Kepala Biro AP Pemprov NTB Monitoring Terhadap Pembangunan Bendungan Meninting. |
BorneoTribun Mataram, NTB - Monitoring dan evaluasi yang intens dilaksanakan Biro Administrai Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Biro AP Setda Prov. NTB) memiliki peran dan fungsi pengendalian pembangunan yang sangat strategis, terutama pada pelaksanaan proyek strategis nasional seperti pembangunan bendungan Meninting yang terletak di Desa Bukit Tinggi dan Desa Penimbung Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.
Seperti yang di lakukan hari Rabu 3 Juni 2021, meski sinar matahari siang yang sangat terik tidak melunturkan semangat Tim pengendalian pembangunan Biro AP Setda Prov. NTB yang dipimpin langsung oleh Kepala Biro AP “H. Ahmadi, SP-1” melakukan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan Bendungan Meninting Lombok Barat untuk melihat langsung progres pengerjaan Bendungan yang sedang dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero) bersama PT Bahagia Bangun Nusa meliputi pekerjaan Paket 01 dan 02 konstruksi Bendungan.
Rombongan Tim terima langsung oleh PPK Bendungan I Balai Wilayah Sungai Nusra,“ Lalu M. Asgar”, dalam penjelasannya Asgar menyampaikan bahwa “realisasi penegerjaaan bendungan meninting adalah 12,55% secara Multi Years dan progress kontruksi pada tahun 2021 adalah 31,52% serta keuangan 53,83%”.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Biro AP “H. Ahmadi, SP-1 mengatakan bahwa “ Nantinya setelah Bendungan Meninting terbangun diyakni dapat meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat sekitar melalui sektor pariwisata. Bendungan ini berpotensi menjadi salah satu kawasan wisata unggulan di Lombok Barat karena menjadi jalur trekking para pesepeda gunung dan dekat dari Kota Mataram”.
Perlu diketahui, Bendungan Meninting memiliki nilai kontrak Paket 01 bernilai Rp. 875,25 M, Paket 02 Senilai Rp. 481,33 M dan Supervisi Rp. 48,34 M, selain itu Bendungan Meninting memiliki tipe random batu dengan inti tegak volume bendungan sebesar 12,18 juta meter kubik dan luas genangan sebesar 53,60 hektar. Proyek Strategis Nasional (PSN) ini diharapkan dapat mengairi daerah irigasi seluas 1.559,29 hektar, memenuhi kebutuhan air baku sebesar 0,15 meter kubik per detik, serta dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik sebesar 0,8 megawatt (MW).
(Adbravo)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS