandrio Tanam Perdana Peremajaan Kelapa Sawit di Engkersik

Wabup menyerahkan piagam penghargaan penanaman perdana kepada Koperasi Sido Makmur Engkersik (Hermanto/Borneotribun)
Wabup menyerahkan piagam penghargaan penanaman perdana kepada Koperasi Sido Makmur Engkersik (Hermanto/Borneotribun)

Borneotribun Sekadau, Kalbar - Wakil Bupati Sekadau, Subandrio melaksanakan penanaman perdana Replanting kelapa sawit yang bertempat di Hamparan 10 Koperasi Sido Makmur Engkersik, Sabtu (07/08/2022).

Dalam sambutannya, Subandrio mengatakan sawit adalah salah tanaman Favorit masyarakat Kabupaten Sekadau, karena sawit yang lebih tampak mensejahterakan petani  karena komoditi lain belum begitu mampu mendongkrak ekonomi masyarakat khususnya di Desa Engkersik.

“Komoditi sawit saat ini yang bisa mendongkrak perekonomian masyarakat,” Ucap Wabup.

Sebagai perwujudan program IP3K, Pemda telah menggelontorkan dana Rp. 1.9 Miliar Tahun Anggaran 2022 untuk pengadaan Bibit sawit. Dan Tahun Anggaran 2023, melalui APBD juga akan dianggarkan Rp. 4 Miliar untuk pengadaan Bibit sawit.

“Pemkab selalu mendukung program kesejahteraan Petani, selalu koordinasi," Katanya.

Ditempat yang sama kepala dinas Perkebunan provinsi Kalimantan barat Munsif dalam sambutannya mengatakan, bahwa PSR merupakan kesempatan emas bagi daerah dan petani.

Sebenarnya sudah beberapa tahun lalu sudah ada program Replanting akan tetapi petani belum siap.

“Di provinsi Sekadau masuk urutan ke 5 penghasil kelapa sawit setelah Kabupaten Landak," Ujar Munsif.

Wakil Bupati Sekadau Subandrio melakukan penanaman perdana Replanting kelapa sawit (Hermanto/Borneotribun)
Wakil Bupati Sekadau Subandrio melakukan penanaman perdana Replanting kelapa sawit (Hermanto/Borneotribun)

Dikatakan dia, kesempatan seperti ini tidak datang dua kali, maka dari itu menjadi tugas kita bersama, mari bersama mulai sekarang kita terus melakukan sosialisasi tentang PSR kepada masyarakat petani.

Supaya petani paham tentang penting PSR dan tidak mengabaikan kesempatan emas ini.

Sementara itu ditempat yang sama, kepala dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Perkebunan dan Perikanan Sandae dalam sambutannya mengatakan, sebelumnya memang banyak kendala yang dialami oleh pemerintah daerah saat akan mengurus administrasi PSR.

Karena menurut dia, untuk melaksanakan PSR kelembagaan petani harus sehat dulu, setelah sehat baru akan dilakukan verifikasi layak atau tidak KUD tersebut melakukan PSR.

“Sebenarnya program PSR yang kita laksanakan hari ini adalah program PSR tahun 2021, hanya saja karena kendala bibit makanya baru bisa dilaksanakan tahun ini,” Kata Sandae.

Sandae juga berharap setelah dilaksanakan tanam perdana PSR kali ini bisa menjadi pijakan bagi KUD lainnya di kabupaten Sekadau.

Sementara itu, Kepala Desa Engkersik Florencius Sumardi dalam sambutannya meminta kepada masyarakat dusun Engkersik yang tinggal di sekitar lokasi yang sudah di tanam menjaga hewan ternak agar tidak masuk lokasi kebun yang baru di tanam.

“Kita minta masyarakat untuk menjaga hewan ternaknya agar tidak cari makan di lokasi yang sudah di tanam,” Pintanya.

Sementara itu ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Sido Makmur Bernadus Mohtar dalam paparannya mengatakan, bahwa KUD Sido Makmur berdiri tahun 2005 dengan 158 anggota.

“Untuk tahap pertama PSR sebanyak 109 sedangkan untuk tahap ke dua 225 dan pada tahap ke tiga nanti 93 orang,” Ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa untuk mempersiapkan PSR kali ini memerlukan waktu panjang yakni dari tahun 2019 dan tahun 2020. Namun, sejak di rancang PSR terutama saat penghilang biaya, harga Pupuk dan Herbisida memang belum seperti sekarang, sehingga dana yang yakni 30 juta/Ha tidak mencukupi akibat naiknya Pupuk dan Herbisida.

"Kita gunakan bibit PKS Parindu," Ungkap Mohtar.

Mohtar berharap dengan naiknya harga sejumlah komoditi dan keterbatasan anggaran, supaya petani tetap berpenghasilan diharapkan bantuan pemerintah daerah kabupaten Sekadau dapat menganggarkan pengadaan bibit palawija untuk ditanam dilahan yang sudah ditanam Kelapa Sawit, seperti jagung dan tanaman lainnya.

“Sembari menunggu proses peremajaan sawit, Petani tetap berpenghasilan," Tandas Mohtar.

Reporter : R. Hermanto 

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar