SAC Menangkap Anggota Keluarga Pembangkang. |
BORNEOTRIBUN -- Dewan Administrasi Negara (SAC) yang berkuasa pascakudeta di Myanmar sejak pekan terakhir Februari telah menangkapi anggota keluarga para pembangkang, dalam upaya menekan para pembangkang itu untuk menyerahkan diri.
Hal tersebut dikemukakan oleh para pembangkang, pengacara yang membantu mereka yang dikenai dakwaan, dan seorang pejabat dari Pemerintah Persatuan Nasional yang beroposisi.
Mereka mengatakan, anggota keluarga para aktivis, politisi dan pejabat yang terlibat dalam Gerakan Pembangkangan Sipil, telah ditangkap dan dipenjarakan oleh SAC.
Sebagian dipukuli dan dianiaya oleh aparat keamanan karena tidak memberikan informasi mengenai pembangkang yang telah menghindari penangkapan, jelas mereka.
“Menangkap anggota keluarga yang tidak bersalah merupakan tindakan pemaksaan. Kami mengecam keras ini,” kata Aung Myo Min, Menteri Hak Asasi Manusia dari Pemerintah Persatuan Nasional, yang telah berjuang membela HAM selama tiga dekade, kepada VOA pada 30 Juni.
VOA telah berulang kali berupaya mendapatkan komentar dari SAC atas laporan ini namun tidak berhasil.
Menurut Asosiasi Bantuan bagi Tahanan Politik (AAPP) yang berbasis di Thailand, pasukan keamanan SAC mulai menangkapi anggota keluarga pembangkang pada pekan terakhir Februari.
Meskipun hanya ada beberapa kasus pada bulan Februari dan Maret, lebih dari 30 anggota keluarga telah ditangkap pada bulan April.
AAPP menyatakan bahwa hingga 22 Juni, sedikitnya 85 anggota keluarga pembangkang telah ditangkap sejak kudeta 1 Februari di Myanmar, dengan 29 telah dibebaskan dan 53 masih ditahan.
Keseluruhannya mencakup 41 perempuan dewasa dan anak-anak berusia dua hingga 75 tahun. [uh/ab]
VOA
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS