Seseorang berinteraksi dengan robot AI Baidu di dekat logo perusahaan di kantor pusatnya di Beijing, China, 23 April 2021. REUTERS/Florence Lo/File Photo |
BORNEOTRIBUN JAKARTA - Perusahaan teknologi dan mesin pencari China, Baidu Inc., mengatakan pihaknya telah memperoleh izin untuk mengoperasikan layanan robotaxi tanpa pengemudi di jalan terbuka di dua kota di negara tersebut.
Dikutip dari Reuters, Senin, izin tersebut diberikan oleh kotamadya barat daya Chongqing dan pusat kota Wuhan. Izin ini memungkinkan robotaxi komersial untuk menawarkan tumpangan kepada publik secara otonom dengan aman. Izin ini mulai berlaku pada hari Senin (8/8) ini.
Baidu mengatakan mereka menandai "titik balik" dalam pembuatan kebijakan China menuju tren mengemudi otonom.
"Izin-izin ini memiliki arti penting yang mendalam bagi industri ini," kata Chief Safety Operation Officer Baidu's Intelligent Driving Group, Wei Dong.
Pada awalnya, Baidu akan menyebarkan lima robotaxi berbayar di setiap kota, di mana mereka akan diizinkan untuk beroperasi di area yang ditentukan mulai pukul 09.00 hingga 17.00 di Wuhan, dan 09:30 hingga 16:30 di Chongqing.
Lebih lanjut, area layanan mencakup 30 km persegi di Distrik Yongchuan Chongqing dan 13 km persegi di Zona Pengembangan Ekonomi & Teknologi Wuhan.
Pada bulan April, Apollo Baidu dan Pony.ai yang didukung Toyota Motor Corp mengatakan bahwa mereka menerima izin di Beijing untuk menyebarkan robotaxi tanpa pengemudi yang aman di kursi pengemudi di jalan terbuka dalam area 60 km persegi.
Namun, izin di Beijing masih mengharuskan mereka untuk memiliki pengemudi yang bertanggung jawab atas keselamatan di kursi penumpang. Layanan ini pun telah dimulai di kota tersebut.
Wei mengatakan, Baidu juga sedang dalam pembicaraan dengan pemerintah daerah di Beijing, Shanghai dan Shenzhen, untuk mendapatkan lisensi dalam waktu satu tahun untuk menguji robotaxi tanpa pengemudi dan tidak berbayar di kota-kota tersebut.
Upaya China untuk mempercepat uji coba dan izin kendaraan otonom datang ketika regulator AS juga mendorong kebijakan mengemudi otomatis.
Di sisi lain, layanan robotaxi Baidu Apollo Go telah mengoperasikan lebih dari 1 juta perjalanan di 10 kota di China sejak diluncurkan pada tahun 2020.
Baidu belum melaporkan masalah apa pun dengan layanan tersebut dan belum memberikan rincian berapa banyak yang telah diinvestasikan dalam proyek itu.
(ANT)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS